Selasa, 06 Desember 2022

Open Trip Karang Potong: Jauuuh, Tapi Sangat Layak Dicoba

Ini adalah keikutsertaan open trip kesekian kali bersama Explorer.id. Bagi saya, ini adalah OT yang menurut saya paling nyaman karena kondisi mobil yang prima dan driver yang sangat berpengalaman. Meskipun duduk di baris 4 atau kedua dari belakang, saya tetap bisa menikmati perjalanan kali ini. Good job untuk Explorer.id dalam memilih kendaraan dan driver yang bertugas. 

Karang Potong Ocean View

Perjalanan kali ini dimulai dengan naik kendaraan dari Halte Slipi Jaya, saya naik dari tempat ini karena jalan menuju titik meeting point di Semanggi sedang macet setelah hujan. Selain itu dengan naik dari tempat ini, kami bisa memilih kursi yang strategis. Dari Semanggi perjalanan dimulai pada pukul 11. Karena sudah malam, kondisi jalan sudah tidak terlalu macet sehingga kendaraan dapat melaju dengan lancar. 

Santorini Van Cianjur

Karena lokasinya sangat jauh, rombongan tiba di lokasi pertama pada pukul 7 pagi, setelah sebelumnya mampir di suatu lokasi untuk menunaikan sholat subuh. Karang Potong ocean view merupakan lokasi  wisata spot foto dan kuliner yang terletak di sisi selatan Kabupaten Cianjur. Selain spot foto dan arena kuliner, ada juga penginapan dengan view menghadap ke laut. Lokasi wisata ini cocok buat ambil foto-foto karena banyak sekali spot yang instagramable, mulai dari tiruan Santorini, rumah pantai, gelaran karpet rumput sintetis, dan spot-spot foto buatan lain. 

Salah Satu Spot di Karang Potong

Di kala pagi, lokasi Karang Potong Ocean View sangat cocok untuk menikmati suasana sambil mendengarkan deburan ombak dan hembusan angin. Kondisi saat itu cuaca cukup mendukung, cerah berawan sehinggga panas tidak terasa menyengat di kulit. Namun demikian, dengan jaraknya yang begitu jauh dan jalur jalan yang sempit dan berkelok-kelok, sepertinya tidak perlu sering-sering kesana. 

Pukul 9, rombongan petualang lanjut menuju ke lokasi berikutnya, Yakni EcoPark Curug Tilu. Dalam perjalanan menuju ke lokasi ini, pemandangan hamparan kebun teh di kawasan Rancabali begitu memanjakan mata. Pemandangan hijau dedaunan serta kontur pegunungan dipadu dengan cuaca mendung saat itu sangatlah berkesan. Apalagi ketika kendaraan memasuki area berkabut yang seakan menimbulkan aura mistis dalam perjalanan. Selalu menyenangkan dapat menyaksikan pemandangan alam yang indah yang disajikan dari hamparan kebun teh yang sangat luas ini.

Ecopark Curug Tilu, Sejuk dan Menyegarkan

Rombongan sampai di Curug Tilu pukul 12.00 bertepatan dengan waktunya makan siang. Makan siang di tempat ini sudah dipesan sebelumnya. Technically, seharusnya saat datang, kami tinggal makan. Namun karena salah koordinasi, terpaksa kami menunggu agak lama sampai makanan kami siap. Untunglah menu makan siang waktu itu lumayan nikmat, jadi kami bisa memaafkan keterlambatan penyajian makanan.

Dikelilingi Hamparan Kebun Teh
Tentang Ecopark Curug Tilu, lokasi ekowisata ini adalah lokasi terpadu yang memadukan pemandangan alam berupa hamparan kebun teh, air terjun buatan, kolam air dengan campur tangan manusia hingga penginapan model glamping. Ada banyak sekali spot foto di lokasi ini. Mulai dari ayunan di antara pohon teh, kursi manja, air terjun, jembatan hingga danau buatan.
Ditata Sedemikian Rupa
Curug Tilu

Di Area Ecopark Curug Tilu memang ada restoran yang dikelola oleh manajemen, namun jika mau mencicipi jajanan yang merakyat, pengunjung bisa juga menikmati makanan khas sekolahan seperti cilok, bakso dan martabak yang dijual di area parkiran. 

Pukul 1.30 kami menuju ke lokasi tempat penjualan oleh-oleh yakni Rest Area Sari Intan. Menurut saya, tempat oleh-oleh ini adalah yang paling murah diantara lokasi belanja oleh-oleh sebelumnya. Saya membeli peyeum, dodol dan keripik bayam di tempat ini buat dinikmati sekembali di Jakarta. Selain lokasi oleh-oleh, di tempat ini terdapat musholla dan toilet yang bersih. 

Rest Area dan Pusat Oleh-Oleh Khas Priangan Sari Intan

Harga Makanan Lebih Murah

Lokasi terakhir adalah D’Riam Riverside. Lokasinya tidak jauh dari tempat oleh-oleh. Kami tiba pukul 3.10 WIB dan langsung menuju ke lokasi wisata yang memanfaatkan pemandangan sisi sungai. Lokasi wisata ini nampak sekali diatur dan ditata dengan perencanaan matang dan terpadu. Mulai dari restoran, penginapan, lokasi perkemahan dan tidak lupa spot-spot foto yang unik. Beberapa spot foto dalam area wisata ini berbayar, dengan kata lain pengunjung harus membayar terlebih dahulu dan nantinya akan ada petugas yang memandu dan mengambil foto. Spot-spot ini antara lain ayunan gantung, tenda gantung, dan jembatan bambu. 

D'Riam Riverside

Area D’Riam Riverside menurut saya sangat luas dan cocok digunakan sebagai lokasi wisata bersama keluarga. Hawanya yang sejuk dan jauh dari keramaian akan membuat pengunjung dapat merasakan ketenangan, atau istilah katanya healing. 

Instagrammable

Nuansa Bali di D'Riam Riverside

Cocok Buat Healing
Bamboo Bridge

Namun demikian ada yang saya sayangkan dari tempat ini. Terlihat ada beberapa detail baik dari bangunan maupun ornamen yang sudah tidak terawat. Informasi dari sesama pengunjung yang pernah mengunjungi lokasi ini beberapa tahun lalu, tempat ini sudah banyak berubah, atap-atap dari daunnya sudah mulai rontok, besi-besi pada beberapa instalasi tambahan mulai berkarat, toiletnya sudah tidak sebersih dulu. Perbedaan lainnya adalah kini tempat ini menjadi sangat sepi. Dulu untuk dapat melakukan sesi foto di atas ayunan atau tenda terbang, pengunjung harus antri beberapa lama. namun kini sudah tidak terlihat aktifitas tersebut.

Kalau Malam Kayaknya Syahdu (atau malah syerem?)
Puas menjelajahi D’Riam Riverside, pukul 4.20 waktunya rombongan balik ke Jakarta. Kondisi cuaca hujan pada saat di perjalanan turut membuat suasana menjadi syahdu. Rombongan sempat berhenti sebentar di rest area KM 77 untuk menunaikan sholat. Alhamdulillah perjalanan kembali ke Jakarta berlangsung dengan lancar. 
Santai di Pantai
Sebagai catatan tambahan, kondisi mobil sangat prima, begitupun juga driver kali ini sangat handal, smooth dan mengutamakan keselamatan. Dengan kondisi jalan sempit, berkelok-kelok, driver mampu membawa kendaraan dengan baik. Tidak mengherankan jika open trip bersama explorer.id sangat banyak peminatnya. Good job explorer.id dan semoga kualitasnya tetap terjaga atau meningkat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...