Komunitas
warga muslim Indonesia di Nottingham dan sekitarnya mempunyai suatu wadah bernama Pengajian
Derbyshire, Leicestershire, dan Nottinghamshire atau disingkat PeDLN. Pengajian
ini rutin mengadakan pertemuan sebulan sekali dengan mengambil tempat di kediaman warga
Indonesia di Nottingham atau menyewa sebuah lokasi pertemuan publik.
@Blackpool UK
Sepanjang keikutsertaanku di komunitas ini, PeDLN bersifat terbuka, siapapun bisa datang tanpa melihat
background agama dan rasnya, walaupun acara utamanya pengajian. Pengajian yang dilaksanakan seringkali berupa tausiyah atau penyampaian pesan dan nasihat kepada para jamaah
yang hadir. Khusus untuk anak-anak yang hadir, penggiat pengajian ini
memfasilitasi pengajaran Al-Quran dan tata cara beribadah seperti wudhu dan sholat.
Jamaah PeDLN dalam Suatu Kesempatan
Selain pengajian rutin, jamaah PeDLN juga mengagendakan perjalanan ke luar kota
bersama-sama atau kami sebut rihlah PeDLN. Kebetulan saat aku di Nottingham
PeDLN mengadakan rihlah ke kota Blackpool. Dan inilah sekelumit catatan dari rihlah
tersebut.
Perjalanan
dimulai dari kampus UoN, lokasi berkumpulnya para peserta rihlah. Meskipun
jadwal sudah ditentukan oleh panitia, tetap saja banyak peserta yang tidak
datang tepat waktu sehingga menyebabkan keberangkatan menjadi terlambat. Namun
demikian keterlambatan ini tidak terlalu membuat risau karena rombongan
akhirnya berangkat, dengan menggunakan bus berukuran besar.
Perjalanan
menuju blackpool ini terasa nyaman dan menyenangkan karena cuaca saat itu
lumayan cerah. Selain itu jalanan yang lancar juga membuat perjalanan jauh ini
tidak terasa membosankan. Cukup lama juga perjalanan ini karena lokasi
Blackpool sangat jauh dan membutuhkan waktu lebih dari 3 jam perjalanan.
Markas Tim Sepak Bola Blackpool FC
Stanley Mortensen Legenda Sepakbola Blackpool
Sekira
pukul 11 waktu setempat, kami sampai di sebuah taman di Blackpool. Taman
ini cukup luas dan dilengkapi dengan arena permainan anak yang terbuka dan gratis
untuk umum. Di taman ini seluruh makanan digelar oleh peserta rihlah. Berbagai
jenis makanan yang menggiurkan ditawarkan. Semua peserta rihlah bebas memilih
makanan apapun yang disukainya dan berapapun jumlahnya. Sesi yang menyenangkan
semua orang.
Makan Siang Penuh Keakraban
Seusai
makan siang, acara dilanjutkan dengan beberapa perlombaan yang difasilitasi
oleh panitia rihlah. Ada lomba tebak kata bagi bapak-bapak dan lomba kelereng
bagi anak-anak. Sesi lomba ini membuat suasana menjadi semakin ceria, karena
mengingatkan peserta rihlah akan kebiasaan di tanah air. Setelah pelaksanaan
lomba-lomba ini, aku memisahkan diri dari rombongan untuk hunting foto-foto di
areal taman yang luas ini.
Gak Mau Kalah Sama Peserta Lomba Cilik
Di areal
taman ini terdapat sebuah danau yang tenang dengan berbagai jenis burung yang
menghuninya. Aku menyusuri tepian danau sambil mengabadikan suasana danau ini. Danau ini lumayan luas dengan pemandangan menyejukkan di sekelilingnya. Ada juga angsa-angsa yang mengambang bebas di berbagai sisi danau. Pengunjung tidak hanya bisa memandangi danau ini, bagi yang ingin menikmati sensasi mengarungi danau, ada beberapa perahu kayuh yang disewakan di sini.
Danau yang Tenang di Areal Taman
Sensasi pemandangan yang Mengesankan
Berenang atau Mengambang?
Dari danau ini aku menuju ke taman yang sangat cantik dengan air mancur berada
ditengah-tengahnya. Di taman ini bunga-bunga tumbuh dengan indah dengan titik
sentral berupa air mancur. Ada juga beberapa patung yang dibangun disini. Adanya patung-patung ini membuat pemandangan menjadi semakin berkesan.
Menuju Sisi Lain Taman
Taman, Walking Area, Kolam dan Air Mancur Blackpool Punya
Patung yang Menambah Cantik Taman
Cukup lama aku berada di taman ini, selain untuk
menikmati momen dan keindahan taman, aku juga mencari spot terbaik untuk
diabadikan melalui kamera. Pemandangan indah hari itu didukung dengan cahaya
matahari yang kuat menyinari. Walaupun matahari cerah bersinar namun udara terasa
sejuk karena hembusan angin cukup kuat.
Mekar Sempurna Cerah Merona
Warna-Warni Indah
Sementara Itu, Di Sisi Lain Taman
Aku
kemudian kembali ke rombongan untuk menuju lokasi berikutnya yakni Blackpool
Central Mosque. Walaupun menyandang gelar central mosque, ukuran masjid ini
tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan ukuran standar masjid di
Indonesia. Namun alhamdulillah masjid ini dapat menampung peserta rihlah
dalam menunaikan sholat berjamaah.
Dari
central mosque, peserta rihlah diarahkan untuk menuju ke Blackpool Piers,
kawasan pantai dengan berbagai macam obyek wisata, mulai dari pantai dengan
hamparan pasir yang luas, arena bermain ketangkasan, museum lilin, toko
souvenir, pusat perbelanjaan dan restoran. Disepanjang jalur jalan raya didekat
pantai terdapat jalur tram yang dalam interval waktu tidak terlalu lama dilintasi
tram dengan model kuno yang unik. Tram-tram ini membuat pemandangan di Blackpool
semakin menarik.
Central Pier
Tram Dengan Tampilan Kuno
Tram Unik Melintasi Jalurnya
Atraksi
utama yang ada di pantai Blackpool ini menurutku adalah Pier atau anjungan
buatan yang menjorok ke arah pantai. Di anjungan-anjungan ini terdapat berbagai
arena permainan diantaranya bianglala raksasa dan ayunan warna warni.
Anjungan-anjungan ini juga menyediakan stand penjual makanan maupun minuman yang
memudahkan pengunjung membeli snack atau menghilangkan dahaga.
Central Pier Dilihat Dari Pantai
Dibawah Terik Matahari
Selain
anjungan-anjungan ini, pantai Blackpool juga mempunyai sebuah menara yang
ikonik, yakni Blackpool Tower. Sekilas, bentuk bangunan ini serupa dengan Menara
Eiffel namun dalam skala yang lebih kecil dan berwarna merah. Meskipun
berukuran lebih kecil dari eiffel, menara ini dapat dilihat dari berbagai sudut
pantai Blackpool. Pengunjung sebenarnya bisa naik ke puncak menara ini untuk
melihat pemandangan Blackpool dan pantainya dari ketinggian. Namun karena waktu
yang tidak terlalu lama dan harga tiket yang relatif mahal aku urung naik ke
puncak menara ini.
Mengarah Kedepan
Pantai, Laut, Pier dan Blackpool Tower
Red Eiffel Maybe?
Cuaca sore
itu sangat cerah dengan sedikit awan di langit. Pemandangan yang lumayan jarang
diperoleh di UK. Di jalanan, suasana sangat ramai oleh pengunjung. Ada yang
berlalu lalang di jalanan, ada yang mengunjungi stand-stand souvenir dan
berbagai aktifitas lainnya. Dari berbagai macam aktifitas ini, aku dan beberapa
peserta rihlah memilih untuk duduk santai di tepian pantai. Dari lokasi ini aku
dapat menikmati view yang luas dan hangatnya sinar mentari senja. Cukup lama
aku menikmati senja yang cerah di Blackpool ini sampai tiba waktunya kami
kembali ke bus yang akan membawa kembali kembali ke Nottingham.
Pantai Dengan Hamparan Pasir yang Sangat Luas
Spektakuler di Malam Hari, Katanya..
Menuju Senja
Alhamdulillah, rihlah PeDLN dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan. Dengan rihlah ini, rekreasi rohaniah dan jasmaniah dapat diperoleh sekaligus. Rihlah yang sangat bermanfaat untuk memupuk kebersamaan diantara warga Indonesia yang ada di Nottingham dan sekitarnya. Semoga PeDLN tetap lestari dan semakin khidmat dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
@Blackpool UK |
Jamaah PeDLN dalam Suatu Kesempatan |
Markas Tim Sepak Bola Blackpool FC |
Stanley Mortensen Legenda Sepakbola Blackpool |
Makan Siang Penuh Keakraban |
Gak Mau Kalah Sama Peserta Lomba Cilik |
Danau yang Tenang di Areal Taman |
Sensasi pemandangan yang Mengesankan |
Berenang atau Mengambang? |
Menuju Sisi Lain Taman |
Taman, Walking Area, Kolam dan Air Mancur Blackpool Punya |
Patung yang Menambah Cantik Taman |
Mekar Sempurna Cerah Merona |
Warna-Warni Indah |
Sementara Itu, Di Sisi Lain Taman |
Central Pier |
Tram Dengan Tampilan Kuno |
Tram Unik Melintasi Jalurnya |
Mengarah Kedepan |
Pantai, Laut, Pier dan Blackpool Tower |
Red Eiffel Maybe? |
Pantai Dengan Hamparan Pasir yang Sangat Luas |
Spektakuler di Malam Hari, Katanya.. |
Menuju Senja |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar