Kamis, 27 Oktober 2022

Open Trip Gunung Putri Lembang: Ketika Sunrise yang Dinanti Terhalang Kabut dan Cerita Adu Fisik di Curug Cimahi

Senja di pantai atau sunrise di gunung merupakan pilihan menarik dalam menikmati keindahan alam. Dua momen tersebut akan terasa spesial jika lokasi yang dikunjungi sesuai dengan harapan. Itulah harapan saya ketika memilih trip sunrise Gunung Putri Lembang bersama Explorer.id, yakni meyaksikan terbitnya matahari dari sebuah puncak bukit. Sebuah harapan yang akan terjawab pada bagian lain dalam tulisan ini.

Sunrise Terhalang Kabut

Rombongan open trip berangkat pukul 22.30 dari Meeting Point di Indomaret Central Park. Dari meeting point ini, kendaraan diarahkan menuju ke Mall Artha Gading untuk ambil penumpang lain. Pada pukul 3.50 perjalanan sampai di parkiran puncak Lembang. Karena datang lebih dini, tour leader menyarankan peserta OT untuk istrahat terlebih dahulu sebelum trekking ke puncak. Selain itu, istirahat di mobil juga menjaga peserta OT dari suhu di luar mobil yang sangat dingin.

Kira-kira pukul 4.50 rombongan Mulai trekking ke puncak Gunung Putri. Bagi orang yang jarang melakukan kegiatan fisik, trekking ke puncak gunung ini akan terasa menyiksa. Tanjakannya lumayan terjal dengan jarak yang cukup jauh. Namun demikian jalurnya aman tanpa harus melewati sisi jurang yang curam.

Sekitar pukul 5.15. rombongan sampai di puncak dengan ekspektasi tinggi untuk dapat menyaksikan sunrise. Dari kejauhan tampak kerlip-kerlip lampu kawasan Cikole Lembang. Suasana pagi itu cukup syahdu karena kami mengawali hari dengan menyaksikan pemandangan indah di puncak. Namun demikian, harapan tinggal harapan. Usaha lumayan keras dalam menaiki bukit di pagi buta tidak terbayar dengan sunrise yang cerah seperti foto-foto yang kami saksikan sebelumnya di Instagram. Kabut tebal menyapu dengan sadis. Pemandangan indah yang kami nanti terganti oleh hamparan kabut memutih yang menutup hampir segala penjuru.

Apa mau dikata, kami menerima nasib bahwa kami tidak dapat menyaksikan sang surya terbit di balik gunung dengan sambutan guratan merah mega di ufuk timur. Kami pun duduk sejenak sambil mengumpulkan tenaga sebelum kembali ke tempat parkir mobil untuk menuju ke lokasi selanjutnya.

Peserta Open Trip
Sambil menuruni bukit kami melewati kawasan perkemahan Cikole. Kawasan perkemahan ini merupakan area perkemahan yang luas dengan berbagai spot lokasi untuk mendirikan tenda. Udaranya segar dan cocok untuk lokasi kemah akhir pekan bersama keluarga. Saat itu ada banyak tenda yang berdiri di sepanjang jalur pendakian menuju puncak Gunung Putri.
Kawasan Perkemahan Cikole

Setelah sampai di parkiran, kami lanjut makan indomie dan telur dadar serta teh hangat manis di sebuah warung. Suasana pagi itu begitu syahdu dengan hawa segar serta udara sejuk khas pegunungan. Pemandangan dari lokasi parkir ini pun sebenarnya juga cukup indah. Di sisi atas ada pepohonan menjulang tinggi yang menyejukkan mata. Di bawah pepohonan yang terjajar rapi tersebut ada jalan setapak menuju ka arah puncak bukit yang telah kami lewati tadi.

Perjalanan lanjut ke titik kedua, yakni Sentra oleh-oleh Sari Barokah Lembang. Tor Leader memberikan jatah waktu sekitar 30 menit di sini, mulai pukul 8.15 hingga pukul 8.45. Lokasi sentra oleh-oleh ini menjual berbagai macam makanan olahan diantaranya dodol, keripik, kue basah hingga kaos merchandise. Selain itu ada juga toilet yang representatif dan bersih di sini. Dari lokasi oleh-oleh, trip dilanjutkan ke titik ke tiga.

Sentra Oleh-Oleh Sari Barokah
Lokasi berikutnya dalam open trip ini adalah Air Terjun Pelangi atau biasa disebut juga Curug Cimahi. Lokasi pintu masuk curug ini sangat dekat dari jalan raya tepatnya Jalan Kolonel Masturi Cisarua Bandung Barat. Namun demikian untuk menuju ke dasar air terjunnya perlu effort luar biasa. Curug ini sangat tinggi, mencapai 87 meter dan terlihat megah karena debit airnya yang deras. Dari sisi parkiran mobil, pengunjung memang bisa menyaksikan keindahan alam ini dengan leluasa, namun kalau mau mendapatkan pengalaman yang lebih berkesan serta pemandangan yang lebih spektakuler, pengunjung harus turun ke dasar air terjun.
Air Terjun Pelangi alias Cimahi

Rute yang harus dilalui untuk menuju ke dasar air terjun sangatlah menantang, terutama bagi orang yang jarang melakukan kegiatan fisik. Dengan anak tangga serta jalur berkelok-kelok, kekuatan fisik sangat dikuras bahkan pada saat menuruni jalur. Di sela-sela menuruni jalur atau naik kembali, pengunjung dapat menikmati pemandangan air terjun dari berbagai sisi atau mengambil foto dari berbagai spot.

Curug Cimahi

Pemandangan di dasar air terjun menurut saya sangat memaukau. Tidak rugi kita capek-capek untuk melewati jalur terjal untuk mencapainya. Pemandangan sisi kanan dan kiri air terjun serta pepohonan hijau yang mewarnainya sangat lengkap dan dapat membuat kita sejenak merasakan kedamaian dengan suara deburan air yang jatuh dari atas. Selain pemandangan indah tersebut, di lokasi ini terdapat beberapa warung, toilet serta tempat sholat. Tak lupa ada berbagai spot foto yang keren. Tinggal pilih aja. 

Pemandangan di Dasar Curug Cimahi

Yang menjadi tantangan kalau mau ke dasar air terjun ini adalah pendakian kembali ke tempat parkir. Waktu itu tidak semua peserta open trip ikut turun. Dan karena tidak semua yang turun ini sering beraktifitas fisik, pendakian beberapa kali terhenti karena jeda untuk mengambil nafas dan beristirahat. Sesampai di lokasi parkir, kami sempatkan untuk istirahat sebentar sebelum kemudian balik ke Jakarta. Alhamdulillah pukul 12.30 petualang explorer kembali ke Jakarta dan sampai di lokasi pukul 5.15.


3 komentar:

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...