Minggu, 27 Desember 2020

First Experience Mudik with PO Haryanto

Blog edisi kali ini merupakan catatan saya saat mudik ke Turen Malang dengan menggunakan Bus PO Haryanto. Mudik dengan bus kali ini merupakan yang pertama kali untuk saya dengan rute Jakarta-Turen.

"James Bond" PO Haryanto No Lambung: 166

Saya memutuskan untuk menggunakan moda transportasi ini karena rekomendasi dari family yang sering menggunakan bus untuk mudik ke Malang. Harga tiketnya lebih murah jika dibanding dengan kereta eksekutif namun mendapat bonus makan malam dan snack serta air mineral. Selain itu saya memilih angkutan bus karena kelonggarannya terhadap protocol anti Covid. Dibandingkan dengan moda transportasi lain, moda ini tidak memerlukan hasil tes swab atau rapid. Asal cuss aja, yang penting pakai masker.

Saya berangkat mudik tanggal 26 November 2020 dari terminal Lebakbulus Jakarta. Saya membeli tiket secara go-show di loket yang berjajar. Setelah menunggu sekitar 30 menit, pada pukul 13.15 akhirnya bus PO Haryanto nomor lambung 166 tiba dan berhenti sebentar untuk menaikkan penumpang dan koordinasi dengan petugas loket karcis.

Sebelum Berangkat Dari Terminal Lebak Bulus

Saya sangat terkesan dengan eksterior dan terutama interior bus ini. Dari luar, bus ini terlihat gagah dan tinggi dengan jenis high deck. tampilannya juga berkilau dengan banyak sekali ornament atau aksesoris tambahan baik berupa fairing warna warni maupun atribus bus berupa siluet wayang berukuran besar serta berbagai macam tulisan yang berpadu dengan warna-warni ngejreng di sekujur bodi luar bus. Yang menjadikan saya semakin terkesan dengan bus ini adalah interiornya mulai dari jenis kursi penumpang yang eksklusif, sandaran lengan yang nyaman, foot rest yang sangat bermanfaat serta konfigursi kursinya yang hanya berisi 28 kursi penumpang dan 3 driver dan kru. Setiap penumpang juga mendapatkan fasilitas berupa selimut dan bantal yang cukup tebal. Dengan harga tiket Rp340.000, fasilitas yang diberikan melebihi ekspektasi saya.

Kursi Mewah Dengan Bantal dan Selimut

Kaca bus yang bersih menjadikan pemandangan di luar dapat dinikmati dengan leluasa. Selain hiburan pemandangan, penumpang juga disuguhi hiburan video dan music dangdut Pantura. Musiknya lumayan kencang namun tidak sampai masuk kategori mengganggu.

Pukul 13.15 bus Haryanto berangkat dari terminal Lebakbulus dan langsung mengambil jalur Tol. Tidak lama memasuki jalur tol, bus mengambil arah keluar tol di GT Cilandak untuk menaikkan satu tambahan penumpang dan menjadikan penumpang bus kali ini menjadi total 9 penumpang. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan mengambil jalur tol kembali melalui GT Ampera.

Merayap di Cikampek

Pukul 14.20 perjalanan bus memasuki tol Cikampek. Di jalur ini, perjalanan bus tersendat karena kondisi jalan yang padat oleh kendaraan berbagai jenis dan berbagai ukuran. Cukup lama perjalanan bus tersendat dalam kondisi merayap sampai akhirnya terlepas dari kepadatan kendaraan selepas GT CIkarang. Di moment inilah driver bus PO Haryanto menunjukkan eksistensinya sebagai driver yang tidak hanya jago ngebut namun alus caranya mengendalikan bus. Caranya mengemudi membuat saya sebagai penumpang merasa nyaman walopun dalam aplikasi kecepatan saya lihat kecepatan bus menyentuh angka 120KM/jam. Dengan kecepatan yang sangat tinggi tersebut, praktis saya tidak melihat bus ini didahului oleh bus dari PO lain.

Pemandangan Senja Dari Atas Bus
GT Palimanan
Pukul 17.14 perjalanan bus dilanjutkan dengan mengambil jalur keluar tol di GT Kanci untuk menuju ke RM Menara Kudus. Di RM ini, para penumpang tidak perlu membayar untuk menikmati hidangan makan malam. Fasilitas ini sudah include dalam harga tiket yang telah dibeli. Selain untuk makan malam, Di RM ini, penumpang masih berkesempatan untuk menunaikan sholat baik Ashar maupun Maghrib untuk dijama’ dengan Isya.
RM Menara Kudus dan Customer dari PO Hariyanto

Pukul 18.09 perjalanan dilanjutkan dari RM Menara Kudus melewati jalur pantura, tepatnya mulai dari wilayah kabupaten Cirebon hingga Kabupaten Brebes. Di sepanjang perjalanan di jalur pantura ini, banyak sekali restoran-restoran yang sepi pengunjung. Restoran berbagai macam tipe dan ukuran gedung ini terlihat melompong dan kebanyakan parkirannya kosong. Selain restoran, terlihat juga beberapa SPBU yang sepi dari kendaraan. Jika pemandangan ini dilihat pada pukul 22.00 ke atas, mungkin saya akan maklum, namun pada jam prime time semacam ini, pemandangan semacam ini cukup membuat saya miris. Semoga saja kondisinya menjadi lebih baik setelah pandemi ini berakhir.

Setelah beberapa lama melalui jalur pantura, perjalanan bus kemudian dilanjutkan melalui jalur tol tepatnya masuk di GT Pejagan. Start dari sini, kecepatan bus di jalur tol dipacu stabil di kisaran 115 hingga 120 KM/jam. Meski kecepatan sangat tinggi, namun kondisi bus yang prima dan gaya driving para driver yang excellent menjadikan perjalanan menjadi nyaman.

Pada malam hari, cahaya lampu di dalam bus di-stel dalam mode remang. Lampu yang dinyalakan tidak terlalu terang yang berasal dari perpaduan lampu variasi dari langit-langit bus. Penyetelan model lampu semacam ini menurut saya sangat baik karena penumpang yang ingin istirahat tidak akan terganggu dengan cahaya yang menyilaukan. Kalopun penumpang ingin membutuhkan cahaya lebih, ada fasilitas lampu yang terletak di bagian atap di atasnya.

Remang-Remang di Perjalanan Malam

Pukul 20.01, perjalanan bus diarahkan keluar tol lagi. Kali ini keluar di GT Weleri untuk mengisi BBM di SPBU Jenarsari. Total waktu yang dibutuhkan untuk isi BBM mulai dari keluar tol GT Weleri dan balik lagi ke GT ini adalah 47 menit. Waktu yang sebenarnya bisa dihemat jika pengisian BBM dilakukan di rest area Tol.

Jajaran Bus PO Haryanto Isi BBM Bareng

Selepas dari isi BBM, bus ini kembali melakukan tugasnya, mengejar durasi perjalanan namun juga menjaga kenyamanan penumpang. Bus-bus competitor dilibas dengan kecepatan yang konstan. Tak ayal, dengan kecepatan semacam ini interchange KM 420 di Semarang dapat dicapai pada pukul 21.10 WIB.

Bus sekali lagi keluar tol untuk mampir sejenak di garasi PO Hariyanto, tepatnya di daerah Colomadu. Setelah itu, bus dipacu kencang sampai kemudian tiba di terminal Purabaya Bungurasih pada pukul 00.48. di terminal ini, semua penumpang kecuali saya, turun. Dengan demikian, hanya saya yang menjadi penumpang bus ini dari terminal Surabaya hingga Turen.

Suasana Terminal Purabaya Dini Hari 27 November 2020

Perjalanan bus sampai di Pasar Turen pada Pukul 2.50 dini hari. Dengan demikian total perjalanan dari lebak bulus hingga Turen include isi BBM dan makan malam adalah 13 jam lebih 35 menit. Sangat cepat jika dibandingkan dengan kereta Gajayana yang membutuhkan waktu hingga 15 jam perjalanan. 

Selepas Hujan Di Jalur Tol Malang-Pandaan

Overall, saya sangat menikmati mudik akhir tahun dengan menggunakan moda transportasi bus. PO Haryanto sangat professional dalam memberikan layanan jasa transportasi antar kota antar provinsi ini. Bus yang digunakan kondisinya sangat prima. Selain itu, cara driver dalam memegang kemudi juga membuat saya salut, ditambah dengan attitude dan gesture driver dan kru PO ini yang sopan dan helpful. Good job PO Haryanto, semoga semakin meningkat kualitas layanannya.

Sabtu, 26 Desember 2020

Sajian Es Campur Favorit di Depot Es Campur Sederhana Gondanglegi

Depot Es Campur Sederhana Gondanglegi Malang

Minuman dingin favorit saya sejak dulu adalah es campur. Dan es campur sederhana Gondanglegi ini adalah depot es favorit saya. Lokasi  depot es ini sangat mudah dijangkau karena berada di di sebelah selatan Masjid Besar Gondanglegi Kabupaten Malang. Saya sudah lupa kapan pertama kali mencoba es campur di depot ini, namun yang pasti, saya belum menemukan es campur yang rasanya menurut saya pas seperti yang disajikan di sini. 

Bagian Dalam Depot Es Sederhana

Depot es campur sederhana ini dimiliki oleh pasangan Bu Nanik dan Pak Heri. Beliau meneruskan estafet kepemilikan depot ini dari orang tuanya. Berdasarkan penuturan Bu Hanik, depot es campur ini dibuka pada tahun 1980an. Sebelumnya, depot ini berada di area pasar dan terminal Gondanglegi. Namun setelah peristiwa kebakaran pada awal 1990an, depot ini dipindah ke lokasi sekarang. 

Bu Nanik dan Alat Pasrah (Serut Es) Legendaris

Yang menjadikan es campur ini istimewa adalah rasanya yang menurut saya tidak berubah dari masa ke masa. Saya tidak pernah merasakan rasa nikmatnya berkurang. Komposisi es krim ini terdiri dari es pasrah (es balok yang diserut dengan alat khusus), olahan gula murni, susu kental manis, ketan hitam, nanas, cincau dan roti.

Es Campur Favorit

Rasa manisnya menurut saya sangat pas, tidak terlalu manis. Dengan rasa manis yang pas dan dingin yang menyegarkan, es krim ini dapat menjadi penawar dahaga yang sangat nikmat terutama di saat cuaca Gondanglegi sedang panas terik. Penawar dahaga dengan rasa yang istimewa ini bisa ditebus hanya dengan Rp5000 saja.

Ketika menikmati es campur di depot ini saya selalu menambah isian es campur ini dengan satu bungkus ketan hitam dan roti bungkus. Tambahan roti dan ketan hitam ini menjadikan es campur yang saya nikmati menjadi lebih banyak volumenya dan bisa segera mengurangi dinginnya es agar dapat segera dinikmati.

Jangan Lupa Tambahkan Ketan Hitam

So, Bagi anda yang sedang berada atau akan melewati wilayah Gondanglegi pada saat cuaca sedang panas terik, saya rekomendasikan kepada anda untuk sejenak menikmati minuman es campur di depot ini. 


Adventure Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap Malang

Preferensi seseorang dalam berwisata bisa berbeda-beda. Ada yang ingin beramai-ramai supaya seru dan ada yang memilih menjadi lone adventurer untuk menikmati alam dan suasana dengan leluasa. Blog kali ini merupakan catatan saya ketika berpetualang di dua pantai yang sangat sepi karena hanya saya sendiri yang berada di pantai ini saat itu.

Salah Satu Spot di Pantai JPTS


Petualangan ini merupakan satu momen dengan wisata saya ke pantai Balekambang. Karena saya ingin explore lebih jauh kawasan ini, saya memutuskan untuk sekalian ke kawasan pantai sebelah, tepatnya di pantai jembatan panjang. Kawasan ini dinamakan demikian karena memang ada sebuah jembatan yang berukuran panjang untuk memudahkan pengunjung mencapai sebuah pulau yakni pulau Hanoman.
Papan Nama Pantai JPTS (Jembatan Panjang Tapi Sepi)

Untuk masuk ke lokasi ini, pengunjung dari Pantai Balekambang harus membayar lagi tiket masuk sebesar Rp10.000. Tiket ini sangat murah dibanding dengan suasana dan panorama yang akan didapat oleh para pengunjung. Suasana di pantai ini lengang karena tidak banyak pengunjung yang terlihat. Dengan demikian pengunjung bisa leluasa menikmati dan memilih spot pantai baik untuk bermain maupun bersantai. Ombak di kawasan pantai ini juga landai, menjadikannya cukup aman untuk berendam maupun berenang. Terkait dengan fasilitas pendukung, di pantai ini sudah ada beberapa warung makanan dan kamar mandi serta gazebo dan tempat bersantai yang dibangun pada beberapa titik strategis. 

Kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap

Sajian utama dari pantai ini adalah Jembatan Hanoman untuk menuju ke pulau Hanoman. Panjang jembatan ini kira-kira 100 meter dan diresmikan pemugarannya pada tahun 2017 oleh bupati Malang saat itu. Jembatan ini masih terlihat bagus setelah dipugar dengan tampilan yang rapi dan terlihat kokoh. Dari atas jembatan ini pengunjung bisa leluasa memilih spot untuk berfoto maupun bersantai. Selain itu dari atas jembatan ini kita bisa melihat jernihnya air laut serta gugusan karang yang ada di bawah jembatan.

Jembatan Hanoman (JPTS)

Jembatan Hanoman (JPTS)

Di ujung jembatan ini, pengunjung akan sampai di pulau Hanoman. Untuk memudahkan wisatawan mengelilingi pulau ini, sudah disediakan jalur pejalan kaki yang bagus. Rutenya memutari pulau ini dengan satu spot yang sangat strategis di ujung pulau. Dari tempat ini view pantai selatan terlihat sangat indah. Ada sebuah pulau kecil di sebelah selatan pulau Hanoman dan hamparan luas samudera Hindia di belakangnya.

View Dari Ujung Pulau Hanoman

Puas explore pulau Hanoman saya melanjutkan petualangan saya ke sebuah pantai yang masih sangat jarang dikunjungi wisatawan. Pantai ini berada di antara Pantai Kondang Merak dan Pantai Balekambang. Untuk menuju ke lokasi ini, saya berjalan kaki melewati jalan setapak berkubang lumpur di dalam rimbunan belantara sejauh kurang lebih 1,5 km. Medan ini cukup berat karena membuat alas kaki kita menjadi tidak nyaman digunakan. Selain itu banyak sekali nyamuk nekat haus darah yang berusaha menggigit. Hal lain yang bikin saya agak ragu saat melintasi trek ini adalah suara-suara dari balik rerimbunan yang kemungkinan ditimbulkan oleh hewan liar.

Kondisi Jalan Menuju Pantai Tersembunyi

Perjuangan ekstra tersebut akhirnya terbayar dengan pemandangan pantai yang sangat bersih dan cukup luas serta suasana yang sepi. Praktis hanya saya yang berada di pantai ini. Perasaan saya sungguh lega sekaligus bahagia karena bisa menikmati pantai seindah ini tanpa ada orang lain yang ngeriwuki. Pantai ini di batasi oleh dua sisi tebing karang yang terlihat megah. Di sisi belakang pantai, terdapat rimbunan pepohonan yang cukup lebat yang bebeapa dianataranya bisa dipakai untuk berteduh. Di tengah-tengah pantai terdapat konfigurasi batu karang yang landai yang bisa dimanfaatkan untuk tempat duduk atau spot foto.

Pantai Rowo Gebang

Meski pantai ini sangat indah dan garis pantainya cukup panjang. Namun saya sama sekali tidak mempunyai niat dan keberanian untuk mencoba berenang di lautnya. Ombaknya cukup besar dan saya melihat bahwa di balik ombak tersebut lautnya cukup dalam. Saya sudah cukup puas duduk sendiri di pantai ini sambil menikmati hembusan angin dan bunyi deburan ombak serta riuhnya dedaunan yang tertiup angin.

Dari Salah Satu Sisi Pantai Rowo Gebang

Di pantai ini hembusan anginnya cukup kencang. Ditambah dengan deburan ombak yang cukup kuat ke arah pantai, hal ini menjadikan partikel kecil yang mengandung garam menjadi bertebaran di udara. Akibatnya, kacamata saya terlihat menguap. Pengunjung yang membawa gawai dan kamera perlu mewaspadai hal ini supaya peralatan elektronik tersebut tidak terpapar terlalu banyak partikel asin ini.

Dilihat dari map, nama pantai ini adalah pantai Rowo Gebang. Dan kemungkinan karena aksesnya cukup susah, makanya jarang ada pengunjung yang explore lokasi ini. Selain pantai Rowo Gebang, ada lagi sebuah pantai yang masih sepi pengunjung. Nama pantai ini adalah pantai Wedi Ciut. Lokasinya berada di sebelah kiri pantai Rowo Gebang. Kedua pantai ini dipisahkan oleh sebuah tanjung berbukit dengan rimbunan pepohonan di atasnya.

Pantai Wedi Ciut

Pantai Wedi Ciut

Dari segi ukuran, pantai Wedi Ciut tidak terlalu luas. Garis pantainya tidak terlalu panjang namun ada konfigurasi tebing karang pada salah satu sisinya yang sangat bagus untuk spot foto. Selain itu di pantai ini terdapat hamparan batu karang pada berbagai sisi. Hamparan batu karang ini cukup mencolok sehingga  jika dilihat hanya melalui foto pemandangan di pantai ini tidak istimewa. Meski demikian, dalam pendapat saya, jika dibandingkan dengan pantai Rowo Gebang, pantai ini terlihat lebih rimbun oleh pepohonan serta suasananya lebih tenang.

Souvenir Selama Perjalanan

Private Beach

Sebagai penutup, saya sangat puas akhirnya bisa keturutan untuk menikmati pantai seorang diri. Sensasi menjadi “penguasa” pantai ini cukup menantang karena dibutuhkan keberanian untuk menembus belantara dan medan jalan yang cukup berat. So untuk anda yang pengen merasakan sensasi yang saya rasakan, segera kunjungi lokasi-lokasi ini sebelum nantinya menjadi ramai oleh pengunjung.


Kembali Lagi ke Balekambang: Pantai Paling Populer di Malang Selatan

Salah satu pantai utama di kawasan Malang selatan adalah Pantai Balekambang. Pantai ini sangat populer untuk wisatawan karena pantai yang luas dengan satu scene ikonik berupa pura di atas sebuah pulau kecil. Selain itu, fasilitas pendukung di pantai ini adalah yang paling lengkap jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain di sekitarnya. Mulai dari fasilitas penginapan, tempat makan, lokasi belanja dan jajanan, parkiran yang luas, tempat sholat serta toilet dan kamar mandi umum.

Pura Di Pulau Ismoyo Balekambang

Karena saya ingin menikmati pantai dalam keadaan masih sepi, saya berangkat dari rumah pukul 5.30 pagi. Dari rumah saya di Turen, jarak ke pantai ini adalah 32 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam lebih 10 menit dengan menggunakan sepeda motor. Kualitas jalan menuju ke pantai ini cukup mulus sampai kota Bantur. Setelah kota ini ada beberapa lokasi dimana banyak jalan yang ambles serta berlubang. Selain itu ada beberapa titik dimana jalan berukuran sempit dan curam. Salah satunya adalah jurang mayit yang kini namanya diubah menjadi jurang klampok.

Cerah Berawan pada Pagi Hari di Balekambang

Tiket masuk ke pantai ini adalah tiket masuk motor sebesar Rp5.000, tiket masuk pantai Balekambang sebesar Rp7.500 dan tiket masuk Pantai Regent Balekambang Rp7.500. Total Rp20.000. Masih ada biaya lagi yang harus dikeluarkan yakni Rp5.000 untuk biaya parkir.

I'm in Balekambang

Awalnya saya memperkirakan bahwa dengan berangkat pagi, kondisi pantai akan masih sepi ketika saya tiba. Namun perkiraan saya salah, ternyata sudah sangat banyak pengunjung yang berada di pantai ini pada sekitar pukul 6.40. Banyak dari pengunjung ini merupakan wisatawan dari luar daerah yang menginap di pantai ini sejak hari sebelumnya. Mereka menginap baik di camp atau tenda bawaan sendiri maupun di penginapan yang sudah mulai banyak tersedia di pantai ini.

Jajaran Mobil dan Tenda Pengunjung

Walaupun kondisinya ramai, namun saya tetap senang bisa kembali ke pantai ini. Garis pantainya cukup panjang dan jarak surut dan pasang pantai juga lumayan lebar. Dengan kondisi demikian, pengunjung tidak perlu takut kehabisan spot baik untuk parkir, nge-camp maupun bermain di garis pantai. Ukuran pasir di pantai ini tidak bisa dikatakan sebagai yang paling lembut, namun demikian pasirnya masih sangat nyaman dipakai untuk bermain.

Keceriaan di Pantai Balekambang

Pantai ini sangat indah dengan view ikonik berupa pura di atas pulau. Dengan spot yang tepat, maka akan didapat view pantai yang khas berupa hamparan pantai yang luas dengan latar belakang pura tersebut. Selain pura, view yang menjadi favorit pengunjung adalah jembatan menuju ke arah pura ini. Di sini cukup sulit mendapatkan view dengan leluasa karena pengunjung yang berada di sisi kanan dan kiri serta melewati jembatan ini. Kebanyakan dari pengunjung ini saling menantikan untuk mendapatkan spot dan angle foto yang bagus. Karena jumlah pengunjung yang cukup ramai pada pagi itu, saya kurang bisa menikmati pantai dengan leluasa. Terlalu ramai untuk ukuran saya.

Pura yang Ikonik di Balekambang

Kaum Narsis Berjajar

Berenang di pantai ini memang tidak dianjurkan, namun ada spot yang bisa digunakan untuk berendam dengan aman diantaranya di sekitar pulau Wisanggeni tepatnya di bawah jembatan akses menuju ke Pura. Berendam dan berenang di sini aman dari gelombang dan ombak pantai selatan yang terkenal ganas.

Pengunjung Pantai Balekambang tidak perlu takut kelaparan ketika melancong ke tempat ini. Ada banyak sekali warung makan dengan berbagai macam menu. Mulai dari soto, rames, dan bakso. Ada juga warung es kelapa muda yang akan sangat menyegarkan ketika cuaca pantai terasa panas dan terik. Tidak perlu takut dipalak oleh penjual makanan di sini, karena menu dan daftar harga tertera dengan jelas di bagian depan warung. Ada juga warung-warung model kaki lima yang menjual snack dan makanan cepat saji semacam kebab, burger, dan cilok. Karena saya belum sarapan sejak berangkat, saya mencoba burger di salah satu PKL yang rasanya lumayan.

Fasilitas Pendukung

Selain makanan dan minuman, ada banyak stand penjual yang menjual berbagai macam aksesoris seperti kaca mata, topi, gelang, kalung, dan kerajinan laut. Yang paling banyak adalah penjual kaos dengan motif dan gambar pantai Balekambang. Para penjual ini berdagang di sisi jalan yang menghadap ke pantai. Menurut saya, penataan pantai ini sudah bagus karena para pedagang ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan.

Balekambang dan Pesona Keindahan Alam Malang Selatan

Yang perlu diperhatikan oleh pengelola pantai ini adalah kedisiplinan para pengunjung agar membuang sampah pada tempatnya. Hal ini perlu dilakukan karena masih banyak sampah yang berserakan di beberapa lokasi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menambah dan menaruh tempat sampah pada titik-titik yang mudah dijangkau pengunjung. Selain itu perlu ditambah papan peringatan agar pengunjung membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

Minggu, 15 November 2020

Roland Juno Di: My First Synthesizer

Salah satu hobi saya adalah bermain musik. Adapun alat musik yang lumayan saya kuasai adalah Keyboard atau piano. Karena hobi, saya rela menabung lumayan banyak untuk membeli alat musik ini, karena dari sisi harga, alat musik ini memang relatif mahal jika dibandingkan dengan gitar misalnya.

Roland Juno Di

Keyboard pertama yang saya beli adalah Roland Juno Di. Saya membelinya pada tahun 2011 ketika saya masih bertugas di Kendari Sulawesi Tenggara. Dengan bantuan teman yang punya relasi toko musik, saya membeli keyboard ini lengkap dengan pedal, stand dan kabel jack-to jack dengan harga 6 juta rupiah plus ongkir dari Solo, lokasi toko penjual berada.
Sejak 2011

Saya membeli keyboard ini setelah melakukan survey dan perbandingan lumayan lama. Ada banyak sumber yang saya gunakan untuk melakukan survey tersebut utamanya youtube. Satu hal yang saya kurang teliti sebelum membeli keyboard ini adalah keyboard ini adalah synthesizer yang lebih cocok dipakai di atas panggung. Segmen dari synthesizer adalah musisi profesional atau musisi dengan mobilitas tinggi dari panggung ke panggung. Karena segmen yang demikian, saya sempat menyesal ketika barang ini pertama kali tiba dan saya coba.

Suara pianonya di luar ekspektasi saya, kurang mellow kalo saya bilang. Selain itu dalam pendapat saya, suara pianonya sangat jauh dari suara asli piano, kesan elektroniknya sangat terasa. Berikutnya yang menjadikan saya lumayan kecewa adalah suara string. Dari sekian banyak suara string yang tersedia, tidak ada yang benar-benar menjadi favorit saya. Selain itu, tipikal tutsnya juga tidak selembut model Yamaha PSR yang sudah saya kenal, lebih keras dan saya tidak nyaman dengan tuts model seperti ini.

Tuts yang Tangguh

Selama beberapa tahun saya sempat menyesal membeli keyboard ini sampai akhirnya saya berkesempatan menggunakan ampli keyboard Roland KC 550. Perpaduan sesama produk Roland ini membuat karakter dan keunggulan Roland Juno Di muncul. Sebagai informasi, Roland Juno Di tidak dilengkapi dengan speaker bawaan. Saya baru menyadari bahwa keyboard ini tangguh dan istimewa. Jenis suara yang ada didalamnya mempunyai karakteristik tersendiri yang sangat Roland. Saya semakin kagum dengan Roland Juno Di ini saat mendengarkan suaranya dengan menggunakan Audio Technica ATH M-40X. Saya selama ini memang salah memadukan keyboard ini dengan perangkat suara yang tidak layak sanding. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai memilih ampli yang tepat dan layak untuk mendengarkan mantapnya keyboard ini.

Suara-Suara yang Khas dan Jernih

Sampai saat ini keyboard ini masih menjadi andalan saya ketika manggung atau melatih skill, karena tutsnya tahan pukul. Saya juga menggunakan keyboard ini untuk explore suara-suara unik, karena ciri khas dan kekuatan synthesizer memang ada pada segi tersebut.

Ketika Laptop Incaran Saya Raib dari Pasaran

Bulan ini saya sedang hunting laptop untuk menggantikan laptop saya yang sudah mulai bermasalah baterai dan keyboardnya. Selain dua masalah tersebut, laptop saya memang sudah waktunya di-regenerasi karena saya membutuhkan prosesor yang lebih kuat dan tahan lama.

Setelah melalui survey dan browsing, saya telah menemukan merk dan spek yang saya inginkan. Secara kemampuan dan penampilan serta dari sisi harga, laptop ini sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan saya. Namun yang menjadi kendala, ketika saya memesan barang dimaksud, ternyata barang tersebut sedang kosong alias out of market. Saya beralih ke toko-toko online lain dan menanyakan stock laptop dimaksud. Sebagaimana respon pada penjual online pertama, barang yang saya cari ini sedang out of stock juga. Karena penasaran, saya pun menanyakan perihal stock barang yang kosong ini ke situs resmi produk ini melalui email. Tidak lama setelah saya kirim email, saya pun mendapatkan respon yang menegaskan bahwa produk yang saya cari masih ada di pasar dan tidak sedang dis-continued alias stop produksi. Selanjutnya dalam respon tersebut ditambahkan pula link pembelian produk yang terhubung ke situs penjualan online terkemuka. Dari respon tersebut, sayapun searching ke link pembelian produk. Hasilnya, podo wae, karena penjual online pada gak punya stock. Karena laptop saya masih sanggup bertugas, saya pun mengurungkan niat untuk buru-buru beli produk ini.

Yang bikin saya sebel adalah, sudah tau barangnya kosong kenapa etalase barang toko-toko onlinenya gak diilangin aja. Bikin calon pembeli jadi kecewa. Mungkin biar karena kelihatan kalo tokonya laris dan menambah pamor tokonya? Entahlah. Yang jelas hal ini bikin saya jadi nyinyir ke beberapa toko online dengan menulis komen semacam ini, “kalo harganya sudah naik jadi sekian juta, tolong hubungi saya ya gan”.

Dalam pengamatan dan analisa saya yang hanya berdasarkan kira-kira, saya mereka-reka kenapa barang/produk incaran saya lenyap di pasaran.

  1. Permainan harga: Karena spek dan performa barangnya sangat bagus serta harga yang kompetitif, tentunya banyak calon pembeli yang kepincut. Rumusnyaadalah, jika permintaan cukup tinggi sedangkan stock tinggal sedikit, maka harga akan melambung. Calon pembeli yang mengetahui kualitas barang tentunya tidak akan merasa rugi jika ada kenaikan harga asalkan barang yang diincar bisa diperoleh.
  2. Harga ditahan supaya harga melambung: Asumsi ini masih berkaitan dengan poin di atas. Dengan motif mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, maka barang incaran tersebut ditahan sampai pada titik paling menguntungkan. Semakin penasaran calon pembeli maka akan semakin tidak sabar menunggu barang tersebut didapatkan. Dan pada saatnya harganya sudah melambung, baru barang tersebut dirilis. Memang ada resiko besar jika strategi ini dilakukan, yakni ketika ada produk baru yang lebih baru dan lebih baik yang dirilis.
  3. Menjual stok lama yang masih tersedia: Poin ini berkaitan dengan poin ke-2. Ini adalah jalan keluar jika ada produk baru yang muncul. Caranya, menahan stock produk baru dan mengeluarkan promo untuk produk-produk lama yang masih tersedia. Saya melihat strategi ini dilakukan oleh salah satu toko online. Dengan alasan stock barang yang saya cari sedang kosong, toko ini menawarkan produk lama yang tak kalah bagus dengan harga yang tidak jauh berbeda. Katanya. Ketika saya perdalam lagi, barang lama ini kalah spesifikasi serta tampilannya.
  4. Menjual barang yang lebih mahal: Ketika suatu pabrikan merilis suatu produk unggulan, utamanya produk elektronik, aka nada beberapa varian yang dirilis yang berbeda dari sisi spek maupun kualitas. Produk yang secara spek lebih tinggi tentu saja harganya lebih mahal. Dan karena lebih mahal, bias jadi keuntunngannya lebih tinggi bagi dealer atau seller. Untuk para peminat produk tersebut yang tidak terlalu memerlukan spesifikasi mumpuni akan menjatuhkan pilihan ke varian yang murah. Namun karena varian yang dimaksud tidak ada di pasaran, peminat seakan dipaksa untuk memilih varian yang lebih tinggi yang melebihi kebutuhan yang diperlukan.

Kembali ke beberapa tahun lalu, yakni ketika ada perang produk handphone antara Asus Max Pro M1 vs Xiaomi Redmi Note 5, saya yang saat itu sedang hunting HP baru tentu saja senang. Saya berasumsi bahwa perang produk ini akan berlanjut pada perang harga. Namun harapan saya tidak terwujud. Yang terjadi kemudian adalah raibnya barang ini dari pasaran atau justru adanya lonjakan harga yang cukup signifikan dari harga jual resmi yang direkomendasikan oleh vendor. Karena saya butuh segera ganti handphone dan saya tidak mau mengeluarkan dana untuk barang yang harganya dilambungkan, maka saya membeli seri lain yang secara spek tidak kalah dengan barang yang saya incar namun dengan harga yang wajar.

Selain beberapa poin di atas, saya melihat ada beberapa sebab kenapa barang-barang elektronik yang sedang booming ini tiba-tiba raib. Pertama: karena jasa Reviewer produk. Para reviewer ini, entah bekerja sama atau tidak dengan vendor atau tidak, dapat menjadi alasan pendorong seseorang untuk membeli barang yang direview. Apalagi jika dalam reviewnya dibumbui kalimat promosi “produk ini luar biasa”, “lebih murah dari seharusnya”, dan “cepat beli sebelum ghoib”. Kalo banyak peminatnya, dikeep aja dulu barangnya, siapa tahu bias dinaikkan harganya dan semakin tinggi keuntungannya. Kedua: Diborong instansi yang kebingungan merealisasikan anggaran. Dalam masa pandemik seperti ini, realisasi anggaran terutama untuk perjalanan tugas luar daerah dan agenda-agenda lain akan tersendat. Agar anggaran dapat direalisasikan, salah satu jalan keluarnya adalah dengan pengalihan anggaran untuk membeli barang pendukung produksi atau kegiatan. Kalau instansi memborong barang/produk, ya dijamin segera ilang produknya di pasaran.

Demikian catatan uneg-uneg saya yang batal beli laptop baru karena barangnya ghoib. Semoga tahun depan sudah ready lagi.

 

Senin, 12 Oktober 2020

Es Krim Ragusa, Penawar Dahaga di Tengah Panasnya Jakarta

Siang hari pada akhir bulan Agustus kali ini, suhu udara di Jakarta terasa sangat panas sekali. Matahari bersinar terik menyengat. Tidak banyak rangkaian awan yang menghalangi sinarnya. Dalam kondisi yang panas dan gerah seperti ini, sajian es krim akan menghapus dahaga sekaligus mewarnai hari agar tidak hanya diisi gerutu dari panasnya udara.

Toko Es Krim Ragusa di Bilangan Gambir Jakarta

Ada beberapa lokasi di Jakarta yang menyajikan sajian es krim homemade. Salah satunya adalah es krim Ragusa. Lokasi toko es krim ini terletak di jalan Veteran I Nomor 10 Jakarta, tidak jauh dari Istana Presiden dan dekat dengan masjid kebanggaan Indonesia, Masjid Istiqlal.

Menikmati Jakarta dalam Suasana yang Berbeda

Toko es krim Ragusa merupakan toko yang tampilannya unik karena mempertahankan nuansa jaman dulu. Mulai dari tampilan pintu toko, ornamen dan gambar hiasan dinding, serta interior didalamnya yang mempertahankan tampilan lawasnya. Selain itu ada beberapa barang yang menambah kesan dan suasana jadul di toko ini antara lain kursi rotan yang masih terawat baik, mesin kasir kuno yang antik, serta mesin-mesin pembuat es krim berukuran besar.

Mesin Kasir Jadul yang Kini Hanya Menjadi Ornamen

Sebagai toko es krim yang legendaris di Jakarta, es krim yang disajikan di toko ini mempunyai keistimewaan pada banyaknya pilihan yang ditawarkan masing-masing dengan rasanya yang sangat nikmat. Infonya, resep olahan es krim pada toko ini merupakakan resep asli dari Italia yang dibawa oleh pendiri toko es krim ini yakni keluarga Ragusa. Selain itu keistimewaan es krim di tempat ini adalah sajian es krim di toko ini dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet. Tentunya hal ini bisa mengurangi kekhawatiran para pelanggan setianya dari ancaman gangguan kesehatan karena bahan pengawet pada makanan.

Pilihan Menu Es Krim di Ragusa

Dari sekian banyak pilihan es krim pada daftar menu, saya memilih banana split untuk saya nikmati. Saya memilih es krim ini karena memang menu ini yang familier di benak saya dibanding nama-nama menu lainnya. Untuk urusan harga, menu es krim di tempat ini relatif terjangkau dibanding dengan reputasi dan popularitasnya yang melegenda.

Daftar Harga Es Krim Ragusa

Setelah antri memesan dan membayar, saya menunggu beberapa saat untuk dapat menikmati es krim yang saya pilih. Banana split yang saya nikmati pada saat itu memang luar biasa nikmat, terdiri dari tiga rasa es krim ditambah dengan guyuran coklat dan taburan remahan kacang. Manisnya pas dan pisangnya matang sempurna. Bagi saya banana split atau menu yang lain dari toko ini adalah sajian kenikmatan es krim yang sangat tepat dinikmati ditengah panasnya cuaca siang di Ibukota. Pantas jika toko es krim dengan tampilan jadul ini begitu populer.

Banana Split Istimewa dari Ragusa

Siang itu antrian pengunjung relatif banyak, namun durasi antrian tidak terlalu lama karena kasir dan penyaji es krim begitu cekatan. Karena masih dalam masa pencegahan penyebaran Covid-19, toko ini juga menerapkan physical distancing dimana antrian pelanggan diatur sedemikian rupa dan tidak ada meja yang bisa dipakai oleh pelanggan. Untungnya saat itu saya masih bisa menikmati sajian es krim di dalam toko. Walaupun tidak kebagian tempat duduk, pelanggan masih bisa menikmati es krim di luar, tepatnya di sisi sungai di depan toko. Sayangnya pemandangan sungai ini tidak menarik karena kotor dan lumayan berbau. Saya tidak menyarankan untuk menikmati es krim ini di dalam mobil atau dibungkus untuk dinikmati di rumah. Takutnya es krimnya mencair dan mengotori mobil atau sudah tidak karuan bentuknya ketika sudah sampai di rumah.

Antri Dulu

Demikian sedikit catatan saya tentang toko es krim Ragusa dan sajiannya yang istimewa. Saya merekomendasikan tempat ini bagi anda pencinta es krim yang tidak hanya ingin menikmati sajian es krim namun sekaligus suasana unik di tengah-tengah Ibukota. Pun demikian dengan saya, jika ada kesempatan, saya akan mencoba rasa baru sambil menikmati suasana di toko es krim nikmat dengan resep asli Italia ini.


 

Minggu, 11 Oktober 2020

Belajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare: Throwback

 

Kampung Inggris Pare Kediri merupakan salah satu lokasi yang sangat berkesan untuk saya. Di kota ini saya berkesempatan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris saya yang di kemudian hari sangat berguna baik bagi karir maupun masa depan saya. Berikut ini merupkan sedikit catatan dan kenangan saya saat kursus Bahasa Inggris di Pare pada pertengahan April sampai Agustus 2008. 


Kelas Basic Grammar I Mahesa April 2008

Saya membulatkan tekad untuk “bertapa” di Pare setelah saya gagal dalam beberapa kali ujian masuk perusahaan atau instansi. Saya berfikir bahwa kemampuan Bahasa Inggris saya masih sangat kurang sedangkan tes masuk ke dunia kerja banyak diukur dari kemampuan Bahasa Inggris calon pegawai yang akan direkrut. Dari tekad tersebut saya berangkat ke Pare hanya berbekal sedikit informasi tentang tempat kursus, durasi serta biaya yang dibutuhkan.

Masa-masa kursus di Kampung Inggris Pare adalah salah satu periode yang paling menyenangkan. Saya tidak merasa dikejar tuntutan untuk segera dapat kerja. Saya merasa bebas di sini, benar-benar bebas tanpa beban pikiran. Bahkan saya tidak merasa perlu berkompetisi dengan sesama peserta kursus untuk membuktikan siapa yang terbaik. Dengan tiadanya beban tersebut saya merasa damai. Saya bisa menikmati setiap waktu dengan santai, tidak diburu-buru oleh suatu apapun. Di kota ini pula saya merasakan waktu berjalan dengan begitu lambat. Saya juga merasa bebas. Tidak ada target yang saya tetapkan. Tidak ada pula keharusan untuk mencapai level tertentu dalam kursus ini. Saya juga terikat dengan siapapun untuk menentukan lamanya waktu kursus ini.

Pada awalnya saya tidak menargetkan berapa lama akan menempuh pendidikan di kota ini. Pun saya juga tidak terlalu ambil pusing tentang lokasi kursusnya, karena saya berfikir bahwa keberhasilan pendidikan dan usaha kita, diri kita sendiri yang menentukan. Syukurlah ada teman dari kampung yang kebetulan berada di Pare. Dari informasinya saya kemudian mendaftar ke Mahesa, lembaga kursus yang termasuk “senior” dengan fasilitas dan kualitas yang bagus. 


Penghuni Asrama Mahesa Juli 2008

Berikut ini adalah lembaga kursus yang pernah menjadi lokasi saya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris saya.

Mahesa: Lembaga kursus ini merupakan lembaga yang paling dominan untuk saya. Sebagian besar waktu kursus saya habiskan di lembaga ini. Saya belajar di lembaga ini pada dua bulan pertama dan bulan terakhir selama empat bulan di Pare. Pada dua bulan pertama, saya belajar tentang dasar-dasar grammar Bahasa Inggris. Pada masa itu, saya merefresh dan memperdalam kemampuan tata Bahasa Inggris secara mendasar dan menyeluruh dengan berbagai macam contoh. Tutor dan materi yang diberikan sangat membantu bagi para pelajar. Namun tetap hal itu bergantung pada niat dari peserta kursus, jika belajar dengan sungguh-sungguh, maka hasilnya akan bagus. Adapun bulan ke-empat atau terakhir di Mahesa, saya fokus pada pelaksanaan ujicoba tes TOEFL dan pembahasan soal-soalnya. Dengan banyak berlatih dan ujicoba sedikit banyak kemampuan untuk mengerjakan soal TOEFL akan semakin meningkat. 

Suasana Santai Dalam Belajar

Selain kursus di Mahesa, saya juga tinggal di asrama Mahesa. Asrama ini cukup nyaman, satu kamar ada yang untuk dua penghuni maupun untuk 4 penghuni, tergantung ukurannya. Kamar mandinya terbatas namun masih bisa menampung kebutuhan semua penghuninya. Keuntungan tinggal di asrama adalah, selain biaya bulanan sangat murah, setiap malam para penghuni mendapat fasilitas tambahan berupa program malam selama satu jam. Dalam program tambahan ini, para penghuni belajar untuk pidato, diskusi, maupun refresh pelajaran kursus. Program tambahan ini sangat bermanfaat untuk semakin mempererat keakraban para penghuni yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang. 

Program Malam di Asrama Mahesa

Sesi Program Asrama di Tugu Pare

Morning Program Bareng Penghuni Asrama Putri

The Daffodils: di lembaga kursus ini saya meningkatkan kemampuan dalam bidang pronunciation atau pengucapan Bahasa Inggris baik American Style maupun British Style. Selain itu, di lembaga kursus ini saya juga meningkatkan kemampuan listening dengan mempelajari sebuah lagu untuk kemudian menuliskan syair-syairnya. Praktek ini sangat membantu pelajar untuk memahami berbagai macam pengucapan kata atau kalimat pada Bahasa Asing. Pengajar di the Daffodils ini menurut saya sangat interaktif dan mampu menyampaikan materi dengan sangat baik. Selain itu para peserta juga antusias dengan caranya mengajar.


Masih Bisa "Ngebeng"

Elfast: Saya mengambil kursus di lembaga ini pada bulan ketiga di Pare. Fokus pendidikan di lembaga ini adalah meningkatkan nilai TOEFL. Saya merasa di bulan ketiga dan di lembaga inilah kemampuan Bahasa Inggris saya meningkat dengan sangat pesat. Saya dapat memahami trik-trik jebakan soal TOEFL sekaligus memilah jenis-jenis kedudukan kata dalam kalimat, baik sebagai subyek, obyek, dan verb. Selain itu, fokus pembelajaran di tempat ini berpusat pada pemmahaman tentang kalimat majemuk, dimana jenis kalimat ini seringkali menjebak peserta tes TOEFL. 

Setelah Penutupan Sesi Kursus di Elfast

SMART: Karena saking banyaknya pelajar yang mendaftar di tempat ini, penyelenggara pendidikan di lembaga ini sampai harus menambah jam kursus pagi sekali. Pukul 5.30 pagi. Saya mengambil kursus di tempat ini untuk meningkatkan kemampuan membedah kalimat dalam Bahasa Inggris. Pengajar di tempat ini saya akui kemampuannya. Walaupun masih muda namun luar biasa kemampuan Bahasa Inggrisnya. Yang saya salut juga adalah semangat dari para peserta kursus yang ikut kelas super pagi ini karena tidak banyak peserta yang telat dalam mengikuti penyampaian materi. Di sisi lain saya juga merasa bahwa pendidikan di waktu sepagi itu sangat bermanfaat karena otak masih fresh, asalkan malam sebelumnya tidak telat tidur.

Ada banyak kenangan istimewa dari masa belajar di Kampung Inggris Pare. Pertama biaya makan dan biaya hidup yang sangat murah. Harga makanan di kawasan Pare sangat murah. Dengan biaya yang relatif mepet, kita masih bisa survive dalam beberapa hari. Memang ada berbagai macam pilihan dan harga makanan, namun semahal-mahalnya harga makanan di Pare, masih jauh lebih murah dibanding dengan kota-kota lain. Adapun makanan favorit saya adalah nasi pecel telur yang harganya hanya Rp1.500 per porsi.


Gak Perlu Kuatir Kantong Jebol
Kedua, bersepeda kemana saja. Dalam kawasan yang relatif tidak terlalu luas, sarana transportasi sepeda yang bisa diandalkan adalah sepeda. Lokasi belanja, wisata kolam renang, pasar rakyat, dan lokasi kursus dapat ddengan mudah diakses dengan sepeda. Di Pare saya mendapat lungsuran sepeda dari teman kampong yang menyelesaikan pendidikan lebih awal. Dengan sepeda model mini itu saya menjelajahi sudut-sudut kampung Inggris. Sebagai tambahan informasi, peserta kursus tidak harus beli sepeda, ada juga persewaan sepeda yang harganya lumayan murah.

Bersepeda Everywhere

Ketiga, Teman dan cerita dari berbagai daerah. Ada banyak teman yang datang dan pergi silih berganti. Ada teman dari Kalimantan Selatan, Fahrur, yang punya penyakit asma namun masih bandel merokok. Ada Aam dari Bojonegoro yang solider dan ceria. Ada juga Fajar, alumnus UMM Malang yang berasal dari Tulungagung yang pembawaannya santai dan cool. Berikutnya ada Mujahid, pelajar dari Sumatera yang sangat religious, cerdas dan sopan. Paling seru tentu saja si Omi dari Timor Leste. Bocah keling ini merupakan penghuni Asrama Mahesa yang sangat unik dan banyak membuat cerita konyol dan lucu. 


Diakhiri Dengan Perpisahan
Tentunya masih banyak teman dan kisah-kisah lainnya, namun tidak mungkin bisa saya rinci satu persatu dalam blog singkat ini. Satu yang pasti, sebagaimana saya sebutkan di bagian awal catatan ini, Pare memberikan kesan yang sangat mendalam bagi saya, yakni kesan tentang kebebasan, kedamaian dan masa-masa yang menyenangkan dalam penggalan kisah hidup saya.

Palembang, Kota Yang Mengesankan

Musim penerimaan CPNS tahun anggaran 2021 membawa banyak berkah bagi saya. Dalam rangka proses rekrutmen tersebut, saya berkesem...