Minggu, 30 Oktober 2022

Open Trip Ujung Genteng: Open Trip Seru Bersama Explorer.id

Setelah pada open trip (OT) sebelumnya saya menjelajahi kawasan Geopark Ciletuh, kali ini saya mengajak rekan saya untuk menikmati keindahan alam di kawasan Ujung Genteng Sukabumi Jawa Barat. Ada beberapa lokasi yang menjadi itinerary dalam OT kali ini. Lokasi tersebut adalah Curug Cikaso, Pantai Karang Gantungan, Pantai Ujung Genteng, Penangkaran Penyu, dan tempat belanja oleh-oleh.

Curug Cikaso

OT ini dimulai dari meeting point Semanggi. Perjalanan dimulai sekitar pukul 22.00 WIB dan sempat beberapa kali berhenti sebelum sampai di lokasi pertama yakni tempat parkir mobil Curug Cikaso pada pukul 04.00. Kami sempatkan untuk melanjutkan tidur terlebih dahulu sambil menunggu subuh dan menunggu perahu yang akan membawa kami menuju curug Cikaso.

Sebelum Lokasi Utama
Pukul 6.30 WIB rombongan mulai naik perahu menuju lokasi air terjun Curug Cikaso. Perahu ini melewati sungai yang arusnya terlihat kuat. Di salah satu titik, kami melewati pertemuan dua arus sungai yang terlihat dari warna air yang mengalirinya. Kami melewati salah satunya untuk menuju ke lokasi yang akan kamu tuju yakni curug Cikaso.
Menenangkan
Setelah naik perahu dengan durasi sekitar 10 menit kami sampai di area Curug Cikaso. Cuaca saat itu cerah dengan hawa yang masih sejuk di pagi hari. Curug Cikaso merupakan air terjun 3 lajur pada sebuah tebing yang berukuran luas dan berdebit besar. Air terjun ini menurut saya megah karena perpaduan dari tiga lajur tersebut. 



Di depan air terjun terdapat pepohonan rindang yang di sela-selanya terdapat kursi yang dapat digunakan untuk memandangi keindahan alam ini. Selain itu ada spot foto yang lumayan curam dan licin namun posisinya strategis untuk mengabadikannya dalam memori. Selain keindahan alam di tempat ini, ada satu hal yang cukup menyedihkan bagi saya yakni adanya tumpukan sampah yang mengambang di salah satu titik air terjun. Volume sampah ini sangat banyak. Walaupun lokasinya agak tersembunyi, jika dibiarkan tanpa penanganan, sampah ini akan mengganggu pemandangan.

Lokasi kedua pada OT kali ini adalah Pantai Karang Gantungan. Untuk menuju ke titik pantai ini, peserta OT harus naik perahu dan trekking di siang bolong. Cuaca saat itu sangat panas sedangkan kapal tidak beratap. Panasnya begitu terasa karena kami hanya bisa berdiam di perahu kecil ini. Turun dari perahu, perjalanan dilanjutkan dengan trekking. Lokasi trekking ini bagi saya tidaklah istimewa, masuk areal perkebunan warga tanpa kayu perindang sehingga panasnya matahari semakin terasa menyengat. 

Panasnya wow banget

Ketika sampai di lokasi dan melihat di sekeliling pantai ini, saya meyakini bahwa usaha untuk mencapai lokasi ini kurang sepadan dengan view yang ditawarkan. Bukan berarti lokasi yang dituju tidak bagus, tapi saya membandingkannya dengan usaha untuk mencapai lokasi ini yang cukup berat. 

Butuh Effort yang Luar Biasa Untuk Sampai di Sini
Di area ini tidak banyak tempat yang bisa dipakai untuk istirahat selain warung-warung penjual makanan instan dan minuman ringan serta kelapa muda. Satu yang saya rekomendasikan apabila sudah sampai disini adalah minum kelapa muda segar yang dijajakan penjual disana. Rasanya beneran seger. 
Santai di Pantai

Yang saya sayangkan disini adalah banyaknya pepohonan yang dibabat sehingga menjadikan spotnya tidak terlihat alami. Banyak lahan yang dibuka tanpa menyisakan pepohonan perindang kecuali beberapa pohon kelapa yang menjulang tinggi.

Perjalanan kembali ke tempat parkir adalah ujian yang lumayan berat juga. Dalam cuaca terik dan mataharia yang panas penyengat, rombongan kembali melakukan trekking untuk kemudian menaiki perahu kecil. Sesi treking dan di atas perahu ini merupakan yang paling tidak nyaman selama perjalanan ini.

Baliknya Lebih Kerasa Panasnya

Dari pantai Karang gantungan, lokasi selanjutnya yang dituju adalah kawasan pantai Ujung Genteng. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pantai Karang Gantungan. Sebelum explore pantai ini, rombongan menikmati makan siang terlebih dahulu. Selain makan siang, peserta OT ini juga bisa mandi di kamar mandi yang tersedia. Bagi saya kawasan Ujung Genteng juga zonk, karena wilayah pantainya yang terkesan sempit karena banyaknya bangunan serupa saung yang memanjang. Kondisi di pantai ini sangatlah jauh dari ekspektasi saya. Ditambah dengan cuaca yang sangat panas saat itu, lengkap sudah yang saya rasakan. Meskipun demikian saya mengagumi jernihnya air di laut ini. Biru dan jernih yang memanjakan mata.

Air Laut yang Sangat Jernih di Ujung Genteng

Perjalanan berikutnya adalah menuju kawasan penagkaran penyu Ujung Genteng. Walaupun memiliki nama yang sama, namun lokasinya berada jauh di ujung yang lain pantai. Di lokasi terakhir dalam OT ini, rombongan bisa berinteraksi dengan penyu-penyu dewasa yang jinak. Selain itu pengunjung lokasi ini juga dapat melihat lokasi telur-telur yang dipendam dalam pasir. Sesuai jadwal, setiap hari dilakukan pelepasan tukik ke laut, namun karena jadwal pelepasannya dilakukan di sore hari, kami tidak sempat menyaksikan pelepasan tukik tersebut. 

Penyu Jinak

Satu lokasi yang paling menarik menurut saya dalam explore kali ini adalah Pantai Ujung Genteng di lokasi penangkaran penyu ini. Pantainya sangat luas sekali dengan view laut berwarna biru. Sejauh mata memandang adalah hamparan pasir yang berbatasan dengan laut biru dengan latar belakang langit biru dengan sedikit awan. Sayangnya di lokasi ini pada saat itu, cuaca sangat panas. Panasnya menyengat sehingga saya tidak tahan berlama-lama berada di kawasan pantainya. 

Pasir Pantai, Langit dan Laut Biru

Perpaduan Sempurna, Pantai, Awan dan Laut 

Selepas dari titik point terakhir, perjalanan dilanjutkan dengan tujuan kembali ke Jakarta. Perjalanan pulang ini melewati kebun teh yang luas dengan jalan berkelok-kelok tajam. Karena kondisi jalan yang demikian, menyebabkan seorang peserta OT jackpot. Blessing in disguise, karena ada peserta yang KO, perjalanan dihentikan sementara di sebuah warung di kawasan Loji Simpenan, tepatnya di warung puncak Ahong. Di sini kami menikmati senja yang indah dari puncak bukit dengan view laut lepas. Pemandangan senja menguning dengan hamparan laut luas beserta guratan awan manja ini merupakan atraksi yang tidak termasuk dalam itinerary open trip kali ini. Namun ternyata view ini yang membuat saya menjadi bersyukur karena menjadi penutup yang berkesan.

Blessing in Disguise

Yang perlu menjadi perhatian bagi penyelenggara open trip ini adalah kondisi mobil yang kurang prima. Ketika melewati lubang atau gundukan yang tidak terlalu tinggi, terdengar bunyi yang sangat keras dari bagian roda. Apalagi kalau lubangnya dalam, suaranya terdengar keras sekali. Kondisi ini membuat kondisi yang tidak nyaman selama perjalanan. Namun demikian saya tetap bersyukur semua berjalan lancar sehingga kami dapat sampai di Jakarta dengan selamat.

Petualang Edisi Open Trip Ujung Genteng


Konser Nicky Astria, Semusim: Menyaksikan Langsung Sang Lady Rocker Beraksi

Bagi saya, Nicky Astria adalah rocker wanita favorit sejak dulu. Saya menjadi penggemarnya sejak beranjak dewasa, tepatnya sejak kakak saya mulai sering menyetel lagu Nicky Astria dalam album Matahari dan Rembulan. Sempat agak lama tidak lagi mengeluarkan album, pada tahun 1995 Nicky Astria menggebrak blantika musik nasional dengan album Mengapa. Lagu favorit saya di album ini adalah Negeri Khayalan.

Nicky Astria Live in Concert

Nicky Astria merupakan sebuah nama besar dalam blantika musik rock di tanah air. Suaranya khas dengan lengkingan tinggi dan power yang seakan tiada habisnya. Lagu-lagu hitsnya masih mudah dijumpai hingga kini. Selain itu, jumlah penggemarnya masih demikian besar. Hal ini terlihat dari konser Semusim yang digelar di Balai Sarbini Jakarta pada 8 Oktober 2022, dimana tiket konser ludes terjual beberapa hari sebelum konser dimulai.

Pada tahun 2019, Nicky Astria sempat mengadakan konser di tempat yang sama, namun saya gagal nonton karena kebanyakan pertimbangan. Saya sangat menyesal ketika mengetahui video rekaman konser tersebut di youtube. Konser tersebut berlangsung sukses dengan penampilan prima dan keren dari sang lady rocker.

Keren

Saya beruntung melihat iklan konser Semusim di Balai Sarbini ketika sedang browsing Instagram. Untuk kali ini saya tidak mau melewatkan kesempatan. Saya memilih membeli tiket termurah, karena pernah nonton di Balai Sarbini. Tiket kelas berapapun di Balai Sarbini tidak akan rugi, karena gedungnya tidak begitu besar, sehingga penontonnya bisa melhat artisnya dengan jelas dan kualitas sound tidak akan beda jauh dari posisi manapun.

Saya dapat tempat duduk strategis diantara ribuan penonton yang memadati Balai Sarbini. Letaknya di sisi kanan panggung. Walaupun kelas terendah, namun view yang saya dapatkan sangatlah strategis karena pandangan ke arah panggung bebas tanpa halangan.

Mayoritas penonton pada malam itu berusia diatas 50 tahun. ada banyak fans Nicky Astria atau bisa disebut nicky family yang datang. Mereka memakai kaos berwarna hijau dengan tulisan Nicky Family. Selain itu ada juga beberapa pesohor yang hadir seperti Vina Panduwinata, Ikang Fawzy dan keluarga, Eros Djarot dll.

Konser yang Ditunggu-Tunggu

Konser dibuka dengan intro yang merupakan cuplikan dari lagu-lagu yang akan dibawakan. Salut untuk para musisi dan terutama Tohpati yang meramu musik dengan sentuhan masa kini. Lagu utuh pertama yang dibawakan adalah gersang. Reff lagu ini masih melekat erat di benak saya karena lengkingan tinggi serta menceritakan suasana/kondisi lingkungan yang gersang. Lagu berikutnya yang dibawakan adalah Matahari dan Rembulan, saya merasa surprise karena lagu ini setau saya jarang dibawakan langsung. Ini adalah lagu utama pada album yang dibeli kakak pertama saya. 

Ada beberapa artis yang menjadi guest star pada konser ini, yang pertama adalah Cakra Khan. Pada kesempatan pertama duet ini membawakan lagu uang. Suara powerfull Cakra khan terdengar sangat prima. Duet yang keren. Artis berikutnya yang menjadi bintang tamu adalah Heidy Yunus. Vokalis Kahitna ini hadir membawa suasana segar dan kocak karena interaksinya dengan Nicky Astria dengan menggunakan bahasa Sunda. Percakapan ini berlangsung cair dan menjadi hiburan tersendiri buat penonton khususnya yang paham bahasa Sunda. Lagu yang dibawakan oleh duet ini adalah Biar Semua Hilang. Untuk masalah teknik, saya memberikan apresiasi tinggi untuk Heidy Yunus, namun saya merasa duetnya dengan Nicky Astria kurang begitu blend. Begitu juga saat Heidy Yunus membawakan lagu Samar Bayangan, saya kurang bisa menikmatinya, nuansa rocknya berasa kurang.

Artis lain yang menjadi bintang tamu adalah Mulan Jameela. Menurut saya, duet ini adalah yang paling mashook. Dua-duanya berteknik tinggi dengan karakter suara yang sama-sama nge-rock. Aksi panggung mereka pun sangat keren, apalagi lagu yang dibawakan adalah mata lelaki. Menurut saya ini adalah duet paling berhasil pada malam itu. Cinta di Kota Tua merupakan lagu yang kemudian dinyanyikan solo oleh Mulan Jameela. Sebagaimana lagu sebelumnya, Mulan Jameela berhasil dengan baik menyanyikan lagu ini. Lengkingan khasnya sangat memukau serta teknik tingginya luar biasa.

Kejutan utama dalam konser ini adalah kehadiran Ian Antono dan Ahmad Albar di bagian akhir konser. Dua legenda ini sukses membuat surprise baik penonton maupun para pengisi acara di atas panggung. Ian Antono dan Ahmad Albar kemudian membawakan lagu Syair kehidupan dan Rumah Kita. Saya kagum dengan energi yang masih terpancar dari kehadiran para legenda ini. Luar biasa.

Special Guest Star, Ian Antono dan Ahmad Albar
Sebagai penutup, Nicky Astria membawakan Jarum Neraka dan Tangan-Tangan Setan. Saya masih amazed betapa kualitas vokal Nicky Astria masih bisa tetap terjaga sehingga dapat memberikan penampilan prima pada malam itu. Selain itu saya juga sangat terhibur dengan racikan musik dari Tohpati. Dengan dukungan musisi-musisi handala sekelas Iqbal, Rio Ricardo, Yankjay dan Fajar Adi, kualitas teknik dan musikalitas  konser ini sangat memukau. Begitu juga dengan tata suara yang dihasilkan. Overall saya merasa beruntung dapat menyaksikan konser ini. cuman sayang aja lagu bias sinar dan samar bayangan dibawakan orang lain other than Nicky Astria herself. 
Jarum Neraka dan Tangan-Tangan Setan Sebagai Penutup

Betapapun demikian, saya sangat bahagia dan puas akhirnya keturutan nonton konsernya Nicky Astria, musisi yang selama ini hanya bisa saya dengar dari tape compo dan saya lihat dari youtube, kini bisa saya lihat langsung aksinya di depan mata. Saya yakin masih banyak penggemar Nicky Astria yang belum berkesempatan menyaksikan langsung, maka akan sangat menggembirakan jika sang lady rocker mau konser di berbagai kota untuk mengobati kerinduan fansnya.

Kamis, 27 Oktober 2022

Kembali Bertarawih di Masjid Istiqlal

Terakhir kali saya ke Masjid Istiqlal adalah saat bulan Ramadhan tahun 2019. Ketika itu saya melaksanakan serangkaian ibadah Ramadhan mulai dari buka bersama, sholat maghrib dan isya berjamaah yang dilanjutkan dengan sholat tarawih bersama dua orang teman kos. Hal yang paling saya ingat adalah betapa pelaksanaan tarawih di Masjid terbesar di Indonesia ini begitu istimewa. Dari jumlah jamaah hingga suasana pelaksanaan tarawih di dalam gedung yang sangat megah ini, sangat istimewa. Dari pengalaman inilah, saya ingin mengulanginya kembali, namun kali ini saya harus sendiri karena rekan2 sedang pulang kampong.

Masjid Kemerdekaan

Pada tanggal 23 April 2022 sore saya berangkat dari kosan dengan menggunakan angkutan online dengan pertimbangan tidak perlu membawa kendaraan dan tidak perlu repot mencari parkiran. Sesampai di gerbang istiqlal, saya menyempatkan untuk mengabadikan suasana masjid serta pemandangan di sekitarnya. Salah satu view yang menarik perhatian saya adalah gereja Katedral Jakarta. Dengan memadukan antara gambar jembatan kecil di area masjid Istiqlal dengan view menara tinggi gedung gereja Katedral, saya mendapatkan foto sebagai berikut.

Gereja Katedral di Bulan Ramadhan

Menjelang maghrib, saya menuju ke lokasi area terbuka di lantai dua Masjid Istiqlal. Di sini sudah berkumpul ratusan bahkan mungkin ribuan jamaah yang menunggu pembagian takjil gratis. Demikian juga saya, saya pun duduk di antara antrian tersebut. Sayangnya lokasi saya terlalu jauh dari titik pembagian takjil, sehingga tidak kebagian. Padahal tinggal dikit lagi pembagiannya nyampe di barisan saya. Hahahha. Untungnya saya bawa bekal baik snack dan air minum. Untungnya lagi ada jamaah yang membagikan gorengannya. Mayan, ganjel perutnya banyak.

Tampang Setelah Dipastikan Tidak Kebagian Takjil

Menunggu Waktu Berbuka

Hari itu, senja di atas Masjid Istiqlal terasa syahdu. Cuaca cerah dipadu dengan kemegahan Istiqlal di kala matahari akan tenggelam membuat saya tak henti bersyukur karena dapat menikmati karunianya, berupa kesehatan dalam menjalani puasa hingga tuntas pada hari itu.

Setelah selesai berbuka, saya lanjut mengambil wudhu untuk kemudian menunaikan sholat maghrib berjamaah. Ada nuansa yang berbeda jika menunaikan sholat berjamaah di sini, nuansa yang bisa saya rasakan karena bisa sholat dengan jumlah jamaah yang sangat besar. Semoga nuansa yang saya rasakan ini tidak hanya timbul karena melihat kemegahan masjid ini semata.

Seusai melaksanakan sholat maghrib berjamaah, saya melanjutkan tadarus al-Quran. Takmir masjid menyediakan banyak sekali kitab suci al-Quran sehingga jamaah bisa leluasa membacanya. Namun demikian, banyak dari jamaah yang membacanya dengan suara relatif kencang sehingga agak mengganggu kekhusyukan jamaah yang lain.

Tadarus

Tepat ketika masuk waktu isya, Sebelum adzan dimulai, terdengar suara kentongan dan bedug yang dipukul sebagai tanda sudah masuk waktu sholat. Setelah itu adzan sebagai panggilan sholat dikumandangkan dengan sangat merdu oleh muadzin. Selain suara yang merdu dari muadzin, tata suara di masjid ini juga istimewa. Rasanya seperti bisa tembus sampai ke qolbu. Begitu juga dengan bacaan surah oleh imam sholat Isya dan tarawih pada malam itu. dengan status sebagai hafidz, bacaan imam sholat tidak perlu diragukan. Apalagi menjadi imam di masjid sebesar ini tentu melalui pemilihan dan kriteria yang ketat.

Jamaah di Masjid yang Megah

Alhamdulillah sholat isya dan tarawih berjamaah di Masjid istiqlal pada malam itu berlangsung dengan lancar. Sholat tarawih 20 rokaat dengan 10 salam tidak terasa lama karena bacaan surah tidak terlalu panjang. Saya sangat bersyukur bisa kembali merasakan nuansa yang berbeda dalam menjalani sholat tarawih berjamaah di masjid ini. Semoga tahun depan masih berkesempatan untuk merasakan lagi syahdunya menunaikan sholat fardhu dan sholat tarawih di masjid Istiqlal.

Bonus

Open Trip Gunung Putri Lembang: Ketika Sunrise yang Dinanti Terhalang Kabut dan Cerita Adu Fisik di Curug Cimahi

Senja di pantai atau sunrise di gunung merupakan pilihan menarik dalam menikmati keindahan alam. Dua momen tersebut akan terasa spesial jika lokasi yang dikunjungi sesuai dengan harapan. Itulah harapan saya ketika memilih trip sunrise Gunung Putri Lembang bersama Explorer.id, yakni meyaksikan terbitnya matahari dari sebuah puncak bukit. Sebuah harapan yang akan terjawab pada bagian lain dalam tulisan ini.

Sunrise Terhalang Kabut

Rombongan open trip berangkat pukul 22.30 dari Meeting Point di Indomaret Central Park. Dari meeting point ini, kendaraan diarahkan menuju ke Mall Artha Gading untuk ambil penumpang lain. Pada pukul 3.50 perjalanan sampai di parkiran puncak Lembang. Karena datang lebih dini, tour leader menyarankan peserta OT untuk istrahat terlebih dahulu sebelum trekking ke puncak. Selain itu, istirahat di mobil juga menjaga peserta OT dari suhu di luar mobil yang sangat dingin.

Kira-kira pukul 4.50 rombongan Mulai trekking ke puncak Gunung Putri. Bagi orang yang jarang melakukan kegiatan fisik, trekking ke puncak gunung ini akan terasa menyiksa. Tanjakannya lumayan terjal dengan jarak yang cukup jauh. Namun demikian jalurnya aman tanpa harus melewati sisi jurang yang curam.

Sekitar pukul 5.15. rombongan sampai di puncak dengan ekspektasi tinggi untuk dapat menyaksikan sunrise. Dari kejauhan tampak kerlip-kerlip lampu kawasan Cikole Lembang. Suasana pagi itu cukup syahdu karena kami mengawali hari dengan menyaksikan pemandangan indah di puncak. Namun demikian, harapan tinggal harapan. Usaha lumayan keras dalam menaiki bukit di pagi buta tidak terbayar dengan sunrise yang cerah seperti foto-foto yang kami saksikan sebelumnya di Instagram. Kabut tebal menyapu dengan sadis. Pemandangan indah yang kami nanti terganti oleh hamparan kabut memutih yang menutup hampir segala penjuru.

Apa mau dikata, kami menerima nasib bahwa kami tidak dapat menyaksikan sang surya terbit di balik gunung dengan sambutan guratan merah mega di ufuk timur. Kami pun duduk sejenak sambil mengumpulkan tenaga sebelum kembali ke tempat parkir mobil untuk menuju ke lokasi selanjutnya.

Peserta Open Trip
Sambil menuruni bukit kami melewati kawasan perkemahan Cikole. Kawasan perkemahan ini merupakan area perkemahan yang luas dengan berbagai spot lokasi untuk mendirikan tenda. Udaranya segar dan cocok untuk lokasi kemah akhir pekan bersama keluarga. Saat itu ada banyak tenda yang berdiri di sepanjang jalur pendakian menuju puncak Gunung Putri.
Kawasan Perkemahan Cikole

Setelah sampai di parkiran, kami lanjut makan indomie dan telur dadar serta teh hangat manis di sebuah warung. Suasana pagi itu begitu syahdu dengan hawa segar serta udara sejuk khas pegunungan. Pemandangan dari lokasi parkir ini pun sebenarnya juga cukup indah. Di sisi atas ada pepohonan menjulang tinggi yang menyejukkan mata. Di bawah pepohonan yang terjajar rapi tersebut ada jalan setapak menuju ka arah puncak bukit yang telah kami lewati tadi.

Perjalanan lanjut ke titik kedua, yakni Sentra oleh-oleh Sari Barokah Lembang. Tor Leader memberikan jatah waktu sekitar 30 menit di sini, mulai pukul 8.15 hingga pukul 8.45. Lokasi sentra oleh-oleh ini menjual berbagai macam makanan olahan diantaranya dodol, keripik, kue basah hingga kaos merchandise. Selain itu ada juga toilet yang representatif dan bersih di sini. Dari lokasi oleh-oleh, trip dilanjutkan ke titik ke tiga.

Sentra Oleh-Oleh Sari Barokah
Lokasi berikutnya dalam open trip ini adalah Air Terjun Pelangi atau biasa disebut juga Curug Cimahi. Lokasi pintu masuk curug ini sangat dekat dari jalan raya tepatnya Jalan Kolonel Masturi Cisarua Bandung Barat. Namun demikian untuk menuju ke dasar air terjunnya perlu effort luar biasa. Curug ini sangat tinggi, mencapai 87 meter dan terlihat megah karena debit airnya yang deras. Dari sisi parkiran mobil, pengunjung memang bisa menyaksikan keindahan alam ini dengan leluasa, namun kalau mau mendapatkan pengalaman yang lebih berkesan serta pemandangan yang lebih spektakuler, pengunjung harus turun ke dasar air terjun.
Air Terjun Pelangi alias Cimahi

Rute yang harus dilalui untuk menuju ke dasar air terjun sangatlah menantang, terutama bagi orang yang jarang melakukan kegiatan fisik. Dengan anak tangga serta jalur berkelok-kelok, kekuatan fisik sangat dikuras bahkan pada saat menuruni jalur. Di sela-sela menuruni jalur atau naik kembali, pengunjung dapat menikmati pemandangan air terjun dari berbagai sisi atau mengambil foto dari berbagai spot.

Curug Cimahi

Pemandangan di dasar air terjun menurut saya sangat memaukau. Tidak rugi kita capek-capek untuk melewati jalur terjal untuk mencapainya. Pemandangan sisi kanan dan kiri air terjun serta pepohonan hijau yang mewarnainya sangat lengkap dan dapat membuat kita sejenak merasakan kedamaian dengan suara deburan air yang jatuh dari atas. Selain pemandangan indah tersebut, di lokasi ini terdapat beberapa warung, toilet serta tempat sholat. Tak lupa ada berbagai spot foto yang keren. Tinggal pilih aja. 

Pemandangan di Dasar Curug Cimahi

Yang menjadi tantangan kalau mau ke dasar air terjun ini adalah pendakian kembali ke tempat parkir. Waktu itu tidak semua peserta open trip ikut turun. Dan karena tidak semua yang turun ini sering beraktifitas fisik, pendakian beberapa kali terhenti karena jeda untuk mengambil nafas dan beristirahat. Sesampai di lokasi parkir, kami sempatkan untuk istirahat sebentar sebelum kemudian balik ke Jakarta. Alhamdulillah pukul 12.30 petualang explorer kembali ke Jakarta dan sampai di lokasi pukul 5.15.


Minggu, 23 Oktober 2022

Ketika Petugas Kurang Koordinasi

Beberapa hari lalu saya menyaksikan kejadian yang menurut saya unik, walau bisa dibilang apes buat yang kena. Lokasi kejadiannya di jalur busway fly over Slipi menuju ke arah Semanggi. Di ujung jalur busway dekat dengan halte Slipi Petamburan, ada seorang polisi yang memberi aba-aba kepada pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat untuk memasuki jalur busway. Mungkin maksud petugas tersebut adalah untuk melancarkan arus kendaraan di jalan Gatot Subroto. Karena mendapat aba-aba dari petugas, saya lihat beberapa pengendara yang kemudian melewati jalur busway. Saat itu saya lihat kondisi jalan tidak terlalu padat, jadi menurut saya pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak perlu diarahkan untuk memasuki jalur busway.

Saya kemudian penasaran dengan apa yang akan terjadi di ujung jalur busway tersebut. Ternyata pengendara motor yang melewati jalur busway tersebut dihentikan oleh dua orang polisi yang berjaga di depan kantor BPK, tepatnya sebelum pintu gerbang tol Slipi 2. Pengendara motor yang dicegat tersebut nampak menunjukkan gesture bahwa dia masuk jalur busway karena disuruh oleh petugas di jalur sebelumnya. saya tidak tahu kelanjutannya seperti apa karena saya sudah harus belok ke arah lain menuju ke kantor saya. Namun satu hal yang saya sayangkan adalah kurangnya koordinasi antara petugas di ujung jalur busway dengan petugas yang berjaga di ujung lainnya. Apabila sampai ditindak karena melanggar jalur busway, maka petugas yang memberi perintah pengendara untuk memasuki jalur busway harus memberikan penjelasan mengenai alasan tindakannya. Kalaupun tidak ditindak, saya yakin pengendara motor tersebut merasakan peningkatan intensitas detak jantung yang lumayan signifikan.

Kurang koordinasi dalam tahap yang lebih jauh bisa saja mengakibatkan jatuhnya korban, sebagaimana terindikasi terjadi dalam tragedi Kanjuruhan. Niat Polisi di dalam stadion yang berniat membubarkan masa dari dalam stadion sepertinya tidak sejalan dengan tindakan petugas baik panitia pelaksana maupun pihak keamanan yang berada di luar stadion yang fokus pada upaya memberikan jaminan keamanan pada tim away. Langkah preventif agar pengamanan terhadap tim away berjalan mulus menyebabkan pintu stadion terpaksa ditutup padahal di dalam stadion perintah tembakan gas air mata sudah diserukan. Kurang koordinasi tersebut terindikasi menimbulkan akibat yang fatal. Banyak suporter yang tidak terlibat dalam membuat kerusuhan malah justru menjadi korban.

Dari dua contoh di atas sudah seharusnya penanggung jawab sebuah kegiatan dapat membaca situasi yang terjadi, menganalisis resiko atas tindakan yang akan diambil serta memberikan arahan yang jelas kepada pelaksana kegiatan terkait apa yang harus dilakukan oleh masing-masing unit atau personel. Di sisi lain, apabila terjadi peristiwa yang diakibatkan oleh kurangnya koordinasi tersebut, penanggung jawab kegiatan harus memberikan penjelasan terkait tindakan daan alasan dibalik pengambilan keputusan serta mempertanggungjawabkannya pada pemberi mandat dan masyarakat yang terdampak.


Senin, 10 Oktober 2022

Batas Usia dan Masa Kerja Pegawai yang Berhak Mendapatkan Pensiun

A.  Pendahuluan

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020, batas usia dan masa kerja pegawai yang berhak mendapatkan jaminan pensiun diberikan bagi pegawai yang telah mencapai usia 45 tahun dan masa kerja 20 tahun. Dalam pelaksanaannya, aturan tersebut sampai dengan penyusunan kajian ini belum berlaku efektif. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, kajian ini berupaya mengurai permasalahan dalam penerapan aturan pegawai yang berhak mendapatkan jaminan pensiun dan solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

B.  Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai Dan Pensiun Janda/Duda Pegawai

a.   Pasal 9 ayat (1) Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri berhak menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri.

a)   telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun dan mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun;

b)   Oleh badan/pejabat yang ditunjuk oleh Departemen Kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai negeri, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani atau rohani yang disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatan atau;

c)    mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dan oleh badan/pejabat yang ditunjuk oleh Departemen Kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai negeri, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani atau rohani, yang tidak disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.

b.   Pasal 9 ayat (2) Pegawai negeri yang diberhentikan atau dibebaskan dari pekerjaannya karena penghapusan jabatan, perubahan dalam susunan pegawai, penertiban aparatur Negara atau karena alasan-alasan dinas lainnya dan kemudian tidak dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri itu telah berusia sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun.

c.    Pasal 9 ayat (3) Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas negara tidak dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri ia telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun dan memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.

d.   Pasal 9 ayat (4) Apabila pegawai negeri yang dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) pasal ini pada saat ia diberhentikan sebagai pegawai negeri telah memiliki masa kerja untuk pensiun sekurangkurangnya 10 tahun akan tetapi pada saat itu belum mencapai usia 50 tahun, maka pemberian pensiun kepadanya ditetapkan pada saat ia mencapai usia 50 tahun.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020

a.   Pasal 304

(1)  PNS yang berhenti bekerja berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)  Jaminan pensiun PNS dan jaminan hari tua PNS diberikan sebagai perlindungan kesinambungan penghasilan hari tua, sebagai hak dan sebagai penghargaan atas pengabdian PNS. 

(3)  Jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional. 

(4)  Sumber pembiayaan jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan iuran PNS yang bersangkutan. 

b.   Pasal 305

Jaminan pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 304 ayat (1) diberikan kepada:

a)   PNS yang diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia;

b)   PNS yang diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri apabila telah berusia 45 (empat puluh lima) tahun dan masa kerja paling sedikit 20 (dua puluh) tahun;

c)    PNS yang diberhentikan dengan hormat karena mencapai Batas Usia Pensiun apabila telah memiliki masa kerja untuk pensiun paling sedikit 10 (sepuluh) tahun;

d)   PNS yang diberhentikan dengan hormat karena perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini apabila telah berusia paling sedikit 50 (lima puluh) tahun dan masa kerja paling

sedikit 10 (sepuluh) tahun;

e)    PNS yang diberhentikan dengan hormat karena dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam Jabatan apapun karena keadaan jasmani dan/atau rohani yang disebabkan oleh dan karena menjalankan kewajiban Jabatan tanpa mempertimbangkan usia dan masa kerja; atau

f)     PNS yang diberhentikan dengan hormat karena dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam Jabatan apapun karena keadaan jasmani dan/atau rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena menjalankan kewajiban Jabatan apabila telah memiliki masa kerja untuk pensiun paling singkat 4 (empat) tahun.

c.    Pasal 363

Peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan Jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan, dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini.

C.  Pembahasan

1.   Dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai Dan Pensiun Janda/Duda Pegawai disebutkan bahwa, Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri berhak menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun dan mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun. Undang-Undang ini masih berlaku secara positif dan belum ada perubahan terhadap substansi di dalamnya. Dengan demikian aturan mengenai usia dan masa kerja pegawai negeri yang berhak mendapatkan pensiun pegawai sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 1969 masih berlaku, sepanjang belum diubah atau dicabut.

2.   Pasal 304 Juncto 305 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 mengatur bahwa PNS yang diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri apabila telah berusia 45 (empat puluh lima) tahun dan masa kerja paling sedikit 20 (dua puluh) tahun berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS. Berdasarkan ketentuan ini usia PNS yang berhak mendapatkan jaminan pensiun apabila berhenti atas permintaan sendiri adalah apabila mencapai 45 tahun dan masa kerja mencapai 20 tahun.

3.   Pasal 363 PP 11 Tahun 2017 diantaranya menyebutkan bahwa peraturan pelaksanaan  dari peraturan perundang-undangan terkait penggajian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini. Pasal ini memberikan kesempatan untuk menerapkan pelaksanaan ketentuan berupa peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku sebelum ditetapkannya PP 11 Tahun 2017 sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti.

4.   Terdapat perbedaan antara UU Nomor 11 Tahun 1969 dengan PP Nomor 11 Tahun 2017 dalam hal usia dan masa kerja minimal yang harus dicapai oleh seorang pegawai yang akan mengajukan pemberhentian atas permintaan sendiri yang berhak atas pensiun pegawai. Perbedaan tersebut terkait dengan batas usia yang harus dicapai oleh pegawai untuk memperoleh hak pensiun. Dalam UU Nomor 11 Tahun 1969 dinyatakan bahwa pegawai harus mencapai usia 50 tahun untuk bisa mendapatkan hak tersebut sedangkan PP Nomor 11 Tahun 2017 menyebutkan bahwa pegawai yang mencapai usia 45 tahun yang diberhentikan atas permintaan sendiri berhak atas pensiun pegawai. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, peraturan yang lebih tinggi mengalahkan ketentuan yang lebih rendah. Dengan demikian ketentuan dalam UU Nomor 11 Tahun 1969 masih tetap berlaku sepanjang belum diubah atau dicabut.

D.  Kesimpulan

1.    Ketentuan mengenai batas usia minimal pegawai yang berhak atas pensiun masih mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 yakni diberikan kepada pegawai yang telah mencapai usia 50 tahun dan masa kerja paling kurang 20 tahun pada saat diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri. Ketentuan mengenai usia dan masa kerja minimal pegawai yang berhak atas pensiun sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 masih berlaku karena peraturan ini belum diubah atau dicabut.

2.    Ketentuan mengenai usia dan masa kerja minimal pegawai yang berhak atas pensiun sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 dapat berlaku apabila Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 dicabut atau diubah sesuai dengan substansi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017.

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...