Minggu, 08 Juli 2018

Nonton Coldplay, The Best Band of the World


Sebelum berangkat ke UK aku mempunyai cita-cita nonton konser musik klasik di theatre atau hall. Namun sampai dengan selesainya masa studiku di UK, aku tidak sempat menyaksikan pagelaran musik klasik apapun. Namun demikian aku masih bersyukur mendapat kesempatan menonton konser salah satu band terbaik di dunia yakni Coldplay.
Tiket Lungsuran Coldplay 
Pada awalnya aku tidak berniat menonton konser Coldplay ini. Saat rekan-rekanku di Nottingham sibuk membeli tiket presale, aku sama sekali masih belum tertarik. Selain karena harganya mahal, aku juga tidak terlalu tune-in dengan jenis musik yang dibawakan oleh Coldplay. Tapi emang kalo rejeki ngga bakal kemana. Tanpa kuduga ada salah satu teman yang batal nonton dan menawarkan tiketnya kepadaku dengan harga sesuai yang tertera di tiket. Padahal bisa saja dia menaikan harga tiketnya dan mengambil keuntungan dari sana atau menjual ke orang lain yang berani menawar lebih tinggi. Rejeki anak sholeh.. ehh,, anak band.
Hari itu tanggal 11 Juli 2017. Aku bersama rekan-rekanku berangkat ke Principality Stadium di kota Cardif Wales untuk menonton konser Coldplay. Total kami menyewa 3 mobil yang masing-masing diisi 4 sampai 5 penumpang. Perjalanan panjang dari Nottingham menuju Cardif memakan waktu sekitar 4 jam dan selama perjalanan hujan turun tiada henti. Syukurlah walau cuaca sedang tidak bagus, kami dapat sampai dengan selamat di kota Cardif.
Setelah memarkirkan kendaraan di salah satu mall, kami bergegas menuju ke lokasi acara yang jaraknya masih lumayan jauh. Kami semua berjalan dalam cuaca hujan dengan memakai atribut anti hujan masing-masing. Sebelum mengantri untuk masuk stadion, aku sempatkan untuk memakan bekal yang aku bawa dari rumah. Karena kelaparan dan ga nemu lokasi makan yang memadai, akhirnya aku makan di salah satu lorong di luar stadion. Kalo inget saat itu, ngerasa gada bedanya sama gelandangan.
Setelah perut kenyang, aku menuju ke lokasi antrian sesuai dengan nomor tiket. Setelah beberapa lama mengantri dalam cuaca dingin dan dibawah guyuran hujan aku akhirnya dapat melewati pos pemeriksaan tiket dan pengawasan keamanan tanpa halangan.
Band Pembuka Beraksi
Di dalam stadion, para spectators sudah disuguhi oleh konser pembuka dari band yang tidak aku ketahui namanya. Band ini lumayan atraktif dalam memacu tensi penonton setelah kedinginan dan kehujanan saat mengantri masuk arena konser. Pada saat konser pembuka ini aku mengamati betapa stadion yang sebegitu besar dapat dimanfaatkan menjadi sebuah theatre raksasa. Hari itu di stadion Principality dipasang panggung megah dengan tata cahaya luar biasa dan dua layar relay di sisi kanan dan kiri. Sebagai faktor utama keberhasilan suatu konser, sound system yang digunakan saat itu juga tertata dengan sempurna dengan kekuatan yang luar biasa. Dengan penataan yang tepat, semua spectators dapat mendengarkan konser dengan kualitas yang sama walaupun berbeda-beda lokasinya. Satu info tambahan, walaupun saat itu kota Cardif sedang diguyur hujan, namun penonton konser tetap aman dari dinginnya cuaca karena atap stadion ditutup untuk melindungi para penonton. Luar biasa.

Coldplay.. Akhirnya sang penampil utama menunjukkan aksinya. Suasana stadion seketika bergemuruh ketika sang vokalis menyapa dan mengajak penonton yang hadir untuk ikut bernyanyi. Terus terang saja aku bukan termasuk penggemar Coldplay. Karenanya, aku tidak hafal lagu-lagunya, kecuali reff-reff lagu-lagunya yang familiar di telinga. Namun demikian aku tetap dapat menikmati hantaran musik yang disampaikan dengan apik oleh Coldplay malam itu. Aku hanya penikmat musik yang suka dengan tata sound system dan konser yang bagus, dan kebetulan Coldplay, dengan didukung dengan kualitas tata sound system yang luar biasa, menampilkan konser yang sempurna.
Tata Cahaya yang Luar Biasa
Riuh Spectators Menyanyi Bersama

Stadion Bola Yang Penuh dengan ColdplayHolic
Mohon maklum anak ndeso nonton konser band dunia, aku masih belum habis pikir gimana caranya gelang plastik yang diberikan panitia bisa menyala warna-warni secara otomatis. Gelang ini menjadikan konser menjadi semakin semarak karena dipakai oleh hampir semua penonton yang hadir. Pada saat-saat tertentu gelang ini tidak menyala, namun pada saat yang lain gelang ini bergonta-ganti warna mengikuti dentuman musik yang dibawakan oleh Coldplay. Sekali lagi, luar biasa.
Konser Coldplay ini berlangsung selama 2 jam. Selama itu Coldplay dengan enerjik membawakan lagu-lagu andalannya. Sebagaimana Coldplay selaku penampil utama, penonton konser ini juga tidak pernah kehabisan energi untuk bergerak bersama mengikuti irama lagu. Benar-benar konser dan malam yang luar biasa bagi semua yang terlibat dalam pagelaran ini. Di tengah-tengah konser, Coldplay sempat menutup konser dan pamitan dari panggung. Namun tidak lama kemudian, seluruh personel Coldplay tiba-tiba muncul di tengah-tengah lapangan dan memainkan beberapa lagu dengan  konsep akustik. Setelah itu, Coldplay kembali lagi ke panggung utama untuk meneruskan beberapa lagu.
Pindah Stage, Main Akustik, Memuaskan Penonton
Tidak terasa konser megah dan terbaik ini harus berakhir. Aku sangat puas karena konser Coldplay merupakan konser yang ditunggu-tunggu oleh banyak penggemarnya di seluruh dunia. Selepas ucapan perpisahan oleh Chris Martin, saatnya kembali ke Nottingham, saatnya kembali ke kehidupan “normal”. Di perjalanan kembali ke Notts, kami berombongan sempat  istirahat sebentar di rest area untuk makan malam. Setelahnya kami langsung kembali ke Notts non-stop. Perjalanan pulang tersebut menjadi perjalanan yang seru karena di perjalanan kami melihat pergantian dari gelap ke terangnya pagi.
Setelah mengembalikan mobil ke perusahaan rental, kami kembali ke tempat tinggal kami masing-masing dengan perasaan lega karena sudah terpuaskan dengan konser level dunia dan kembali tanpa kekurangan suatu apapun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Palembang, Kota Yang Mengesankan

Musim penerimaan CPNS tahun anggaran 2021 membawa banyak berkah bagi saya. Dalam rangka proses rekrutmen tersebut, saya berkesem...