Penugasan sebagai abdi negara di daerah merupakan sebuah peluang untuk dapat menjelajahi pelosok negeri. Kesempatan ini tidak didapat oleh semua orang bahkan oleh sesama abdi negara sekalipun. Agar pengalaman saat bertugas di daerah tetap terdokumentasikan, berikut ini saya sajikan catatan perjalanan atau kesan saat saya menjalankan penugasan ke daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Edisi
kali ini adalah Kabupaten Muna.
|
Suasana Pagi di Dermaga Perikanan Raha |
Kabupaten Muna merupakan satu kabupaten di
Sulawesi Tenggara yang lokasinya berada di sebuah pulau bernama pulau Muna.
Pada saat saya bertugas di Sulawesi Tenggara, keseluruhan Pulau Muna
merupakan wilayah (kecuali sebagian kecil) dari Kabupaten Muna. Saat
ini wilayah kabupaten ini telah dimekarkan menjadi dua kabupaten yakni Kabupaten Muna dan
Kabupaten Muna Barat.
|
Tugu Jati Raha |
Ibukota kabupaten ini adalah Raha. Lokasi kota ini
sangat strategis dengan pelabuhannya yang menjadi perlintasan kapal penumpang
antara Kendari dan Baubau. Namun demikian, walaupun lokasinya strategis,
perkembangan kota Raha pada khususnya dan Kabupaten Muna pada umumnya saya nilai tidak terlalu signifikan. Beberapa kali bertugas di kabupaten
ini, saya tidak menyaksikan perkembangan yang cukup drastis utamanya dari
sisi infrastruktur. Di beberapa lokasi di kota Raha, kualitas jalannya tidak terlalu bagus dan ada banyak tambalan aspal yang justru menjadikan jalan tidak nyaman dilewati. Fasilitas pasar di kota ini juga kurang rapi dan terkesan
semrawut. Kesemrawutan ini diantaranya disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya. Penduduk kabupaten Muna banyak yang berprofesi sebagai nelayan,
namun demikian, dermaga perikanan yang ada masih tidak memadai untuk
menampung aktifitas perekonomian dari sektor kelautan.
|
Aktifitas Perekonomian di Bidang Perikanan |
Satu hal yang disayangkan dari program pembangunan
di Kabupaten Muna adalah dibangunnya areal reklamasi yang bagi saya pribadi
terkesan mubazir. Sebagian dari proyek reklamasi dibangun sebagai jalan raya dua arah yang bagus hasilnya. Namun ada juga proyek timbunan yang tidak terlihat fungsinya. Hanya berupa timbunan di atas laut, tanpa bangunan dan tidak pula dapat digunakan sebagai akses jalan. Hal ini sangat disayangkan karena
anggaran besar yang digunakan untuk menimbun laut seharusnya bisa
dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih mendesak, seperti
pembangunan jalan penghubung Raha-Baubau, perbaikan infrastruktur jalan dalam
kota serta penataan kawasan pelabuhan perikanan untuk memaksimalkan produksi
perikanan setempat. Proyek reklamasi laut tentu saja membutuhkan biaya yang
sangat besar. Dikarenakan terbatasnya anggaran pada Pemerintah Kabupaten
Muna, proyek reklamasi tentu saja menjadi
beban pemerintah, pimpinan dan warga Muna di periode selanjutnya.
|
Aktifitas Perdagangan di Pasar Panjang Laino |
|
Pasar Panjang di kala Pagi, Sepi |
Areal reklamasi di Muna luar biasa besar dan masif
dibanding dengan program serupa di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara. Salah
satu alasan yang digunakan untuk reklamasi ini adalah pelaksanaan Pekan Olah
Raga Provinsi atau Proprov tahun 2007. Dengan agenda tersebut dibangunlah arena
dayung, gedung olah raga,dan arena kolam renang, yang sebagian besar
didirikan di areal reklamasi. Pada saat terakhir saya bertugas di Kabupaten
ini, kondisi bangunan SOR dan arena renang terlihat kurang terawat.
|
Arena MotoGP, Sirkuit (P)Raha |
Selain bangunan arena olah raga, di kawasan
reklamasi ini juga didirikan sebuah masjid berukuran besar. Dari jauh, kubah
masjid ini terlihat megah menjulang. Pada saat saya terakhir bertugas ke kabupaten ini di tahun 2015, terlihat bahwa progres pembangunan masjid ini sudah berhenti sejak waktu yang lama. Progres pembangunan yang mandeg ini
menunjukkan adanya program pembangunan yang kurang terencana serta kurang terlaksana
dengan baik.
|
Siluet Pembangunan Masjid yang Mandeg di Area Reklamasi |
Beralih ke fasilitas pendukung seperti penginapan
dan restoran, Kota Raha mempunyai penginapan yang untuk ukuran sekarang sudah
ketinggalan jaman. Sedangkan untuk wisata kuliner ada sedikit pilihan yang
rekomended untuk menikmati sajian khas setempat diantaranya RM Roxi dan RM Coto Je'neberang. Selain itu, ada juga
restoran fancy yang dibangun di atas kolam buatan di jalan Wolter Monginsidi. Untuk menikmati makanan di tempat ini harus reservasi terlebih dahulu dikarenakan proses masaknya yang membutuhkan wakyu cukup lama.
|
Salah Satu Sudut Area Reklamasi yang Menjadi Spot Rekreasi |
Untuk obyek wisata yang bisa dikunjungi di kabupaten ini, saya hanya bisa merekomendasikan Napabale. Obyek wisata ini merupakan danau berukuran luas yang terhubung langsung ke laut dengan air yang jernih. Di obyek wisata ini terdapat gua yang menghubungkan antara danau dengan laut selat Buton. Jika air laut surut, pengunjung dapat melintasi gua tersebut menggunakan perahu kecil untuk bisa menyusuri pantai dan menikmati pemandangan yang lebih luas. Pesan saya, jangan lupa pakai topi, sun block, kacamata hitam, payung, dan bawa duit kalau ingin mengunjungi lokasi wisata ini. Ndak perlu saya jelaskan apa kegunaan barang-barang tersebut.
|
Danau Napabale Lohia Muna |
Bagi saya, momen terbaik di Raha adalah pada saat senja hari sambil menikmati gorengan atau cilok sambil duduk di tepi pantai menikmati pemandangan selat Buton dan aktifitas di laut. Hembusan angin laut dan deburan ombaknya bisa menjadi kompensasi dari cuaca panas Kota Raha yang luar biasa menyengat.
|
Yuk Touring Bareng |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar