Tidak dapat dipungkiri bahwa status pegawai
negeri sipil masih menjadi primadona bagi para pencari kerja dalam
menggantungkan harapan hidupnya. Mindset dan anggapan praktis bahwa dengan
menjadi PNS maka masa depan akan terjamin sepertinya masih melekat di benak mereka. Setidaknya demikian kesan yang saya dapatkan saat terlibat menjadi panitia
seleksi CPNS BPK tahun anggaran 2019 yang berlangsung di Kantor Pusat BKN
Cawang Jakarta Timur. Animo besar para pelamar terlihat dari banyaknya peserta ujian yang hadir dan mengikuti pelaksanaan tes ini.
|
Computer Assisted Test Seleksi CPNS BPK TA 2019 |
Untuk penerimaan CPNS BPK TA 2019 ini, BKN Pusat memfasilitasi
tes untuk 4000 lebih peserta yang terbagi dalam 10 sesi dan dilaksanakan dalam jangka waktu tiga hari. 2 sesi dilaksanakan pada tanggal 9
Februari 2020, 5 sesi di hari senin dan 3 tes terakhir dilaksanakan pada hari selasa tanggal 11 Februari 2020.
Seleksi dalam tahap ini adalah Seleksi Kemampuan
Dasar dalam bentuk Computer Assisted Test atau disingkat CAT yang menguji
kemampuan para pelamar dalam tiga bidang ujian yakni Tes Karakteristik
Pribadi (TKP), Tes Intelejensi Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Sesuai dengan
bentuk tesnya, dalam pelaksanaan seleksi tahap ini, keseluruhan tes dilakukan
menggunakan media komputer. Hal ini dapat meminimalisir kesalahan dalam
proses pengisian jawaban sekaligus meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pelaksanaan seleksi.
Jadi Panitia Seleksi
Dalam pelaksanaan seleksi kali ini, saya kebagian jatah menjadi
petugas presensi. Tugas panitia presensi adalah memeriksa kesesuaian antara
dokumen yang dipersyaratkan dengan dokumen yang dibawa. Selain itu petugas
presensi juga harus memastikan bahwa peserta ujian adalah orang yang telah
lulus seleksi administrasi dan tidak digantikan oleh orang lain yang tidak
berhak alias joki. Apabila dokumen dan person yang hadir merupakan orang yang
berhak untuk ikut seleksi, maka peserta ujian akan diminta untuk
menandatangani daftar hadir dan mengikuti prosedur selanjutnya dalam seleksi
kemampuan dasar ini.
|
Petugas Presensi Bersiap Menyambut Peserta Ujian |
|
Pejabat dan Panitia Seleksi dari BPK bersama Pejabat Struktural BKN |
Dalam setiap pelaksanaan seleksi CPNS, saya selalu mendapat cerita yang walaupun tidak heboh namun sayang untuk dilupakan. Untuk sesi seleksi TA 2019 ini, ada beberapa hal yang akan saya ceritakan di sini.
Tingkah laku Peserta Sebelum Ujian
Selalu menarik memperhatikan behavior para
peserta seleksi sebelum ujian dilaksanakan. Ada yang terlihat optimis, ada
yang terlihat pasrah, dan banyak pula dari peserta ujian ini yang terlihat
gugup dan kurang percaya diri. Dari sisi aktivitas, sebelum ujian
dilaksanakan, ada peserta yang tekun membaca buku kisi-kisi ujian, ada yang
seksama memperhatikan layar telepon genggamnya, ada yang berdiskusi dengan
rekannya dan banyak pula yang hanya diam menunggu arahan selanjutnya dari
panitia.
Peserta Terlambat Datang
Panitia dari BPK dan BKN telah mengumumkan agar peserta tes datang minimal
satu jam sebelum ujian berlangsung karena ada beberapa tahapan yang harus
dilalui sebelum ujian dilangsungkan. Namun demikian, masih saja ada peserta yang datang tidak tepat waktu. Berbagai alasan dilontarkan mulai dari lokasi alamat kediaman yang jauh, macet
yang tidak dapat dihindari, tidak mendapatkan pengumuman kalau presensi akan
segera ditutup dan lain-lain. Ada juga beberapa peserta yang datang ke lokasi ujian dengan berpatokan pada jam pelaksanaan ujian. Panitia tidak mentolelir alasan ini, karena
sesuai ketentuan dari Panitia CAT BKN pusat, 5 menit sebelum ujian, PIN tidak dapat di-generate
sehingga peserta yang telat tidak akan mendapatkan PIN ujian.
Reaksi dari peserta yang telat dan otomatis tidak
dapat mengikuti SKD ini beragam. Ada yang pasrah menerima keadaan, ada yang
menangis sambil berharap dapat disertakan dalam sesi berikutnya dan ada yang
lebih parah memprotes panitia dengan cara yang kurang sopan sehingga harus di-handle
oleh pihak keamanan. Tidak ada excuse yang diberikan panitia terhadap peserta
yang telat melakukan presensi ini karena memang kesalahan bukan dari pihak
panitia. Panitia internal BPK bahkan telah melakukan pekerjaan-pekerjaan
dramatis untuk menolong peserta yang datang saat injury time agar berkesempatan untuk mengikuti ujian.
Peserta Kurang Teliti
Banyak peserta tes yang tidak teliti membaca petunjuk ujian
dan jadwal pelaksanaan tes. Kekurangtelitian dalam membaca petunjuk ujian
bisa menjadikan rencana dan harapan yang telah disusun para pelamar CPNS menjadi berantakan. Hal ini terlihat
dari adanya beberapa peserta ujian SKD dari kementerian lain yang nyasar ke
lokasi ujian CPNS BPK di Cawang. Kebetulan pada hari itu juga dilakukan SKD
di Kantor Regional V BKN di daerah Ciracas. Kekurangtelitian lain yang
lumayan bikin miris adalah adanya peserta yang tidak bisa menemukan namanya di
daftar peserta ujian karena salah lihat jadwal ujian. Seharusnya dia
mengikuti seleksi pada satu hari sebelumnya.
Kekurangtelitian lain adalah terkait atribut yang
digunakan saat pelaksanaan ujian. Sebagai contoh, dalam pengumuman pelaksanaan
ujian disebutkan bahwa untuk peserta ujian wanita diharuskan memakai rok dan
dilarang memakai celana panjang atau rok dengan bahan tertentu. Mungkin dari
sisi substansi, hal ini bukanlah hal yang critical. Namun dari sisi kepatuhan
dan ketelitian, panitia selaku wakil instansi dapat menilai karakter orang
yang sedang diseleksi ini. Untuk kasus ketidakpatuhan ini panitia mengarahkan
agar peserta mengganti pakaiannya baik dengan cara pinjam ke peserta lain yang beda jadwal ujian atau pulang sebentar untuk berganti di kediamannya.
Gangguan Listrik Padam
Di saat panitia melakukan presensi untuk sesi terakhir, terdengar suara ledakan
yang sangat kencang yang membuat semua orang terkejut. Ledakan tersebut berasal dari ledakan di gardu induk Cawang yang disertai dengan padamnya aliran listrik di kantor BKN. Dengan padamnya aliran
listrik ini, panitia tidak dapat mengakses jaringan server BKN sehingga tidak
dapat memunculkan PIN ujian. Untunglah hal ini tidak berlangsung lama dan
semua proses bisa kembali normal kembali, termasuk juga pelaksanaan ujian CAT yang
sementara berlangsung.
Tahapan Panjang Seleksi
Prosedur yang harus dilalui oleh setiap
peserta dalam mengikuti ujian ini lumayan panjang dan melelahkan. Dimulai
dengan waktu kehadiran setidaknya satu jam sebelum ujian dimulai. Peserta ditempatkan
dalam ruang tunggu sambil mempersiapkan dokumen ujian berupa KTP dan kartu
peserta ujian. Setelah itu, peserta tes harus melakukan presensi. Salut untuk
pihak security yang bisa memanage antrian presensi sehingga menjadi rapi dan tertib.
Setelah itu peserta diarahkan untuk menitipkan semua barang bawaan kecuali
KTP dan kartu peserta ujian. BKN menyediakan loker untuk menyimpan barang
bawaan ini. Selepas dari lokasi penitipan barang, peserta menuju ke meja PIN
untuk mendapatkan PIN ujian dari
panitia. Fase berikutnya adalah final
checking dari panitia. Disini, panita akan melakukan cek terhadap peserta
ujian dan memastikan bahwa peserta ujian hanya membawa barang berupa KTP dan
kartu peserta ujian. Fase terakhir sebelum pelaksanaan ujian adalah
sterilisasi. Dalam fase ini, panitia dari BKN mengecek KTP dan KPU peserta
dan memastikan bahwa semua peserta adalah memang person yang berhak mengikuti
ujian.
|
Ruang Tunggu Peserta Sebelum Melakukan Presensi |
|
Pelaksanaan Presensi; Menyesuaikan Bukti Identitas dengan Pembawa Dokumen |
|
Proses Penitipan Barang dalam Loker Penyimpanan |
|
Pengambilan PIN Ujian |
|
Proses Final Checking untuk Memastikan Peserta Hanya Membawa KTP dan KPU |
|
Peserta Ujian di Dalam Ruang Steril |
|
Selamat Berjuang demi Masa Depan |
Panjangnya rangkaian ujian ini membawa beberapa
konsekuensi. Di satu sisi hal ini bisa menjadikan peserta tidak maksimal
dalam pengerjaan ujian karena konsentrasi dan sebagian tenaga sudah terpakai
untuk mengikuti prosedur persiapan. Namun di sisi lain, hal ini juga dapat
digunakan sebagai tes tidak tertulis untuk menguji level konsentrasi calon
pegawai yang sedang diuji. Tergantung dari sisi mana yang menjadi titik berat
perspektif kita.
Doa dan Harapan Keluarga
Kasih sayang dan totalitas orang tua untuk
anaknya memang luar biasa. Dalam pelaksanaan SKD ini saya berkesempatan
melihat ada seorang ayah yang duduk tepekur di salah satu pojok Masjid BKN dengan
mulut komat-kamit dan tangan yang ditengadahkan seiring dengan waktu
pelaksanaan SKD. Saya hanya bisa turut berdoa semoga anaknya mendapatkan
hasil terbaik sesuai dengan harapan dan cita-citanya.
Hikmah menjadi Panitia
Masih banyak cerita-cerita yang seputar
pelaksanaan SKD CPNS TA 2019 yang tidak terekam dalam blog ini. Namun setidaknya
cerita-cerita di atas dapat menjadi sarana pengingat tentang pelaksanaan SKD
CPNS. Selain cerita-cerita seru, ada hikmah yang saya dapat ketika menjadi
panitia seleksi seperti ini dan alasan ini merupakan alasan utama saya menawarkan
diri menjadi panitia. Dengan menjadi panitia, saya bisa kembali merasakan dan
mengingat masa-masa saya menjadi peserta ujian CPNS. Saya juga bisa mengingat
kembali betapa saya dulu berdoa dengan sungguh-sungguh agar berkesempatan
menjadi abdi negara melalui instansi BPK. Melihat banyaknya peserta ujian dan
mengingat bahwa hanya sedikit yang akan berhasil merupakan pepiling bahwa
kita dianugerahi kesempatan dan kepercayaan besar untuk mengabdi di instansi
yang strategis ini.
|
Bekerja Sama Sesuai Pembagian Tugas |
Dalam pelaksanaan SKD dalam bentuk CAT ini, saya
menghitung setidaknya 85% atau 3.500-an peserta yang dijadwalkan mengikuti
tes, hadir di Kantor Pusat BKN ini untuk melaksanakan ujian. Jumlah ini cukup
besar untuk menggambarkan bahwa lapangan pekerjaan di negeri kita masih
kurang dibanding dengan jumlah pencari kerja. Saya tidak dalam kapasitas
memberikan analisis lebih jauh, karena ada banyak pakar yang kompeten untuk
memetakan masalah dan solusinya. Namun ada satu hal yang harus menjadi pedoman,
bahwa rejeki bisa datang dari berbagai arah, tidak melulu melalui status PNS.
Bisa jadi kegagalan menjadi PNS justru membuka pintu rejeki lain, misalnya
menjadi pengusaha agrobisnis dengan market dan jaringan global.
|
Bernafas Lega Setelah Semua Prosesi Berlangsung dengan Lancar |
|
Keluarga Besar Panitia Seleksi CPNS BPK TA 2019 |
*pepiling : media pengingat
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar