Kamis, 19 April 2018

Cerita Ketika Disana: Menjadi Pengguna Layanan Perbankan di UK

Selama tinggal di UK, aku menggunakan layanan perbankan yang disediakan oleh Lloyds bank. Aku menggunakan layanan perbankan dari bank ini karena anjuran teman yang sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan di UK. Berdasarkan informasinya, Lloyds mempunyai banyak cabang, banyak ATM dan menawarkan biaya adminsitrasi yang lebih ringan dibanding bank lainnya.
Lloyds Bank (Independent.co.uk)

Berdasarkan anjuran tersebut, aku memutuskan untuk membuka akun di bank ini. Aku membuka rekening di kantor Bank Lloyds cabang Beeston. Kantor cabang ini relatif dekat dari rumah kontrakan. Aku bisa menjangkaunya dengan menggunakan sepeda. Selain itu aku bisa sekalian belanja jika berada di kawasan ini.
Sebelum membuka rekening disini, ada beberapa persyaratan yang sebaiknya disiapkan terlebih dahulu diantaranya: paspor, British Resident Permit (BRP) atau ijin tinggal sementara di UK, serta Surat Pengantar dari kampus. Surat pengantar dari kampus diurus pada saat awal masa registrasi di kampus dan butuh waktu sekitar 10 hari mulai dari pengajuan hingga surat tersebut granted.
Proses pengajuan berlangsung relatif singkat. Kendala saat proses pembukaan rekening waktu itu hanyalah masalah administratif, pasporku belum dilengkapi tandatanganku sendiri. Selain itu tidak ada kendala berarti. Seusai membuka rekening, yang bisa aku lakukan adalah pengaktifan rekening yang membutuhkan waktu sekitar 1 minggu. Selain itu petugas bank juga menginformasikan bahwa kartu ATM dan PIN akan dikirimkan ke alamat nasabah melalui surat yang berbeda. Setelah itu, pembukaan rekening selesai. Aku hanya tinggal menunggu aktivasi dari pihak bank dan ATM serta PINku dikirim.
Sebagai informasi, petugas bank yang menerima pendaftaran pembukaan rekeningku adalah seorang wanita keturunan arab yang memakai hijab. Hal ini sedikit banyak membantu aku untuk lebih percaya diri dalam berinteraksi, karena di awal-awal masa tinggal di UK aku masih kagok jika berkomunikasi langsung dengan warga asli Inggris dengan logatnya yang susah dipahami. Selain itu Lloyds bank juga mempunyai layanan Syariah Account. Layanan ini menyasar warga muslim yang tidak ingin terjerat dalam tata keuangan Ribawi. Namun informasi terakhir yang aku dapat, Lloyds sudah tidak memberikan layanan model Syariah ini. Entah apa alasannya, namun hal ini tentu saja disayangkan oleh penggiat anti Riba. 
Islamic Account by Lloyds Bank
Kembali ke layanan Lloyds, selama di UK aku tidak menemukan kendala berarti dalam menggunakan layanan bank ini. Yang agak menyusahkan hanyalah mekanisme pengamanan setiap kali akan melakukan transaksi kepada rekening baru. Operator bank secara otomatis akan melakukan validasi transfer melalui panggilan telepon ke nomor yang telah didaftarkan. Dalam panggilan telepon tersebut, kita diminta untuk menyebutkan angka-angka yang muncul dalam kode validasi. Jika kode validasi sesuai, maka transaksi bisa dilanjutkan. Jika tidak sesuai maka transaksi tidak akan bisa dilakukan. Hal yang paling menjengkelkan adalah ketika nomor yang kita sebutkan sudah sesuai namun jawaban dari mesin penerima berkata bahwa nomor yang kita sebutkan salah. Hal ini sangat sering terjadi karena pelafalan kita yang tidak sesuai kaidah pengucapan menurut versi “mesin”. Dalam keadaaan ini, maka kita bisa “call a friend” untuk menuntaskan transaksi. Sebagai tambahan, setiap selesai melakukan transaksi, akan muncul notifikasi email mengenai transaksi yang telah dilakukan. Dengan fitur layanan ini, kita bisa mendeteksi dengan cepat jika ada transaksi mencurigakan dari rekening kita.

Sebagaimana umumnya layanan perbankan modern, Lloyds juga memberikan ATM kepada nasabah untuk mempermudah proses transaksi. Kartu ATM Lloyds sudah bisa digunakan untuk mayoritas transaksi, kecuali transaksi yang mensyaratkan penggunaan kartu kredit. Hal ini sangat memudahkan terutama jika melakukan transaksi belanja online. Kartu ATM Lloyds juga bisa digunakan di Eropa. Tentu saja hal ini sangat membantu pada saat jalan-jalan ke eropa dan uang tunai yang kami bawa tidak cukup. Walaupun ada biaya kurs, dengan adanya uang yang bisa diambil kapan saja cukup membuat hati tenang saat melanjutkan perjalanan. 
Kartu ATM Debit Lloyds Bank

Di UK, melalui akun bank Lloyds, aku membayar semua transaksi listrik, gas, air, sewa rumah, internet, dan juga biaya kuliah. Keberadaan akun ini sangat membantuku sebagai seorang pelajar untuk tidak membawa uang tunai terlalu banyak pada saat bepergian. Selain itu, mayoritas merchant, toko souvenir dan penjual berbagai jenis makanan di UK melayani transaksi non tunai. Hal ini sebagai wujud transaksi paperless yang bertujuan untuk mengirangi penggunaan uang kartal dalam transaksi sehari-hari. Terkait dengan prinsip paperless, Lloyds bank juga tidak memberikan buku rekening kepada nasabah. Nasabah bisa setiap saat mengecek rekeningnya menggunakan layanan internet banking. Melalui akun ini pula, semua transaksi baik debet maupun kredit bisa dilakukan setiap saat.
Logo Lloyds Bank
Setelah aku menyelesaikan study di UK aku membiarkan rekeningku di Lloyds tetap aktif. Hal ini merupakan saran dari sebagian besar teman saat di UK. Namun demikian aku sudah mengosongkan saldo di dalam rekening tersebut, karena tidak tau kapan akan menggunakannya kembali. 

Selain Lloyds, masih banyak bank lain di UK yang memberikan layanan perbankan. Ada Natwest, Barclays, Santander dan HSBC. Secara umum layanan bank-bank tersebut tidak jauh beda kualitasnya. Namun ada baiknya sebelum membuka rekening di UK kumpulkan informasi yang cukup tentang kemudahan layanan seperti lokasi atm, lokasi kantor cabang dan kemungkinan gangguan yang muncul dalam pelayanan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Palembang, Kota Yang Mengesankan

Musim penerimaan CPNS tahun anggaran 2021 membawa banyak berkah bagi saya. Dalam rangka proses rekrutmen tersebut, saya berkesem...