Journey to Paris merupakan rangkaian
akhir dalam tour de frantalia yang mencakup Venice, Milan dan Paris. Melanjutkan
blog sebelumnya, penerbangan
dari Milan ke Paris ditempuh sekitar 1,5 jam.
Maskapai yang digunakan saat itu adalah Vuelling yang berasal dari Spanyol.
Dibandingkan dengan menggunakan kereta, penerbangan ini memangkas waktu tempuh
yang lumayan. Selain itu, harga tiket kereta api seringkali lebih
mahal daripada tiket pesawat.
|
Eiffel Tower, Seine dan Pont Alexadre III |
Pukul 21.00 waktu
Paris, pesawat mendarat dengan selamat di bandara Orly Paris. Perjalanan
kemudian dilanjutkan dengan menggunakan kereta. Lokasi bandara ini berada
sangat jauh dari pusat kota Paris. Dibutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk
menuju ke Gare du Nord, stasiun kereta yang dekat dengan lokasi penginapan trip
in Paris kali ini. Dari stasiun ini dilanjutkan dengan jalan kaki menuju
penginapan sebagai tempat istirahat.
|
Arc de Triomphe |
Keesokan harinya, explore
Paris dimulai dengan mengunjungi tujuan pertama, Arc de Triomphe. Tujuan
pertama ini adalah gerbang yang berdiri megah dengan dikitari jalan yang
menjadi penjuru bagi banyak jalur jalan di kota Paris. Arc de Triomphe
merupakan gerbang yang dibangun untuk mengenang pahlawan Paris yang gugur dalam
beberapa peristiwa bersejarah di negeri itu. Di monumen ini terdapat patung
patung yang melambangkan dewa-dewa dalam mitologi kuno. Di banyak bagian
monumen ini juga terukir nama-nama pahlawan yang berjasa bagi negara Perancis.
Selain itu, di salah satu sisi menara ini juga terdapat obor api yang menyala
yang menandakan tidak matinya semangat pahlawan Perancis walaupun mereka telah
gugur.
|
Obor Abadi di Arc de Triomphe |
Suasana Arc de
Triomphe saat itu cukup ramai dengan banyaknya turis yang berkunjung.
Wajah-wajah turis dari Cina dan Korea cukup jamak terlihat di berbagai sudut
Monumen ini. Sebagai sesama turis dari Asia, harus maklum dan paham jika turis
Asia mempunyai kadar narsis yang melebihi dosis. Di berbagai kesempatan, harus
bersabar untuk menunggu para turis narsis ini mengambil gambar karena tak
jarang mereka berhenti di pedestrian area dan mengganggu lalu lintas jalan kaki
sesama pengunjung.
Dari Arc de
Triomphe explore diarahkan ke Musee de Louvre, namun sebelum sampai ke museum
yang sangat populer ini, ada beberapa lokasi yang dikunjungi. Pertama, kawasan
Champ de Ellysee. Kawasan ini merupakan lokasi perbelanjaan yang sangat
populer. Lokasi ini juga merupakan kiblat mode dunia, hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya butik, gerai yang memamerkan dan menjual rancangan dan desain
fashion terbaru. Berjalan kaki di Champ de Ellysse dalam suasana ini sungguh
sangat mengesankan. Turis ramai berlalu lalang, daun-daun yang menguning,
matahari bersinar cerah dan cuaca sejuk cenderung hangat, merupakan kombinasi
sempurna dari kota tujuan utama turis dunia ini.
|
Suatu Pagi di Champ de Elysee |
|
Daun-daun Mulai Berguguran |
Kedua, kawasan
Grand Palais. Kawasan ini merupakan arena eksebisi yang beratapkan kaca. Gedung
pameran dan pertunjukan ini sangat megah. Selain itu bangunan ini terlihat
terawat dengan baik. Diseberang Grand Palais terdapat gedung yang tidak kalah
menarik yakni Petit Palais. Gedung ini merupakan museum seni dan juga berfungsi
sebagai tempat pameran. Karena masuknya gratis, disempatkan untuk melihat-lihat
interior dan beberapa peninggalan yang dipamerkan. Di lantai utama terdapat
cafetaria dimana pengunjung dapat menikmati secangkir kopi hangat sambil
menikmati suasana hari yang cerah dengan pemandangan yang menarik. Berbeda
dengan lantai utama, di lantai bawah terdapat pameran baik berupa lukisan dan
patung. Walaupun menampilkan lukisan tentang kegiatan sehari-hari,
lukisan-lukisan ini dibuat oleh artis yang mempunyai cita rasa seni tinggi. Lihat
aja sendiri kesana kalo ga percaya.
|
Grand Palais |
|
Petit Palais |
Ketiga, Pont
Alexandre III. Tempat ini adalah jembatan sekaligus spot foto yang strategis
karena dari tempat ini pengunjung bisa mengabadikan jembatan lebar, sungai Seine,
kubah gereja, patung-patung dan Menara Eiffel dalam satu frame. Di sekitar area
ini juga terdapat taman kecil dengan deretan pepohonan dengan daun-daun
menguning di sepanjang sisi sungai Seine. Dari jembatan ini jalan kaki
dilanjutkan dengan menyusuri sisi sungai Seine di sisi kanan dan deretan pohon
musim gugur di sebelah kiri. Unforgettable moment dah pokoknya.
|
Pont Alexandre III dan View Musee de L'Armee |
Musee de Louvre
masih jauh rupanya, masih ada beberapa lokasi yang harus dilewati diantaranya Place
de la Concorde, lapangan yang
lantainya dari tatanan batu-batu alam yang disusun rapi. Dari sini, Arc de Triomphe di kejauhan terlihat gagah dan megah.
Selain lapangan ini, ada juga taman cantik dengan daun-daun dan bunga yang
memanjang yang berujung di kawasan museum paling populer di dunia ini. Namanya Jardine
des Tuileries. Sebagai informasi, banyak sekali penjaja souvenir yang merupakan
imigran dari Benua Afrika. Cara mereka menawarkan dagangannya lumayan bikin
ngeri karena mereka gigih dengan setengah memaksa agar wisatawan mau membeli
dagangannya. Kata no thanks atau mercie aja ga cukup untuk “mengusir”
pedagang-pedagang gigih ini. Asal sabar menolak dan ga terpancing emosi,
nantinya mereka akan “menyerah” juga.
Musee de Louvre!!.
Inilah museum yang luar biasa yang memadukan nuansa klasik dengan sentuhan
artistik modern. Ciri khas dari museum ini adalah pintu masuknya yang
menyerupai piramida namun disusun dari kaca. di beberapa sisi pintu masuk
terdapat kolam dengan air mancur yang menjadikan kawasan ini semakin terlihat
cantik. Selain piramida utama yang berfungsi sebagai pintu masuk museum, juga
ada beberapa piramida kecil. Dari piramida2 ini pengunjung dari luar bisa
melihat bagian dalam museum.
|
Museum Paling Populer di Dunia |
|
Gerbang, Piramida Kecil, Piramida Utama dan Kubah di Musee de Louvre |
|
Salah Satu Sudut di Musee de Louvre |
Hari itu musee de
Louvre disesaki oleh pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Antrian untuk
memasuki areal museum mengular. Kepadatan pengunjung juga dapat dilihat dari
piramida-piramida kecil disamping piramida utama. Maklum saja jika pengunjung
hari itu sangat padat, karena hari itu bertepatan dengan akhir masa liburan
musim panas dan musim panas merupakan saat ideal untuk berwisata.
Cukup lama waktu
dihabiskan di kawasan museum yang memajang lukisan paling terkenal di dunia,
Monalisa ini. Pergantian cuaca dari cerah berawan ke mendung gelap membuat
pemandangan Musee de Louvre menjadi terlihat lebih dramatis. Gedung-gedung
museum tampak lebih gagah dan kokoh dalam cuaca yang lebih gelap.
Dari kawasan Musee
de Louvre, explore dilanjutkan menuju ke Musee de L’armee. Museum ini menyimpan
peninggalan militer perancis. Di gerbang museum ini terdapat penjagaan ketat
dari pihak keamanan. Disini barang bawaan para pengunjung diperiksa sebelum memasuki
areal museum. Museum ini terlihat cantik dengan adanya taman yang luas di
bagian depan museum. Di bagian dalam museum terdapat lapangan yang cukup luas
dengan lantai dari tatanan batu. Berbeda dengan Musee de louvre, museum ini
sangat sepi pengunjung. Tidak lama waktu dihabiskan disini, karena the main
destination in Paris was waiting.
|
Musee de L'Armee, Dedikasi untuk Angkatan Perang Perancis |
Dari musee de l’armee, lanjut ke tujuan
utama dalam journey kali ini dengan berjalan kaki. 40 menit kemudian atau
kira-kira pukul 14.40, akhirnya sampailah ke menara paling populer di dunia ini.
Eiffel!!. Kesampaian juga akhirnya melihat secara langsung menara yang indah
dan romantis ini. Perasaan ketika melihat secara langsung menara ini adalah
takjub dan kagum. Sambil duduk di rerumputan hijau dengan ditemani sebotol coca
cola, aku menikmati pemandangan kawasan dengan atraksi utama menara indah ini
dengan leluasa. Cuaca cerah berawan, semilir angin dan konfigurasi pepohonan
merupakan perpaduan sempurna di Eiffel sore itu.
|
Awan Membayangi Eiffel |
Tidak cukup jika
hanya memandanginya dari kejauhan, Eiffel terlihat sangat megah dari dekat.
Arsitektur menara besi ini terlihat sangat kokoh dan kekar dari bagian bawah.
Menara ini sangat besar dan tinggi. Bagian bawah menara ini juga sangat luas,
menunjukkan betapa lebarnya menara ini. Di sisi lain, pengunjung yang akan
memasuki kawasan menara Eiffel harus diperiksa ketat oleh pihak keamanan.
Walaupun antrian panjang, dengan manajemen massa yang baik, antrian yang
panjang tersebut dapat dilewati dalam waktu yang singkat.
Menara Eiffel
terlihat indah di malam hari, ketika lampu-lampunya dinyalakan. It was an once
in a lifetime opportunity. I waited impatiently for that moment. Saat-saat
menunggu dinyalakannya lampu tersebut merupakan an unforgetable and impressive
moment. Duduk dibawah menara eiffel sambil menikmati matahari senja yang cerah
menyinari. What a perfect moment. Yang ditunggu-tunggu akhirnya terjadi juga. Penyalaan
lampu Eiffel disertai dengan penyalaan lampu LED. Hal ini menambah semarak
suasana di seputar kawasan Eiffel.
|
Dibawah Kokohnya Besi Eiffel |
Setelah beberapa
lama, saatnya cari lokasi lain untuk menikmati menara ini. Lokasi pertama
adalah dari sisi sungai Seine, tepatnya dari salah satu jembatan. Lokasi ini
sebenarnya cukup strategis untuk mengabadikan momen di Eiffel. Namun sayangnya
banyak sekali pengunjung yang berlalu lalang yang menyulitkan untuk dapat
mengambil gambar dengan leluasa. Setelah itu pindah ke lokasi lain yang berada
di lokasi yang lebih tinggi dari lokasi sebelumnya. Di lokasi ini sudah banyak
pengunjung yang terlebih dulu menikmati icon Paris ini dari kejauhan. Lokasi
ini memang strategis karena pemandangan Eiffel dengan nyala lampunya
mendapatkan tambahan view yakni sungai Seine dengan kapal-kapal yang
melintasinya dan jembatan yang melewatinya.
|
Sungai Seine dan Indahnya Panorama Malam |
Larut malam mulai
menjelang, saatnya meninggalkan Eiffel. Good bye Eiffel, semoga suatu saat aku
bisa mengunjungimu lagi. Dari kawasan Eiffel, balik lagi ke penginapan untuk
beristirahat. Keesokan harinya, naik kereta lagi menuju ke bandara Orly. Dari Orly
mengambil flight menuju Birmingham dengan waktu tempuh selama 1,5 jam, untuk
selanjutnya naik bus National Express menuju Nottingham.
|
Fabuleuse Nuit a Paris |
Sebenernya tidak
ada kata puas untuk menikmati Paris dan atraksi utamanya, menara Eiffel. Namun walaupun
singkat, kesempatan untuk bisa mengunjungi Paris sudah merupakan anugerah luar
biasa yang tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk mengunjunginya. Ada
banyak destinasi menarik yang tersebar diberbagai penjuru kota Paris. Dalam
waktu yang cukup singkat, destinasi-destinasi itu mustahil untuk bisa
dikunjungi semua. Karena itu, sebelum mengunjungi kota Paris pastikan dulu
destinasi yang menjadi prioritas. Disamping itu, Paris merupakan kota yang
cantik dengan banyak gedung-gedung dengan arsitektur yang megah dan menawan.
Selain memanjakan mata dan membuat takjub, hal ini juga dapat menyebabkan
destinasi prioritas menjadi terabaikan. Hal ini dapat terjadi pada wisatawan
yang suka mengabadikan tempat-tempat dan gedung-gedung indah dan artistik dan
khususnya pelancong yang punya mental kemodak bin narsis parah. Akhirnya, saya mendoakan agar yang baca blog ini bisa mengunjungi Paris suatu saat nanti. Dan bagi yang sudah pernah, saya doakan bisa kesana lagi. Amin.