Sabtu, 22 Agustus 2020

Tutupnya Warteg Sebelah Kosan

 
Warteg Terdekat Kini Tutup

Pagi ini warung makanan (yang lebih popular dengan sebutan warteg, walaupun orangnya dari Pemalang) di dekat kosan saya tutup. Pemilik usaha warteg tersebut pindahan ke Karawang, salah satu kabupaten di Jawa Barat yang berlokasi di sebelah timur Bekasi. Tutupnya warung ini berimbas pada saya yang harus keluar lebih jauh untuk mencari makanan. Memang warung ini tidak menjadi langganan tetap saya, namun warung ini lumayan bisa diandalkan jika saya sedang malas mencari makan di lokasi lain.

Pemilik warung ini adalah pasangan suami istri dengan satu anak kecil yang masih trantanan*. Dari tulisan di tembok warungnya, pasangan ini berasal dari Pemalang, Jawa Tengah. Kemudian dari nama warungnya, Tiga Putri, saya menaksir jika adik kecil anak pasangan ini merupakan anak yang ketiga. Kemungkinan dia mempunyai dua orang kakak yang masih tinggal di Pemalang.

Bertiga, mereka hidup dan menjalankan usaha di sebuah warung berukuran sempit. Dalam kontrakan berukuran sempit ini sudah include, etalase makanan, meja kecil dan dua buah kursi makan, kompor serta peralatan masak, kamar mandi dan ruang tidur. Karena ukurannya yang sempit, tidak banyak pelanggan yang akan menikmati makanan di dalam warung tersebut. Kebanyakan dari mereka membungkus makanan dan memakannya di kediaman masing-masing, seperti saya yang lebih memilih untuk makan di kosan.

Karena menjadi pelanggan yang kesetiaannya diragukan, saya lumayan merasa kehilangan atas eksistensi warung ini. Walaupun tidak istimewa, rasa masakan di warung ini masih masuk kategori enak di lidah saya. Selain itu harga makanan di warung ini adalah yang paling murah dibanding warung-warung di sekitarnya. Enak, dekat, murah, gabungan faktor penentu yang berkombinasi menjadi alasan saya untuk sering membeli makanan di warung ini.

Saya belum sempat berdiskusi jauh dengan pasangan pemilik warteg ini, mengenai alasan kepindahan mereka ke Karawang. Saya jadi mengira-ngira tentang kemungkinan yang menjadi alasan mereka pindahan. Pertama, lokasi yang kurang strategis. Warteg ini tidak berada di kawasan pemukiman padat atau kawasan kos-kosan. Kebanyakan rumah di daerah sini adalah rumah  berukuran relatif luas dengan pagar tinggi. Kawasan seperti ini bagi saya tidak ideal untuk marketing warteg. Kedua, banyak saingan. Pada sekitar bulan Januari, di ujung gang kosan saya ada sebuah warteg yang baru dibuka. Tampilan warung ini lumayan bersih dan sajian yang ada di etalasenya juga lebih variatif. Ketika saya melewati warteg baru ini hampir selalu terlihat ada pelanggan yang sedang menikmati hidangan yang disajikan. Warung baru ini menambah persaingan antar warteg menjadi lebih ketat karena dalam radius 100 meter ada empat warteg yang buka layanan. Ketiga, waktu kontrak sudah habis dan harga kontrakannya relatif mahal. Kemungkinan ini sangat mungkin terjadi karena harga sewa bangunan atau kontrak di Jakarta memang terkenal mahal. Dengan ongkos produksi yang tidak sebanding dengan penghasilan yang diperoleh, maka keputusan yang lebih realistis adalah mencari lahan jualan baru yang mempunyai potensi lebih baik.

Kondisi pemilik warteg di atas adalah salah satu contoh betapa Jakarta merupakan kota yang keras. Tidak semua orang sanggup bertahan atas kerasnya kondisi dan persaingan di kota ini. Bagi yang sanggup dan masih bertahan, bisa jadi kesanggupannya tersebut merupakan sebuah keterpaksaan atas keadaan. Keterpaksaan yang seringkali dijalani bukan untuk mencari kebahagiaan, namun hanya sekedar bertahan hidup.

Kembali ke keluarga kecil pemilik warteg yang telah banyak berjasa pada saya, saya hanya bisa berdoa dan berharap semoga nantinya mendapatkan rezeki yang banyak dan kondisi yang lebih baik di tempat baru. Aamiin.

1 komentar:


  1. IONQQ menyediakan pelayanan terbaik dan bisa di percaya
    ayo segera bergabung bersama kami
    WA : +855 1537 3217

    BalasHapus

Palembang, Kota Yang Mengesankan

Musim penerimaan CPNS tahun anggaran 2021 membawa banyak berkah bagi saya. Dalam rangka proses rekrutmen tersebut, saya berkesem...