Yanni
merupakan musisi kelas dunia yang berasal dari Greece dan kini bermukim di
US. Karya-karyanya sangat istimewa, dia bisa memadukan musik klasik dengan musik
yang bernuansa lebih modern serta seringkali menggabungkan alat-alat musik
tradisional dari berbagai negara. Sebagai seorang composer, Yanni juga
didukung oleh musisi handal yang berasal dari berbagai negara. Musisi pendukung yang
dibawa oleh Yanni merupakan musisi jempolan dengan jam terbang yang sangat
tinggi.
|
Yanni Concert @Prambanan Temple |
Yanni
merupakan influencer utama saya dalam bermusik. Saya menyukai dan sering
mencoba memainkan komposisi karyanya di papan tuts keyboard saya. Sampai saat
ini saya masih rutin mendengarkan lagu-lagu karyanya yang sudah banyak dipublish
di youtube.
Sebagai
influencer utama dalam bermusik, saya sangat bahagia saat ada info bahwa
Yanni akan menggelar konser di Candi Prambanan pada tahun 2018 lalu. Saya
langsung mencari tiket konsernya pada kesempatan pertama. Setelahnya saya
juga membeli tiket transportasi dan akomodasi selama konser tersebut di Kawasan
Prambanan. Agenda sudah saya susun rapi dan saya sudah siap menonton konser
tersebut ketika ada pemberitahuan mendadak bahwa konser Yanni ditunda karena
sang maestro menderita cedera saat melakukan suatu aktifitas. Terpaksa saya
harus menunda keinginan saya untuk menonton konser Yanni dan harus mengcancel
tiket kereta api dan hotel yang sudah saya pesan.
Namun
syukurlah pada Juli 2019 saya masih berkesempatan untuk menonton konser yang
tadinya sempat ditunda tersebut. Bertempat di areal candi Prambanan dan
dirangkai dalam acara Prambanan Jazz 2019, Yanni beserta musisi pendukungnya dijadwalkan
menjadi bintang utama di hari kedua Prambanan Jazz 2019.
|
Tiket Kelas Silver |
|
Banner Yanni dalam Prambanan Jazz 2019 |
Sebagai
informasi, Prambanan Jazz 2019 merupakan konser yang menghadirkan musisi Jazz
ternama baik dari dalam dan luar negeri. Konser ini dilaksanakan selama tiga
hari yakni tanggal 5, 6 dan 7 Juli
2019. Ada beberapa bintang utama yang hadir dalam konser kali ini diantaranya
Callum Scott, Yanni dan Anggun. Masing-masing bintang utama tersebut menjadi
pengisi pada puncak show. Dan karena Yanni dijadwalkan konser pada hari
kedua, saya pun menyesuaikan jadwal saya di konser ini.
|
Antrian Security Check Prambanan Jazz 2019 |
Dalam
Prambanan Jazz, ada dua area, festival show dan special show. Festival show
diisi oleh performer dari dalam negeri sedangkan special show merupakan acara
puncak yang harga tiketnya lebih mahal daripada tiket festival show. Dengan
kata lain, penonton special show dapat menonton konser festival show, namun
sebaliknya, penonton dengan tiket festival show tidak bisa menonton special
show.
|
Panggung Festival Show Prambanan Jazz 2019 |
Di
area festival show terdapat dua stage bersebelahan dengan sound system yang
mantap dan tata cahaya yang spektakuler. Hal lain yang menjadikan Prambanan
Jazz ini istimewa adalah lokasi konser, yakni di areal candi Prambanan. Tata
cahaya tidak hanya di areal panggung, namun juga menerangi sisi candi
menjadikan pemandangan menjadi anggun dan majestic.
|
Musisi Sedang Beraksi |
Pengisi
acara pada hari kedua Prambanan Jazz di festival show adalah Yovie and
friends, Rida Sita Dewi, Yura Yunita, Maliq and D’Essential, Pusakata dan Sax
and The City. Ketika saya datang di lokasi konser, Pusakata sedang beraksi di
atas panggung. Musik yang mereka bawakan pada malam itu sungguh istimewa.
Bukan jazz yang njelimet yang justru bikin kuping jadi bingung melainkan Jazz
yang simple dengan karakter vocal Is (ex-Payung Teduh) yang menjadi pembeda.
|
Yura Yunita |
Lagu
terakhir dari Pusakata malam itu berjudul Untuk Perempuan yang Sedang Dalam
Pelukan. Semua pengunjung ikut larut menyanyikan lagu hits yang susunan
katanya terrangkai apik dan romantis. Band selanjutnya adalah Maliq and D’Essential.
Terus terang aja telinga saya kurang familiar dengan musik band jazz yang
sudah populer ini. Namun demikian saya tetap mencoba menikmati musik yang dibawakan
dengan atraktif oleh personel band ini.
|
Maliq and D'Essential |
Setelah
Maliq beraksi, saatnya Yovie and Friends perform. Namun saya hanya sempat
menikmati satu alunan lagu dari band ini sebelum kemudian antri untuk
memasuki areal special Show untuk menyaksikan Yanni beraksi. Gate show
dijadwalkan buka pukul 20.00 namun pada pukul 19.30 antrian penonton sudah
mengular. di Gate masuk special show, selain untuk melakukan pengecekan tiket
juga ada larangan bagi pengunjung untuk membawa kamera DSLR, Mirrorles, dan Action
Cam. Saya beruntung bisa membawa kamera pocket, karena kamera hapenya gak
bisa diandelin di kala malam.
|
Yovie and Friends |
Pukul
21.10 konser Yanni dimulai. Namun sebelum Yanni membawakan karya-karyanya,
para spectators lebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Selapas itu Yanni dan para musisi pendukungnya mulai membawakan
komposisi-komposisi andalan yang dibawakan dengan sangat elegan dan indah.
Inilah konser yang sangat megah yang dibawakan oleh komposer jenius kelas
dunia dengan didukung oleh musisi-musisi handal dari berbagai negara. Harmonisasi
antar alat musik yang menjadikan setiap lagu yang dibawakan menjadi terasa
spesial. Walaupun hanya instrumen, namun emosi yang dipancarkan dan pesan
yang dibawakan dan dari lagu yang sangat terasa. Contohnya ketika Yanni
melagukan Felitsa, lagu special yang ia ciptakan untuk Ibunya the Late.
Sebelum memulai sebuah lagu, Yanni seringkali menyapa pengunjung yang hadir
serta menjelaskan lagu yang akan dibawakan. Dalam beberapa kali kesempatan
Yanni juga mengarahkan fokus penonton kepada musisi pendukungnya antara lain
violinist Samvel Yervinyan dan keyboardis Ming Freeman dari Taiwan.
|
Yanni Live @Prambanan Temple |
Ada
total 22 lagu yang dibawakan pada kesempatan konser yang berlangsung selama
dua jam lebih tersebut. Ada komposisi yang sudah populer dan familiar di
telinga saya diantaranya Until the Last Moment, Nightingale, One Man’s Dream,
Within Attraction, dan Santorini. Walaupun sudah sering saya dengar, namun
sensasi mendengar dan melihatnya secaara langsung tentu saja jauh berbeda. Dan
itulah kenapa orang mau membayar mahal untuk menyaksikan musisi idolanya
perform walaupun ia dengan mudah dapat melihatnya di youtube. Dengan melihat
langsung, emosi dan suasana yang dibangun oleh sang musisi dapat dirasakan
tanpa sekat. Dan sensasi serta emosi tersebut tidak akan tercipta hanya
dengan melihat video atau rekaman semata. Hal lain yang menjadikan konser ini
luar biasa adalah background panggung yang langsung menghadap ke Candi
Prambanan. Perpaduan antara musik yang indah dengan bangunan candi yang
berdiri megah menjadikan malam konser tersebut istimewa.
|
Candi Prambanan Malam Itu, Penuh Warna |
Konser
Yanni secara umum berlangsung dengan sukses, namun bagi penonton kelas Silver
seperti saya, konser ini tidak berlangsung dengan benar-benar sempurna. Ada beberapa
catatan saya yang membuat konser Yanni tidak bisa kami nikmati dengan paripurna.
Pertama, Lokasi tempat duduk yang tidak strategis karena susunan dan penataan
kursi yang tidak tertata dan bertingkat dengan baik. Hal ini menyebabkan
pengunjung terutama dibagian belakang kesulitan menikmati pemandangan visual
dari konser ini. Kedua, Lokasi penempatan lampu sorot yang berada di sisi
kiri luar panggung sangat mengganggu pandangan penonton. Cahaya kuat nan
menyilaukan dari lampu tersebut membuat spectators harus memicingkan mata
untuk dapat melihat dengan jelas visual yang ditampilkan di panggung utama.
Ketiga, penempatan genset di balik tribun non permanen. Inilah distraction
yang paling bikin sebel. Genset berjumlah tiga buah tersebut saling beradu
nyaring satu sama lain. Karena jarak panggung dengan tribun silver relatif
jauh, suara musik, terutama saat Yanni melantunkan solo piano atau mellow
music terganggu oleh suara genset yang mirip dengan manuver helikopter saat
mau landing atau take off. Keempat, tidak ada sound tambahan di bagian
penonton kelas silver, dan hal ini menjadikan kualitas sound dan detil musik
yang ditampilkan menjadi terreduksi. Kuping jadi gatel karena volume suara tidak
terlalu nyaring sampai ke penonton di bagian paling belakang.
|
Ini Biangnya |
Overall,
saya sangat puas karena akhirnya saya bisa menyaksikan influencer utama saya
dalam bermusik dapat perform secara langsung di depan mata saya. Saya bisa
merasakan secara langsung sensasi musik yang selama ini hanya bisa saya nikmati
dalam bentuk video atau rekaman. Terima kasih EO Rajawali yang telah bersusah
payah menghadirkan Yanni ke Indonesia dan terima kasih Yanni atas unforgettable
night-nya di Prambanan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar