Selasa, 01 Januari 2019

Mengagumi Kemegahan Gunung Semeru dari Pondok Sanan Turen


Nama sebuah daerah bisa menjadi populer jika ada sesuatu yang spesial dari lokasi tersebut. Begitu pula dengan daerah Turen yang masuk dalam wilayah Kabupaten Malang. Nama Turen menjadi semakin dikenal dengan adanya lokasi kunjungan wisatawan yakni Pondok Pesantren Bihaaru Bahri Asali Fadlaailirrahmah dan Eko Wisata BoonPring. Jika Ponpes Bihaaru Bahri Asali Fadlailirrahmah, atau lebih dikenal dengan masjid Sanan, merupakan bangunan megah dan perpaduan seni arsitektur dari berbagai budaya, maka Eko Wisata Boonpring merupakan satu Kawasan terpadu yang menggabungkan banyak jenis wisata di dalamnya. Khusus dalam tulisan ini akan mengetengahkan topik tentang Pondok Sanan. 
Bagian Depan Pesantren dilihat Dari Atas
Terkait sejarah dan arsitektur pondok pesantren ini bisa dlihat di laman https://id.wikipedia.org/wiki/Pondok_Pesantren_Bi_Ba'a_Fadlrah. Di laman tersebut juga dituliskan bantahan terhadap anggapan bahwa pondok ini dibangun oleh jin dalam waktu semalam. Saya selaku pengagum seni arsitektur sudah beberapa kali mengunjungi pondok pesantren ini dan melihat progress pembangunan yang menurut saya sangat cepat. Disamping mengagumi seni arsitektur bangunan pondok pesantren ini, saya paling suka melihat pemandangan gunung semeru dari ketinggian. Dan karena bangunan Pondok Sanan ini mencapai ketinggian sepuluh tingkat, maka pemandangan gunung semeru dapat dengan leluasa dinikmati dari pondok ini. Pengunjung juga bisa menikmati pemandangan gunung semeru sambil menikmati hidangan dari warung-warung yang berada di lantai 7 dan 8 gedung ini. Sepertinya asik banget, duduk-duduk sambil minum kopi atau the hangat sambil menikmati munculnya mentari pagi dari balik gunung Semeru. Sayangnya hal itu belum pernah kesampaian karena selalu malas berangkat pagi. Semoga di kesempatan selanjutnya bisa keturutan. 
Pemandangan Gunung Semeru dilihat Dari Pondok Sanan
Selain gunung Semeru, kita juga bisa melihat gunung Arjuno, Gunung Kawi dan perbukitan di Kawasan Malang Selatan. Gunung dan perbukitan ini bagaikan mengelilingi Pondok Pesantren dan jika beruntung mendapatkan cuaca yang tepat, kita akan mendapatkan pemandangan indah dari ketinggian.
Ada beberapa catatan yang bisa saya tambahkan sebagai informasi, Pertama, masuk ke areal pondok Sanan ini gratis alias tidak dipungut biaya. Pengunjung hanya perlu melapor ke bagian informasi pada saat datang, dan kembali lapor pada saat akan pulang. 
Ruang Informasi, Tempat Lapor Kedatangan dan Kepulangan Pengunjung
Kedua, Pondok pesantren ini menyediakan lahan parkir kendaraan yang sangat luas. Area parkir ini mencakup kendaraan roda dua maupun empat atau lebih. Namun untuk kendaraan berjenis Bus dan Truk akan diarahkan unutuk parkir diluar area pondok, karena jalan menuju ke lokasi pondok relatif sempit. 
Pasar Anti Nawar
Ketiga, di Pondok pesantren ini, pengunjung juga dapat membeli berbagai macam oleh-oleh. Mulai dari makanan ringan, buah-buahan, souvenir, foto, buku-buku keagamaan, baju pakaian hingga alat-alat elektronik. Satu hal yang perlu diingat dalam melakukan belanja disini, tidak perlu menawar harga yang sudah tertera. Selain karena sudah murah, pembeli tidak diperkenankan menawar harga barang yang dijajakan. Keempat, masuk ke Pondok ini bagaikan masuk ke labirin dengan banyak pintu dan ruangan yang saling terhubung. Jangan memaksakan untuk masuk ke ruangan-ruangan atau tangga yang tidak jelas petunjuknya karena bisa bikin bingung dan muter-muter di situ-situ saja. 
Sebelum Dedaunan Melingkupi Rangka Besi

Salah Satu Menara di Pondok Sanan

Bangunan di Puncak Bangunan

Salah Dua Menara di Puncak Pesantren

Bisa Dijadikan Benteng

Salah Satu Sudut Pesantren

Ruang Jamuan

Kamar Mandi Mewah di Dalam Areal Pondok

Lorong Utama

Bangunan Bergaya Agra


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Palembang, Kota Yang Mengesankan

Musim penerimaan CPNS tahun anggaran 2021 membawa banyak berkah bagi saya. Dalam rangka proses rekrutmen tersebut, saya berkesem...