Beberapa hari yang lalu saya menjadi korban
penipuan. Penipuan yang saya alami adalah flash
sale palsu dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasidan mencatut brand yang sudah populer. Penipuan
ini cukup rapi dan cukup meyakinkan terutama bagi orang yang terburu-buru
atau kurang melakukan langkah waspada. | Iklan Dini Hari yang Menjerumuskan |
Kronologis bagaimana saya menjadi korban penipuan
adalah, ketika saya membuka laman facebook, tiba-tiba muncul iklan flashsale produk telepon pintar yang
mencatut nama Xia*mi. Karena promonya sangat menarik, saya coba membuka laman
tersebut dan ditunjukkan barang-barang lain yang juga ditawarkan dalam
program flash sale tersebut. Saat itu saya seperti diburu-buru waktu karena
durasi flashsale tinggal sedikit dan jumlah barangnya sangat terbatas. Karena
tidak ingin kehilangan kesempatan, saya segera menentukan pilihan. | Tampilan Meyakinkan Dengan Mencantumkan Stock Yang Sudah Habis |
| Dapat SMS ID Pesanan; Semakin Yaqueen
|
Setelah memilih barang, saya pun kemudian mengisi
data-data yang diminta untuk proses administrasi pembelian. Mulai alamat
tempat tinggal, alamat email dan nomor handphone yang bisa dihubungi. Yang
lebih meyakinkan lagi adalah saya mendapat sms notifikasi tentang nomor ID pesanan
saya sebagai kelengkapan administrasi pembelian barang. Setelah itu saya
dengan terburu-buru melakukan transfer ke rekening yang tertera yakni
rekening Bank Mandiri dengan nomor 894083131699930 atas nama PT XIA0MICOM.
Yang meyakinkan lagi adalah nomor rekening tujuan dibuat mirip dengan nama
brand tersebut. Dengan kemiripan tersebut, saya tanpa curiga segera
melakukan transfer. Setelah melakukan transfer saya pun lega karena bisa
membeli barang yang bagus dengan harga murah. | Konfirmasi Pembayaran 1 |
| Konfirmasi Pembayaran 2 |
| Konfirmasi Pembayaran 3 |
Beberapa saat setelah itu, kecurigaan saya baru
muncul. Saya curiga karena tidak ada saluran komunikasi atau pengaduan yang
terlampir di laman yang ada. Setelah itu saya cek di laman resmi Xia*mi dan
memastikan bahwa tidak ada program penjualan yang diskonnya ugal-ugalan. Saya
pun melakukan browsing dengan keyword laman penipuan tersebut. Sebuah berita di
laman Kumparan.com, membuat saya tersadar bahwa saya telah menjadi korban
penipuan. | Tersadar dan Terlambat |
Setelah sadar bahwa saya menjadi korban penipuan,
saya menghubungi CS Bank Mandiri selaku bank yang dicantumkan oleh pelaku
penipuan melalui email. Namun prosedurnya tidak cukup cepat sehingga saya
yakin bahwa para pelaku penipuan akan segera menguras rekeningnya sebelum ketahuan
dan diblokir. Saya juga mengecek ke laman cekrekening.id dan manemukan
informasi bahwa sejak tanggal 19 Januari sudah ada 82 aduan yang melaporkan rekening
tersebut. Dari informasi ini bisa disimpulkan ada lebih dari 82 orang yang
menjadi korban penipuan ini. Untuk menghindari bertambahnya korban penipuan
modus ini, saya juga melaporkannya ke akun twitter Tim Siber Polri dengan
akun @CCICPolri. Dari kasus penipuan ini ada beberapa faktor yang
mempengaruhi psikologis calon korban sebelum jatuh dalam perangkap penipuan.
Pertama, terburu-buru. Melihat ada peluang yang sangat menguntungkan yang dibatasi dengan durasi waktu yang sangat singkat, calon korban tidak lagi melakukan
penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah promo yang diikutinya benar
atau palsu. Calon korban tergesa-gesa untuk melakukan transaksi agar tidak
kehabisan barang promo diskon. Dengan demikian, detail penipuan yang
seharusnya mencurigakan menjadi tidak dihiraukan. Kedua mental dapat promo diskonan. Melihat
tampilan laman penipuan dengan penawaran yang sangat menggiurkan menjadikan
saya sangat tertarik untuk mendapatkan barang yang ada. Promonya sangat
menggiurkan dengan selisih yang sangat besar dari harga pasaran. Ketiga
tampilan yang sangat meyakinkan. Tampilan laman penipuan ini saya akui sangat
meyakinkan. Tidak hanya tampilannya, fitur-fiturnya juga sangat menyerupai
tampilan resmi laman vendor yang asli. Step by step alur pembelian menyerupai
langkah-langkah pembelian yang biasa dilakukan kala melakukan transaksi
online. Nama rekening bank tujuan transfer sebenarnya sudah jelas-jelas
palsu/mencurigakan. Namun dalam keadaan excite dan terburu-buru, hal-hal semcam itu
tidak diperhatikan dengan seksama. Dari pengalaman saya dan korban penipuan yang
lain, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai terkait promo belanja online. Jangan pernah membeli barang karena terburu2 atau
teriming-iming diskon besar. Diskon
besar harus membuat kita lebih waspada dan curiga (lebih baik kehilangan
barang diskonan yang belum tentu kita butuhkan dari pada kehilangan nominal
uang dengan nilai yang lumayan). Pastikan promo harga murah atau progam diskon
pembelian produk diumumkan di website resmi toko atau vendor. Tidak jarang
ada toko online yang menawarkan produk dengan harga jauh lebih murah dari
harga resmi namun tingkat resikonya cukup tinggi. Untuk menghindari resiko kerugian,
lebih baik mengikuti program diskon yang dilakukan oleh toko atau vendor
resmi. Walaupun diskonnya sedikit, namun tingkat kepastiannya lebih tinggi. Waspadai model-model penipuan yang semakin
canggih. Di jaman yang semakin modern ini, banyak penipu yang memanfaatkan
kecanggihan teknologi untuk melakukan kejahatan yang merugikan. Selain itu pelaku
kejahatan juga memanfaatkan momen banyaknya promo-promo maupun diskon barang
yang menjadikan calon konsumen mudah tergiur untuk melakukan transaksi. | Para Maling Belum Berhenti Beraksi |
UPDATE: pada tanggal 4 Februari 2021, saya masih
mendapati bahwa website penipuan ini masih tetap beroperasi namun dengan nomor
yang berbeda. Kali ini para penipu menggunakan rekening Bank Mandiri dengan nomor
886081883266508 atas nama PT. Krisna Berkat. Dan berdasarkan penelusuran pada
laman cekrekening.id diperoleh informasi bahwa sudah ada korban penipuan yang
melaporkan penipuan dengan menggunakan nomor rekening ini. |
Penipuan dgn modus yg sama masih terjadi di awal 2022 ini juga dgn memakai rekening Bank Mandiri.
BalasHapus