Selasa, 24 Oktober 2017

Austria, Pelesir Eropa Jilid I

Mendapatkan beasiswa pendidikan ke luar negeri merupakan anugerah luar biasa buatku. Selain mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, aku juga berkesempatan untuk menjelajahi negara-negara indah di Eropa.

Austria
Negara yang aku kunjungi dalam pelesir eropa jilid I ini adalah Austria. Kenapa Austria menjadi pilihan, karena negara ini mempunya banyak lokasi wisata menakjubkan dan kebetulan waktu itu ada tiket pesawat promo dari salah satu maskapai.
Perjalanan dimulai dari Nottingham dengan naik Bus Natex jurusan Nottingham-Victoria London pukul 17.00. Jadwal jam segitu diambil karena flight London-Linz dijadwalkan pukul 07.00 pagi. Karena itu, dari Nottingham diambil jadwal bus jam yang lumayan sore supaya ga kelamaan nunggu di bandara ntar.
Perjalanan dari Nottingham ke London memakan waktu 3 jam. Setelah sampai di Victoria coach station, cari makan dulu untuk kemudian nunggu bus menuju Stansted airport. Dari bus station ke bandara butuh waktu sekitar 1 jam, nyampe di stanted pukul 02.00 dalam cuaca yang super dingin, musim winter di belahan Eropa. Karena waktu penerbangan masih lama, tidur dulu di lantai bandara, ngga bawa alas yang proper terpaksa menggunakan alas koran. Pengalaman tak terlupakan, tidur di lantai dalam cuaca dingin menusuk.
Pukul 04.30, petugas keamanan bandara membangunkan semua calon penumpang pesawat yang tidur di kawasan bandara. Sesudah itu bersiap untuk diperiksa oleh pihak keamanan bandara. Setelah cek in dan menunggu sekitar 1 jam, penerbangan menuju tanah eropa di mulai, penerbangan ini memakan waktu sekitar 2 jam.
Eropa!!! Austria!!!
Pukul 09.00 waktu setempat pesawat tiba di Linz airport Austria dengan selamat. Dari bandara perjalanan dilanjutkan dengan naik bus menuju kota Linz. Dalam perjalanan, terlihat hamparan salju menyelimuti seluruh sudut kota linz. Pemandangan yang luar biasa, karena baru kali ini melihat hamparan salju begitu luas.
Membeku


Berlatar Salju
Kota Linz bukanlah kota tujuan utama wisata, tidak terlalu banyak lokasi yang bisa diexplore di kota ini. Namun demikian ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi antara lain katedral, jembatan sungai Danube, museum dan pusat kota Linz. Pada musim dingin, keindahan taman di kota ini tidak begitu terlihat, karena pepohonan tak berdaun dan bunga-bunga sedang tidak mekar. 
Kota Linz ini merupakan kota transit dalam perjalanan kali ini. Dari Linz perjalanan berlanjut menuju kota Salzburg menggunakan kereta api. Inilah pengalaman pertama naik kereta api di daratan eropa. Sepanjang perjalanan disuguhi hamparan salju tebal. Pemandangan yang sungguh indah dan menakjubkan. Perjalanan ini ditempuh selama 1,5 jam. Sesampai di Salzburg pukul 18.00, hari sudah gelap, karena malam lebih panjang dibanding siang.
Keesokan harinya, cuaca di Salzburg sangat cerah namun suhu udara mencapai minus 8 derajat celcius. Dalam suhu ini salju mengeras dan menjadikan jalan menjadi licin. Sekitar pukul 10.00 berangkat menuju lokasi utama perjalanan kali ini. Naik bus dan transit sekitar 30 menit di St Gilgen. 
St Gilgen Lake
Di tempat transit ini, menyempatkan menikmati indahnya danau St Gilgen dalam cuaca yang cerah. Pinggiran danau tertutup salju yang sangat tebal, membuat pemandangan menjadi lebih indah. Sebentar kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik bus menuju Bad Ischl. Dari Bad Ischl lanjut naik kereta yang melintasi kawasan perbukitan berselimut salju. Pemandangan di sepanjang perjalanan dengan kereta ini begitu luar biasa. Di bagian kiri kereta bukit bersalju dan di kanan danau berlatar belakang gunung salju dan langit yang cerah.
Kira2 20 menit kemudian kereta berhenti di stasiun Halstatt, perjalanan lalu dilanjutkan dengan naik kapal melintasi danau yang sangat jernih dan tenang. Dari kejauhan terlihat rumah-rumah berjajar disepanjang pinggir danau berlatar belakang bukit berselimut salju.

Sesampai di Halstatt, segera naik ke atas bukit untuk mendapatkan view yang lebih indah. Dari kawasan perbukitan, pemandangan yang disuguhkan halstatt sungguh memukau. Kombinasi bukit berselimut salju, danau yang indah dan langit yang cerah sungguh memanjakan mata. Banyak spot yang bisa diexplore di Halstatt, diantaranya dua gereja yang menjadi lansekap. Selain itu ada beberapa bangunan yang instragammable dan berwarna-warni. Pada saat musim salju, pemandangan rumah dan bangunan2 tersebut kontras dengan salju yang berwarna putih. Hal ini semakin menambah indahnya daya tarik Halstatt.


Menjelang Berlabuh

Tibalah waktunya kembali ke Salburg selepas menjelajahi sudut-sudut Halstatt. Setiba di Salzburg, waktu masih menunjukkan pukul 19.00 namun hari sudah gelap karena dalam musim dingin malam datang lebih cepat.
Keesokan harinya adalah saatnya mengexplore kota Salzburg. Lokasi pertama adalah Kastil Slazburg. Untuk menuju kastil ini ada dua pilihan, satu jalan kaki naik hingga ke puncak kastil, murah tapi bikin gempor, atau dua, naik tram. Mahal tapi sudah sekaligus tiket masuk kastil hingga puncaknya. Pilihan kedua diambil demi efisiensi waktu. Cuaca Salzburg saat itu cerah tanpa awan. Walau matahari bersinar terik, namun tidak membuat leleh salju, karena suhu udara waktu itu mencapai minus 9 derajat.
Salzburg Castle
Kastil salzburg menawarkan pemandangan yang menawan. Dari sisi depan, kastil ini menghadap ke Kota salzburg yang diwarnai dengan bangunan-bangunan dengan cita rasa arsitektur tingkat tinggi serta sungai yang membelah kota Salzburg. 
From Top of the Castle
Pada bagian belakang, pengunjung dapat leluasa melihat kawasan pemukiman Salzburg dengan latar belakang pegunungan yang berselimut salju. Luar biasa indah. Dalam kastil ini juga terdapat beberapa museum, diantaranya museum boneka. Selain itu ada beberapa peninggalan berupa meriam yang dulu digunakan untuk melindungi kota dari serangan musuh. Atraksi utama dari kastil ini adalah perjalanan menuju puncak kastil. Dari sini ini, pemandangan keseluruhan kastil dan kota Salzburg dapat dinikmati dari segala penjuru.
A Perfect Day in Salzburg
Lokasi berikutnya adalah rumah Mozart. Rumah ini adalah peninggalan musikus dan komposer ternama dunia. Rumah ini berada diantara bangunan-bangunan bersejarah lainnya. Tidak jauh dari rumah mozart terdapat jembatan yang sisi-sisinya dipenuhi dengan gembok-gembok cinta. Ada banyak nama pasangan yang tertera di gembok tersebut sebagai harapan akan langgengnya hubungan mereka nantinya.
Gembok Cinta

Dari sisi jembatan, kastil Salzburg terlihat kokoh melindungi kota Salzburg. Dalam cuaca yang cerah tersebut, kombinasi jembatan, sungai, dan kastil serta bangunan-bangunan indah dapat dinikmati dengan sepuasnya. Tidak seberapa jauh dari sungai, terdapat taman yang tertutup salju. Tidak banyak tanaman atau bunga yang dapat dinikmati keindahannya karena di musim dingin, tumbuh2an seakan beringsut mati untuk kemudian lahir kembali di musim semi.
Pukul 16.00 saatnya menuju ke stasiun untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Wien menggunakan kereta. Perjalanan di tempuh kurang lebih 2,5 jam dalam sarana transportasi yang mewah dan nyaman untuk ukuran kelas ekonomi. Setiba di Wien, perjalanan dilanjut dengan tram menuju ke tempat penginapan.
Esok harinya adalah saat yang tepat untuk explore kota Wien. Cuaca pada saat itu cerah walau suhu udara sangat dingin serta hembusan angin cukup kuat. Kota Wien penuh dengan bangunan indah dan megah. Namun sayangnya pada musim dingin, tidak ada bunga yang sedang mekar. Selain itu, kebanyakan pepohonan sedang tidak berdaun. Namun hal ini justru membuat bangunan-bangunan yang ada nampak kokoh. Ada beberapa lokasi yang bisa dinikmati di Kota Wien, diantaranya: gedung parlemen, lapangan ice skating outdoor, katedral, War Memorial Garden, dan gedung-gedung indah lainnya. 
Gedung Parlemen Wien

Wien Park

Ice Skating di tengah Kota
Taman-taman di Kota Wien diatur dengan rapi dan cantik. Salah satu taman di kota ini dilintasi sebuah sungai yang membeku. Pemandangan ini sangat luar biasa indah khususnya bagi pelancong yang sebelumya tidak pernah melihat salju.
Unsere Garten

Beethoven Statue
Di kota ini juga banyak patung-patung yang dibuat untuk mengenang tokoh tokoh jaman dahulu diantaranya patung Strauss, Beethoven, dan prasasti Sigmund Freud. Namun yang menjadi daya tarik utama pada saat itu adalah taman dan istana Beldevere. Taman ini sangat luas dengan latar belakang istana Beldevere yang sangat memukau. Kebetulan saat itu cuaca beranjak mendung menjadikan pemandangan istana Beldevere menjadi semakin dramatis.
War Memorial
Senja menjelang saatnya sang pelancong pulang. Puas seharian mengexplore kota Wien, saatnya kemudian badan diistirahatkan. Pukul 5.30 waktu Wien perjalanan di lanjutkan menuju kota Linz. Sekitar pukul 7 sudah sampai di stasiun kota Linz untuk kemudian naik bus menuju ke bandara Linz. Pukul 10.00 pesawat Ryan Air take off menuju Stansted airport London. Pukul 11.30 menuju ke Victoria coach station. Setelah menempuh perjalanan 3 jam dari London, sekitar pukul 18.30 kembali dengan selamat sampai di Nottingham.

Beldevere 
Ada beberapa kesan yang didapat dari perjalanan ke Eropa jilid I ini. Pertama, penduduk Austria sangat ramah dan mau berbincang dengan bahasa Inggris. Mereka tidak sungkan memberikan bantuan atau petunjuk kepada orang asing. Kedua, harga makanan secara umum lebih murah dibanding dengan UK. Ada beberapa restoran halal namun lebih sedikit jumlahnya dibanding dengan UK. Ketiga, papan petunjuk transportasi di Austria sudah sangat jelas membantu pelancong dalam merencanakan perjalanannya. Disamping itu, ketepatan jadwal perjalanan sarana transportasinya juga sangat akurat. So,, visit Austria, lokasi syuting 99 Cahaya di Langit Eropa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Palembang, Kota Yang Mengesankan

Musim penerimaan CPNS tahun anggaran 2021 membawa banyak berkah bagi saya. Dalam rangka proses rekrutmen tersebut, saya berkesem...