Setelah pada open trip (OT) sebelumnya saya menjelajahi kawasan
Geopark Ciletuh, kali ini saya mengajak rekan saya untuk menikmati keindahan
alam di kawasan Ujung Genteng Sukabumi Jawa Barat. Ada beberapa lokasi yang
menjadi itinerary dalam OT kali ini. Lokasi tersebut adalah Curug Cikaso,
Pantai Karang Gantungan, Pantai Ujung Genteng, Penangkaran Penyu, dan tempat belanja
oleh-oleh. | Curug Cikaso |
OT ini dimulai dari meeting point Semanggi. Perjalanan dimulai
sekitar pukul 22.00 WIB dan sempat beberapa kali berhenti sebelum sampai di
lokasi pertama yakni tempat parkir mobil Curug Cikaso pada pukul 04.00. Kami
sempatkan untuk melanjutkan tidur terlebih dahulu sambil menunggu subuh dan
menunggu perahu yang akan membawa kami menuju curug Cikaso.
| Sebelum Lokasi Utama | Pukul 6.30 WIB rombongan mulai naik perahu menuju lokasi air terjun
Curug Cikaso. Perahu ini melewati sungai yang arusnya terlihat kuat. Di salah
satu titik, kami melewati pertemuan dua arus sungai yang terlihat dari warna
air yang mengalirinya. Kami melewati salah satunya untuk menuju ke lokasi yang
akan kamu tuju yakni curug Cikaso. | Menenangkan | Setelah naik perahu dengan durasi sekitar 10 menit kami sampai di
area Curug Cikaso. Cuaca saat itu cerah dengan hawa yang masih sejuk di pagi
hari. Curug Cikaso merupakan air terjun 3 lajur pada sebuah tebing yang
berukuran luas dan berdebit besar. Air terjun ini menurut saya megah karena
perpaduan dari tiga lajur tersebut.
Di depan air terjun terdapat pepohonan
rindang yang di sela-selanya terdapat kursi yang dapat digunakan untuk
memandangi keindahan alam ini. Selain itu ada spot foto yang lumayan curam
dan licin namun posisinya strategis untuk mengabadikannya dalam memori. Selain
keindahan alam di tempat ini, ada satu hal yang cukup menyedihkan bagi saya
yakni adanya tumpukan sampah yang mengambang di salah satu titik air terjun.
Volume sampah ini sangat banyak. Walaupun lokasinya agak tersembunyi, jika dibiarkan tanpa penanganan, sampah ini akan mengganggu pemandangan.
Lokasi kedua pada OT kali ini adalah Pantai Karang Gantungan. Untuk
menuju ke titik pantai ini, peserta OT harus naik perahu dan trekking di
siang bolong. Cuaca saat itu sangat panas sedangkan kapal tidak beratap.
Panasnya begitu terasa karena kami hanya bisa berdiam di perahu kecil ini. Turun
dari perahu, perjalanan dilanjutkan dengan trekking. Lokasi trekking ini bagi
saya tidaklah istimewa, masuk areal perkebunan warga tanpa kayu perindang
sehingga panasnya matahari semakin terasa menyengat.
| Panasnya wow banget |
Ketika sampai di lokasi dan melihat di sekeliling pantai ini, saya
meyakini bahwa usaha untuk mencapai lokasi ini kurang sepadan dengan view
yang ditawarkan. Bukan berarti lokasi yang dituju tidak bagus, tapi saya membandingkannya dengan usaha untuk mencapai lokasi ini yang cukup berat. | Butuh Effort yang Luar Biasa Untuk Sampai di Sini | Di area ini tidak banyak tempat yang
bisa dipakai untuk istirahat selain warung-warung penjual makanan instan dan
minuman ringan serta kelapa muda. Satu yang saya rekomendasikan apabila sudah
sampai disini adalah minum kelapa muda segar yang dijajakan penjual disana. Rasanya
beneran seger. | Santai di Pantai |
Yang saya sayangkan disini adalah banyaknya pepohonan yang dibabat sehingga menjadikan spotnya tidak terlihat alami. Banyak lahan yang dibuka
tanpa menyisakan pepohonan perindang kecuali beberapa pohon kelapa yang
menjulang tinggi.
Perjalanan kembali ke tempat parkir adalah ujian yang lumayan berat
juga. Dalam cuaca terik dan mataharia yang panas penyengat, rombongan kembali
melakukan trekking untuk kemudian menaiki perahu kecil. Sesi treking dan di
atas perahu ini merupakan yang paling tidak nyaman selama perjalanan ini. | Baliknya Lebih Kerasa Panasnya |
Dari pantai Karang gantungan, lokasi selanjutnya yang dituju adalah
kawasan pantai Ujung Genteng. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pantai Karang
Gantungan. Sebelum explore pantai ini, rombongan menikmati makan siang terlebih
dahulu. Selain makan siang, peserta OT ini juga bisa mandi di kamar mandi
yang tersedia. Bagi saya kawasan Ujung Genteng juga zonk, karena wilayah
pantainya yang terkesan sempit karena banyaknya bangunan serupa saung yang
memanjang. Kondisi di pantai ini sangatlah jauh dari ekspektasi saya.
Ditambah dengan cuaca yang sangat panas saat itu, lengkap sudah yang saya
rasakan. Meskipun demikian saya mengagumi jernihnya air di laut ini. Biru dan
jernih yang memanjakan mata. | Air Laut yang Sangat Jernih di Ujung Genteng |
Perjalanan berikutnya adalah menuju kawasan penagkaran penyu Ujung
Genteng. Walaupun memiliki nama yang sama, namun lokasinya berada jauh di ujung
yang lain pantai. Di lokasi terakhir dalam OT ini, rombongan bisa
berinteraksi dengan penyu-penyu dewasa yang jinak. Selain itu pengunjung
lokasi ini juga dapat melihat lokasi telur-telur yang dipendam dalam pasir.
Sesuai jadwal, setiap hari dilakukan pelepasan tukik ke laut, namun karena
jadwal pelepasannya dilakukan di sore hari, kami tidak sempat menyaksikan
pelepasan tukik tersebut. | Penyu Jinak |
Satu lokasi yang paling menarik menurut saya dalam explore kali ini
adalah Pantai Ujung Genteng di lokasi penangkaran penyu ini. Pantainya sangat
luas sekali dengan view laut berwarna biru. Sejauh mata memandang adalah
hamparan pasir yang berbatasan dengan laut biru dengan latar belakang langit
biru dengan sedikit awan. Sayangnya di lokasi ini pada saat itu, cuaca sangat
panas. Panasnya menyengat sehingga saya tidak tahan berlama-lama berada di
kawasan pantainya. | Pasir Pantai, Langit dan Laut Biru |
| Perpaduan Sempurna, Pantai, Awan dan Laut |
Selepas dari titik point terakhir, perjalanan dilanjutkan dengan tujuan
kembali ke Jakarta. Perjalanan pulang ini melewati kebun teh yang luas dengan jalan
berkelok-kelok tajam. Karena kondisi jalan yang demikian, menyebabkan seorang
peserta OT jackpot. Blessing in disguise, karena ada peserta yang KO,
perjalanan dihentikan sementara di sebuah warung di kawasan Loji Simpenan,
tepatnya di warung puncak Ahong. Di sini kami menikmati senja yang indah dari
puncak bukit dengan view laut lepas. Pemandangan senja menguning dengan
hamparan laut luas beserta guratan awan manja ini merupakan atraksi yang
tidak termasuk dalam itinerary open trip kali ini. Namun ternyata view ini
yang membuat saya menjadi bersyukur karena menjadi penutup yang berkesan. | Blessing in Disguise |
Yang perlu menjadi perhatian bagi penyelenggara open trip ini adalah kondisi mobil yang kurang prima.
Ketika melewati lubang atau gundukan yang tidak terlalu tinggi, terdengar
bunyi yang sangat keras dari bagian roda. Apalagi kalau lubangnya dalam, suaranya terdengar keras sekali. Kondisi ini membuat kondisi yang tidak nyaman
selama perjalanan. Namun demikian saya tetap bersyukur semua berjalan lancar
sehingga kami dapat sampai di Jakarta dengan selamat. | Petualang Edisi Open Trip Ujung Genteng |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar