Sabtu, 27 Juli 2019

Nonton Konser Yanni Bonus Prambanan Jazz 2019

Yanni merupakan musisi kelas dunia yang berasal dari Greece dan kini bermukim di US. Karya-karyanya sangat istimewa, dia bisa memadukan musik klasik dengan musik yang bernuansa lebih modern serta seringkali menggabungkan alat-alat musik tradisional dari berbagai negara. Sebagai seorang composer, Yanni juga didukung oleh musisi handal yang berasal dari berbagai negara. Musisi pendukung yang dibawa oleh Yanni merupakan musisi jempolan dengan jam terbang yang sangat tinggi. 
Prambanan
Yanni Concert @Prambanan Temple
Yanni merupakan influencer utama saya dalam bermusik. Saya menyukai dan sering mencoba memainkan komposisi karyanya di papan tuts keyboard saya. Sampai saat ini saya masih rutin mendengarkan lagu-lagu karyanya yang sudah banyak dipublish di youtube.
Sebagai influencer utama dalam bermusik, saya sangat bahagia saat ada info bahwa Yanni akan menggelar konser di Candi Prambanan pada tahun 2018 lalu. Saya langsung mencari tiket konsernya pada kesempatan pertama. Setelahnya saya juga membeli tiket transportasi dan akomodasi selama konser tersebut di Kawasan Prambanan. Agenda sudah saya susun rapi dan saya sudah siap menonton konser tersebut ketika ada pemberitahuan mendadak bahwa konser Yanni ditunda karena sang maestro menderita cedera saat melakukan suatu aktifitas. Terpaksa saya harus menunda keinginan saya untuk menonton konser Yanni dan harus mengcancel tiket kereta api dan hotel yang sudah saya pesan.
Namun syukurlah pada Juli 2019 saya masih berkesempatan untuk menonton konser yang tadinya sempat ditunda tersebut. Bertempat di areal candi Prambanan dan dirangkai dalam acara Prambanan Jazz 2019, Yanni beserta musisi pendukungnya dijadwalkan menjadi bintang utama di hari kedua Prambanan Jazz 2019.  
Tiket Kelas Silver
Banner Yanni dalam Prambanan Jazz 2019
Sebagai informasi, Prambanan Jazz 2019 merupakan konser yang menghadirkan musisi Jazz ternama baik dari dalam dan luar negeri. Konser ini dilaksanakan selama tiga hari yakni  tanggal 5, 6 dan 7 Juli 2019. Ada beberapa bintang utama yang hadir dalam konser kali ini diantaranya Callum Scott, Yanni dan Anggun. Masing-masing bintang utama tersebut menjadi pengisi pada puncak show. Dan karena Yanni dijadwalkan konser pada hari kedua, saya pun menyesuaikan jadwal saya di konser ini. 
Antrian Security Check Prambanan Jazz 2019
Dalam Prambanan Jazz, ada dua area, festival show dan special show. Festival show diisi oleh performer dari dalam negeri sedangkan special show merupakan acara puncak yang harga tiketnya lebih mahal daripada tiket festival show. Dengan kata lain, penonton special show dapat menonton konser festival show, namun sebaliknya, penonton dengan tiket festival show tidak bisa menonton special show. 
Panggung Festival Show Prambanan Jazz 2019
Di area festival show terdapat dua stage bersebelahan dengan sound system yang mantap dan tata cahaya yang spektakuler. Hal lain yang menjadikan Prambanan Jazz ini istimewa adalah lokasi konser, yakni di areal candi Prambanan. Tata cahaya tidak hanya di areal panggung, namun juga menerangi sisi candi menjadikan pemandangan menjadi anggun dan majestic. 
Musisi Sedang Beraksi
Pengisi acara pada hari kedua Prambanan Jazz di festival show adalah Yovie and friends, Rida Sita Dewi, Yura Yunita, Maliq and D’Essential, Pusakata dan Sax and The City. Ketika saya datang di lokasi konser, Pusakata sedang beraksi di atas panggung. Musik yang mereka bawakan pada malam itu sungguh istimewa. Bukan jazz yang njelimet yang justru bikin kuping jadi bingung melainkan Jazz yang simple dengan karakter vocal Is (ex-Payung Teduh) yang menjadi pembeda. 
Yura Yunita

Lagu terakhir dari Pusakata malam itu berjudul Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan. Semua pengunjung ikut larut menyanyikan lagu hits yang susunan katanya terrangkai apik dan romantis. Band selanjutnya adalah Maliq and D’Essential. Terus terang aja telinga saya kurang familiar dengan musik band jazz yang sudah populer ini. Namun demikian saya tetap mencoba menikmati musik yang dibawakan dengan atraktif oleh personel band ini.

Maliq and D'Essential

Setelah Maliq beraksi, saatnya Yovie and Friends perform. Namun saya hanya sempat menikmati satu alunan lagu dari band ini sebelum kemudian antri untuk memasuki areal special Show untuk menyaksikan Yanni beraksi. Gate show dijadwalkan buka pukul 20.00 namun pada pukul 19.30 antrian penonton sudah mengular. di Gate masuk special show, selain untuk melakukan pengecekan tiket juga ada larangan bagi pengunjung untuk membawa kamera DSLR, Mirrorles, dan Action Cam. Saya beruntung bisa membawa kamera pocket, karena kamera hapenya gak bisa diandelin di kala malam. 
Yovie and Friends
Pukul 21.10 konser Yanni dimulai. Namun sebelum Yanni membawakan karya-karyanya, para spectators lebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selapas itu Yanni dan para musisi pendukungnya mulai membawakan komposisi-komposisi andalan yang dibawakan dengan sangat elegan dan indah. Inilah konser yang sangat megah yang dibawakan oleh komposer jenius kelas dunia dengan didukung oleh musisi-musisi handal dari berbagai negara. Harmonisasi antar alat musik yang menjadikan setiap lagu yang dibawakan menjadi terasa spesial. Walaupun hanya instrumen, namun emosi yang dipancarkan dan pesan yang dibawakan dan dari lagu yang sangat terasa. Contohnya ketika Yanni melagukan Felitsa, lagu special yang ia ciptakan untuk Ibunya the Late. Sebelum memulai sebuah lagu, Yanni seringkali menyapa pengunjung yang hadir serta menjelaskan lagu yang akan dibawakan. Dalam beberapa kali kesempatan Yanni juga mengarahkan fokus penonton kepada musisi pendukungnya antara lain violinist Samvel Yervinyan dan keyboardis Ming Freeman dari Taiwan. 
Prambanan Temple
Yanni Live @Prambanan Temple
Ada total 22 lagu yang dibawakan pada kesempatan konser yang berlangsung selama dua jam lebih tersebut. Ada komposisi yang sudah populer dan familiar di telinga saya diantaranya Until the Last Moment, Nightingale, One Man’s Dream, Within Attraction, dan Santorini. Walaupun sudah sering saya dengar, namun sensasi mendengar dan melihatnya secaara langsung tentu saja jauh berbeda. Dan itulah kenapa orang mau membayar mahal untuk menyaksikan musisi idolanya perform walaupun ia dengan mudah dapat melihatnya di youtube. Dengan melihat langsung, emosi dan suasana yang dibangun oleh sang musisi dapat dirasakan tanpa sekat. Dan sensasi serta emosi tersebut tidak akan tercipta hanya dengan melihat video atau rekaman semata. Hal lain yang menjadikan konser ini luar biasa adalah background panggung yang langsung menghadap ke Candi Prambanan. Perpaduan antara musik yang indah dengan bangunan candi yang berdiri megah menjadikan malam konser tersebut istimewa. 
Candi Prambanan Malam Itu, Penuh Warna
Konser Yanni secara umum berlangsung dengan sukses, namun bagi penonton kelas Silver seperti saya, konser ini tidak berlangsung dengan benar-benar sempurna. Ada beberapa catatan saya yang membuat konser Yanni tidak bisa kami nikmati dengan paripurna. Pertama, Lokasi tempat duduk yang tidak strategis karena susunan dan penataan kursi yang tidak tertata dan bertingkat dengan baik. Hal ini menyebabkan pengunjung terutama dibagian belakang kesulitan menikmati pemandangan visual dari konser ini. Kedua, Lokasi penempatan lampu sorot yang berada di sisi kiri luar panggung sangat mengganggu pandangan penonton. Cahaya kuat nan menyilaukan dari lampu tersebut membuat spectators harus memicingkan mata untuk dapat melihat dengan jelas visual yang ditampilkan di panggung utama. 
Ketiga, penempatan genset di balik tribun non permanen. Inilah distraction yang paling bikin sebel. Genset berjumlah tiga buah tersebut saling beradu nyaring satu sama lain. Karena jarak panggung dengan tribun silver relatif jauh, suara musik, terutama saat Yanni melantunkan solo piano atau mellow music terganggu oleh suara genset yang mirip dengan manuver helikopter saat mau landing atau take off. Keempat, tidak ada sound tambahan di bagian penonton kelas silver, dan hal ini menjadikan kualitas sound dan detil musik yang ditampilkan menjadi terreduksi. Kuping jadi gatel karena volume suara tidak terlalu nyaring sampai ke penonton di bagian paling belakang. 
Ini Biangnya
Overall, saya sangat puas karena akhirnya saya bisa menyaksikan influencer utama saya dalam bermusik dapat perform secara langsung di depan mata saya. Saya bisa merasakan secara langsung sensasi musik yang selama ini hanya bisa saya nikmati dalam bentuk video atau rekaman. Terima kasih EO Rajawali yang telah bersusah payah menghadirkan Yanni ke Indonesia dan terima kasih Yanni atas unforgettable night-nya di Prambanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...