Senin, 13 April 2020

Riverside Festival, Keseruan Pasar Rakyat Tjap Nottingham Enggres

Selama saya di Nottingham ada beberapa penyelenggaraan festival yang bisa saya saksikan secara langsung. Salah satunya adalah Riverside Festival. Riverside festival merupakan salah satu festival yang dilaksanakan di sepanjang Trent Embakment Nottingham, sebuah areal luas dengan pemandangan indah di sisi sungai Trent.
Riverside Festival
Dalam Riverside Festival ini banyak ditampilkan arena bermain dan ketangkasan serta arena uji adrenalin. Selain itu Riverside Festival juga bisa dijadikan sebagai ajang wisata kuliner. Ada banyak aneka jenis makanan dan minuman yang dijual. Mulai makanan bakar hingga makanan manis, minuman ringan hingga minuman berat. Selain itu ada juga toko yang menjual souvenir dan cindera mata.
Selain jajaran wahana permainan, stand penjual makanan dan cindera mata, dalam festival ini juga terdapat banyak panggung atau stage sesuai dengan tema masing-masing. Ada tema jazz, international music, serta folk song. Salah satu agenda penting dalam festival ini adalah perlombaan dayung perahu naga di sepanjang trent embankment. Adu balap perahu naga ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di UK dengan penyelenggaraan yang terlihat professional dan rapi. Adapun atraksi utama dalam festival ini berupa pagelaran kembang api spektakuler dari salah satu sisi Trent River. Sebagai tambahan informasi, festival ini dilaksanakan selama tiga hari dan free admission alias gratis.
Pop Stage
Hari itu hari Sabtu 5 Agustus 2017. Saya sudah membuat appointment dengan dua sahabat yakni Naiera dari Mesir dan Jing Wang dari China untuk ke festival ini. Dengan naik Tram, saya menuju ke stasiun Victoria untuk selanjutnya berjalan kaki menuju ke lokasi festival.  Karena ada road closure, saya harus mencari jalan alternatif yang melewati pemukiman warga. Agak kurang nyaman kalau jalan sendirian melewati pemukiman semacam ini, karena tidak seperti pemukiman pada umumnya di Nottingham, di pemukiman ini banyak warga yang hang out di luar rumah.
Setelah beberapa saat, saya akhirnya sampai di jembatan utama yang berada di dekat stadion City Ground kandang Nottingham Forest. Dari sini aku lalu mulai explore mengabadikan keseruan festival.  Ada berbagai jenis wahana arena ketangkasan yang terlibat dalam festival ini diantaranya arena menembak boneka, lempar bola, dan lemparan keberuntungan.  Selain itu ada banyak wahana extreme yakni  arena uji nyali untuk menguji tingkat keberanian dan memacu adrenalin. Wahana-wahana ini antara lain roller coaster mini, crazy wheel, dan khusus anak ada beragam wahana permainan seru salah satunya crazy pyramid, dimana anak-anak akan memasuki ruangan-ruangan rahasia dan harus hati2 ketika melewati jalur yang disediakan supaya tidak terjatuh ke dalam jebakan. Ada juga wahana yang tidak terlalu ekstrim namun tetap seru contohnya arena bom bom car.
Wahana Crazy Pyramid

Komidi Putar

Suasana sore itu sangat seru dan ramai dengan pengunjung. Udara dan cuaca sore itu juga sangat kondusif, sejuk dengan semilir angin yang tidak terlalu dingin. Untungnya saya tidak sendiri menyaksikan festival ini. Ada dua teman yang sudah menanti di Millenium Bridge Nottingham yakni Jing Wang dan Naiera. Suasana sore ini menjadi semakin seru dengan adanya teman yang sangat ceria ini. Dari Millenium Bridge, kami menuju ke War Memorial, yakni sebuah areal taman yang cukup luas dan indah yang dibuat untuk mengenang para pahlawan perang dunia I. Di sini kami mengabadikan beberapa gambar dengan latar pepohonan dan dedaunan indah.
Menjemput Sobat di Nottingham Trent Millennium Bridge 
Selanjutnya kami mengexplore festival ini dengan menuju ke arena folk music. Panggung folk music menampilkan pertunjukan musik khas daerah pedalaman UK. Musiknya berirama menenangkan. Pertunjukan folk music dilakukan di sebuah tenda di areal lapangan, agak jauh dari lokasi wahana permainan dan lokasi pesta kembang api. Namun demikian penonton pertunjukan folk music sangat banyak dan tenang karena disediakan kursi dalam jumlah yang sangat banyak. Selepas dari lokasi show folk music, kami menuju ke sisi lain dari festival ini, namun sebelum itu kami sempatkan untuk mnenikmati sepucuk es krim nikmat.
Folk Music Stage
Haus dan Lapar Hilang Seketika
Tidak hanya menikmati suasana festival yang riuh dengan keramaian, kami juga menikmati indahnya pemandangan sisi sungai yang tenang pada senja hari. Kami berdiskusi banyak topik seru diselingi tawa dan canda. Sore yang sangat berkesan.
Trent River

Another Spot

Saatnya untuk cari makanan untuk ganjal perut. Di festival ini tersedia berbagai macam kuliner dari berbagai macam bahan. Mulai dari makanan manis hingga makanan berat yang menggoda selera. Mulai dari minuman ringan  berbungkus kalneg hingga bir pun juga tersedia bebas. Ada juga makanan halal semacam kebab yang disajikan dengan hangat. Namun karena jumlah stand-nya terbatas, pengnunjung terutama muslim yang akan menikmati kebab ini harus antri cukup panjang. Paling panjang jika dibandingkan dengan tenant makanan yang lain di sekitarnya. Food festival ini tidak terpusat pada satu lokasi, sehingga pengunjung yang kelaparan atau haus tidak perlu berpindah lokasi terlalu jauh untuk mencapainya.
Jajanan Pasar Enggres
Selepas isi perut kami sempatkan untuk menikmati sajian music pada panggung pop musik yang berada di salah satu ujung arena festival dan berada dekat warung kebab tempat kami antri makanan. Ukuran panggungnya tidak terlalu besar dan jumlah penonton juga tidak terlalu banyak.  Dari panggung ini, kami berpindah ke lokasi panggung lain yakni panggung global contemporary dance music. Inilah panggung dengan jumlah pengunjung yang paling banyak dan paling heboh. Dengan irama musik yang ceria dan penampilan performer yang sangat atraktif, dentuman musik yang menghentak, serta tata cahaya yang seru menjadikan panggung ini terasa meriah dan menyenangkan seakan mengajak pengunjung yang hadir untuk bergoyang mengikuti irama lagu.
Panggung Paling Seru
Cukup lama kami menikmati sajian music rancak di panggung ini. Aura musiknya memang bisa membikin badan bergoyang seru bersama membaur dengan pengunjung lainnya. Sebelum pertunjukan selesai kami cabut duluan untuk mencari spot paling strategis untuk menyaksikan pesta kembang api.  Inilah pertunjukan utama yang ditampilkan dalam Riverside festival ini. Pesta kembang api spektakuler dalam durasi yang cukup lama. Penataan pertunjukan ini juga sangat profesional, mempertimbangkan aspek keamanan dan titik fokus pengunjung. Kembang api ini diluncurkan dari seberang lokasi festival digelar, sehingga semua pengunjung dapat menyaksikan dalam posisi yang strategis tanpa harus bersusah payah mendongakkan kepala selama pertunjukan berlangsung. Good job!
Spektakuler

Dar Der Dor

Usai pesta kembang api berakhirlah keseruan khusus untuk malam itu karena penyelenggaraan festival masih berlangsung selama dua hari ke depan.  Kami selanjutnya menuju ke Victoria station untuk kembali ke kediaman masing-masing. Saya sangat bersyukur bisa menyaksikan langsung keseruan dan keramaian festival ini bersama sohib-sohib yang keren dan open minded. Sebuah pengalaman luar biasa melihat dan merasakan sendiri suasana festival rakyat versi Enggres. Semoga nantinya bisa berkesempatan lagi menyaksikan festival semacam ini di kemudian hari.

Rabu, 01 April 2020

Museum Adityawarman Padang Sumatera Barat

Mungkin saya sudah menyampaikan dalam beberapa tulisan saya bahwa saya punya ketertarikan besar dalam bidang sejarah. Apabila waktu dan kesempatan memungkinkan, maka saya akan mengunjungi lokasi, gedung atau tempat bersejarah di suatu daerah dan kemudian mencatat kesan yang saya rasakan setelah mengunjunginya, seperti pada blog ini yang merupakan catatan saya saat mengunjungi Museum Adityawarman di Padang Sumatera Barat. 
Museum Adityawarman, Anggun dan Majestic

Saya mengunjungi museum ini bertepatan dengan hari terakhir saya melakukan sampling audit di wilayah Provinsi Sumatera Barat pada awal Februari 2019.  Karena jadwal penerbangan saya pukul 13.40 WIB, saya masih punya banyak kesempatan untuk explore kota Padang dan saya memilih museum Adityawarman sambil menunggu jadwal keberangkatan pesawat menuju ke Jakarta.
Museum dengan Lokasi yang Strategis

Kebetulan saat itu hari Jumat dan mungkin hal ini yang menjadikan museum yang anggun ini pada hari itu sepi dari pengunjung. Selain itu cuaca kota Padang saat itu sedang panas cenderung menyengat kulit sertaa lembab. Kebanyakan orang mungkin akan memilih waktu agak sore ketika suhu udara lebih bersahabat.
Tarif Masuk dan Jadwal Kunjung
Suasana dan kesan yang saya dapat saat sebelum memasuki gedung utama museum ini adalah keseluruhan areal museum yang layak dan terawat. Lokasi museum ini menurut saya sangat strategis, karena bisa dijangkau dengan mudah dari berbagai sudut kota Padang. Dengan lahan yang luas dan dirindangi pepohonan yang menyebar, lahan terbuka museum ini bisa digunakan untuk sarana rekreasi keluarga. Para orang tua dapat menghirup udara segar di bawah pepohonan sedangkan anak-anak dapat bermain di arena permainan mekanis yang disediakan pengelola museum. 
Sarana Rekreasi Yang Layak Kunjung
Sebelum memasuki gedung utama museum, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan bunga-bunga dan dedaunan yang terawat dan rapi. Di tengah cuaca yang panas dan menyengat Kota Padang, pemandangan bunga-bunga dan pepohonan hijau ini cukup menjadi hiburan menyegarkan. Asal jangan kelamaan berjemur aja.
Di depan gedung utama museum terdapat sebuah tugu yang dilengkapi dengan berbagai relief ornamen yeng terdapat di bagian bawah tugu yang menggambarkan perjuangan pada masa pergerakan dan mempertahankan kemerdekaan. Cukup lama aku mengamati ornamen relief yang menjadi satu bagian dengan tugu ini. Kalau ngga karena hampir mendidih kepanasan, saya akan lebih sama explore tugu yang dominan dicat warna putih ini. 
Tugu Perjuangan Museum Adityawarman
Kini saatnya explore central point dari museum ini. Bangunan utama berupa rumah gadang yang berukuran besar dilengkapi dengan berbagai jenis bangunan pelengkap yang mengitarinya. Setiap bangunan dilengkapi dengan ukiran-ukiran detail yang dibuat dengan ketelitian tinggi dan komposisi warna yang sangat khas. Untuk masuk gedung utama, pengunjung menaiki anak tangga yang melintasi sebuah kolam. Penataan pintu masuk dan jemabatan di atas kolam ini mempercantik pemandangan museum. Sangat mengesankan.
Salah Satu Museum yang Unik serta Terawat

Perpaduan Bangunan Unik dengan Bunga-Bunga dan Dedaunan

Di dalam museum dipamerkan ornamen layaknya singasana yang penuh warna warni cerah. Karena waktu yang lumayan terbatas, saya tidak bisa mendapatkan informasi mengenai ornamen yang terpasang di ruang pameran utama museum ini. Mungkin ornamen ini merupakan replika dari singasana kerajaan atau istana khas Minangkabau. Walau tidak mengetahui esensi dari ornamen yang dipamerkan, saya tetap dapat menikmati keunikan kebudayaan yang dipamerkan. Dan saya merasa bangga bahwa Indonesia terdiri dari suku bangsa yang mempunyai ragam kekayaan budaya yang menakjubkan dan mengagumkan.
Interior di Dalam Museum
Layaknya museum di banyak tempat di Indonesia, di museum ini juga dipamerkan senjata-senjata peninggalan leluhur setempat. Ada pedang. tombak, dan juga senapan dengan berbagai jenis dan ukuran. Tidak banyak informasi yang saya dapat mengenai sejarah pembuatan, pengguna dan peristiwa apa saja yang pernah disaksikan oleh senjata-senjata yang dipamerkan ini.
Senjata Koleksi Museum Adityawarman
Pada bagian lain museum ini, juga dipamerkan perhiasan khas Minangkabau yang sangat menarik dan beraneka ragam. Ada kalung, gelang dan cincin dengan berbagai ukuran. Selain itu ada juga alat-alat musik khas Minangkabau yang masih terawat. Dari tampilan alat-alat musik ini, saya berpendapat bahwa warga minang sudah mampu menciptakan karya seni musik lebih awal dari sebagian besar suku-suku di Indonesia lainnya.
Perhiasan Koleksi Museum Adityawarman

Alat Musik Koleksi Museum Adityawarman

Satu hal yang menarik dari museum ini adalah ditampilkannya buku-buku yang menuliskan sejarah tentang Minangkabau. Ada juga kitab-kitab tulisan tangan yang beraksarakan arab yang menjadi koleksi di museum ini. Dengan menampilkan buku dan kitab, generasi yang akan datang bisa mempelajari sejarah dan berpijak darinya untuk melestarikan nilai luhur budaya yang telah ditinggalkan para lelulhur. Untuk mempermudah pengunjung memahami sejarah, pengelola museum juga menampilkan ringkasan sejarah di wilayah Minangkabau, utamanya pada masa raja Adityawarman memerintah. Dengan adanya ringkasan yang berbentuk pamflet ini pengunjung dapat dengan singkat memahami sejarah utamanya sejarah masa kekuasaan di Sumatera Barat.
Kitab Tulisan Tangan Koleksi Museum Adityawarman
Saya merasa bahagia karena berkesempatan mengunjungi museum ini dan menyaksikan bahwa peninggalan sejarah dan kebudayaan di Ranah Minang disimpan dan terjaga dengan baik. Semoga semangat melestarikan budaya dan sejarah ini juga tertular kepada pemerintah daerah lainnya agar supaya generasi penerus bangsa dapat mempelajari dan mengambil pengalaman darinya untuk kebaikan dan kearifan di masa depan.
Museum Adityawarman

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...