Mendapatkan beasiswa pendidikan ke luar negeri
merupakan anugerah luar biasa buatku. Selain mendapatkan kesempatan untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, aku juga berkesempatan untuk
menjelajahi negara-negara indah di Eropa.
Negara yang aku
kunjungi dalam pelesir eropa jilid I ini adalah Austria. Kenapa Austria menjadi
pilihan, karena negara ini mempunya banyak lokasi wisata menakjubkan dan
kebetulan waktu itu ada tiket pesawat promo dari salah satu maskapai.
Austria |
Perjalanan dimulai
dari Nottingham dengan naik Bus Natex jurusan Nottingham-Victoria London pukul
17.00. Jadwal jam segitu diambil karena flight London-Linz dijadwalkan pukul
07.00 pagi. Karena itu, dari Nottingham diambil jadwal bus jam yang lumayan sore supaya
ga kelamaan nunggu di bandara ntar.
Perjalanan dari
Nottingham ke London memakan waktu 3 jam. Setelah sampai di Victoria coach
station, cari makan dulu untuk kemudian nunggu bus menuju Stansted airport. Dari
bus station ke bandara butuh waktu sekitar 1 jam, nyampe di stanted pukul
02.00 dalam cuaca yang super dingin, musim winter di belahan Eropa. Karena
waktu penerbangan masih lama, tidur dulu di lantai bandara, ngga bawa alas yang
proper terpaksa menggunakan alas koran. Pengalaman tak terlupakan, tidur di lantai
dalam cuaca dingin menusuk.
Pukul 04.30,
petugas keamanan bandara membangunkan semua calon penumpang pesawat yang tidur
di kawasan bandara. Sesudah itu bersiap untuk diperiksa oleh pihak keamanan
bandara. Setelah cek in dan menunggu sekitar 1 jam, penerbangan menuju tanah
eropa di mulai, penerbangan ini memakan waktu sekitar 2 jam.
Eropa!!! Austria!!!
Pukul 09.00 waktu
setempat pesawat tiba di Linz airport Austria dengan selamat. Dari bandara perjalanan
dilanjutkan dengan naik bus menuju kota Linz. Dalam perjalanan, terlihat
hamparan salju menyelimuti seluruh sudut kota linz. Pemandangan yang luar
biasa, karena baru kali ini melihat hamparan salju begitu luas.
Membeku |
Berlatar Salju |
Kota Linz ini merupakan kota
transit dalam perjalanan kali ini. Dari Linz perjalanan berlanjut menuju kota
Salzburg menggunakan kereta api. Inilah pengalaman pertama naik kereta api di
daratan eropa. Sepanjang perjalanan disuguhi hamparan salju tebal. Pemandangan
yang sungguh indah dan menakjubkan. Perjalanan ini ditempuh selama 1,5 jam.
Sesampai di Salzburg pukul 18.00, hari sudah gelap, karena malam lebih panjang
dibanding siang.
Keesokan harinya,
cuaca di Salzburg sangat cerah namun suhu udara mencapai minus 8 derajat
celcius. Dalam suhu ini salju mengeras dan menjadikan jalan menjadi licin.
Sekitar pukul 10.00 berangkat menuju lokasi utama perjalanan kali ini. Naik bus
dan transit sekitar 30 menit di St Gilgen.
Di tempat transit ini, menyempatkan
menikmati indahnya danau St Gilgen dalam cuaca yang cerah. Pinggiran danau
tertutup salju yang sangat tebal, membuat pemandangan menjadi lebih indah.
Sebentar kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik bus menuju Bad Ischl. Dari
Bad Ischl lanjut naik kereta yang melintasi kawasan perbukitan berselimut
salju. Pemandangan di sepanjang perjalanan dengan kereta ini begitu luar biasa.
Di bagian kiri kereta bukit bersalju dan di kanan danau berlatar belakang
gunung salju dan langit yang cerah.
St Gilgen Lake |
Kira2 20 menit
kemudian kereta berhenti di stasiun Halstatt, perjalanan lalu dilanjutkan
dengan naik kapal melintasi danau yang sangat jernih dan tenang. Dari kejauhan
terlihat rumah-rumah berjajar disepanjang pinggir danau berlatar belakang bukit
berselimut salju.
Sesampai di Halstatt, segera naik ke atas bukit untuk
mendapatkan view yang lebih indah. Dari kawasan perbukitan, pemandangan yang
disuguhkan halstatt sungguh memukau. Kombinasi bukit berselimut salju, danau
yang indah dan langit yang cerah sungguh memanjakan mata. Banyak spot yang bisa
diexplore di Halstatt, diantaranya dua gereja yang menjadi lansekap. Selain itu
ada beberapa bangunan yang instragammable dan berwarna-warni. Pada saat musim
salju, pemandangan rumah dan bangunan2 tersebut kontras dengan salju yang
berwarna putih. Hal ini semakin menambah indahnya daya tarik Halstatt.
Menjelang Berlabuh |
Tibalah waktunya
kembali ke Salburg selepas menjelajahi sudut-sudut Halstatt. Setiba di
Salzburg, waktu masih menunjukkan pukul 19.00 namun hari sudah gelap karena
dalam musim dingin malam datang lebih cepat.
Keesokan harinya
adalah saatnya mengexplore kota Salzburg. Lokasi pertama adalah Kastil
Slazburg. Untuk menuju kastil ini ada dua pilihan, satu jalan kaki naik hingga
ke puncak kastil, murah tapi bikin gempor, atau dua, naik tram. Mahal tapi sudah
sekaligus tiket masuk kastil hingga puncaknya. Pilihan kedua diambil demi
efisiensi waktu. Cuaca Salzburg saat itu cerah tanpa awan. Walau matahari
bersinar terik, namun tidak membuat leleh salju, karena suhu udara waktu itu
mencapai minus 9 derajat.
Salzburg Castle |
Kastil salzburg
menawarkan pemandangan yang menawan. Dari sisi depan, kastil ini menghadap ke
Kota salzburg yang diwarnai dengan bangunan-bangunan dengan cita rasa
arsitektur tingkat tinggi serta sungai yang membelah kota Salzburg.
From Top of the Castle |
Pada bagian belakang, pengunjung dapat leluasa
melihat kawasan pemukiman Salzburg dengan latar belakang pegunungan yang
berselimut salju. Luar biasa indah. Dalam kastil ini juga terdapat beberapa
museum, diantaranya museum boneka. Selain itu ada beberapa peninggalan berupa
meriam yang dulu digunakan untuk melindungi kota dari serangan musuh. Atraksi
utama dari kastil ini adalah perjalanan menuju puncak kastil. Dari sini ini, pemandangan
keseluruhan kastil dan kota Salzburg dapat dinikmati dari segala penjuru.
A Perfect Day in Salzburg |
Lokasi berikutnya
adalah rumah Mozart. Rumah ini adalah peninggalan musikus dan komposer ternama
dunia. Rumah ini berada diantara bangunan-bangunan bersejarah lainnya. Tidak
jauh dari rumah mozart terdapat jembatan yang sisi-sisinya dipenuhi dengan
gembok-gembok cinta. Ada banyak nama pasangan yang tertera di gembok tersebut
sebagai harapan akan langgengnya hubungan mereka nantinya.
Dari sisi jembatan,
kastil Salzburg terlihat kokoh melindungi kota Salzburg. Dalam cuaca yang cerah
tersebut, kombinasi jembatan, sungai, dan kastil serta bangunan-bangunan indah dapat
dinikmati dengan sepuasnya. Tidak seberapa jauh dari sungai, terdapat taman
yang tertutup salju. Tidak banyak tanaman atau bunga yang dapat dinikmati
keindahannya karena di musim dingin, tumbuh2an seakan beringsut mati untuk
kemudian lahir kembali di musim semi.
Pukul 16.00 saatnya
menuju ke stasiun untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Wien menggunakan
kereta. Perjalanan di tempuh kurang lebih 2,5 jam dalam sarana transportasi
yang mewah dan nyaman untuk ukuran kelas ekonomi. Setiba di Wien, perjalanan
dilanjut dengan tram menuju ke tempat penginapan.
Esok harinya adalah
saat yang tepat untuk explore kota Wien. Cuaca pada saat itu cerah walau suhu udara sangat dingin serta hembusan angin cukup kuat. Kota Wien penuh dengan bangunan indah dan megah. Namun sayangnya pada musim dingin, tidak ada bunga yang sedang mekar. Selain itu, kebanyakan pepohonan sedang tidak berdaun. Namun hal ini justru membuat bangunan-bangunan yang ada nampak kokoh. Ada beberapa lokasi yang bisa dinikmati di Kota Wien, diantaranya: gedung parlemen, lapangan ice skating outdoor, katedral, War Memorial Garden, dan gedung-gedung indah lainnya.
Gedung Parlemen Wien |
Wien Park |
Ice Skating di tengah Kota |
Taman-taman di Kota
Wien diatur dengan rapi dan cantik. Salah satu taman di kota ini dilintasi
sebuah sungai yang membeku. Pemandangan ini sangat luar biasa indah khususnya
bagi pelancong yang sebelumya tidak pernah melihat salju.
Unsere Garten |
Beethoven Statue |
Di kota ini juga
banyak patung-patung yang dibuat untuk mengenang tokoh tokoh jaman dahulu
diantaranya patung Strauss, Beethoven, dan prasasti Sigmund Freud. Namun yang
menjadi daya tarik utama pada saat itu adalah taman dan istana Beldevere. Taman
ini sangat luas dengan latar belakang istana Beldevere yang sangat memukau.
Kebetulan saat itu cuaca beranjak mendung menjadikan pemandangan istana
Beldevere menjadi semakin dramatis.
War Memorial |
Senja menjelang
saatnya sang pelancong pulang. Puas seharian mengexplore kota Wien, saatnya
kemudian badan diistirahatkan. Pukul 5.30 waktu Wien perjalanan di lanjutkan
menuju kota Linz. Sekitar pukul 7 sudah sampai di stasiun kota Linz untuk
kemudian naik bus menuju ke bandara Linz. Pukul 10.00 pesawat Ryan Air take off
menuju Stansted airport London. Pukul 11.30 menuju ke Victoria coach station.
Setelah menempuh perjalanan 3 jam dari London, sekitar pukul 18.30 kembali
dengan selamat sampai di Nottingham.
Beldevere |
Ada beberapa kesan
yang didapat dari perjalanan ke Eropa jilid I ini. Pertama, penduduk Austria
sangat ramah dan mau berbincang dengan bahasa Inggris. Mereka tidak sungkan
memberikan bantuan atau petunjuk kepada orang asing. Kedua, harga makanan
secara umum lebih murah dibanding dengan UK. Ada beberapa restoran halal namun
lebih sedikit jumlahnya dibanding dengan UK. Ketiga, papan petunjuk
transportasi di Austria sudah sangat jelas membantu pelancong dalam
merencanakan perjalanannya. Disamping itu, ketepatan jadwal perjalanan sarana
transportasinya juga sangat akurat. So,, visit Austria, lokasi syuting 99
Cahaya di Langit Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar