Minggu, 12 Januari 2020

Menyusuri Jejak Sejarah di Kompleks Candi Prambanan

Tulisan ini merupakan rangkaian dalam Prambanan Jazz 2019 Trip. Karena konser Jazz teersebut dilangsungkan di kompleks Candi Prambanan, saya agendakan untuk sekalian mengunjungi candi yang erat kaitannya dengan legenda Loro Jonggrang ini. Tulisan ini fokus pada kesan saya saat mengunjungi kompleks situs purbakala Candi Prambanan. 
Pagi Prambanan...
Selepas menonton konser pada malam sebelumnya saya segera beristirahat untuk menyongsong pagi dan mengabadikan pemandangan salah satu candi yang populer selain Candi Borobudur ini. Tepat saat gerbang candi mulai dibuka, saya segera membeli tiket masuk dan mulai mengeksplore dan mengabadikan pemandangan dan suasana kompleks candi di saat Matahari belum begitu terik menyinari. 
Bayang-Bayang Pagi di Prambanan
Kesan pertama saat memasuki kompleks candi ini adalah, areanya yang sangat luas dan bersih. Dengan kesigapan petugas pengelola dan kepedulian pengunjung yang tinggi, menjadikan area kompleks candi prambanan terlihat bersih dan menyegarkan pandangan.
Kilau Sang Fajar Dari Balik Kemegahan
Pagi itu sudah cukup banyak pengunjung yang datang, namun demikian saya masih bisa leluasa mengabadikan pemandangan candi yang berdiri megah ini. Mungkin pagi hari adalah saat yang tepat untuk mengeksplore candi ini, karena semakin siang, semakin banyak pengunjung yang datang. Dengan suasana yang tidak terlalu ramai, saya bisa dengan puas melihat detail pahatan dan tatanan batu yang sedemikian rupa yang menjadikannya karya istimewa dari masa silam. 
Detail Mengagumkan Berpadu Cahaya Pagi
Di kompleks candi Prambanan ada 3 kompleks candi lain yang juga menarik untuk dieksplore lebih jauh dengan sejarahnya masing-masing. Candi-candi tersebut adalah Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan terakhir Candi Sewu.
Berikut catatan saya saat eksplore masing-masing candi tersebut.
Kompleks Utama Candi Prambanan dan Reruntuhan Candi Perwara
Candi Prambanan
Berdasarkan situs Wikipedia, Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Dalam situs Candi Prambanan terdapat ratusan candi dengan candi utamanya adalah Candi Siwa yang berlokasi di tengah areal kompleks candi. Candi Siwa ini memang begitu megah, tinggi dan ramping menjulang. Saya mengagumi keindahan candi ini. Dari sisi detail serta struktur bangunan, candi ini sangat mengagumkan. Pastinya dulu para ancestors butuh waktu yang lama untuk bisa mendirikan bangunan semegah dan seindah ini. 
Pigura 
Di samping kiri Candi Siwa terdapat bangunan yang juga megah dan cantik walaupun dari sisi ukuran kalah tinggi. Candi tersebut adalah candi Wisnu. Saya sempatkan untuk memasuki candi ini dan melihat secara lebih dekat mahakarya pendahulu. Di dalam candi Siwa terdapat Arca Wisnu yang berukuran cukup besar. Suasana sakral sangat terasa di dalam ruangan dimana Arca ini berada.
Di sisi luar areal utama candi terdapat ratusan candi yang dianggap sebagai pelengkap. Wikipedia menuliskannya sebagai Candi Perwara atau candi pengawal yang mengelilingi kompleks utama candi.
Kemegahan Berpadu Keindahan
Cukup lama saya menghabiskan waktu di kompleks candi Prambanan. Beberapa kali saya mengabadikan pemandangan di areal ini dan saya merasa beruntung karena pada saat pagi, pengunjung tidak terlalu banyak dan saya bisa mendapatkan sudut yang luas untuk mendapatkan hasil yang saya inginkan.
Masa Lalu dan Masa Depan
Candi Lumbung
Selepas dari mengeksplore candi Prambanan, saya menuju ke candi berikutnya yakni Candi Lumbung. Di sisi jalan menuju ke candi ini, terdapat lahan terbuka yang sangat luas yang dipisahkan dengan sebuah jalan beraspal. Lahan terbuka yang terawat tersebut menjadikan pemandangan Candi Prambanan dari kejauhan menjadi terlihat megah dan indah. Di sisi yang lain, lahan terbuka tersebut dipakai untuk pergelaran konser Prambanan Jazz 2019. 
Siluet Pagi Candi Lumbung
Candi Lumbung merupakan kompleks candi yang terdiri dari berdasarkan informasi dari situs kebudayaan.kemendikbud.go.id merupakan candi Budha dan mempunyai kaitan dengan Candi Sewu yang berlokasi tidak jauh dari areal candi ini. Di tengah areal kompleks candi ini terdapat sebuah bangunan utama yang ujungnya tidak utuh. Di sisi bangunan utama tersebut terdapat beberapa candi pendamping yang kondisinya bervariasi, ada yang utuh dan ada yang berupa tatanan pondasi.
Candi Utama dan Pendampingnya
Saya tidak terlalu lama di sini karena secara ukuran dan jumlah, kompleks candi ini kalah dengan kompleks candi-candi lain yang ada di situs warisan dunia ini.
Candi Bubrah
Candi berikutnya yang saya eksplore adalah candi Bubrah. Dikutip dari situs kebudayaan.kemendikbud.go.id nama candi Bubrah diberikan karena pada saat ditemukan, kondisi candi ini sangat memprihatinkan karena hanya berupa reruntuhan dengan tinggi bangunan yang hanya mencapai dua meter dengan bebatuan bangunan berserakan. Syukurlah kemudian candi ini dipugar sehingga kondisinya menjadi seperti saat ini yang megah dan mengagumkan.
Candi Bubrah
Saya terkesima dengan arsitektur bangunan ini yang bentuk dan corak hiasannya sedikit berbeda dengan bangunan lainnya. Selain itu, kompleks candi Bubrah hanya berisi satu bangunan utama yang dikelilingi dengan jalan setapak serta rerumputan yang ditata secara apik yang menambah keanggunan candi ini. Karena penataan taman yang cantik saya cukup lama mengeksplore candi ini untuk mendapatkan angle pemandangan yang menarik.
Candi Bubrah, Anggun Dalam Kesendirian
Candi Sewu
Candi terakhir dalam kompleks areal candi Prambanan adalah candi Sewu. Lokasi candi ini terletak di sisi terjauh dari lokasi pintu masuk areal kompleks candi Prambanan. Jika tidak membaca informasi, kebanyakan pengunjung tidak akan sampai ke kompleks yang pada saat saya berkunjung masih dalam proses pemugaran ini.
Candi Sewu dan Barisan Candi Perwara

Majestic

Sebagaimana namanya, dalam areal candi Sewu terdapat banyak sekali candi walaupun tidak berjumlah genap seribu. Ada berbagai jenis bangunan dalam kompleks areal candi ini yang kondisinya bervariasi. Ada bangunan pendamping yang kondisinya utuh karena selesai dipugar, namun yang terbanyak adala berupa reruntuhan atau tatanan batu, dan bangunan dalam kondisi inilah yang mendominasi. Selain bangunan candi, ada juga dua buah patung yang saling berhadapan yang seakan menjadi penjaga kompleks candi ini. Patung ini dipahat dengan sangat indah dan mendetail. Dengan ukuran yang cukup besar ditambah dengan pengambilan sudut yang tepat, maka pemandangan di candi ini akan dapat diabadikan dengan baik.
Seribu Candi
Bangunan utama dalam kompleks candi ini adalah sebuah bangunan yang walaupun secara ukuran tidak setinggi candi Siwa Prambanan namun berkesan lebih megah karena strukturnya berbeda dan secara arsitektur lebih unik. Dikutip dari situs kebudayaan.kemendikbud.go.id, Candi Sewu merupakan candi Budha terbesar kedua setelah candi Borobudur. Tidak salah jika candi Sewu ini istimewa, karena selain bangunannya terlihat megah dan besar, pengunjung bisa masuk ke dalam bangunan utama candi dan merasakan sensasi berada di dalamnya.
Menjulang Diantara Reruntuhan
Dibandingkan dengan kompleks Candi Prambanan, pengunjung pada Candi Sewu ini sangat sedikit. Padahal dari sisi pemandangan, candi Sewu ini tidak kalah mengagumkan. Namun demikian, karena pengunjungnya sedikit, pengunjung dapat mengabadikan pemandangan di sini dengan leluasa.
Kompleks Candi Prambanan ini sangat luas. Dibutuhkan waktu relatif lama untuk dapat puas mengeksplore kompleks candi ini. Pengunjung yang tidak mempunyai banyak waktu untuk menyusuri jalanan dan mengeksplore satu-satu bangunan candi bisa menggunakan angkutan yang disediakan oleh pengelola. Angkutan ini cukup membantu supaya pengunjung tidak lelah dalam melihat masing-masing candi.
Ada banyak sekali fasilitas yang disediakan oleh pengelola Kompleks Candi Prambanan untuk mendukung kenyamanan para pengunjung dalam menikmati areal wisata sejarah ini. Berikut ini merupakan yang bisa saya sebutkan antara lain:
  • Lahan parkir yang luas yang dapat menampung kendaraan dalam jumlah yang banyak.
  • Pusat kuliner dan souvenir. Pengunjung tidak perlu kuatir kelaparan atau kehausan jika mengunjungi situs warisan dunia ini. Ada banyak tenant yang menjajakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Selain itu banyak pula penjual souvenir yang menjual beraneka ragam souvenir dengan berbagai macam ukuran dan dengan harga yang bervariasi.
  • Toilet yang nyaman, sebagai salah satu lokasi tujuan wisata utama, kompleks candi ini menyediakan toilet yang relative bersih. Namun demikian, lokasinya terkonsentrasi di dekat pintu masuk dan kawasan kuliner.
  • Lahan terbuka dan sarana bermain anak. Pengunjung yang membawa serta anak-anaknya dapat juga berrekreasi dengan menikmati udara segar dibawah rindangnya pohon sambil bermain dengan sarana yang disediakan oleh pengelola.
  • Museum, bagi pengunjung yang ingin mendapatkan informasi yang lebih komprehensif tentang sejarah candi Prambanan, dapat mengunjungi museum ini.
  • Jalanan beraspal maupun setapak yang rapi. Inilah salah satu alasan saya betah menyusuri kompleks candi Prambanan ini. Jarak yang relatif jauh tidak terasa membosankan karena pengunjung akan menyusuri jalan, baik aspal maupun paving block, diantara rerumputan yang dipotong rapi dan bersih serta dibawah pepohonan rindang.
  • Penyediaan tempat sampah yang cukup visible dan dengan jumlah yang banyak. Saya memberi apresiasi kepada pengelola karena menyediakan tempat sampah di lokasi-lokasi strategis. Penempatan tempat sampah ini setidaknya mereduksi kecenderungan pengunjung, terutama turis local, untuk membuang sampah tidak pada tempatnya.

Namun demikian ada beberapa hal yang menjadi keprihatinan saya, pertama, ada banyak pengunjung yang mengabaikan himbauan pengelola, diantaranya larangan untuk tidak menaiki pagar bangunan candi. Tindakan pengabaian ini disebabkan oleh keinginan untuk mendapatkan foto yang bagus sehingga mengabaikan larangan yang tertulis dengan jelas. Untuk masalah yang berkaitan dengan sifat narsis, saya kira hal ini tidaklah menjadi masalah selama tidak mengganggu dan merugikan pengunjung lain.
Jalan Paving Menuju ke Candi Sewu
Mengunjungi situs warisan dunia semacam kompleks Candi Prambanan menjadikan saya semakin bangga dengan keluhuran dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Terima kasih dan apresiasi layak kita berikan kepada seluruh jajaran pengelola yang menjadikan lokasi tujuan wisata ini menjadi semakin layak untuk dikunjungi.
Pagi Yang Mengesankan

Yogyakarta, 7 Juli 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...