Jumat, 22 Mei 2020

Catatan dan Kesan Semasa Bertugas di Bumi Anoa: Edisi Bombana

Penugasan sebagai abdi negara di daerah merupakan sebuah peluang untuk dapat menjelajahi pelosok negeri. Kesempatan ini tidak didapat oleh semua orang bahkan oleh sesama abdi negara sekalipun. Agar pengalaman saat bertugas di daerah tetap terdokumentasikan, berikut ini saya sajikan catatan perjalanan atau kesan saat saya menjalankan penugasan ke daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Edisi kali ini adalah Kabupaten Bombana.
Kantor Bupati Bombana dengan Background Kawasan Perbukitan
Kabupaten Bombana adalah kabupaten di wilayah Sulawesi Tenggara yang berjarak sekitar 230 Km dari Kota Kendari dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 4 jam. Ada dua jalur yang dapat dilalui untuk menuju ke Kabupaten ini, yang pertama melewati Andoolo Ibukota kabupaten Konawe Selatan dan yang kedua melewati Tinanggea kearah pelabuhan ferry Torobulu. Apabila banyak waktu dan pengen keliling Sulawesi Tenggara, bisa juga melewati jalur Kolaka-Poleang. Namun jalur ini tidak direkomendasikan, karena jaraknya akan bertambah menjadi total 340 km dari kota Kendari.
Kantor Bupati Bombana Menghadap ke Arah Perbukitan
Kantor DPRD Bombana
Kabupaten Bombana marupakan kabupaten hasil pemekaran dengan kabupaten Buton. Kabupaten ini beribukota Rumbia, sebuah kota kecil di pesisir laut dengan pemandangan perbukitan di beberapa sisinya. Saya sudah lima kali bertugas atau pelesir ke kabupaten ini. Paling sering dalam rangka acara UJDIH. Kesan saya saat pertama kali ke Bombana adalah kabupaten ini sangat sepi dan masih belum berkembang. Infrastruktur jalan, baik jalan penghubung dan jalan akses di wilayah ibukota kualitasnya masih buruk. Selain itu masih belum ada sarana penginapan yang layak untuk pebisnis atau untuk pelaksanaan perjalanan dinas. Berkaca dari hal itu, pemerintah kabupaten ini harus bekerja keras untuk bisa menyusul ketertinggalannya dari kabupaten-kota lain di Sulawesi Tenggara.
Jalur Penghubung Bombana Kolaka 
Syukurlah pemimpin baru Kabupaten Bombana dapat melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi kabupaten ini. Pada saat terakhir saya bertugas di Kabupaten ini, infrastruktur jalan sudah terbangun rapi dengan kualitas yang baik. Jalur penghubung antar kabupaten baik arah Konawe Selatan maupun arah Kolaka sudah mulus dan lancar. Begitupun sarana penguat ekonomi masyarakat, fasilitas pasar terlihat sudah dibangun lebih baik dari sebelumnya. Pemerintah Kabupaten Bombana perlu memperhatikan tentang ketersediaan hotel atau penginapan yang memadai. Karena pada saat terakhir ke kabupaten ini, belum terdapat perkembangan yang signifikan terkait jumlah dan kualitas hotel yang ada. 
Salah Satu Spot Pemandangan di Rumbia Bombana
Satu hal yang seringkali membuat saya tidak habis pikir adalah kegemaran pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara untuk melakukan reklamasi. Dengan areal yang masih luas dan jumlah penduduk yang relatif sedikit, program reklamasi laut ini perlu diperdalam motifnya. Apakah semata-mata karena murni untuk kemaslahatan masyarakat, atau ada motif lain untuk menguntungkan pihak atau golongan tertentu, mengingat proyek reklamasi sangat rawan untuk dimanipulasi berujung korupsi. Selain itu, reklamasi juga tentu saja tidak ramah lingkungan karena merusak ekosistem laut yang sudah ada.
Sarana Rekreasi Warga di Atas Areal Reklamasi

Taman Nasional Rawa Aopa Edisi Terik
Setiap kali saya ditugaskan ke Kabupaten ini, saya paling semangat pada saat melewati Taman Nasional Rawa Aopa. Taman nasional ini merupakan padang sabana atau ilalang yang membentang luas sepanjang mata memandang. Selain itu, jalan raya di padang ilalang ini adalah salah satu trek favorit saya di Sulawesi Tenggara. Jalanan mulus puluhan kilo meter dengan minim tikungan ini seringkali memicu adrenalin untuk memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Saya pernah mencatatkan topspeed 115 km/jam dengan motor Megapro di kawasan ini saat touring ke Bombana. Selain jalur jalan dengan kualitas sangat bagus, pemandangan di sepanjang jalur Rawa Aopa ini luar biasa indah. Hamparan luas ilalang di kiri dan kanan jalan selalu membawa sensasi tersendiri, utamanya jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan motor. Pemandangan akan semakin dramatis saat cuaca mendung. Sensasinya akan terasa seperti bukan di Indonesia. Gak percaya? Coba aja deh kesana dan tunggu sampai mendung tiba.
TN Rawa Aopa Semasa Touring de Bombana
Pemandangan Dramatis Perpaduan Ilalang Luas, Gunung dan Awan yang Berarak
TN Rawa Aopa Semasa Tugas UJDIH
Selain Taman Nasional Rawa Aopa, ada juga lokasi wisata alam yang layak untuk dikunjungi di kabupaten ini yakni Bukit Teletubbies. Ada banyak versi tentang lokasi bukit teletubbies ini, Ada yang mengatakan di areal taman nasional Rawa Aopa, dan ada juga yang bilang berlokasi di dekat lokasi calon bandara Bombana di Kecamatan Poleang. Adapun yang pernah saya kunjungi adalah yang di Poleang. Lokasinya cukup jauh dari Rumbia dan pemandangannya tidak begitu mengesankan.
Bukit Teletubbies Bombana Poleang Edition
Kabupaten Bombana menyimpan kekayaan alam yang luar biasa berupa bahan tambang yang melimpah. Tentu saja banyak di antara kita yang berharap agar kekayaan alam tersebut tidak dinikmati hanya oleh segelintir orang serakah yang ingin kaya dan sejahtera sendiri. Karena jika itu yang terjadi, Kabupaten Bombana serta kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara hanya akan jadi penonton saat kekayaan dan kesejahteraannya dikeruk tanpa dibatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...