Minggu, 30 Oktober 2022

Open Trip Ujung Genteng: Open Trip Seru Bersama Explorer.id

Setelah pada open trip (OT) sebelumnya saya menjelajahi kawasan Geopark Ciletuh, kali ini saya mengajak rekan saya untuk menikmati keindahan alam di kawasan Ujung Genteng Sukabumi Jawa Barat. Ada beberapa lokasi yang menjadi itinerary dalam OT kali ini. Lokasi tersebut adalah Curug Cikaso, Pantai Karang Gantungan, Pantai Ujung Genteng, Penangkaran Penyu, dan tempat belanja oleh-oleh.

Curug Cikaso

OT ini dimulai dari meeting point Semanggi. Perjalanan dimulai sekitar pukul 22.00 WIB dan sempat beberapa kali berhenti sebelum sampai di lokasi pertama yakni tempat parkir mobil Curug Cikaso pada pukul 04.00. Kami sempatkan untuk melanjutkan tidur terlebih dahulu sambil menunggu subuh dan menunggu perahu yang akan membawa kami menuju curug Cikaso.

Sebelum Lokasi Utama
Pukul 6.30 WIB rombongan mulai naik perahu menuju lokasi air terjun Curug Cikaso. Perahu ini melewati sungai yang arusnya terlihat kuat. Di salah satu titik, kami melewati pertemuan dua arus sungai yang terlihat dari warna air yang mengalirinya. Kami melewati salah satunya untuk menuju ke lokasi yang akan kamu tuju yakni curug Cikaso.
Menenangkan
Setelah naik perahu dengan durasi sekitar 10 menit kami sampai di area Curug Cikaso. Cuaca saat itu cerah dengan hawa yang masih sejuk di pagi hari. Curug Cikaso merupakan air terjun 3 lajur pada sebuah tebing yang berukuran luas dan berdebit besar. Air terjun ini menurut saya megah karena perpaduan dari tiga lajur tersebut. 



Di depan air terjun terdapat pepohonan rindang yang di sela-selanya terdapat kursi yang dapat digunakan untuk memandangi keindahan alam ini. Selain itu ada spot foto yang lumayan curam dan licin namun posisinya strategis untuk mengabadikannya dalam memori. Selain keindahan alam di tempat ini, ada satu hal yang cukup menyedihkan bagi saya yakni adanya tumpukan sampah yang mengambang di salah satu titik air terjun. Volume sampah ini sangat banyak. Walaupun lokasinya agak tersembunyi, jika dibiarkan tanpa penanganan, sampah ini akan mengganggu pemandangan.

Lokasi kedua pada OT kali ini adalah Pantai Karang Gantungan. Untuk menuju ke titik pantai ini, peserta OT harus naik perahu dan trekking di siang bolong. Cuaca saat itu sangat panas sedangkan kapal tidak beratap. Panasnya begitu terasa karena kami hanya bisa berdiam di perahu kecil ini. Turun dari perahu, perjalanan dilanjutkan dengan trekking. Lokasi trekking ini bagi saya tidaklah istimewa, masuk areal perkebunan warga tanpa kayu perindang sehingga panasnya matahari semakin terasa menyengat. 

Panasnya wow banget

Ketika sampai di lokasi dan melihat di sekeliling pantai ini, saya meyakini bahwa usaha untuk mencapai lokasi ini kurang sepadan dengan view yang ditawarkan. Bukan berarti lokasi yang dituju tidak bagus, tapi saya membandingkannya dengan usaha untuk mencapai lokasi ini yang cukup berat. 

Butuh Effort yang Luar Biasa Untuk Sampai di Sini
Di area ini tidak banyak tempat yang bisa dipakai untuk istirahat selain warung-warung penjual makanan instan dan minuman ringan serta kelapa muda. Satu yang saya rekomendasikan apabila sudah sampai disini adalah minum kelapa muda segar yang dijajakan penjual disana. Rasanya beneran seger. 
Santai di Pantai

Yang saya sayangkan disini adalah banyaknya pepohonan yang dibabat sehingga menjadikan spotnya tidak terlihat alami. Banyak lahan yang dibuka tanpa menyisakan pepohonan perindang kecuali beberapa pohon kelapa yang menjulang tinggi.

Perjalanan kembali ke tempat parkir adalah ujian yang lumayan berat juga. Dalam cuaca terik dan mataharia yang panas penyengat, rombongan kembali melakukan trekking untuk kemudian menaiki perahu kecil. Sesi treking dan di atas perahu ini merupakan yang paling tidak nyaman selama perjalanan ini.

Baliknya Lebih Kerasa Panasnya

Dari pantai Karang gantungan, lokasi selanjutnya yang dituju adalah kawasan pantai Ujung Genteng. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pantai Karang Gantungan. Sebelum explore pantai ini, rombongan menikmati makan siang terlebih dahulu. Selain makan siang, peserta OT ini juga bisa mandi di kamar mandi yang tersedia. Bagi saya kawasan Ujung Genteng juga zonk, karena wilayah pantainya yang terkesan sempit karena banyaknya bangunan serupa saung yang memanjang. Kondisi di pantai ini sangatlah jauh dari ekspektasi saya. Ditambah dengan cuaca yang sangat panas saat itu, lengkap sudah yang saya rasakan. Meskipun demikian saya mengagumi jernihnya air di laut ini. Biru dan jernih yang memanjakan mata.

Air Laut yang Sangat Jernih di Ujung Genteng

Perjalanan berikutnya adalah menuju kawasan penagkaran penyu Ujung Genteng. Walaupun memiliki nama yang sama, namun lokasinya berada jauh di ujung yang lain pantai. Di lokasi terakhir dalam OT ini, rombongan bisa berinteraksi dengan penyu-penyu dewasa yang jinak. Selain itu pengunjung lokasi ini juga dapat melihat lokasi telur-telur yang dipendam dalam pasir. Sesuai jadwal, setiap hari dilakukan pelepasan tukik ke laut, namun karena jadwal pelepasannya dilakukan di sore hari, kami tidak sempat menyaksikan pelepasan tukik tersebut. 

Penyu Jinak

Satu lokasi yang paling menarik menurut saya dalam explore kali ini adalah Pantai Ujung Genteng di lokasi penangkaran penyu ini. Pantainya sangat luas sekali dengan view laut berwarna biru. Sejauh mata memandang adalah hamparan pasir yang berbatasan dengan laut biru dengan latar belakang langit biru dengan sedikit awan. Sayangnya di lokasi ini pada saat itu, cuaca sangat panas. Panasnya menyengat sehingga saya tidak tahan berlama-lama berada di kawasan pantainya. 

Pasir Pantai, Langit dan Laut Biru

Perpaduan Sempurna, Pantai, Awan dan Laut 

Selepas dari titik point terakhir, perjalanan dilanjutkan dengan tujuan kembali ke Jakarta. Perjalanan pulang ini melewati kebun teh yang luas dengan jalan berkelok-kelok tajam. Karena kondisi jalan yang demikian, menyebabkan seorang peserta OT jackpot. Blessing in disguise, karena ada peserta yang KO, perjalanan dihentikan sementara di sebuah warung di kawasan Loji Simpenan, tepatnya di warung puncak Ahong. Di sini kami menikmati senja yang indah dari puncak bukit dengan view laut lepas. Pemandangan senja menguning dengan hamparan laut luas beserta guratan awan manja ini merupakan atraksi yang tidak termasuk dalam itinerary open trip kali ini. Namun ternyata view ini yang membuat saya menjadi bersyukur karena menjadi penutup yang berkesan.

Blessing in Disguise

Yang perlu menjadi perhatian bagi penyelenggara open trip ini adalah kondisi mobil yang kurang prima. Ketika melewati lubang atau gundukan yang tidak terlalu tinggi, terdengar bunyi yang sangat keras dari bagian roda. Apalagi kalau lubangnya dalam, suaranya terdengar keras sekali. Kondisi ini membuat kondisi yang tidak nyaman selama perjalanan. Namun demikian saya tetap bersyukur semua berjalan lancar sehingga kami dapat sampai di Jakarta dengan selamat.

Petualang Edisi Open Trip Ujung Genteng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...