Rabu, 03 Januari 2018

Geliat Aktifitas Keislaman di the University of Nottingham

Masa-masa studi saya di UK tidak hanya dihabiskan untuk mempelajari materi kuliah yang lebih banyak berbicara tentang teori. Ada beberapa hal menarik yang perlu diabadikan dalam bentuk tulisan agar tidak mudah terlupakan. Salah satunya adalah tentang geliat komunitas dan aktifitas keislaman di dunia kampus, khususnya di University of Nottingham.
Suasana Penyelenggaraan Sholat Iedul Fitri di Sport Centre Jubilee Campus UoN

Sebelum membahas tentang aktifitas keislaman di kampus,  ada satu hal yang ingin saya ketengahkan terlebih dahulu, yakni terkait jumlah pemeluk Islam di Nottingham. Berdasarkan sensus tahun 2011, hampir 10% penduduk Nottingham beragama Islam (Nottingham City Council). Hal ini merupakan kondisi yang patut disyukuri, karena jumlah pemeluk Islam di UK semakin bertambah banyak. Kebanyakan pemeluk Islam di kota ini merupakan warga keturunan baik dari jazirah Arab maupun benua Afrika. 
Masjid Terpopuler di Nottingham
Salah satu pusat komunitas muslim di Nottingham adalah di kawasan Hyson Green. Di kawasan ini banyak bermukim warga muslim yang dapat dari banyaknya pria dan wanita yang menggunakan atribut pakaian muslim. Di kawasan ini juga terdapat salah satu masjid yang populer di Nottingham yakni Masjid Umar. Selain itu Hyson Green juga terkenal dengan banyaknya toko-toko yang menjual kebutuhan  pokok berupa makanan yang sudah bersertifikat halal. Mulai dari bumbu, daging, sosis, dan berbagai produk olahan lainnya. Selain itu juga banyak restoran cepat saji yang menyajikan menu halal diantaranya kebab dan ayam goreng.
Perempatan Hyson Green
Beralih ke pembahasan tentang geliat aktifitas keislaman di dalam kampus, ada beberapa hal yang menjadi catatan saya. Pertama, pihak the University of Nottingham membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kaum muslimin baik mahasiswa maupun warga sekitar untuk menggunakan fasilitas kampus sebagai tempat melaksanakan ibadah. Di dua kampus utama universitas ini disediakan ruangan yang difungsikan sebagai masjid yang menyelenggarakan ibadah sholat mulai dari dhuhur sampai isya. Selain itu, kedua masjid ini juga digunakan sebagai lokasi sholat jumat bila saatnya sayyidul ayyam tiba. Kedua masjid ini sudah dilengkapi seperangkat sound system yang memadai serta penghangat ruangan dan kipas angin serta fasilitas pendukung lain berupa tempat wudhu yang representatif.
Sesaat Sebelum Khutbah Jumat di Mulai
Pada saat bulan Ramadhan tiba, komunitas muslim mendapatkan perlakuan istimewa. Pihak kampus memberikan ijin bagi student union untuk menyelenggarakan buka bersama, sholat maghrib berjamaah, Tarawih berjamaah, qiyamul lail, hingga Sahur bersama untuk kemudian diakhiri dengan sholat berjamaah. Kegiatan ini diikuti oleh komunitas muslim di sekitar kampus baik pelajar maupun muqimin. Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam hari pada weekdays sepanjang bulan Ramadhan.  Yang patut diacungi jempol dalam penyelenggaran kegiatan ini adalah kerja keras gigih dari pelajar-pelajar Indonesia dalam mengorganisir baik dari tempat, makanan, peralatan pendukung, hingga perijinan. Mereka bekerja tanpa kenal lelah dengan tanpa mengharap imbalan apapun kecuali kepuasan para jamaah dan Ridlo Allah SWT. Salut.
Buka Bersama di Kampus

Setelah Sholat Berjamaah di Bulan Ramadhan

Ketika bulan Ramadhan berakhir dan Bulan Syawal menyapa, pihak kampus mengijinkan komunitas muslim Nottingham untuk melaksanakan sholat Iedul Fitri bersama di salah satu sport centre milik kampus. Gedung yang relatif besar ini penuh sesak menampung para jamaah yang berasal dari berbagai ras dan bangsa.  Dengan banyaknya jamaah yang hadir, terlihat keanekaragaman yang dipunyai oleh umat Islam di Nottingham. Keanekaragaman ras, bahasa, budaya dan yang paling terlihat aneka ragam busana membuat pelaksanaan Sholat Iedul Fitri di Nottingham menjadi semarak. Tidak cukup sampai disitu, beberapa hari setelah pelaksanaan Sholat Iedul Fitri, Student Union juga menyelenggarakan perayaan Iedul Fitri yang diikuti oleh komunitas muslim di Nottingham. Ijin dari pihak kampus ini patut disyukuri, karena masjid yang ada di area Nottingham tidak sanggup memfasilitasi jumlah jamaah yang ada sehingga harus menyelenggarakan sholat Ied dalam dua sesi. Berangkat dari hal tersebut, selayaknya kita berdoa agar Ijin dari kampus dan semarak peringatan hari besar Islam di University of Nottingham semoga dapat berlangsung seterusnya.

Iedul Fitri Bersama Komunitas Muslim dari Berbagai Negara
Komunitas Muslim Indonesia setelah Melaksanakan Sholat Iedul Adha

Selain ibadah sholat, masjid di University Park -salah satu diantara kampus yang dilengkapi fasilitas masjid- juga menyelenggarakan pengajian Al-Quran. Pengajian yang dilaksanakan setiap hari jumat ini diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai negara diantaranya Libya, Bangladesh, Malaysia, Indonesia dan beberapa negara Afrika. Adapun pengajar dalam pengajian ini adalah Syaikh Syaban Khaleed yang berasal dari Libya. Dalam pengajian ini, bacaan murid ditashih oleh sang ustadz dan setelah itu murid berusaha menghafalkan bacaan yang telah ditashih.
Pengajian Al-Quran di Portland Building
Kedua, pihak kampus juga mengakomodir adanya student union yang mewadahi komunitas mahasiswa muslim untuk berorganisasi di dalam kampus. Salah satu wujud nyata manfaat dari adanya student union muslim ini adalah terkumpulnya sumbangan dari para donatur yang jumlahnya sangat besar sehingga mendapat apresiasi tinggi dari pihak kampus. Student Union juga menjadi alat penghubung agar pelajar muslim dapat menyuarakan aspirasinya kepada pihak kampus.
Geng Anak Sholeh (Made in Indonesia) di Nottingham 
Ketiga, toleransi dan penghormatan yang sangat tinggi dari pihak kampus kepada pemeluk keyakinan tertentu. Dalam beberapa kali kesempatan kuliah yang dilaksanakan bertepatan dengan pelaksanaan ibadah sholat jumat, dosen saya menawarkan kepada para mahasiswanya untuk beribadah. Dia mengijinkan mahasiswa muslim untuk meninggalkan kelasnya untuk sementara selama ibadah sholat jumat berlangsung. Hal ini merupakan penghormatan luar biasa dari kalangan pendidik di kampus ini bagi para mahasiswanya yang mempunyai keyakinan tertentu.

Sebagai penutup, semoga tulisan ini dapat menjadi penambah wawasan kita akan kondisi saudara seiman kita di tanah Britannia. Selain itu semoga tulisan ini dapat membuat kita bersyukur dapat hidup di negara dimana kita menjadi mayoritas tanpa pernah merasa khawatir mendapat intimidasi dari pihak manapun. Namun demikian, kita perlu mengkoreksi diri apakah sebagai mayoritas kita sudah mengayomi dan menghormati hak-hak minoritas. Jangan sampai keberadaan kita sebagai mayoritas justru merupakan ancaman bagi orang lain yang dianggap minoritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Palembang, Kota Yang Mengesankan

Musim penerimaan CPNS tahun anggaran 2021 membawa banyak berkah bagi saya. Dalam rangka proses rekrutmen tersebut, saya berkesem...