Sejak masa pandemi,
saya jarang sekali melakukan perjalanan baik untuk berpetualang ataupun ke luar
daerah untuk menikmati pemandangan alam. Hal ini disebabkan karena saya masih takut dengan
resiko penyebaran virus serta pengalaman tidak menyenangkan saat terinfeksi covid
dan harus menjalani karantina. | Sunrise Yang Istimewa |
Tapi karena
sudah cukup lama hanya berada di seputaran Jakarta, pada bulan September 2021
saya mencoba mengikuti sebuah open trip (OT) dengan nama Sunrise Point Cukul.
Penyelenggara OT ini adalah Explorer.id yang informasinya saya dapat dari
Instagram. Adapun kendaraan yang digunakan adalah bus berukuran sedang dengan kapasitas 28 penumpang.
Perjalanan
OT kali ini dimulai dengan keberangkatan dari meeting point pertama di
Tangerang. Adapun meeting point saya malam itu adalah di Plasa Semanggi atau
meeting pont kedua. Setelah mampir ke beberapa titik meeting point,
perjalanan rombongan OT ini bergerak menuju ke arah selatan kota Bandung
tepatnya di daerah Panenjoan. Perjalanan menuju ke Puncak Cukul pada dini
hari tersebut cukup lancar karena jalanan lengang. Namun demikian kondisi
jalan yang berkelok-kelok menyebabkan perut saya terasa mual. Untungnya pada
pukul 3.45 perjalanan sudah sampai sehingga saya tidak perlu menahan rasa
mual lebih lama lagi. | Pemandangan Indah + Cuaca Sejuk |
Setelah
sejenak beristirahat di dalam bus, pada sekitar pukul 4.15 peserta OT
diarahkan oleh tour leader untuk berjalan kaki menuju ke spot Puncak Cukul.
Di titik pertama tujuan open trip ini, peserta rombongan akan mendapatkan
pemandangan matahari terbit yang memukau ditambah dengan pemandangan kebun teh
menghijau yang diselimuti kabut tipis. Selain itu di lokasi wisata ini ada
banyak spot untuk ber foto dengan background yang indah. | Lekukan Bukit Berselimut Dedaunan hijau |
Lokasi
wisata pertama ini sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas diantaranya toilet,
musholla walaupun sempit, tempat duduk dan beberapa spot lokasi untuk
bersantai. Dengan pemandangan indah dan suasana pagi yang menyegarkan, tempat
ini sangat layak untuk dikunjungi untuk berlibur.
| Wayang Windu Panenjoan |
Selepas
dari Kebun Teh Cukul, open trip dilanjutkan ke titik lokasi kedua yakni
Wayang Windu Panenjoan. Perjalanan menuju lokasi kedua ini sangat menyegarkan
mata karena kami disuguhi pemandangan kebun teh yang sangat luas dan
didominasi oleh warna hijau daun-daun teh. di Wayang Windu Panenjoan
pengunjung bisa berjalan-jalan di atas jembatan kayu yang membentang di atas
hamparan kebun teh. Selain menjadi penghubung ke beberapa sisi, jembatan ini
juga sangat mendukung untuk digunakan sebagai sarana berfoto ria atau sekedar
duduk santai sambil menikmati suasana karena ada beberapa bangku yang
tersedia di sana.
| Menyegarkan dan Menenangkan |
Di titik
lokasi kedua ini, tour leader mengalokasikan waktu cukup lama sehingga
peserta OT bisa leluasa dan puas menikmati pesona keindahan Wayang Windu.
Meski demikian, pada saat seluruh peserta OT seharusnya kumpul untuk melanjutkan ke lokasi berikutnya, masih saja ada
peserta yang telat ngumpul. Tapi ngga papa juga sih karena lokasinya bagus, cuman kasian aja peserta yang nunggu lama di dalam bus. | Hijau |
Dari Wayang
Windu, perjalanan OT dilanjutkan ke Rumah Pengabdi Setan. Lokasi ini
merupakan set lokasi syuting film horror terkenal berjudul pengabdi setan. Di
tempat ini pengunjung bisa explore rumah tempat syuting mulai dari halaman
rumah, ruang tamu, kamar serta dapur dan sumur. Sebagaimana digambarkan dalam
filmnya yang lumayan serem, lokasi-lokasi di rumah ini memang menimbulkan
kesan angker. Nampaknya tempat ini sudah lama tidak ditempati secara permanen
karena beberapa ruang di rumah ini terlihat kurang terawat. | Katanya Rumah Pengabdi Setan |
Selain
melihat rumah pengabdi setan, pengunjung dapat juga bersantai di gazebo depan
rumah atau di warung-warung di dekatnya. Tempat ini sangat cocok untuk
bersantai karena hawanya sejuk serta pohon-pohon disekitarnya membuat area
ini menjadi rindang. | Set Film |
| Sejuk di Bawah Rindang Pepohonan |
Dari Rumah
Pengabdi Setan, trip dilanjutkan ke lokasi berikutnya yakni pusat oleh-oleh
olahan susu KPBS Pangalengan. Di tempat ini produk olahan susunya rekomended
dengan harga yang terjangkau. Mulai dari susu steril, susu berasa, yoghurt,
dan permen susu tersedia beraneka ragam. Selain produk olahan susu, ada juga
snack dan minuman ringan yang dijajakan di tempat belanja ini. | Berbelanja Oleh-Oleh di KPBS Pangalengan |
Penutup
dari trip ini adalah makan siang di Rumah Makan Ibu Eka di KM 32 Cihideung,
Pangalengan. Menu makanan yang disajikan di rumah makan ini terhitung lengkap
dengan harga yang murah dan yang paling utama adalah rasa masakannya yang
sangat nikmat. Rasa nikmat dari masakan di rumah makan ini salah satunya
disebabkan oleh karena jam makannya yang sangat telat, yakni sekitar pukul 3
sore. Rumah makan ini berlokasi disebuah lereng bukit dengan view lembah yang
cukup luas. Walaupun bukan pemandangan kebun teh, suasana dan view yang
ditawarkan lumayan bisa menambah mood menjadi bagus saat menikmati hidangan
yang disajikan. | Sisa-Sisa Kerakusan |
Seusai
makan di RM Ibu Eka, perjalanan dilanjutkan untuk kembali ke Jakarta.
Perjalanan sempat tersendat cukup lama karena kemacetan lumayan parah di
daerah Ciherang. Kemacetan ini karena padatnya kendaraan yang akan melalui
pertigaan dekat SPBU Ciherang. Syukurlah setelah itu perjalanan kembali
lancar terutama saat memasuki jalan tol Padaleunyi. Sekitar pukul 9 malam,
perjalanan sudah sampai di Semanggi dan semua peserta OT bubar ke tujuannya
masing-masing. | Yuk Jalan Lagi |
Perjalanan
wisata setelah sekian lama terkungkung di Ibukota ini tentu saja sangat
berkesan. Saya bisa kembali menikmati pemandangan indah dan menikmati suasana
baru dalam perjalanan ini. Dengan experience semacam ini, saya tidak akan
ragu lagi untuk sering-sering mengikuti open trip. Selain karena saya butuh
refreshing, saya menyukai perjalanan menuju ke tempat baru.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar