Nama sebuah daerah bisa menjadi populer jika
ada sesuatu yang spesial dari lokasi tersebut. Begitu pula dengan daerah
Turen yang masuk dalam wilayah Kabupaten Malang. Nama Turen menjadi semakin
dikenal dengan adanya lokasi kunjungan wisatawan yakni Pondok Pesantren
Bihaaru Bahri Asali Fadlaailirrahmah dan Eko Wisata BoonPring. Jika Ponpes
Bihaaru Bahri Asali Fadlailirrahmah, atau lebih dikenal dengan masjid Sanan,
merupakan bangunan megah dan perpaduan seni arsitektur dari berbagai budaya,
maka Eko Wisata Boonpring merupakan satu Kawasan terpadu yang menggabungkan
banyak jenis wisata di dalamnya. Khusus dalam tulisan ini akan mengetengahkan topik tentang Pondok Sanan.
|
Bagian Depan Pesantren dilihat Dari Atas |
Terkait sejarah dan arsitektur pondok
pesantren ini bisa dlihat di laman https://id.wikipedia.org/wiki/Pondok_Pesantren_Bi_Ba'a_Fadlrah.
Di laman tersebut juga dituliskan bantahan terhadap anggapan bahwa pondok
ini dibangun oleh jin dalam waktu semalam. Saya selaku pengagum seni
arsitektur sudah beberapa kali mengunjungi pondok pesantren ini dan melihat progress
pembangunan yang menurut saya sangat cepat. Disamping mengagumi seni arsitektur
bangunan pondok pesantren ini, saya paling suka melihat pemandangan gunung
semeru dari ketinggian. Dan karena bangunan Pondok Sanan ini mencapai
ketinggian sepuluh tingkat, maka pemandangan gunung semeru dapat dengan
leluasa dinikmati dari pondok ini. Pengunjung juga bisa menikmati pemandangan
gunung semeru sambil menikmati hidangan dari warung-warung yang berada di
lantai 7 dan 8 gedung ini. Sepertinya asik banget, duduk-duduk sambil minum
kopi atau the hangat sambil menikmati munculnya mentari pagi dari balik
gunung Semeru. Sayangnya hal itu belum pernah kesampaian karena selalu malas berangkat pagi. Semoga di
kesempatan selanjutnya bisa keturutan.
|
Pemandangan Gunung Semeru dilihat Dari Pondok Sanan |
Selain gunung Semeru, kita juga bisa melihat
gunung Arjuno, Gunung Kawi dan perbukitan di Kawasan Malang Selatan. Gunung
dan perbukitan ini bagaikan mengelilingi Pondok Pesantren dan jika beruntung
mendapatkan cuaca yang tepat, kita akan mendapatkan pemandangan indah dari
ketinggian.
Ada beberapa catatan yang bisa saya tambahkan
sebagai informasi, Pertama, masuk ke areal pondok Sanan ini gratis alias
tidak dipungut biaya. Pengunjung hanya perlu melapor ke bagian informasi pada
saat datang, dan kembali lapor pada saat akan pulang.
|
Ruang Informasi, Tempat Lapor Kedatangan dan Kepulangan Pengunjung |
Kedua, Pondok pesantren
ini menyediakan lahan parkir kendaraan yang sangat luas. Area parkir ini
mencakup kendaraan roda dua maupun empat atau lebih. Namun untuk kendaraan
berjenis Bus dan Truk akan diarahkan unutuk parkir diluar area pondok, karena
jalan menuju ke lokasi pondok relatif sempit.
|
Pasar Anti Nawar |
Ketiga, di Pondok pesantren ini,
pengunjung juga dapat membeli berbagai macam oleh-oleh. Mulai dari makanan
ringan, buah-buahan, souvenir, foto, buku-buku keagamaan, baju pakaian hingga
alat-alat elektronik. Satu hal yang perlu diingat dalam melakukan belanja
disini, tidak perlu menawar harga yang sudah tertera. Selain karena sudah
murah, pembeli tidak diperkenankan menawar harga barang yang dijajakan.
Keempat, masuk ke Pondok ini bagaikan masuk ke labirin dengan banyak pintu
dan ruangan yang saling terhubung. Jangan memaksakan untuk masuk ke
ruangan-ruangan atau tangga yang tidak jelas petunjuknya karena bisa bikin
bingung dan muter-muter di situ-situ saja.
|
Sebelum Dedaunan Melingkupi Rangka Besi |
|
Salah Satu Menara di Pondok Sanan |
|
Bangunan di Puncak Bangunan |
|
Salah Dua Menara di Puncak Pesantren |
|
Bisa Dijadikan Benteng |
|
Salah Satu Sudut Pesantren |
|
Ruang Jamuan |
|
Kamar Mandi Mewah di Dalam Areal Pondok |
|
Lorong Utama |
|
Bangunan Bergaya Agra |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar