Sabtu, 25 November 2017

Venice, Awal dari Rangkaian Akhir Pelesir Eropa Jilid V

Mendapatkan beasiswa pendidikan ke luar negeri merupakan anugerah luar biasa buatku. Selain mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, aku juga berkesempatan untuk menjelajah negara-negara indah di Eropa.
Venice
Sebagai penutup dalam rangkaian pelesir eropa, Italia dan Prancis merupakan negara yang menjadi daftar utama dalam agenda pelesir kali ini. Keduanya merupakan negara besar yang mempunyai banyak lokasi wisata yang indah dan terkenal serta mempunyai banyak bangunan bersejarah yang sangat layak untuk dikunjungi. Karena banyaknya pilihan lokasi, sebelum berangkat harus menentukan prioritas lokasi yang akan dikunjungi. Karena keterbatasan waktu, tidak mungkin akan bisa mengunjungi semua lokasi wisata di dua negara ini. Tiga kota yang masuk dalam list kali ini adalah Venezia, Milan dan Paris. Ketiga lokasi tersebut dipilih dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya transportasi, kepopuleran tempat dan biaya penginapan.
The journey dimulai dari Nottingham dengan flight dari Nottingham airport menuju ke Bandara Marcopolo Venice. Penerbangan ditempuh selama hampir 2 jam dan landing dengan selamat pada pukul 8 malam waktu setempat. Perjalanan kemudian dilanjutan dengan menggunakan bus menuju ke penginapan dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Dengan pertimbangan tarif hotel yang lebih murah, malam itu dipilih penginapan di kawasan Mestre Venice yang dekat dengan stasiun kereta.
Disambut Jernihnya Air Kanal
Keesokan harinya, explore kawasan Venice dimulai dengan menumpang bus menuju ke Venice. Waktu berangkat sengaja dimulai sepagi mungkin karena sayang sekali jika disia-siakan untuk melanjutkan tidur.  Pukul 9 waktu setempat, sampai di Venice dan langsung disambut dengan kanal-kanal air yang jernih dan jembatan-jembatan yang melintas diatasnya. Cuaca pada saat itu sangat cerah dengan hawa sejuk. Cuaca yang sempurna untuk menikmati suasana Venice. Dengan berjalan kaki menyusuri pinggiran kanal, melintasi jembatan, memasuki lorong-lorong serta beberapa kali berhenti untuk mengamati gedung-gedung yang cita rasa seni tinggi. Di beberapa tempat juga bisa disaksikan musisi yang menunjukkan kebolehannya bersenandung lagu seriosa atau memainkan alat musik mulai dari gitar, biola maupun harmonisasi gelas dan air. 

Salah Satu Sudut Kanal Venezia
Diantara gedung-gedung yang ada di Venice adalah Museum Da Vinci. Museum ini menyimpan koleksi maestro pelukis yang terkenal dengan lukisannya, Monalisa. Selain itu di venice juga terdapat Museo de la musica, museum musik yang menyimpan koleksi alat-alat musik yang berusia cukup tua. Diantaranya terdapat biola yang dibuat pada tahun 1690. Selain itu ada pula koleksi cello yang berusia ratusan tahun. Museum ini menempati sebuah gedung yang dulunya merupakan gereja. Hal ini terlihat dari bentuk arsitektur bangunan dan patung-patung didalamnya.
Interior dalam Museo di Musica
Lokasi yang paling banyak dikunjungi turis di Venice adalah Basilica San Marco. Gereja ini memiliki arsitektur yang unik dengan bentuk kubah yang bervariasi dan berwarna warni. Di depan basilika ini ada lapangan yang sangat luas dengan banyak merpati bebas berkeliaran. Lapangan ini bernama Piazza San Marco dan mempunyai menara yang sangat tinggi dan megah di salah satu sudutnya. Disini pengunjung bisa leluasa mendapatkan spot foto yang bagus dan luas.
Bergaya di Depan Basilica San Marco
Selain gedung-gedung bersejarah, di Venice juga terdapat beberapa jembatan yang terkenal diantaranya: Ponte di Rialto jembatan utama di Venica yang penuh pengunjung. Saat itu jembatan ini penuh dengan pengunjung. Jembatan lain yang juga sangat terkenal adalah Ponte dell Academia. Jembatan ini merupakan jembatan kayu yang ikonik dengan view utama kanal besar Venice.
Ponte di Rialto
Ponte dell Academia
Atraksi utama di Venice adalah gondola yang hilir mudik mengantarkan wisatawan menyusuri kanal-kanal indah dan melewati sisi bawah jembatan-jembatan. Berbagai bentuk dan warna gondola, warna-warni rumah di sepanjang kanal dan jernihnya air laut di Venice sungguh merupakan pemandangan yang sangat menenangkan. Satu-satunya hal yang menjadi kekurangan mungkin adalah terlalu banyaknya pengunjung saat itu. Karena hal ini, di beberapa kesempatan harus bersabar untuk melewati jembatan atau mencari spot foto yang bagus.
Bersantai di Venezia

Diantara Ratusan Lorong dan Kanal
Hampir semua spot di Venice sangat layak untuk diabadikan menggunakan kamera, cuman ya itu tadi, harus sabar nunggu untuk dapetin spot foto yang bagus. Kalaupun ga sabar, bisa cari lokasi duduk lalu memperhatikan orang berlalu lalang. Itu sudah cukup membuat hati adem. Suasana siang hari di Venice yang cukup terik menjadikan toko-toko es krim bagaikan toko harta karun yang sangat berharga. Menikmati es krim di Venice menjadi pelengkap saat-saat istimewa di kota kanal tujuan utama wisata dunia. Di Venice juga terdapat toko kebab yang menjual makanan halal. Harganya pun juga relatif lebih murah dibandingkan dengan toko makanan di area Venice. Kalau masalah minum, ga usah kuatir, banyak keran air minum gratis yang tersedia di banyak lokasi. Lokasi air minum gratis ini cukup mudah dicari di aplikasi maps. Yang agak susah adalah cari toiletnya. Sudah susah mahal lagi. Tapi piye meneh daripada  mlaku koyo foto model. 
Sementara Itu di Sisi Lain Venezia
Salah satu pengalaman tak terlupakan di Venice adalah saat ketemu pasangan artis Indonesia yang sedang berbulan madu di Italia. Kebetulan banget bisa ketemu dengan Raisa dan Hamish Daud dan berfoto bareng. Pasangan yang klop, cantik dan cakep. Selamat deh buat mereka.
Ketemu Raisa n Hamish

Hari sudah menjelang sore, saatnya kembali ke Mestre untuk melanjutkan tour de frantalia ke kota selanjutnya. Ada cerita tambahan ketika salah naik tram sehingga menuju ke lokasi yang berjauhan dengan yang seharusnya dituju. Karena kesulitan komunikasi dan tidak mau salah lagi, terpaksa jalan kaki menuju lokasi stasiun keberangkatan kereta. Lumayan jauh juga jalan kaki waktu itu, sekitar 2 mil yang dilewati dibawah rintik hujan. Setelah beberapa lama, akhirnya sampai juga di stasiun Mestre Venice. Perjalanan akan dilanjutkan menggunakan kereta cepat.
Grand Canal Venezia
Venice meupakan areal wisata yang sangat luas dengan banyak kanal dan jalan serta lorong. Diperlukan kesabaran dan ketepatan dalam membaca peta supaya dapat sampai ke lokasi tujuan yang diinginkan. Selain itu banyak jembatan yang cukup tinggi. Diperlukan tenaga dan fisik yang prima untuk bisa menjelajahi Venice dengan jalan kaki. Satu hal lagi, untuk menghindari tersesat dan ketinggalan jadwal transportasi, luangkan waktu yang cukup untuk menuju ke lokasi stasiun/terminal bus. Warga Venice seperti umumnya warga Italia tidak familiar an terkesan keberatan jika diajak berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Bersambung…… 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...