Ketika beberapa
kali keluar kosan dalam masa pandemi ini, saya sering melihat anak-anak kecil
usia sekolah SD yang sedang bergerombol bermain bersama. Mereka bermain
bersama pada jam-jam dimana mereka (jika tidak ada pandemi) seharusnya sedang
berada di dalam kelas untuk menerima pelajaran dari para pengajar. Dalam masa pandemi,
model pembelajaran secara tatap muka diliburkan dan diganti dengan proses
belajar daring dari rumah masing-masing. Sekolah dengan memanfaatkan gadget
baik handphone maupun laptop ini merupakan langkah keluar yang harus diambil
karena pertemuan fisik di sekolah masih dianggap rawan penyebaran covid. Ada beberapa
sisi positif yang menjadi dampak penerapan sekolah model daring ini. Pertama,
siswa lebih banyak waktu dengan keluarga. Kedua, tidak banyak biaya yang
dikeluarkan oleh para orang tua untuk membayar ongkos transportasi dan uang
jajan. Berikutnya, siswa jadi lebih mahir menggunakan teknologi informasi yang semakin
maju. Di sisi
lain, model pembelajaran daring juga membawa dampak negatif antara lain:
Siswa menjadi terkungkung di dalam rumah. Kedua, interaksi langsung antar
siswa menjadi berkurang. Interaksi langsung ini sangat penting bagi kemampuan
siswa dalam bersosialisasi. Selanjutnya, pembelajaran secara daring akan
berlangsung monoton karena siswa hanya berfokus pada gawai yang menjadi peralatan
utama dalam sesi belajar-mengajar. Berikutnya, pengawasan langsung guru
terhadap muridnya akan relatif berkurang karena suasana pembelajaran yang
berbeda dan keterbatasan peralatan untuk digunakan dalam mengawasi murid satu
persatu. Jika prokes
tidak dijalankan sedangkan anak-anak ini dibiarkan tetap bersosialisasi
dengan bergerombol, saya khawatir penyebaran virus ini akan terus berlanjut.
Maka dari itu, saya berharap para orang tua dan guru selalu mengajarkan dan
menekankan pentingnya kedisiplinan dan ketaatan terhadap prokes kepada para
muridnya agar pandemi ini segera berakhir dan kita semua dapat beraktifitas
seperti sebelum adanya wabah ini. |
Selasa, 24 Agustus 2021
Siswa Sekolah di Masa Pandemi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial
Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...
-
Saya cukup gembira melihat bahwa kini masyarakat pedesaan bisa memanfaatkan peluang bisnis di daerahnya sendiri. Salah satu model peluan...
-
Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu pada saat akhir pekan di Jakarta, salah satunya adalah dengan mengunjungi museum untuk mengenang d...
-
Syukur alhamdulillah pada hari Kamis 27 Desember 2018 lalu, saya berkesempatan mengikuti pengajian kitab Hikam di pondok pesantren Lirboyo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar