Mendapatkan
beasiswa pendidikan ke luar negeri
merupakan anugerah luar biasa buat saya. Selain mendapatkan kesempatan untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, saya juga berkesempatan untuk
menjelajah negara-negara indah di Eropa.
|
Spectacular! |
Dalam edisi ini, lokasi tujuan pelesir adalah Budapest
di Hungary serta Prague dan Brno di Ceska. Pemilihan lokasi kali ini karena
Budapest dan Prague merupakan destinasi yang mulai populer di kalangan
pelancong. Sedangkan pemilihan kota Brno semata-mata karena biaya penerbangan
dari kota ini menuju UK sangat murah.
Petualangan dimulai
dengan menumpang bus Skylink Nottingham menuju East Midlands airport. Bandara
ini merupakan bandara terdekat yang melayani penerbangan internasional ke
seluruh penjuru Eropa. Beberapa pemeriksaan dilakukan oleh petugas baik dari
maskapai maupun pihak keamanan bandara sebelum penerbangan dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk memeriksa kelengkapan dokumen serta memenuhi persyaratan
keamanan. Setelah melalui prosedur administrasi dan imigrasi, flight
dilaksanakan sesuai jadwal yakni pukul 17.30 dan landing pukul 20.30 waktu
Budapest. Waktu di Budapest lebih cepat satu jam dibanding UK.
Setiba di bandara
Budapest, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus menuju ke stasiun tram di pinggiran Budapest.
Suasana pinggiran Budapest terasa sepi, gelap dan terkesan kurang tertata rapi.
Begitu pula suasana di jalan raya, tidak banyak kendaraan yang berlalu-lalang.
Perjalanan dengan bus ditempuh kurang lebih 30 menit. Selepas itu perjalanan
dilanjutkan dengan naik tram “kaleng krupuk”. Kenapa saya katakan mirip kaleng
krupuk? karena kondisi gerbongnya sudah sangat tua, warnanya kusam dan terkesan
kurang terawat. Namun demikian kondisi di dalam kereta ternyata tidak seburuk
tampilan luarnya. Interior kereta cukup nyaman dan petunjuk perjalanan tertera
dengan jelas.
Lokasi stasiun tram
dengan hostel tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Sebelum cek in, saya sempatkan untuk untuk cari takjil n perbekalan buat sahur karena pelesir
kali ini dilaksanakan pada bulan puasa. Sesampai di hostel dan menaruh bawaan, saya lanjut explore kota Budapest di malam hari. Jarak hostel dengan lokasi utama
wisata di Budapest dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Dan lokasi yang dituju
malam itu adalah jembatan Szechenyi.
|
Jembatan Szechenyi di Malam Hari |
Jembatan ini adalah jembatan utama yang
membelah sungai Danube dengan view Istana Buda dan terowongan Buda Castle. View
Budapest malam itu sungguh sangat menawan. Gemerlap cahaya lampu dari kedua
sisi sungai membikin betah mata untuk memandang segala penjuru kota. Dengan
berjalan kaki serta didukung cuaca yang cerah, saya dapat menikmati pemandangan malam di Budapest dengan leluasa.
|
It Won't Kill Me Instead |
Selain jembatan
rantai Szechenyi dan Istana Buda, pemandangan menarik berasal dari gedung
parlemen Hungary yang terletak disisi sungai Danube. Gedung yang bercita rasa
seni tinggi itu diterangi oleh lampu-lampu malam yang semakin menambah
eksotisme gedung tersebut. Sungguh malam yang sempurna.
|
Gedung Parlemen Hungary |
Pukul 01.00 dini
hari, sebagian besar lampu-lampu gedung dan jembatan dimatikan. Suasana kota
menjadi gelap. Saatnya saya kembali ke hostel dengan berjalan kaki menyusuri
jembatan. Sesampai di hostel saya lanjut mempersiapkan sahur untuk puasa esok hari.
|
Mari Melancong |
|
Istana Buda dari Jembatan Gantung |
|
Kemana Kita? |
Pagi harinya, saya explore Budapest dimulai lagi. Menyusuri jalan yang dilalui malam sebelumnya,
kali ini perjalanan dilanjutkan ke istana Buda menggunakan kereta listrik hingga sampai ke
puncak bukit. di puncak bukit inilah Istana Buda berdiri megah. Dari puncak bukit, view
sungai Danube dengan jembatan-jembatan yang melintasinya sungguh mengesankan.
Rapi, megah dan indah. Sayangnya pemandangan tersebut lumayan terganggu oleh
banyaknya crane yang berdiri kokoh.
Cuaca Budapest saat
itu cerah dan terik karena matahari bersinar menyengat. Walaupun panas, Budapest saat
itu bener-bener indah. Kotanya tertata rapi dan bersih serta banyak bangunan
yang bercita seni tinggi. Dari Istana Buda saya lanjut jalan ke areal Gereja Mathias.
Gereja ini sangat unik karena eksterior atapnya dipenuhi ornamen
berwarna-warni. Di sekitar gereja ini terdapat beberapa patung yang semakin menambah kesan
artistik.
Tidak jauh dari gereja Mathias terdapat sebuah bangunan semacam
benteng yang dinamakan Fishermen’s Bastion. Bangunan ini sangat unik karena
bentuk atapnya mirip kuil-kuil di daratan asia. Selain itu di tempat ini juga
terdapat patung-patung yang seakan menunjukkan kesiapsiagaan orang-orang Magyar
menghadapi lawan.
Selepas itu,
perjalanan dilanjutkan menuruni bukit menuju sisi sungai Danube yang bertepatan
berhadapan dengan Gedung Parlemen Hungary. Cuaca yang cerah membuat pemandangan
menjadi indah. Perpaduan warna gedung dengan langit biru sore itu bener-bener
mantap.
Perjalanan kemudian
dilanjut ke arah Old Market menggunakan Buda metro. Suasana sore itu sangat
mengesankan. Duduk di tepi sungai di dekat Liberty bridge, memandang
kapal-kapal yang melintasi sungai Danube, mengagumi kemegahan gedung-gedung
disepanjang sisi sungai, menikmati matahari yang meredup di saat senja, adalah
momen istimewa yang akan selalu dikenang. Maghrib menjelang, saatnya mencari
takjil untuk kemudian melanjutkan journey ke negara berikutnya.
|
a Romantic Twilight in Liberty Bridge |
Dengan kembali naik
“kaleng krupuk”, sampailah akhirnya di Ferencfaros Budapest Bus Station. Dari
lokasi ini, perjalanan dilanjutkan menuju ke Praha Ceska melewati negara
Slovakia dengan menggunakan Flixbus, bus antar negara yang sangat nyaman. Perjalanan memakan waktu
selama 6 jam dari pukul 24.00 sampai di Prague pukul 06.00, dan di tengah
perjalanan itu pula saya menunaikan ibadah sahur.
Di Prague hujan
gerimis menyambut. Durasi hujan ini cukup lama hingga saya harus nyari tempat yang
nyaman buat berteduh. Belum mandi dan masih kucel, saya duduk-duduk dulu ngopi di
gerai starbucks sambil nunggu cuaca cerah. Ketika hujan reda, perjalanan saya lanjut ke arah kastil Prague melewati Charles Bridge. Gedung-gedung di Prague
tak kalah artistik dibanding dengan Budapest. Yang membedakan adalah di Prague
terlalu banyak pengunjung yang menyebabkan saya kurang bisa mengexplore kota ini
dengan leluasa. Di Charles Bridge banyak pasangan dari asia yang melaksanakan
pre-wedding photo session. Sedikit banyak ini bikin ga nyaman, karena aku
pengen.. eh karena lokasi pengambilan fotonya makan tempat/lokasi.
|
Charles Tower |
|
The Cathedral |
Dari Charles Bridge,
journey saya lanjut ke kastil Prague. Untuk ke kastil ini dibutuhkan tenaga extra,
karena harus menaiki bukit yang lumayan tinggi. Namun dari atas bukit, rasa lelah dan tenaga yang terpakai akan terbayar dengan pemandangan yang ditawarkan. Dari tempat ini saya bisa menikmati pemandangan bangunan-bangunan
di Prague yang unik dan khas dari ketinggian. Selain itu juga terlihat beberapa menara gereja yang
menjulang tinggi. Ini menambah keindahan panorama kota Prague. Ahh.. Prague memang
indah.
|
Warna-warni Bunga |
Journey saya lanjutkan
dengan memasuki area di dalam kastil. Setelah melalui pemeriksaan keamanan,
pengunjung bebas memasuki areal yang sangat luas ini. Dalam areal kastil ini
terdapat banyak bangunan diantaranya: kediaman presiden Ceska, kastil kuno,
beberapa gereja, dan taman-taman yang terawat dengan baik. Butuh waktu seharian
untuk dapat mengexplore semua bagian dari kastil ini karena memang kawasan ini cukup luas. Selain itu di dalam kastil terdapat beberapa
toko cindera mata yang menyediakan kenang-kenangan dari Prague.
|
Megah n Artistik |
Cuaca Prague pada saat itu cerah. Matahari bersinar sepanjang hari dengan selingan awan yang mewarnai. Ini membuat pemandangan menjadi semakin indah. Ada banyak lokasi yang bisa diexplore disini, namun harus sabar kalau
ingin mendapatkan foto yang bagus karena pengunjung pada hari itu sangat
banyak.
Selepas dari kastil
Prague, saya lanjut ke town square, salah satunya untuk melihat jam astronomi yang
nempel di sebuah gereja. Di pusat kota ini, suasana sangat ramai oleh
pengunjung. Dari pusat kota saya lanjut ke hostel dengan naik tram untuk menaruh
barang dan istirahat siang.
Ketika hari sudah agak sore,
explore saya lanjut dengan tujuan utama the Dancing House. Bangunan ini sangat
unik dari segi arsitektur karena bentuknya tidak simetris dan kesannya seperti
sedang berdansa. Sayangnya saya tidak bisa lama-lama explore disini karena hujan
deras keburu turun. Dengan buru-buru journey saya lanjut ke arah pusat kota.
Setelah mendapat spot yang bagus menghadap ke arah kastil, sore itu saya habiskan
dengan menikmati pemandangan kastil Prague dari sisi sungai Vltava sambil
menantikan saat berbuka puasa. Duduk di tepi sungai sambil menyaksikan momen-momen pergantian siang ke malam, dari langit
terang sampai kemudian meredup, serta saat lampu kastil dinyalakan merupakan salah
satu the finest hours selama perjalanan ini. Setelah siang berganti malam,
saatnya saya beristirahat di Hostel. Sebelum istirahat, saya tidak lupa makan sahur terlebih dulu .
|
Tariik Maang |
|
Menuju Senja |
Esok harinya,
perjalanan saya lanjutkan menuju ke Brno menggunakan kereta api. Karena telat
bangun, pagi itu saya lewati tanpa mandi pagi. Gapapa ga mandi, yang penting bau. Perjalanan
dari Prague ke Brno membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Karena waktu penerbangan
masih lama, waktu yang ada saya gunakan untuk explore kota Brno. Dibandingkan
dengan Budapest dan Prague, Brno terkesan seperti kota yang masih kuno dan
dalam proses berkembang. Tampilan stasiun Brno tidak terlalu mewah dan malah
kelihatan kurang terurus.
|
Salah Satu Sudut kota Brno |
Di dekat stasiun
Brno terdapat bangunan bersejarah berupa komplek bangunan yang dikelilingi
benteng. Di dalam areal ini terdapat banyak bangunan diantaranya Calvary, bangunan
yang dibuat sebagai penghormatan atas peran pahlawan dari tanah Ceska. Sembari
menyusuri benteng saya juga bisa menikmati pemandangan kota Brno. Cuaca saat itu
tidak terlalu cerah, namun demikian pemandangan kota Brno masih dapat dilihat dengan jelas.
|
Menara Katedral St Peter n Paul |
|
Suasana Kota Brno |
Di bagian puncak
kawasan ini terdapat Katedral St Peter and Paul. Bangunan katedral ini berdiri
sangat megah dengan menara kembar yang menjulang tinggi. Interior gereja ini
juga mengesankan. Nuansa warna krem dipadu dengan interior kayu
menjadikan bagian dalam gereja ini semakin indah. Cukup lama waktu yang saya habiskan di tempat ini sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke bandara setempat.
Pukul 15.00 saatnya saya menuju bandara. Perjalanan ditempuh sekitar 45 menit. Sembari menunggu jadwal
keberangkatan, disempatkan dulu main piano yang tersedia di bandara, lumayan bangga karena waktu itu sempat diabadikan oleh seorang cewek bule. Pukul 17.00 flight menuju London Stansted departed. Sekira
pukul 18.30 perjalanan dilanjut untuk menuju stasiun kereta St Pancras.
Kemudian perjalanan dilanjut dengan kereta East Midlands trains menuju Nottingham. Pukul 00.15 saya naik tram terakhir untuk kembali ke hunian saya di Nottingham.
Keunggulan lokasi
tujuan wisata yang belum terlalu populer adalah kita bisa menikmati pemandangan
ato lokasi tersebut secara lebih leluasa karena jumlah pengunjung tidak terlalu
banyak. Sebagai perbandingan, walaupun Prague secara fasilitas lebih baik dan
kotanya lebih indah, namun Budapest lebih nyaman untuk dikunjungi karena tidaak
terlalu ramai pengunjung. Selain itu, harga-harga makanan di Budapest lebih
murah. Tidak perlu kuatir tersesat di Budapest atau Prague, kebanyakan warga
lokal dapat dimintain tolong dengan menggunakan bahasa Inggris. So.. Silakan
merencanakan petualanganmu di Hungary n Ceska.