Minggu, 11 Desember 2022

ArtJakarta: Event Pameran Seni yang Melebihi Ekspektasi

Selalu ada saat pertama kali dalam setiap hal dan tulisan ini merupakan pengalaman pertama kali saya menyaksikan pameran seni di Jakarta. Saya penasaran dengan event ini karena iklannya yang menurut saya sangat berhasil. Selain itu lokasi pamerannya dekat dan tiket masuknya murah, jadi saya tidak akan merasa rugi jika pameran ini tidak sesuai ekspektasi saya. By the way, ekspektasi awal saya terhadap pameran ini standar aja. Saya tidak mau berharap banyak, misalnya berharap mindset terbuka atau tergugah karena menyaksikan lukisan atau seni rupa lain yang spektakuler. 

ArtJakarta 2022

Pada tanggal 26 Agustus 2022 saya berkesempatan mengunjungi ArtJakarta yang digelar di JCC Senayan. Karena lokasinya dekat dengan kosan, saya cukup bawa motor ke lokasi acara. Adapun tiket masuk acara sudah saya beli beberapa hari sebelumya melalui aplikasi online. Situasi di gate masuk saat itu lumayan ramai namun tidak terlihat antrian panjang di pintu masuk. 

Pertama kali masuk, saya melihat beberapa seni rupa yang kurang menarik perhatian saya. Namun semakin masuk ke dalam area pameran ada karya rupa, seni lukis, patung, instalasi, dan visual teknologi yang membuat saya merasa bahwa saya beruntung bisa menikmati karya seni yang luar biasa.

Karya pertama yang paling memukau menurut saya adalah karya I Nyoman Nuarta. Detail karyanya luar biasa. Bagi saya karya seni rupanya membawa makna mendalam contohnya pada karya patung lokomotif melengkung. Pada sudut belakang patung ini, terdapat detail beberapa orang yang terejepit di pintu. Jika melihat langsung, pengunjung akan bisa merasakan emosi yang dibawakan oleh sang maestro. Selain lokomotif melengkung, di stand I Nyoman Nuarta juga terdapat patung arca 3 rupa, motor menembus batas, Candi Nirwana, Moses. Cukup lama saya menghabiskan waktu di stand ini karena dari sekian banyak maestro yang karyanya dipamerkan di sini, nama I Nyoman Nuarta adalah yang paling familiar dengan karya masterpiecenya Garuda Wisnu Kencana di Bali. 

by I Nyoman Nuarta
by I Nyoman Nuarta
Bermakna Apa?
by I Nyoman Nuarta

Beralih ke stand pameran yang lain, ada karya-karya lukisan dari berbagai aliran. Saya bukan ahli seni dan tidak paham aliran apa yang dibawakan dari sebuah lukisan. Saya hanya berusaha menebak mengenai apa maksud dari sebuah karya, baik dari judul, komposisi, warna hingga nuansa yang diberikan. Selain itu saya berusaha masuk ke dalam makna karya seni tersebut dengan membiarkan saya larut ke dalam perasaan yang muncul dari persepsi dan apresiasi saya terhadap visual yang sedang saya saksikan. 

Kenyataan (dan) Kehidupan

Colorful Justice
Kembali Ke Alam

Overthinking

Ada beberapa karya lukis yang sempat membuat saya berdiri mematung ketika menikmatinya. Dari sekian gambar tersebut, ada lukisan wanita-wanita yang sedang memetik bunga. Saya menyukai lukisan semacam ini karena komposisi warnanya yang kaya dan nuansa ketenangan kedamaian yang disampaikannya. Selain itu ada juga lukisan dewi kebajikan yang membawa timbangan dan pedang. Goresan warna warni berpadu dengan obyek utama gambar bagi saya merupakan perpaduan yang memukau. 

Lukisan yang Saya Lihat dengan Durasi Terpanjang 

Di sudut lain pameran, ada karya seni miniatur yang ditampilkan. Stand ini mendapat banyak perhatian yang terlihat dari banyaknya pengunjung yang bergantian memfoto dan berfoto dengan latar patung-patung tersebut. Patung-patung ini sangat unik, saya terkesima karena pembuatnya mempunyai imajinasi sedemikian luas sehingga menciptakan karya seunik ini. 

Lucu

Ada juga berbagai jenis seni rupa dengan berbagai macam jenis dan makna. Mulai dari patung mungil seperti gambar di atas hingga alat musik yang ditampilkan sedemikian rupa. Mungkin gambar-gambar di bawah ini bisa lebih memperjelas maksud saya dibanding jika dideskripsikan dengan kata-kata.

Make Peace No War

Hanging Marbles

Thailand Punya

Religious

Seni yang Mengayakan
Saya yakin bahwa proses membuat karya seni seperti yang dipamerkan dalam artJakarta ini tidaklah sederhana. Salah satunya adalah lukisan berukuran sangat besar yang ternyata merupakan kumpulan tulisan berukuran kecil yang membentuk gambaran wajah dan latar belakangnya. Jika dilihat dari jarak yang relatif jauh, lukisan ini terlihat seperti goresan biasa, namun perasaan takjub akan muncul jika kita mendekat dan membaca tulisan-tulisan yang menyusun lukisan ini. 

Ada beberapa tambahan informasi singkat yang bisa saya share di sini. Pertama Peserta pameran ini berasal dari berbagai negara, antara lain dari Singapura, Jepang, Thailand, Hongkong dan Filipina. Peserta mancanegara tersebut melengkapi peserta pameran dari dalam negeri yang jumlahnya mendominasi. Peserta pameran teersebut membuat ruangan luas di JCC terasa penuh dengan berbagai karya yang menampilkan keunikannya masing-masing.

Selain peserta yang berasal dari berbagai negara, pengunjung pada sore itu juga beragam. Ada banyak ekspatriat yang mengunjungi pameran ini. Hal ini terlihat dari ciri fisik serta Bahasa yang digunakan. Di samping itu, outfit yang dipakai juga colorful. Ada banyak pengunjung yang memakai pakaian dan aksesoris unik yang semakin menyemarakkan event ini. 

Suasana Di ArtJakarta 2022

Kedua, ada Children Activity berupa sebuah ruangan khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak untuk menunjukkan bakat seninya. Di booth ini, anak-anak difasilitasi dengan berbagai jenis peralatan untuk dapat mengekspresikan semangat dan emosinya ke dalam media yang telah disediakan. Hal ini merupakan aktifitas yang patut diapresiasi, karena pengenalan seni tidak hanya dilakukan dengan menyaksikan namun juga berinteraksi langsung dengan proses penciptaan karya seni itu sendiri. 

Kids Corner

Berikutnya dalam event ini ada VIP Lounge dimana pengunjung yang telah mendaftar dapat memasuki area terpisah dan dapat menikmati sajian dari panitia. Dalam area ini terdapat juga tempat duduk yang bisa digunakan untuk menghilangkan penat di kaki.

Terakhir dan yang saya apresiasi adalah fasilitas air mineral gratis di beberapa titik yang mudah dijangkau. Hal ini sangat baik mengingat ketika kita menikmati satu per satu karya seni ini kemungkinan kita akan melupakan kebutuhan asupan cairan dalam tubuh. Good job buat penyelenggara event. 

Agenda Tahun depan

ArtJakarta merupakan pengalaman pertama saya menyaksikan pameran seni kontemporer. Dari ekspektasi awal yang tidak terlalu tinggi, saya justru mendapatkan impresi yang melebihi ekspektasi saya ketika menyaksikan event ini. Dari pengalaman pertama ini, besar kemungkinan saya akan menyaksikan event-event semacam ini pada kesempatan-kesempatan berikutnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...