Sabtu, 30 Desember 2017

Incroyable Moment a Paris

Journey to Paris merupakan rangkaian akhir dalam tour de frantalia yang mencakup Venice, Milan dan Paris. Melanjutkan blog sebelumnya, penerbangan dari Milan ke Paris ditempuh sekitar 1,5 jam. Maskapai yang digunakan saat itu adalah Vuelling yang berasal dari Spanyol. Dibandingkan dengan menggunakan kereta, penerbangan ini memangkas waktu tempuh yang lumayan. Selain itu, harga tiket kereta api seringkali lebih mahal daripada tiket pesawat.
Eiffel Tower, Seine dan Pont Alexadre III
Pukul 21.00 waktu Paris, pesawat mendarat dengan selamat di bandara Orly Paris. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan kereta. Lokasi bandara ini berada sangat jauh dari pusat kota Paris. Dibutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk menuju ke Gare du Nord, stasiun kereta yang dekat dengan lokasi penginapan trip in Paris kali ini. Dari stasiun ini dilanjutkan dengan jalan kaki menuju penginapan sebagai tempat istirahat.
Arc de Triomphe
Keesokan harinya, explore Paris dimulai dengan mengunjungi tujuan pertama, Arc de Triomphe. Tujuan pertama ini adalah gerbang yang berdiri megah dengan dikitari jalan yang menjadi penjuru bagi banyak jalur jalan di kota Paris. Arc de Triomphe merupakan gerbang yang dibangun untuk mengenang pahlawan Paris yang gugur dalam beberapa peristiwa bersejarah di negeri itu. Di monumen ini terdapat patung patung yang melambangkan dewa-dewa dalam mitologi kuno. Di banyak bagian monumen ini juga terukir nama-nama pahlawan yang berjasa bagi negara Perancis. Selain itu, di salah satu sisi menara ini juga terdapat obor api yang menyala yang menandakan tidak matinya semangat pahlawan Perancis walaupun mereka telah gugur.
Obor Abadi di Arc de Triomphe
Suasana Arc de Triomphe saat itu cukup ramai dengan banyaknya turis yang berkunjung. Wajah-wajah turis dari Cina dan Korea cukup jamak terlihat di berbagai sudut Monumen ini. Sebagai sesama turis dari Asia, harus maklum dan paham jika turis Asia mempunyai kadar narsis yang melebihi dosis. Di berbagai kesempatan, harus bersabar untuk menunggu para turis narsis ini mengambil gambar karena tak jarang mereka berhenti di pedestrian area dan mengganggu lalu lintas jalan kaki sesama pengunjung.
Dari Arc de Triomphe explore diarahkan ke Musee de Louvre, namun sebelum sampai ke museum yang sangat populer ini, ada beberapa lokasi yang dikunjungi. Pertama, kawasan Champ de Ellysee. Kawasan ini merupakan lokasi perbelanjaan yang sangat populer. Lokasi ini juga merupakan kiblat mode dunia, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya butik, gerai yang memamerkan dan menjual rancangan dan desain fashion terbaru. Berjalan kaki di Champ de Ellysse dalam suasana ini sungguh sangat mengesankan. Turis ramai berlalu lalang, daun-daun yang menguning, matahari bersinar cerah dan cuaca sejuk cenderung hangat, merupakan kombinasi sempurna dari kota tujuan utama turis dunia ini.
Suatu Pagi di Champ de Elysee
Daun-daun Mulai Berguguran
Kedua, kawasan Grand Palais. Kawasan ini merupakan arena eksebisi yang beratapkan kaca. Gedung pameran dan pertunjukan ini sangat megah. Selain itu bangunan ini terlihat terawat dengan baik. Diseberang Grand Palais terdapat gedung yang tidak kalah menarik yakni Petit Palais. Gedung ini merupakan museum seni dan juga berfungsi sebagai tempat pameran. Karena masuknya gratis, disempatkan untuk melihat-lihat interior dan beberapa peninggalan yang dipamerkan. Di lantai utama terdapat cafetaria dimana pengunjung dapat menikmati secangkir kopi hangat sambil menikmati suasana hari yang cerah dengan pemandangan yang menarik. Berbeda dengan lantai utama, di lantai bawah terdapat pameran baik berupa lukisan dan patung. Walaupun menampilkan lukisan tentang kegiatan sehari-hari, lukisan-lukisan ini dibuat oleh artis yang mempunyai cita rasa seni tinggi. Lihat aja sendiri kesana kalo ga percaya.
Grand Palais
Petit Palais
Ketiga, Pont Alexandre III. Tempat ini adalah jembatan sekaligus spot foto yang strategis karena dari tempat ini pengunjung bisa mengabadikan jembatan lebar, sungai Seine, kubah gereja, patung-patung dan Menara Eiffel dalam satu frame. Di sekitar area ini juga terdapat taman kecil dengan deretan pepohonan dengan daun-daun menguning di sepanjang sisi sungai Seine. Dari jembatan ini jalan kaki dilanjutkan dengan menyusuri sisi sungai Seine di sisi kanan dan deretan pohon musim gugur di sebelah kiri. Unforgettable moment dah pokoknya.
Pont Alexandre III dan View Musee de L'Armee
Musee de Louvre masih jauh rupanya, masih ada beberapa lokasi yang harus dilewati diantaranya Place de la Concorde, lapangan yang lantainya dari tatanan batu-batu alam yang disusun rapi. Dari sini, Arc de Triomphe di kejauhan terlihat gagah dan megah. Selain lapangan ini, ada juga taman cantik dengan daun-daun dan bunga yang memanjang yang berujung di kawasan museum paling populer di dunia ini. Namanya Jardine des Tuileries. Sebagai informasi, banyak sekali penjaja souvenir yang merupakan imigran dari Benua Afrika. Cara mereka menawarkan dagangannya lumayan bikin ngeri karena mereka gigih dengan setengah memaksa agar wisatawan mau membeli dagangannya. Kata no thanks atau mercie aja ga cukup untuk “mengusir” pedagang-pedagang gigih ini. Asal sabar menolak dan ga terpancing emosi, nantinya mereka akan “menyerah” juga.
Musee de Louvre!!. Inilah museum yang luar biasa yang memadukan nuansa klasik dengan sentuhan artistik modern. Ciri khas dari museum ini adalah pintu masuknya yang menyerupai piramida namun disusun dari kaca. di beberapa sisi pintu masuk terdapat kolam dengan air mancur yang menjadikan kawasan ini semakin terlihat cantik. Selain piramida utama yang berfungsi sebagai pintu masuk museum, juga ada beberapa piramida kecil. Dari piramida2 ini pengunjung dari luar bisa melihat bagian dalam museum.
Museum Paling Populer di Dunia
Gerbang, Piramida Kecil, Piramida Utama dan Kubah di Musee de Louvre
Salah Satu Sudut di Musee de Louvre
Hari itu musee de Louvre disesaki oleh pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Antrian untuk memasuki areal museum mengular. Kepadatan pengunjung juga dapat dilihat dari piramida-piramida kecil disamping piramida utama. Maklum saja jika pengunjung hari itu sangat padat, karena hari itu bertepatan dengan akhir masa liburan musim panas dan musim panas merupakan saat ideal untuk berwisata.
Cukup lama waktu dihabiskan di kawasan museum yang memajang lukisan paling terkenal di dunia, Monalisa ini. Pergantian cuaca dari cerah berawan ke mendung gelap membuat pemandangan Musee de Louvre menjadi terlihat lebih dramatis. Gedung-gedung museum tampak lebih gagah dan kokoh dalam cuaca yang lebih gelap.
Dari kawasan Musee de Louvre, explore dilanjutkan menuju ke Musee de L’armee. Museum ini menyimpan peninggalan militer perancis. Di gerbang museum ini terdapat penjagaan ketat dari pihak keamanan. Disini barang bawaan para pengunjung diperiksa sebelum memasuki areal museum. Museum ini terlihat cantik dengan adanya taman yang luas di bagian depan museum. Di bagian dalam museum terdapat lapangan yang cukup luas dengan lantai dari tatanan batu. Berbeda dengan Musee de louvre, museum ini sangat sepi pengunjung. Tidak lama waktu dihabiskan disini, karena the main destination in Paris was waiting.
Musee de L'Armee, Dedikasi untuk Angkatan Perang Perancis 
Dari musee de l’armee, lanjut ke tujuan utama dalam journey kali ini dengan berjalan kaki. 40 menit kemudian atau kira-kira pukul 14.40, akhirnya sampailah ke menara paling populer di dunia ini. Eiffel!!. Kesampaian juga akhirnya melihat secara langsung menara yang indah dan romantis ini. Perasaan ketika melihat secara langsung menara ini adalah takjub dan kagum. Sambil duduk di rerumputan hijau dengan ditemani sebotol coca cola, aku menikmati pemandangan kawasan dengan atraksi utama menara indah ini dengan leluasa. Cuaca cerah berawan, semilir angin dan konfigurasi pepohonan merupakan perpaduan sempurna di Eiffel sore itu.
Awan Membayangi Eiffel
Tidak cukup jika hanya memandanginya dari kejauhan, Eiffel terlihat sangat megah dari dekat. Arsitektur menara besi ini terlihat sangat kokoh dan kekar dari bagian bawah. Menara ini sangat besar dan tinggi. Bagian bawah menara ini juga sangat luas, menunjukkan betapa lebarnya menara ini. Di sisi lain, pengunjung yang akan memasuki kawasan menara Eiffel harus diperiksa ketat oleh pihak keamanan. Walaupun antrian panjang, dengan manajemen massa yang baik, antrian yang panjang tersebut dapat dilewati dalam waktu yang singkat.
Menara Eiffel terlihat indah di malam hari, ketika lampu-lampunya dinyalakan. It was an once in a lifetime opportunity. I waited impatiently for that moment. Saat-saat menunggu dinyalakannya lampu tersebut merupakan an unforgetable and impressive moment. Duduk dibawah menara eiffel sambil menikmati matahari senja yang cerah menyinari. What a perfect moment. Yang ditunggu-tunggu akhirnya terjadi juga. Penyalaan lampu Eiffel disertai dengan penyalaan lampu LED. Hal ini menambah semarak suasana di seputar kawasan Eiffel. 
Dibawah Kokohnya Besi Eiffel
Setelah beberapa lama, saatnya cari lokasi lain untuk menikmati menara ini. Lokasi pertama adalah dari sisi sungai Seine, tepatnya dari salah satu jembatan. Lokasi ini sebenarnya cukup strategis untuk mengabadikan momen di Eiffel. Namun sayangnya banyak sekali pengunjung yang berlalu lalang yang menyulitkan untuk dapat mengambil gambar dengan leluasa. Setelah itu pindah ke lokasi lain yang berada di lokasi yang lebih tinggi dari lokasi sebelumnya. Di lokasi ini sudah banyak pengunjung yang terlebih dulu menikmati icon Paris ini dari kejauhan. Lokasi ini memang strategis karena pemandangan Eiffel dengan nyala lampunya mendapatkan tambahan view yakni sungai Seine dengan kapal-kapal yang melintasinya dan jembatan yang melewatinya. 
Sungai Seine dan Indahnya Panorama Malam

Larut malam mulai menjelang, saatnya meninggalkan Eiffel. Good bye Eiffel, semoga suatu saat aku bisa mengunjungimu lagi. Dari kawasan Eiffel, balik lagi ke penginapan untuk beristirahat. Keesokan harinya, naik kereta lagi menuju ke bandara Orly. Dari Orly mengambil flight menuju Birmingham dengan waktu tempuh selama 1,5 jam, untuk selanjutnya naik bus National Express menuju Nottingham.
Fabuleuse Nuit a Paris
Sebenernya tidak ada kata puas untuk menikmati Paris dan atraksi utamanya, menara Eiffel. Namun walaupun singkat, kesempatan untuk bisa mengunjungi Paris sudah merupakan anugerah luar biasa yang tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk mengunjunginya. Ada banyak destinasi menarik yang tersebar diberbagai penjuru kota Paris. Dalam waktu yang cukup singkat, destinasi-destinasi itu mustahil untuk bisa dikunjungi semua. Karena itu, sebelum mengunjungi kota Paris pastikan dulu destinasi yang menjadi prioritas. Disamping itu, Paris merupakan kota yang cantik dengan banyak gedung-gedung dengan arsitektur yang megah dan menawan. Selain memanjakan mata dan membuat takjub, hal ini juga dapat menyebabkan destinasi prioritas menjadi terabaikan. Hal ini dapat terjadi pada wisatawan yang suka mengabadikan tempat-tempat dan gedung-gedung indah dan artistik dan khususnya pelancong yang punya mental kemodak bin narsis parah. Akhirnya, saya mendoakan agar yang baca blog ini bisa mengunjungi Paris suatu saat nanti. Dan bagi yang sudah pernah, saya doakan bisa kesana lagi. Amin.

Selasa, 12 Desember 2017

Christmas Market in Nottingham City Centre Dec 2016 Edition

Winter Windmill
Setiap mendekati perayaan Natal, Nottingham City Council mengadakan pasar malam yang berlokasi di kawasan Old Market Square. Dalam pasar malam ini banyak wahana-wahana bermain untuk anak-anak diantaranya komidi putar, ayunan dan mobil-mobilan. Atraksi utama yang ditawarkan pada pasar mala mini adalah arena ice skating di areal terbuka. Arena ini menjadi daya tarik utama yang terlihat dari antusiasme para pengunjung yang mencobanya.
Suasana Christmas Market di Old Square Nottingham
Selain arena bermain, juga banyak stand-stand yang menjual aneka makanan. Dari makanan manis hingga makanan berat. Ada juga stand yang menjual cindera mata berupa lampu pualam yang bercorak tokoh-tokoh Natal. Bentuk lampu hias ini sangat menarik. Terlihat ukiran yang mendetail yang menunjukkan cita seni tinggi dalam proses pembuatannya. 
Hiasan lampu or lampu hias?

Lampu Hias or Hiasan Lampu?

Bentuk stand-stand makanan dan cindera mata ini cukup unik. Desain atapnya beraneka ragam, ada yang berbentuk kincir angin hingga bentuk atap bersalju. Suasana semakin indah dengan banyaknya hiasan-hiasan pelengkap di seputar area Christmas market.
Komidi Putar British version 

Cuaca saat itu cukup dingin, namun tidak sampai menurunkan salju. Pengunjung harus menggunakan pakaian yang proper supaya tidak kedinginan. Pengunjung Christmas market juga bisa masuk ke dalam the Exchange, pusat perbelanjaan di Nottingham, untuk menghangatkan badan. Di dalam gedung pusat perbelanjaan ini, terdapat mini konser yang dibawakan oleh Thoresby Band. Band ini terdiri dari 8 personel yang semuanya membunyikan alat musik tiup. Lagu-lagu bertema Natal yang mereka bawakan terdengar syahdu di dalam gedung perbelanjaan yang megah tersebut.

Thoresby Band Nottingham

Palembang, Kota Yang Mengesankan

Musim penerimaan CPNS tahun anggaran 2021 membawa banyak berkah bagi saya. Dalam rangka proses rekrutmen tersebut, saya berkesem...