Momen
pergantian tahun seringkali diperingati dengan pesta kembang api. Di banyak tempat, diadakan pesta kembang api dengan meriah. Salah satu
spot yang paling terkenal untuk menyaksikan pesta kembang api tersebut adalah
di sungai Thames London dengan sentral atraksi di London eye. Aku beruntung mendapat
kesempatan untuk menyaksikan kemeriahan pesta kembang api pada malam pergantian
tahun baru 2016 ke 2017, dan berikut catatanku saat ikut meramaikan malam pergantian tahun di London.
Gedung Parlemen Inggris dengan Menara Ikoniknya, Big Ben
Aku
berangkat dari Nottingham bersama teman-teman sesama mahasiswa menggunakan bus
Snap. Aku sempat merasa akan terkena serangan jantung ketika mengejar jadwal
bus ini. Aku berlari kencang karena bus Indigo yang seharusnya tepat waktu, ternyata
telah lewat lebih awal dari jadwalnya. Terpaksa kami lari menuju ke tempat
pemberhentian bus Snap di South Gate UoN. Serasa jantung mau copot jika mengingat momen ngejar bus ini.
Perjalanan
dari Nottingham ke London memakan waktu sekitar 3 jam. Setiba di London, kami
langsung explore salah satu kota terbesar dan terpopuler di dunia ini mulai
dari area Trafalgar square. Saat itu walau cuaca sangat dingin, lapangan ini
dikunjungi banyak sekali turis. Semua spot yang ada tidak luput dari bidikan
turis-turis ini untuk diabadikan menggunakan gadget masing-masing.
Sisi Lain Trafalgar Square
Dari
lapangan Trafalgar, kami menuju kearah gedung parlemen Inggris. Karena
mendekati malam tahun baru, jalan dari Trafalgar hingga ke jembatan parlemen
building ditutup untuk kendaraan bermesin. Kebijakan ini membuat kami bebas
menyusuri jalan dan menikmati suasana London sebelum pergantian tahun.
Big Ben London
Setelah
beberapa saat sampailah kami di samping gedung parlemen Inggris. Gedung dengan ikon
Menara Bigben-nya. Melihat langsung menara ini membawa sensasi yang berbeda.
Inilah salah satu menara paling populer di dunia. Aku jadi teringat bahwa saat
SD dulu aku sering menggambar menara ini. Syukurlah aku bisa melihatnya
langsung di kemudian hari. Gedung parlemen Inggris ini bersebelahan dengan
Westminster Abbey, Gedung katedral terbesar di Inggris. Selain sangat besar,
katedral ini juga sangat indah. Selain Westminster Abbey, terdapat gedung-gedung
penting di sekitar area ini.
Westminster Abbey
Abraham Lincoln Statue
Dari kawasan gedung parlemen Inggris, kami menyusuri jalan menuju ke Buckingham palace. Kami
melewati sebuah taman yang memanjang yang diberi nama Saint James’ Park. Taman ini memanjakan kami
dengan pemandangan pepohonan tak berdaun khas musim dingin. Di ujung taman ini
berdiri megah dan annggun istana kerajaan Inggris, Buckingham Palace. Jika
dilihat dari foto atau video, istana ini mungkin terlihat biasa saja, namun
saat melihatnya langsung ada nuansa yang berbeda yang menimbulkan kekaguman
pada istana yang satu ini.
Buckingham Palace
Dari istana
Buckingham palace, kami sempatkan untuk menaruh barang-barang di penginapan
kami. Kami mendapatkan penginapan yang cukup jauh jaraknya dari pusat kota London.
Karena jarak yang jauh ini, kami harus naik kereta bawah tanah atau yang
populer dengan istilah tube. Inilah saat pertama kali aku naik kereta
bawah tanaah di London. Aku sangat excited saat itu. Memasuki terowongan bawah
tanah dengan escalator yang cukup dalam mampu menimbulkan sensasi yang luar biasa.
Wow aja. Ada jaringan bawah tanah secanggih dan semodern ini. Maklum yes ane
anak kampung. Sering melongo kalo lihat ada kemajuan semacam ini.
Pertama Kali Naik Tube, Kereta Bawah Tanah London
Selepas
menaruh barang, kami kembali ke areal Westminster untuk bersiap menyaksikan
pesta kembang api menyambut pergantian tahun baru. Sayangnya saat itu kami
kehabisan tiket sehingga tidak bisa menyaksikan pertunjukan kembang api tersebut
dari sisi sungai Thames. Kami terpaksa menyaksikan dari salah satu sudut Saint
James’ Park. Walaupun terhalang beberapa gedung, namun dari lokasi ini pesta
kembang api tersebut masih dapat dinikmati.
Hitungan
mundur dimulai. Beberapa saat kemudian pertunjukan kembang api spektakuler
dimulai. Kembang api berbagai macam ukuran, jenis dan warna bergantian
menunjukkan aksinya dan mengundang kekagumanku atas kecanggihan penataan
pertunjukan kembang api ini. London eye menjadi sentral dari pertunjukan spektakuler ini. Dengan ukurannya yang besar, rangka baja komidi putar atau bianglala
raksasa ini menjadi tempat peluncuran kembang api yang menjadikan pesta malam
itu menjadi semakin semarak. Tak Setelah beberapa lama, pertunjukan kembang apipun harus
berakhir. Kami puas walaupun harus menyaksikannya dari kejauhan. Setidaknya
kami punya cerita pernah menyaksikan pertunjukan kembang api malam tahun baru
di London. Hehehe.
Happy New Year!
Seusai pertunjukan
kembang api tersebut, kami kembali menuju ke penginapan dengan menggunakan
tube. Malam (sampai pagi) yang melelahkan sekaligus mengesankan.
Keesokan
harinya kami melanjutkan petualangan kami di London. Tujuan kami kali ini
adalah Greenwich. Lokasi perbatasan garis batas bujur timur dan bujur barat. Kami sekali
lagi menggunakan tube untuk menuju ke lokasi ini. Yang menjadikan perjalanan
kami seru, kami naik tube dibagian paling depan. Karena tube kami otomatis,
jadi tidak ada masinis yang mengoperasikannya. Kami naik tube dengan jarak yang
cukup jauh dan merasakan sensasi naik tube mulai dari dalam perut bumi sampai
dengan posisi kereta di atas jalan raya. Benar-benar pengalaman yang luar
biasa.
Pagi yang Menyegarkan di Greenwich
Menuju Royal Observatory Greenwich
@University of Greenwich
Sesampai di
Greenwich, kami disambut dengan hujan gerimis. Untunglah gerimis ini
berlangsung singkat sehingga kami bisa segera ke Royal Observatory Greenwich.
Tempat ini merupakan observatorium yang juga menjadi penanda garis batas prime meridian, batas antara Bujur Timur dan Bujur Barat.
Batas Bujur Timur dan Bujur Barat
Meneropong Bintang
Lokasi observatorium ini ini sangat strategis. Berada di atas bukit dengan view pemandangan
taman yang luas dan latar belakang kota London di kejauhan. Untuk memasuki
observatorium ini pengunjung diharuskan membayar sebesar 10 Pounds, harga yang relatif
mahal untuk ukuranku. Kawasan observatorium ini selayaknya sebuah museum. Banyak sekali koleksi peninggalan dan sejarah yang dipamerkan disini, diantaranya, sejarah tentang pendirian museum ini dan sejarah tentang penemuan mesin penunjuk waktu. Koleksi-koleksi disini
menunjukkan bahwa penemuan dan pembuatan mesin penunjuk waktu sangatlah rumit
dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam observatorium ini juga ditunjukkan
tentang perkembangan mesin penunjuk waktu dari jaman ke jaman. Semakin modern,
mesin tersebut menjadi semakin ringkas dan sederhana.
Koleksi Royal Observatory Greenwich
Penghargaan Kepada Royal Observatory Greenwich
Selepas
melihat koleksi di dalam observatorium kami sempatkan untuk menikmati pemandangan
kota London dari kejauhan. Cukup lama kami menikmati pemandangan ini karena
pemandangan dari sini memang benar-benar indah. Dari observatorium ini kami turun
bukit untuk selanjutnya menuju ke pinggiran sungai Thames. Karena turun hujan
dan udara sangat dingin, kami putuskan untuk segera kembali ke pusat kota
London untuk menyusuri kota dan mengunjungi beberapa lokasi terkenal.
View Kota London dari Kejauhan
Salah Satu Obyek di Greenwich
Dengan naik
tube, sampailah kami di lokasi pertama yakni London Bridge. Jembatan ini
merupakan mahakarya dari jaman dahulu yang masih terlihat megah hingga
sekarang. Bangunan ini sangat ikonik dan terjaga kondisinya. Saat itu cuaca
dingin terasa menusuk sehingga kami tidak bisa berlama-lama di jembatan ini. Di
dekat jembatan ini terdapat London Tower, semacam istana yang dikelilingi
banteng tinggi. Kami hanya bisa menyaksikan dari luar karena tidak punya cukup
waktu untuk menyusuri bagian dalam bangunan ini. Dari kawasan ini kami
melanjutkan explore menuju ke London Eye.
London Bridge
London Tower
Cuaca
dingin plus hujan membuat kami harus sesekali berhenti di pelataran toko atau
masuk ke dalam pertokoan untuk menghangatkan badan. Dalam cuaca yang dingin ini, tanganku sering
terasa sakit walaupun sudah memakai sarung tangan tebal. Karenanya aku beberapa
kali harus mengupayakan agar dingin tidak semakin mebuat tanganku tersiksa.
London Eye dan Thames River
Dari bawah
London eye, aku hanya bisa mengagumi struktur tempat hiburan yang sangat besar
ini. Baja bertaut berukuran raksasa dan kapsul canggih dengan jumlah yang
banyak menjadikan London Eye menjadi ikon baru kota London menjajar ikon-ikon
lain yang sudah ada sebelumnya. Tidak terlalu lama kami disini karena kami
sudah tersiksa dengan dinginnya cuaca London di puncak musim dingin ini.
Setelah mengabadikan gedung parlemen Inggris di malam hari di dalam memory
kamera. Kami lanjut menuju ke lokasi pemberangkatan bus Megabus di Victoria
Coach Station London untuk kembali ke Nottingham.
Big Ben in The Night
Malam
pergantian tahun di London membawa kesan tersendiri bagaimana puluhan ribu
orang berkumpul untuk menyaksikan salah satu pertunukan tahun paling spektakuler di dunia. Di sisi lain cuaca dingin dan hujan yang mengguyur terus terang
menjadikan petualangan kami tidak sepenuhnya sesuai harapan. Namun demikian,
perjalanan explore London selama dua hari ini akan terkenang sebagai salah satu
cerita seru sewaktu di UK.
Gedung Parlemen Inggris dengan Menara Ikoniknya, Big Ben |
Sisi Lain Trafalgar Square |
Big Ben London |
Westminster Abbey |
Pertama Kali Naik Tube, Kereta Bawah Tanah London |
Happy New Year! |
Pagi yang Menyegarkan di Greenwich |
Menuju Royal Observatory Greenwich |
Batas Bujur Timur dan Bujur Barat |
Meneropong Bintang |
Koleksi Royal Observatory Greenwich |
Penghargaan Kepada Royal Observatory Greenwich |
View Kota London dari Kejauhan |
Salah Satu Obyek di Greenwich |
London Bridge |
London Tower |
London Eye dan Thames River |
Big Ben in The Night |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar