Sabtu, 25 November 2017

Milan, Frantalia Jilid V part 2.

Mendapatkan beasiswa pendidikan ke luar negeri merupakan anugerah luar biasa buatku. Selain mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, aku juga berkesempatan untuk menjelajah negara-negara indah di Eropa.
Milan
Pelesir kali ini khusus menceritakan petualangan di Kota Milan sebagai bagian dari pelesir Eropa jilid V. Pelesir ini merupakan lanjutan dari perjalanan pelesir ke Venice. Perjalanan dari Venice ke Milan adalah perjalanan pertama naik kereta cepat. Kecepatan kereta ini sebagaimana terpampang di papan informasi elektronik mencapai lebih dari 300 km per-jam. Walaupun kecepatannya sangat tinggi, perjalanan terasa sangat nyaman karena suspensi dan kualitas rel yang baik. Perjalanan kereta ini melewati beberapa kota diantaranya Vicenza, Verona dan Brescia. Nama kota-kota ini cukup familiar karena kota-kota ini mempunyai klub sepakbola yang populer pada masanya. Sayangnya sekarang klub-klub bolanya sudah terdegradasi ke level-level bawah.
300 km/h Di Atas Kereta Peluru

Stasiun Kereta Milan
Kereta cepat dari Venice sampai di Milan pukul 8 malam waktu setempat. Stasiun kereta Milan sangat megah dan mewah. Bangunannya sangat luas dengan banyak gerai-gerai makanan dan fashion didalamnya. Pemandangan di luar stasiun tak kalah bagusnya. Gedung-gedung bernuansa klasik dan lampu-lampu taman membuat kota Milan menjadi semakin cantik. Satu hal yang membuat ga nyaman adalah banyaknya imigran yang bergerombol di beberapa sudut lapangan. Tanpa ada kegiatan yang jelas, kumpulan orang-orang ini bikin kita harus waspada. Untungnya banyak polisi yang menjaga areal tersebut. Sengaja cari penginapan yang dekat dengan stasiun supaya bisa lekas istirahat dan tidak perlu repot mencari moda transportasi lagi.
Centrale Stazione Area Milan
Pagi hari di Milan diawali dengan merasakan mentari pagi yang cerah di atap penginapan. Setelah bersiap, lanjut ke tujuan pertama yakni Stadio Giuseppe Meazza yang terletak cukup jauh dari pusat kota Milan. Dengan menempuh perjalanan tram bawah tanah selama 35 menit, sampai di stadion kebanggaan Milan ini. Stadion ini sangat megah, dengan atap dan pilar-pilarnya yang khas. Setelah memutari stadion, disempatkan masuk ke megastore untuk melihat koleksi merchandise baik dari AC Milan maupun Inter Milan. Ga perlu ditanya saya beli apa disini. Jersey tahun sebelumnya aja masih dijual dengan harga sangat mahal disini. Mending beli di ebay atau amazons. 
Giuseppe Meazza, San Siro Milan
Selepas mengagumi kemegahan stadion san siro ini, explore milan dilanjutkan menuju ke pusat kota milan dengan kembali menggunakan kereta bawah tanah. Sekitar pukul 11.40 aku sampai di Duomo Milan, lokasi utama wisata di Kota Milan dimana terdapat beberapa bangunan yang ikonik. Pertama Katedral Milan. Katedral ini luar biasa besar. Bagian depan katedral ini sangat megah dan tinggi. Selain itu, tiap sudut ornamen dan patung yang menghiasinya dibuat dengan detail dan ketelitian yang tinggi. Pengunjung akan takjub melihat bagaimana bangunan yang sangat megah ini juga menawarkan keindahan arsitektur yang sangat luar biasa. Berhadapan dengan katedral Milan adalah patung Vittorio Emmanuel II. Patung ini berdiri megah di tengah lapangan. Bangunan berikutnya adalah Galleria Vittorio Emanuel II. Tempat ini merupakan pusat perbelanjaan elit di kota Milan yang berisikan gerai-gerai fashion dari merk-merk ternama dunia. Selain itu banyak juga gerai makanan yang menawarkan berbagai menu. Interior bangunan ini sangat indah. Detailnya dibuat dengan rapi sehingga pengunjung akan merasa kan kemegahan sekaligus keindahan gedung ini. 
Patung Vittorio Emmanuel II

Galleria Vittorio Emanuel II
Selain pengunjung yang sangat banyak siang itu, di kawasan ini juga banyak imigran yang berjualan kerajinan tangan dan tongsis. Cara mereka menjajakan barang dagangannya agak menakutkan karena semacam memaksa dan sok kenal. Mereka dengan agresif mengejar para turis agar meu membeli dagangannya. Kalau tidak berkenan, cukup bilang no thanks dengan sopan. Lama-kelamaan mereka bakal pergi juga.
Pada awalnya hanya dua lokasi ini yang akan dikunjungi, namun karena hari masih panjang, cari alternatif lokasi yang layak dikunjungi. Dengan menumpang kereta, menuju ke lokasi yang belum diagendakan sebelumnya, yakni sebuah taman yang ada pada peta. Pada kenyataannya taman ini hanyalah ruang terbuka hijau yang banyak dimanfaatkan warga setempat untuk melepas penat dan saling berinteraksi, bukan lokasi tujuan wisata yang rekomended. Dari sini kemudian explore dilanjutkan ke Castillo di Milan. Sebuah kastil yang sangat megah dan menempati areal yang sangat luas. Ada beberapa bangunan dalam areal ini, diantaranya benteng yang membatasi areal bagian dalam dan luar kastil. Didalam kastil juga terdapat benteng lagi yang menjadi lapisan  pengamanan berikutnya. Nama bangunan kedua ini adalah Piazza del Cannone. Di bagian tengah bangunan ini terdapat menara menjulang tinggi dengan puncaknya berbentuk semacam kubah. Didalam kastil ini juga terdapat bangunan-bangunan lain yang semakin memperindah pemandangan disini. Melengnkapi areal kastil ini, terdapat taman yang luas dengan sebuah danau kecil yang cukup cantik. Di taman ini tumbuh pepohonan hijau yang menambah asri dan segarnya udara sore itu.
Castillo di Milan

Salah Satu Sudut Benteng

Under the Bright Sun

Sore Ceria di Parco Sempione

Selepas dari Milano Castle, saatnya explore Milan berakhir. Dari Milan station kemudian ke bandara Malpensa. Perjalanan menuju bandara ini dilakukan saat senja menjelang. Dalam suasana cerah tenggelamnya matahari terlihat sangat indah, dipadu dengan pemandangan pinggiran kota Milan yang tidak terlalu padat. Bandara ini cukup familiar bagi Milanisti maupun Interisti, karena banyak bintang klub sepak bola dari kedua klub tersebut posting atau update status ketika sedang berada di bandara ini. Bandara ini sangat besar dan canggih. Selain itu nuansa modern sangat terasa di bandara ini. Pukul 19.30 pesawat take off meninggalkan landasan bandara Malpensa Milan.
Esotismo di Milano
Milan adalah kota yang sedari dulu menjadi impian untuk dikunjungi. Kota ini memang indah. Banyak bangunan megah dan taman cantik disini. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan pada saat mengunjungi kota ini, pertama atur perjalanan dengan baik, termasuk moda transportasi apa yang akan dipilih. Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan salah jadwal atau salah pilih kendaraan yang bisa bikin tersesat atau tersasar. Hal ini penting karena warga Italia enggan berkomunikasi menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris. Kedua, jangan kaget jika menemukan banyak imigran menjajakan gelang, tongsis atau tas secara agresif. Cukup abaikan dengan sopan. Ketiga, bermimpilah ke Milan mulai dari sekarang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...