Minggu, 11 Desember 2022

Sholat Tarawih di Masjid Agung Sunda Kelapa

Sudah sejak lama saya ingin bertarawih di Masjid Sunda Kelapa ini. Ada beberapa alasan yang menjadikan saya sangat berharap untuk dapat beribadah di sini, pertama pemberi materi kultum di masjid ini adalah para cendekia yang sudah termasyhur keilmuannya. Kedua, masjid ini adalah salah satu masjid yang popular di Jakarta. Ketiga, lokasi masjid ini relative dekat jaraknya dari kosan saya. 

Gerbang Masjid Agung Sunda Kelapa

Alhamdulillah pada tanggal 24 April 2022 saya berkesempatan untuk menunaikan sholat tarawih berjamaah di masjid ini. Untuk arsitektur bangunan masjid, menurut saya bangunan masjid Sunda Kelapa ini tipikal masjid yang umum di Indonesia. Luasan masjid ini pun menurut saya juga sebagaimana kebanyakan masjid Indonesia.

Karena masih menerapkan protokol kesehatan, lantai masjid tidak dipasangi karpet. Lantai masjid jadi terasa sangat dingin, apalagi saya hanya membawa sebuah sajadah lipat yang sangat tipis. Yang lebih special adalah, dengan suhu lantai yang sangat dingin, kipas angin masjid masih tetap dinyalakan. Adem to the max. 

Adem to The Max

Pengisi Kultum pada malam itu disampaikan oleh Hj Amany Lubis dengan tema “Dengan Akhlakul Karimah Membangun Umat”. Terus terang saya kurang mendapatkan insight dari ceramah ini karena kurang konsentrasi dalam mendengarkannya. Adapun Imam Sholat tarawih adalah Syekh Essam Al-Mezjaji yang berasal dari Mezjaji negeri Yaman.  Bacaan ayat-ayat suci al-Quran oleh sang imam  dalam tarawih ini sangat istimewa. Suaranya sangat merdu hingga durasi sholat yang cukup panjang tidak terlalu terasa.

Sholat tarawih di masjid Sunda Kelapa merupakan salah satu sholat tarawih terlama yang pernah saya ikuti. Ketika saya bandingkan antara waktu mulai dan setelah salam, ada jeda selama 9 menit waktu yang berjalan. Jika dihitung, maka setiap rokaat dilalui dalam waktu kira-kira empat setengah menit. Untungnya sholat tarawih di masjid ini delapan rokaat dengan empat salam. Kalau 20 rokaat, mungkin saya sudah kabur duluan. ups.. 


Pelataran Masjid Selepas Tarawih
Wisata Kuliner di Depan Gerbang Masjid

Semoga tahun depan pandemi Covid sudah benar-benar hilang sehingga karpet di masjid ini sudah dipasang kembali sehingga saya dan para jamaah lain tidak kedinginan saat melaksanakan ibadah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...