Minggu, 08 Juli 2018

The Beatles Story, Menyaksikan Peninggalan Band Terkemuka di Masanya


The Beatles Story Albert Dock Liverpool

Sebelumnya aku tidak mempunyai rencana untuk mengunjungi museum ini pada saat datang ke kawasan Albert Dock Liverpool. Namun saat melihat kesempatan yang mungkin tidak akan datang lagi nantinya, aku dan rekanku, Rendy, akhirnya memutuskan untuk tidak menyia-nyiakannya. Dengan tiket sebesar 14 Pound per-orang, aku melihat koleksi peninggalan salah satu band yang terbesar dan terpopuler sepanjang masa, The Beatles.
Lorong Pertama, Tempat Pembelian Tiket
Seusai melakukan pembayaran tiket, semua pengunjung mendapatkan satu alat guide portable yang digunakan sepanjang tour di museum ini. Alat portable ini akan menunjukan gambar serta audio yang menjelaskan mengenai tempat yang sedang dipamerkan. Alat ini sangat membantu setiap pengunjung untuk lebih memahami sejarah serta kisah tentang apa saja, baik barang, replika maupun set yang sedang dipamerkan.
Kisah Masa Kecil Personel The Beatles
Dari lokasi pengambilan alat bantu guide, pengunjung disuguhi foto dan penjelasan mengenai kisah masa kecil masing-masing personel hingga akhirnya mereka berkenalan dan berkumpul dengan personel yang lain. Berikutnya dipamerkan alat-alat musik yang pertama kali digunakan oleh personel-personel the beatles, mulai dari gitar akustik, drum set hingga alat pemutar musik yang sudah jadul.
Diantara Alat-Alat Pertama yang Dipakai Personel the Beatles 

Museum ini berusaha menampilkan sejarah the Beatles secara total. Banyak setting lokasi yang berkaitan dengan sejarah the Beatles, diantaranya lokasi bar atau pub pertama mereka berkumpul atau nongkrong. Museum ini juga menampilkan setting lokasi jalanan pub tempat mereka manggung hingga setting panggung dan peralatan band mereka saat perform. Totalitas yang luar biasa yang mampu membuat pengunjung museum ini ikut merasakan suasana saat the Beatles berjuang menggapai ketenarannya.
Suasananya Dibangun Semirip Mungkin dengan Lokasi Aslinya

Salah Satu Setting Lokasi the Beatles Perform

Salah satu bagian dalam museum ini menampilkan salah satu tour yang paling diingat dari band legendaris ini, yakni magical mystery tour. Tidak hanya itu, museum ini juga menampilkan replika poster konser pertama the Beatles di luar negeri, tepatnya di Hamburg Jerman pada tahun 1960. Selain itu, ada juga cover album the Beatles yang sangat fenomenal. Album ini berjudul Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band. Salah satu hal yang paling diingat dari cover album ini adalah kostum the Beatles yang berwarna-warni bagaikan para bangsawan dari dunia dongeng. Dan, museum ini menampilkan diorama khusus album ini dengan total. 
Konser Pertama the Beatles di Luar UK
Cover Album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band  
Selain setting lokasi, ada juga diorama yang menggambarkan saat-saat bersejarah the Beatles. Salah satunya adalah diorama interior pesawat terbang yang mengisahkan  perjalanan konser pertama the Beatles ke USA. Melalui alat bantu guide pertable, pengunnjung dapat mendengarkan suasana riuh fans the beatles berteriak histeris di luar bandara yang menyerupai suara sekumpulan lebah. Di bagian lain museum ini ada juga diorama kapal selam kuning yang terinspirasi dari lagu/album the yellow submarine. Diorama ini berukuran besar sehingga dapat dimasuki beberapa orang.
Diorama Pesawat Saat Membawa the Beatles Konser Pertama di USA

Diorama Yellow Submarine

Aku merasakan suasana berbeda saat melihat foto konser terakhir the beatles dengan personel lengkap yang dilangsungkan di atap sebuah gedung. Aku menyayangkan bahwa masa kebersamaan mereka berlangsung dengan singkat walaupun legacy mereka masih terasa hingga sekarang. Lama aku mengamati foto-foto konser terakhir ini karena ingin merasakan bagaimana salah satu band terkemuka di dunia ini mengakhiri masa kejayaannya. Museum ini mengisahkan cerita dibalik konser terakhir ini lengkap dengan foto-foto serta rekaman video konser yang fenomenal tersebut.
Unanounced Live Concert @the Aplle Building Rooftop
Menjelang akhir bagian museum, ditampilkan kisah para punggawa the Beatles setelah band kebanggaan Liverpool ini bubar. Walaupun sudah membubarkan diri, para personel the Beatles  masih berkecimpung di dunia music. Koleksi terakhir sebelum keluar dari bagian utama museum menampilkan koleksi khusus tetang John Lennon. Mulai dari kaca mata yang sering dipakainya, jaket kesayangannya, beberapa foto serta setting lokasi tempat John Lennon mengarang lagu fenomenal “imagine” lengkap dengan piano dan gitar yang dipakai untuk mengarang lagu tersebut. Terakhir, sebelum keluar dari gedung museum, pengunjung dapat beristirahat sebentar sambil menikmati sajian dari cafĂ© yang menyatu dengan tempat penjualan souvenir the Beatles.
Setting dan Alat Asli Untuk Menciptakan Lagu Imagine
Bagi penggemar the Beatles, museum ini akan mengingatkan mereka akan sejarah band pujaan mereka secara lengkap. Namun demikian, mungkin mereka akan ikut terbawa suasana yang dibangun oleh museum ini ketika memasuki ruang atau bagian yang menceritakan akhir dari band legendaris ini. Saya membayangkan mereka pastinya akan menyayangkan mengapa band ini begitu singkat menghibur penggemar musik di seluruh dunia. Namun demikian, masa yang relatif singkat itu dipenuhi dengan karya-karya fenomenal yang masih lestari diperdengarkan hingga saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...