Senin, 17 Februari 2020

Seputar Pelaksanan SKD CPNS BPK TA 2019

Tidak dapat dipungkiri bahwa status pegawai negeri sipil masih menjadi primadona bagi para pencari kerja dalam menggantungkan harapan hidupnya. Mindset dan anggapan praktis bahwa dengan menjadi PNS maka masa depan akan terjamin sepertinya masih melekat di benak mereka. Setidaknya demikian kesan yang saya dapatkan saat terlibat menjadi panitia seleksi CPNS BPK tahun anggaran 2019 yang berlangsung di Kantor Pusat BKN Cawang Jakarta Timur. Animo besar para pelamar terlihat dari banyaknya peserta ujian yang hadir dan mengikuti pelaksanaan tes ini. 
Computer Assisted Test Seleksi CPNS BPK TA 2019
Untuk penerimaan CPNS BPK TA 2019 ini, BKN Pusat memfasilitasi tes untuk 4000 lebih peserta yang terbagi dalam 10 sesi dan dilaksanakan dalam jangka waktu tiga hari. 2 sesi dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2020, 5 sesi di hari senin dan 3 tes terakhir dilaksanakan pada hari selasa tanggal 11 Februari 2020. 
Seleksi dalam tahap ini adalah Seleksi Kemampuan Dasar dalam bentuk Computer Assisted Test atau disingkat CAT yang menguji kemampuan para pelamar dalam tiga bidang ujian yakni Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelejensi Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Sesuai dengan bentuk tesnya, dalam pelaksanaan seleksi tahap ini, keseluruhan tes dilakukan menggunakan media komputer. Hal ini dapat meminimalisir kesalahan dalam proses pengisian jawaban sekaligus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan seleksi.

Jadi Panitia Seleksi
Dalam pelaksanaan seleksi kali ini, saya kebagian jatah menjadi petugas presensi. Tugas panitia presensi adalah memeriksa kesesuaian antara dokumen yang dipersyaratkan dengan dokumen yang dibawa. Selain itu petugas presensi juga harus memastikan bahwa peserta ujian adalah orang yang telah lulus seleksi administrasi dan tidak digantikan oleh orang lain yang tidak berhak alias joki. Apabila dokumen dan person yang hadir merupakan orang yang berhak untuk ikut seleksi, maka peserta ujian akan diminta untuk menandatangani daftar hadir dan mengikuti prosedur selanjutnya dalam seleksi kemampuan dasar ini.
Petugas Presensi Bersiap Menyambut Peserta Ujian
Pejabat dan Panitia Seleksi dari BPK bersama Pejabat Struktural BKN 
Dalam setiap pelaksanaan seleksi CPNS, saya selalu mendapat cerita yang walaupun tidak heboh namun sayang untuk dilupakan. Untuk sesi seleksi TA 2019 ini, ada beberapa hal yang akan saya ceritakan di sini.

Tingkah laku Peserta Sebelum Ujian
Selalu menarik memperhatikan behavior para peserta seleksi sebelum ujian dilaksanakan. Ada yang terlihat optimis, ada yang terlihat pasrah, dan banyak pula dari peserta ujian ini yang terlihat gugup dan kurang percaya diri. Dari sisi aktivitas, sebelum ujian dilaksanakan, ada peserta yang tekun membaca buku kisi-kisi ujian, ada yang seksama memperhatikan layar telepon genggamnya, ada yang berdiskusi dengan rekannya dan banyak pula yang hanya diam menunggu arahan selanjutnya dari panitia.
Peserta Terlambat Datang
Panitia dari BPK dan BKN telah mengumumkan agar peserta tes datang minimal satu jam sebelum ujian berlangsung karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum ujian dilangsungkan. Namun demikian, masih saja ada peserta yang datang tidak tepat waktu. Berbagai alasan dilontarkan mulai dari lokasi alamat kediaman yang jauh, macet yang tidak dapat dihindari, tidak mendapatkan pengumuman kalau presensi akan segera ditutup dan lain-lain. Ada juga beberapa peserta yang datang ke lokasi ujian dengan berpatokan pada jam pelaksanaan ujian. Panitia tidak mentolelir alasan ini, karena sesuai ketentuan dari Panitia CAT BKN pusat, 5 menit sebelum ujian, PIN tidak dapat di-generate sehingga peserta yang telat tidak akan mendapatkan PIN ujian.
Reaksi dari peserta yang telat dan otomatis tidak dapat mengikuti SKD ini beragam. Ada yang pasrah menerima keadaan, ada yang menangis sambil berharap dapat disertakan dalam sesi berikutnya dan ada yang lebih parah memprotes panitia dengan cara yang kurang sopan sehingga harus di-handle oleh pihak keamanan. Tidak ada excuse yang diberikan panitia terhadap peserta yang telat melakukan presensi ini karena memang kesalahan bukan dari pihak panitia. Panitia internal BPK bahkan telah melakukan pekerjaan-pekerjaan dramatis untuk menolong peserta yang datang saat injury time agar berkesempatan untuk mengikuti ujian.

Peserta Kurang Teliti
Banyak peserta tes yang tidak teliti membaca petunjuk ujian dan jadwal pelaksanaan tes. Kekurangtelitian dalam membaca petunjuk ujian bisa menjadikan rencana dan harapan yang telah disusun para pelamar CPNS menjadi berantakan. Hal ini terlihat dari adanya beberapa peserta ujian SKD dari kementerian lain yang nyasar ke lokasi ujian CPNS BPK di Cawang. Kebetulan pada hari itu juga dilakukan SKD di Kantor Regional V BKN di daerah Ciracas. Kekurangtelitian lain yang lumayan bikin miris adalah adanya peserta yang tidak bisa menemukan namanya di daftar peserta ujian karena salah lihat jadwal ujian. Seharusnya dia mengikuti seleksi pada satu hari sebelumnya.
Kekurangtelitian lain adalah terkait atribut yang digunakan saat pelaksanaan ujian. Sebagai contoh, dalam pengumuman pelaksanaan ujian disebutkan bahwa untuk peserta ujian wanita diharuskan memakai rok dan dilarang memakai celana panjang atau rok dengan bahan tertentu. Mungkin dari sisi substansi, hal ini bukanlah hal yang critical. Namun dari sisi kepatuhan dan ketelitian, panitia selaku wakil instansi dapat menilai karakter orang yang sedang diseleksi ini. Untuk kasus ketidakpatuhan ini panitia mengarahkan agar peserta mengganti pakaiannya baik dengan cara pinjam ke peserta lain yang beda jadwal ujian atau pulang sebentar untuk berganti di kediamannya. 

Gangguan Listrik Padam
Di saat panitia melakukan presensi untuk sesi terakhir, terdengar suara ledakan yang sangat kencang yang membuat semua orang terkejut. Ledakan tersebut berasal dari ledakan di gardu  induk Cawang yang disertai dengan padamnya aliran listrik di kantor BKN. Dengan padamnya aliran listrik ini, panitia tidak dapat mengakses jaringan server BKN sehingga tidak dapat memunculkan PIN ujian. Untunglah hal ini tidak berlangsung lama dan semua proses bisa kembali normal kembali, termasuk juga pelaksanaan ujian CAT yang sementara berlangsung.  

Tahapan Panjang Seleksi  
Prosedur yang harus dilalui oleh setiap peserta dalam mengikuti ujian ini lumayan panjang dan melelahkan. Dimulai dengan waktu kehadiran setidaknya satu jam sebelum ujian dimulai. Peserta ditempatkan dalam ruang tunggu sambil mempersiapkan dokumen ujian berupa KTP dan kartu peserta ujian. Setelah itu, peserta tes harus melakukan presensi. Salut untuk pihak security yang bisa memanage antrian presensi sehingga menjadi rapi dan tertib. Setelah itu peserta diarahkan untuk menitipkan semua barang bawaan kecuali KTP dan kartu peserta ujian. BKN menyediakan loker untuk menyimpan barang bawaan ini. Selepas dari lokasi penitipan barang, peserta menuju ke meja PIN untuk  mendapatkan PIN ujian dari panitia.  Fase berikutnya adalah final checking dari panitia. Disini, panita akan melakukan cek terhadap peserta ujian dan memastikan bahwa peserta ujian hanya membawa barang berupa KTP dan kartu peserta ujian. Fase terakhir sebelum pelaksanaan ujian adalah sterilisasi. Dalam fase ini, panitia dari BKN mengecek KTP dan KPU peserta dan memastikan bahwa semua peserta adalah memang person yang berhak mengikuti ujian.

Ruang Tunggu Peserta Sebelum Melakukan Presensi


Pelaksanaan Presensi; Menyesuaikan Bukti Identitas dengan Pembawa Dokumen


Proses Penitipan Barang dalam Loker Penyimpanan


Pengambilan PIN Ujian

Proses Final Checking untuk Memastikan Peserta Hanya Membawa KTP dan KPU


Peserta Ujian di Dalam Ruang Steril
Selamat Berjuang demi Masa Depan

Panjangnya rangkaian ujian ini membawa beberapa konsekuensi. Di satu sisi hal ini bisa menjadikan peserta tidak maksimal dalam pengerjaan ujian karena konsentrasi dan sebagian tenaga sudah terpakai untuk mengikuti prosedur persiapan. Namun di sisi lain, hal ini juga dapat digunakan sebagai tes tidak tertulis untuk menguji level konsentrasi calon pegawai yang sedang diuji. Tergantung dari sisi mana yang menjadi titik berat perspektif kita.

Doa dan Harapan Keluarga
Kasih sayang dan totalitas orang tua untuk anaknya memang luar biasa. Dalam pelaksanaan SKD ini saya berkesempatan melihat ada seorang ayah yang duduk tepekur di salah satu pojok Masjid BKN dengan mulut komat-kamit dan tangan yang ditengadahkan seiring dengan waktu pelaksanaan SKD. Saya hanya bisa turut berdoa semoga anaknya mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan harapan dan cita-citanya.

Hikmah menjadi Panitia
Masih banyak cerita-cerita yang seputar pelaksanaan SKD CPNS TA 2019 yang tidak terekam dalam blog ini. Namun setidaknya cerita-cerita di atas dapat menjadi sarana pengingat tentang pelaksanaan SKD CPNS. Selain cerita-cerita seru, ada hikmah yang saya dapat ketika menjadi panitia seleksi seperti ini dan alasan ini merupakan alasan utama saya menawarkan diri menjadi panitia. Dengan menjadi panitia, saya bisa kembali merasakan dan mengingat masa-masa saya menjadi peserta ujian CPNS. Saya juga bisa mengingat kembali betapa saya dulu berdoa dengan sungguh-sungguh agar berkesempatan menjadi abdi negara melalui instansi BPK. Melihat banyaknya peserta ujian dan mengingat bahwa hanya sedikit yang akan berhasil merupakan pepiling bahwa kita dianugerahi kesempatan dan kepercayaan besar untuk mengabdi di instansi yang strategis ini.

Bekerja Sama Sesuai Pembagian Tugas
Dalam pelaksanaan SKD dalam bentuk CAT ini, saya menghitung setidaknya 85% atau 3.500-an peserta yang dijadwalkan mengikuti tes, hadir di Kantor Pusat BKN ini untuk melaksanakan ujian. Jumlah ini cukup besar untuk menggambarkan bahwa lapangan pekerjaan di negeri kita masih kurang dibanding dengan jumlah pencari kerja. Saya tidak dalam kapasitas memberikan analisis lebih jauh, karena ada banyak pakar yang kompeten untuk memetakan masalah dan solusinya. Namun ada satu hal yang harus menjadi pedoman, bahwa rejeki bisa datang dari berbagai arah, tidak melulu melalui status PNS. Bisa jadi kegagalan menjadi PNS justru membuka pintu rejeki lain, misalnya menjadi pengusaha agrobisnis dengan market dan jaringan global.
Bernafas Lega Setelah Semua Prosesi Berlangsung dengan Lancar

Keluarga Besar Panitia Seleksi CPNS BPK TA 2019

*pepiling : media pengingat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...