Jumat, 22 Mei 2020

Catatan dan Kesan Semasa Bertugas di Bumi Anoa: Edisi Konawe Utara

Penugasan sebagai abdi negara di daerah merupakan sebuah peluang untuk dapat menjelajahi pelosok negeri. Kesempatan ini tidak didapat oleh semua orang bahkan oleh sesama abdi negara sekalipun. Agar pengalaman saat bertugas di daerah tetap terdokumentasikan, berikut ini saya sajikan catatan perjalanan atau kesan saat saya menjalankan penugasan ke daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Edisi kali ini adalah Kabupaten Konawe Utara.
Kantor Bupati Konawe Utara

Kabupaten Konawe Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Konawe. Ibukota kabupaten ini adalah Wanggudu. Jarak Wanggudu dari Kendari relatif jauh dan membutuhkan waktu tempuh antara 2,5 sampai 3 jam. Lokasi Wanggudu dan Kabupaten Konawe Utara ini merupakan jalur strategis yang menghubungkan antara Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah. 
Lintasan Jalan Raya Menuju ke Wanggudu
Jalur menuju ke Wanggudu dari Kendari lumayan menantang dengan pemandangan hijau perbukitan dan lembah di sepanjang jalan dan sesekali mendapat selipan pemandangan pantai dan rimbunnya pohon kelapa yang menjulang. Sayangnya, pada saat terakhir saya bertugas ke Wanggudu terlihat banyak sekali kawasan pertambangan yang mengubah kondisi awal wilayah tersebut yang awalnya hijau subur menjadi gundul karena pepohonan diatasnya sudah ditebangi.
Aktifitas Penambangan di Konut, Mengeruk Kekayaan dengan Merusak Lingkungan
Saya beberapa kali bertugas di kabupaten ini, baik dalam rangka audit laporan keuangan maupun tugas UJDIH. Tugas pertama saya di kabupaten ini adalah melakukan audit laporan keuangan dan audit ini sekaligus merupakan audit pertama kali saya sebagai auditor negara. Saat itu saya sama sekali tidak paham tentang tugas yang harus saya lakukan. Untungnya para senior memberikan bimbingan sehingga saya tetap tidak paham dengan apa yang harus saya lakukan. *Piss Seniors
Kompleks Perkantoran Pemkab Konawe Utara
Sebagai daerah kabupaten hasil pemekaran, progres pembangunan infrastruktur di daerah ini masih terus berlangsung. Namun demikian progres pembangunan ini seringkali tersendat dengan kasus korupsi dan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang berlaku. Hasil pemeriksaan auditor negara, dilaporkan banyak terjadi indikasi kerugian negara di kabupaten ini. Selain itu banyak juga kasus korupsi yang ditangani oleh APH.
Saya masih ingat pada masa pertama kali saya ke kabupaten ini. Karena di Wanggudu tidak ada penginapan yang layak, kami harus tinggal di sebuah penginapan di daerah Molawe yang jarak tempuhnya 30 menit dari kantor Bupati Konawe Utara. Penginapan yang saya tempati saat itu sangat tidak representatif karena tidak ber-AC dan letak kamar mandi berada di luar kamar. Kamar mandinya pun menggunakan ember yang sudah pecah. Namun kondisi terakhir saat saya bertugas ke sana sudah lebih baik, karena sudah terdapat hotel yang sudah layak untuk ditempati karena telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti AC, air hangat, TV, peralatan mandi dan sarapan.
Dermaga Molawe
Kabupaten Konawe Utara memiliki beberapa daerah tujuan wisata yang bisa dikunjungi jika mempunyai waktu luang. Pertama pemandian Wawolesea. Pemandian ini cukup unik, karena hamparan pemandian didominasi warna putih. Sayangnya pada saat saya kesana, musim saat itu bertepatan dengan akhir musim kemarau, sehingga debit air sangat minim.
Pemandian Wawolesea di Musim Kemarau, Garing
Lokasi kedua yang bisa dikunjungi adalah pantai Taipa, pantai ini sangat luas dengan pasir yang sangat lembut. Namun demikian, pasir ditempat ini berwarna kelabu serta banyak sampah yang berserakan. Banyaknya sampah ini menjadikan pantai ini terkesan tidak terawat.
Pantai Taipa
Selain itu, ada juga konsep wisata terpadu dengan berbagai macam atraksi yakni Pulau Labengki, sebuah gugusan pulau yang disebut-sebut sebagai Raja Ampatnya Sulawesi Tenggara. Namun demikian, untuk menuju ke tempat ini harus arrange waktu dan biaya khusus karena lokasinya tidak mudah dijangkau serta membutuhkan biaya cukup besar. Klik link berikut untuk dapat membaca petualangan kami ke Pulau Labengki  http://lukmanmohdluck.blogspot.com/2015/11/petualangan-labengki.html
Labengki, the Little Raja Ampat di Sulawesi Tenggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...