Senja di pantai atau sunrise di gunung merupakan pilihan menarik
dalam menikmati keindahan alam. Dua momen tersebut akan terasa spesial jika lokasi
yang dikunjungi sesuai dengan harapan. Itulah harapan saya ketika memilih
trip sunrise Gunung Putri Lembang bersama Explorer.id, yakni meyaksikan terbitnya
matahari dari sebuah puncak bukit. Sebuah harapan yang akan terjawab pada
bagian lain dalam tulisan ini. | Sunrise Terhalang Kabut |
Rombongan open trip berangkat pukul 22.30 dari Meeting Point di
Indomaret Central Park. Dari meeting point ini, kendaraan diarahkan menuju ke
Mall Artha Gading untuk ambil penumpang lain. Pada pukul 3.50 perjalanan
sampai di parkiran puncak Lembang. Karena datang lebih dini, tour leader
menyarankan peserta OT untuk istrahat terlebih dahulu sebelum trekking ke
puncak. Selain itu, istirahat di mobil juga menjaga peserta OT dari suhu di
luar mobil yang sangat dingin. Kira-kira pukul 4.50 rombongan Mulai trekking ke puncak Gunung Putri. Bagi
orang yang jarang melakukan kegiatan fisik, trekking ke puncak gunung ini akan terasa menyiksa. Tanjakannya lumayan terjal dengan jarak yang cukup jauh.
Namun demikian jalurnya aman tanpa harus melewati sisi jurang yang curam. Sekitar pukul 5.15. rombongan sampai di puncak dengan ekspektasi
tinggi untuk dapat menyaksikan sunrise. Dari kejauhan tampak kerlip-kerlip
lampu kawasan Cikole Lembang. Suasana pagi itu cukup syahdu karena kami
mengawali hari dengan menyaksikan pemandangan indah di puncak.
Namun demikian, harapan tinggal harapan. Usaha lumayan keras dalam menaiki
bukit di pagi buta tidak terbayar dengan sunrise yang cerah seperti foto-foto
yang kami saksikan sebelumnya di Instagram. Kabut tebal menyapu dengan sadis.
Pemandangan indah yang kami nanti terganti oleh hamparan kabut memutih yang
menutup hampir segala penjuru.
Apa mau dikata, kami menerima nasib bahwa kami tidak dapat
menyaksikan sang surya terbit di balik gunung dengan sambutan guratan merah
mega di ufuk timur. Kami pun duduk sejenak sambil mengumpulkan tenaga sebelum
kembali ke tempat parkir mobil untuk menuju ke lokasi selanjutnya. | Peserta Open Trip |
Sambil menuruni bukit kami melewati kawasan perkemahan Cikole. Kawasan
perkemahan ini merupakan area perkemahan yang luas dengan berbagai spot
lokasi untuk mendirikan tenda. Udaranya segar dan cocok untuk lokasi kemah
akhir pekan bersama keluarga. Saat itu ada banyak tenda yang berdiri di
sepanjang jalur pendakian menuju puncak Gunung Putri. | Kawasan Perkemahan Cikole |
Setelah sampai di parkiran, kami lanjut makan indomie dan telur dadar
serta teh hangat manis di sebuah warung. Suasana pagi itu begitu syahdu
dengan hawa segar serta udara sejuk khas pegunungan. Pemandangan dari lokasi parkir ini pun
sebenarnya juga cukup indah. Di sisi atas ada pepohonan menjulang tinggi yang
menyejukkan mata. Di bawah pepohonan yang terjajar rapi tersebut ada jalan setapak menuju ka arah puncak
bukit yang telah kami lewati tadi. Perjalanan lanjut ke titik kedua, yakni Sentra oleh-oleh Sari Barokah
Lembang. Tor Leader memberikan jatah waktu sekitar 30 menit di sini, mulai pukul 8.15
hingga pukul 8.45. Lokasi sentra oleh-oleh ini menjual berbagai macam makanan
olahan diantaranya dodol, keripik, kue basah hingga kaos merchandise. Selain
itu ada juga toilet yang representatif dan bersih di sini. Dari lokasi
oleh-oleh, trip dilanjutkan ke titik ke tiga. | Sentra Oleh-Oleh Sari Barokah | Lokasi berikutnya dalam open trip ini adalah Air Terjun Pelangi atau
biasa disebut juga Curug Cimahi. Lokasi pintu masuk curug ini sangat dekat
dari jalan raya tepatnya Jalan Kolonel Masturi Cisarua Bandung Barat. Namun
demikian untuk menuju ke dasar air terjunnya perlu effort luar biasa. Curug
ini sangat tinggi, mencapai 87 meter dan terlihat megah karena debit airnya yang deras. Dari
sisi parkiran mobil, pengunjung memang bisa menyaksikan keindahan alam ini
dengan leluasa, namun kalau mau mendapatkan pengalaman yang lebih berkesan
serta pemandangan yang lebih spektakuler, pengunjung harus turun ke dasar air
terjun. | Air Terjun Pelangi alias Cimahi |
Rute yang harus dilalui untuk menuju ke dasar air terjun sangatlah
menantang, terutama bagi orang yang jarang melakukan kegiatan fisik. Dengan
anak tangga serta jalur berkelok-kelok, kekuatan fisik sangat dikuras bahkan
pada saat menuruni jalur. Di sela-sela menuruni jalur atau naik kembali,
pengunjung dapat menikmati pemandangan air terjun dari berbagai sisi atau
mengambil foto dari berbagai spot. | Curug Cimahi |
Pemandangan di dasar air terjun menurut saya sangat memaukau. Tidak
rugi kita capek-capek untuk melewati jalur terjal untuk mencapainya. Pemandangan
sisi kanan dan kiri air terjun serta pepohonan hijau yang mewarnainya sangat
lengkap dan dapat membuat kita sejenak merasakan kedamaian dengan suara
deburan air yang jatuh dari atas. Selain pemandangan indah tersebut, di lokasi ini terdapat beberapa warung,
toilet serta tempat sholat. Tak lupa ada berbagai spot foto yang
keren. Tinggal pilih aja. | Pemandangan di Dasar Curug Cimahi |
Yang menjadi tantangan kalau mau ke dasar air terjun ini adalah
pendakian kembali ke tempat parkir. Waktu itu tidak semua peserta open trip
ikut turun. Dan karena tidak semua yang turun ini sering beraktifitas fisik,
pendakian beberapa kali terhenti karena jeda untuk mengambil nafas dan
beristirahat. Sesampai di lokasi parkir, kami sempatkan untuk istirahat sebentar
sebelum kemudian balik ke Jakarta. Alhamdulillah pukul 12.30 petualang
explorer kembali ke Jakarta dan sampai di lokasi pukul 5.15.
|
mantul
BalasHapusNinggalin jejak ah pseserta open tripnya hehehe …Terbaik mas lukman..
BalasHapus😅😅 Makasiih.
Hapus