Penugasan sebagai abdi negara di daerah merupakan sebuah peluang untuk dapat menjelajahi pelosok negeri. Kesempatan ini tidak didapat
oleh semua orang bahkan oleh sesama abdi negara sekalipun. Agar pengalaman saat bertugas di daerah tetap terdokumentasikan, berikut ini saya sajikan catatan perjalanan atau kesan saat saya menjalankan penugasan ke daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Edisi kali ini adalah
Kabupaten Konawe Utara.
Kabupaten Konawe Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Konawe. Ibukota kabupaten ini adalah Wanggudu. Jarak Wanggudu dari Kendari relatif jauh dan membutuhkan waktu tempuh antara 2,5 sampai 3 jam. Lokasi Wanggudu dan Kabupaten Konawe Utara ini merupakan jalur strategis yang menghubungkan antara Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah.
Jalur menuju ke Wanggudu dari Kendari lumayan menantang
dengan pemandangan hijau perbukitan dan lembah di sepanjang jalan dan
sesekali mendapat selipan pemandangan pantai dan rimbunnya pohon kelapa yang
menjulang. Sayangnya, pada saat terakhir saya bertugas ke Wanggudu terlihat banyak sekali
kawasan pertambangan yang mengubah kondisi awal wilayah tersebut yang awalnya
hijau subur menjadi gundul karena pepohonan diatasnya sudah ditebangi.
Saya beberapa kali bertugas di kabupaten ini, baik
dalam rangka audit laporan keuangan maupun tugas UJDIH. Tugas pertama saya di
kabupaten ini adalah melakukan audit laporan keuangan dan audit ini sekaligus merupakan audit pertama kali saya sebagai auditor negara. Saat itu saya sama
sekali tidak paham tentang tugas yang harus saya lakukan. Untungnya para
senior memberikan bimbingan sehingga saya tetap tidak paham dengan apa yang
harus saya lakukan. *Piss Seniors
Sebagai daerah kabupaten hasil pemekaran, progres pembangunan infrastruktur di daerah ini masih terus berlangsung. Namun
demikian progres pembangunan ini seringkali tersendat dengan kasus korupsi
dan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang belum sepenuhnya sesuai
dengan pedoman yang berlaku. Hasil pemeriksaan auditor negara, dilaporkan banyak
terjadi indikasi kerugian negara di kabupaten ini. Selain itu banyak juga kasus korupsi yang
ditangani oleh APH.
Saya masih ingat pada masa pertama kali saya ke kabupaten
ini. Karena di Wanggudu tidak ada penginapan yang layak, kami harus tinggal
di sebuah penginapan di daerah Molawe yang jarak tempuhnya 30 menit dari
kantor Bupati Konawe Utara. Penginapan yang saya tempati saat itu sangat
tidak representatif karena tidak ber-AC dan letak kamar mandi berada di luar
kamar. Kamar mandinya pun menggunakan ember yang sudah pecah. Namun kondisi
terakhir saat saya bertugas ke sana sudah lebih baik, karena sudah terdapat
hotel yang sudah layak untuk ditempati karena telah dilengkapi berbagai
fasilitas seperti AC, air hangat, TV, peralatan mandi dan sarapan.
Kabupaten Konawe Utara memiliki beberapa daerah
tujuan wisata yang bisa dikunjungi jika mempunyai waktu luang. Pertama
pemandian Wawolesea. Pemandian ini cukup unik, karena hamparan pemandian
didominasi warna putih. Sayangnya pada saat saya kesana, musim saat itu
bertepatan dengan akhir musim kemarau, sehingga debit air sangat minim.
Lokasi kedua yang bisa dikunjungi adalah pantai
Taipa, pantai ini sangat luas dengan pasir yang sangat lembut. Namun demikian,
pasir ditempat ini berwarna kelabu serta banyak sampah yang berserakan. Banyaknya
sampah ini menjadikan pantai ini terkesan tidak terawat.
Selain itu, ada juga konsep wisata terpadu dengan berbagai
macam atraksi yakni Pulau Labengki, sebuah gugusan pulau yang disebut-sebut sebagai Raja Ampatnya Sulawesi Tenggara. Namun demikian, untuk menuju ke tempat ini harus
arrange waktu dan biaya khusus karena lokasinya tidak mudah dijangkau serta
membutuhkan biaya cukup besar. Klik link berikut untuk dapat membaca petualangan kami ke Pulau Labengki http://lukmanmohdluck.blogspot.com/2015/11/petualangan-labengki.html
|
Jumat, 22 Mei 2020
Catatan dan Kesan Semasa Bertugas di Bumi Anoa: Edisi Konawe Utara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial
Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...
-
Saya cukup gembira melihat bahwa kini masyarakat pedesaan bisa memanfaatkan peluang bisnis di daerahnya sendiri. Salah satu model peluan...
-
Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu pada saat akhir pekan di Jakarta, salah satunya adalah dengan mengunjungi museum untuk mengenang d...
-
Syukur alhamdulillah pada hari Kamis 27 Desember 2018 lalu, saya berkesempatan mengikuti pengajian kitab Hikam di pondok pesantren Lirboyo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar