Senin, 07 Januari 2019

Boon Pring, Obyek Wisata yang Sedang Hits di Turen dan Kurangnya Kesadaran Untuk Menjaga Kebersihan


Nama sebuah daerah bisa menjadi populer jika ada sesuatu yang spesial dari lokasi tersebut. Begitu pula dengan daerah Turen yang masuk dalam wilayah Kabupaten Malang. Nama Turen menjadi semakin dikenal dengan adanya lokasi kunjungan wisatawan yakni Pondok Pesantren Bihaaru Bahri Asali Fadlaailirrahmah dan Eko Wisata Boon Pring. Jika Ponpes Bihaaru Bahri Asali Fadlailirrahmah (atau lebih dikenal dengan masjid "Tiban" Sanan) merupakan bangunan megah dan perpaduan seni arsitektur dari berbagai budaya, maka Eko Wisata Boon Pring merupakan satu kawasan terpadu yang menggabungkan banyak jenis wisata di dalamnya, dan tulisan ini akan memberikan sedikit informasi mengenai tempat wisata yang sedang hits ini. 
Boon Pring Andeman Sanan Turen
Tidak terlalu jauh dari Pondok Sanan Turen terdapat objek wisata terpadu yang populer dengan nama Boonpring, tepatnya di dusun Andeman Sanankerto Kecamatan Turen. Obyek wisata ini menawarkan berbagai macam jenis rekreasi diantaranya:
  1. Treking: Pengunjung bisa berjalan kaki sambil menyusuri sisi danau yang cukup luas dan pulau di tengah danau dengan spot foto yang dibuat agar instagrammable.
    Jalur Trekking di Sisi Danau
  2. Kolam renang. Kolam renang di sini diperuntukan bagi segala macam usia, namun lebih pas untuk anak-anak. Di kolam renang juga disediakan beberapa jenis permainan khas kolam renang seperti papan seluncur.
    Kolam Manusia
  3. Sepeda air, perahu dan perahu angsa. Dengan menggunakan kendaraan-kendaraan air ini pengunjung dapat menyusuri danau dan mengitari pulau ditengahnya.
    Sepeda Air dan Perahu Angsa
  4. Bola air. Arena bermain ini menawarkan senssasi berada di dalam bola yang mengambang di atas air. Seru, karena dalam arena ini, keseimbangan tubuh benar-benar diuji karena tidak ada pijakan yang kuat. Walaupun demikian, pengunjung tidak perlu kuatir basah, karena bola-bola transparan ini akan melindungi dari air.
  5. Flying Fox. Pengunjung yang ingin uji nyali bisa juga mencoba wahana flying fox. Uji nyali ini cukup menantang karena lintasannya melewati danau dan finishnya di pulau di tengah danau. Wahana Flying fox ini dibedakan untuk dewasa dan anak-anak. Jika anda takut nyoba untuk yang dewasa, anda bisa coba yang untuk anak-anak dulu. Asal gak malu aja.
    Junior Flying Fox
  6. Riding Horse. Ada juga arena menunggang kuda dengan perlintasan di sisi danau. Tidak semua pengunjung boleh menaiki kuda ini karena ada persyaratan khusus, yakni masih dalam usia anak-anak. Maklum kudanya juga berukuran kecil. Kalo penumpangnya gede takut patah punggung kudanya.
    Menunggu Penunggang
  7. Motocross. Di areal obyek wisata ini terdapat arena motocross dengan lintasan berbentuk oval dan tidak terlalu Panjang. Arena motocross ini dikhusukan untuk anak-anak. Selain karena lintasannya pendek, juga karena ukuran motornya yang kecil.
    Mini Motocross
  8. Arena Panahan: Tampak sekali usaha dari pengurus ekowisata iini untuk memaksimalkan segala potensi yang ada. Salah satunya adalah arena panahan. Jika arena berkuda dan motorcross dikhususkan untuk anak-anak, maka arena di arena panahan ini, segala usia bisa mengukur kemampuannya dalam memanah sasaran.
    Archery Arena
  9. Memberi makan Ikan. Kalau ini bisa dikatakan kill two birds with one stone. Pengelola ekowisata menjual makanan ikan kepada pengunjung dan pengunjung memberi makanan itu ke ikan-ikan di danau. Ikan kenyang, pengunjung puas dan pengelola untung. Dan semua bahagia.
    Makani Iwak
  10. Gasebo. Salah satu ciri orang jawa kalo berwisata adalah membawa bekal sendiri atau bontot. Selain rasanya lebih familiar, pengeluaran pun bisa ditekan. Meliihat fenomena ini, pengelola Boonpring menyediakan banyak gazebo yang bisa dipakai oleh pengunjung untuk makan lesehan sambil menimati pemandangan.
  11. Arena belanja. Pengunjung yang tidak membawa bekal dapat menikmati makanan dan minuman beraneka jenis disini. Selain itu jika ingin souvenir, pengunjung juga bisa mendapatkannya di toko-toko yang banyak berjajar di lokasi yang sudah ditentukan.
    Selalu Ada di Lokasi Wisata

Sebagai informasi tambahan, harga tiket masuk untuk dewasa sebesar Rp10.000 untuk sekali masuk. Pengunjung harus mengeluarkan biaya lagi untuk menggunakan wahana seperti perahu, naik kuda, sepeda air, panahan dan bahkan ke toilet. Disamping itu, pengelola Boon Pring sudah menyediakan fasilitas pendukung yang cukup memadai seperti tempat parkir yang lumayan luas, toilet umum yang bersih, pusat informasi yang strategis, musholla, dan tempat sampah yang mudah sekali dijangkau.
Toilet yang Cukup Nyaman dan Bersih


Pusat Informasi Boonpring

Satu hal yang sangat disayangkan adalah kesadaran pengunjung dalam membuang sampah pada tempatnya. Banyak sekali sampah yang berserakan yang tidak dibuang pada tempatnya. Sepertinya hal ini merupakan penyakit kronis bagi sebagian besar masyarakat kita yang masih tidak peduli dengan kebersihan lingkungan. Pengelola, menurut saya sudah mengantisipasi untuk menjaga kebersihan dengan menempatkan banyak sekali tempat sampah di titik-titik strategis. Namun demikian pengunjunglah yang seharusnya sadar lingkungan.
Miris, Masih Ada Pengunjung yang Tidak Tahu Gunanya Tempat Sampah

Informasi yang lain, usahakan untuk mengunjungi lokasi Boon Pring ini pada pagi hari saat udara masih sejuk dan tidak terlalu banyak pengunjung. Karena pada siang hari dan saat hari libur, pengunjung akan membludak dan akan membuat tidak nyaman jika pengunjung terlalu banyak. Trus jangan lupa bawa temen, sodara, pasangan, tetangga atau siapapun. Jangan sampe kesini sendirian. Ini ga ada kaitannya dengan hal-hal mistis, pokoknya jangan :). 
 
Peluangn Bagus Untuk Bikin Obyek Wisata Serupa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...