Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata
sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh
sebagai lokasi yang menjadi saksi sejarah dari masa kolonial. Lokasi Kerkhof Peucut Aceh ini bersebelahan dengan Museum Tsunami Aceh dan tidak jauh dari pusat kota
Banda Aceh. Tentunya lokasi ini sangat strategis dan mudah untuk dicapai. | Gerbang Kerkhoff Peucut Aceh |
Sekali lagi saya merasa beruntung bisa
mengexplore lokasi-lokasi wisata di Aceh, terutama lokasi wisata sejarah.
Awalnya saya tidak mempunyai rencana untuk mengexplore lokasi ini, namun ketika
saya berada di museum Tsunami dan melihat ada jajaran nisan bergaya Belanda di
sisi museum, saya mencoba mencari akses yang bisa dilalui untuk menuju ke
pemakaman masal ini. Dan ternyata ada akses jalan yang bisa digunakan untuk
mempersingkat perjalanan dari museum ke Kerkhof ini. | Berdekatan dengan Museum Tsunami |
Di bagian depan pemakaman ini terdapat gapura
bergaya arsitektur Eropa yang megah dengan dinding-dindingnya bertuliskan
nama-nama orang yang dikuburkan ditempat ini. Di sisi paling kiri gapura
tertulis nama-nama warga Belanda yang meninggal pada tahun 1873. Berturut-turut
di sisi kanannya terdapat nama-nama dari warga Belanda yang dikuburkan di tahun-tahun
berikutnya.
Yang luar biasa dari area pemakaman ini
adalah begitu rapinya catatan dan nama-nama warga atau prajurit Belanda yang
dikuburkan di sini. Nama-nama tersebut dituliskan berdasarkan tahun
pemakamannya. Tidak hanya nama-nama khas Belanda saja yang dimakamkan di tempat
ini. Saya melihat ada banyak nama-nama khas nusantara tertulis dalam prasasti
di tembok gerbang pemakaman ini. Dari literature yang saya baca, nama-nama
londo ireng tersebut merupakan tentara bayaran yang menjadi kaki tangan tentara kolonial dalam memerangi perlawanan rakyat Aceh. Di gerbang ini juga terdapat tahun-tahun
kejadian peristiwa penting diantaranya perang-perang yang terjadi selama masa kolonial seperti Missigit Rawa, Lemboek, Longbattam hingga peristiwa Tsunami
tahun 2004.
Selepas dari gerbang utama Kerkhof Peucut, saya
melihat hamparan nisan berbagai ukuran dan ornament berjajar rapi. Ada nisan
yang berbentuk salib sederhana, dan ada juga nisan yang berukuran besar
dilengkapi dengan patung-patung malaikat kecil bersayap. Pada nisan-nisan
tersebut terdapat nama-nama yang dimakamkan beserta tahun meninggalnya. | Makam J.H.R Kohler |
Salah satu tokoh penting dari kolonialis
Belanda yang dimakamkan di area ini adalah Generaal Majoor J.H.R Kohler.
Pemimpin pasukan Belanda ini tewas ditombak oleh pejuang Aceh di dekat Masjid
Raya Baiturrahman. Makam J.H.R kohler terletak di dekat gapura/gerbang dengan
berbentuk tugu segi empat yang masing-masing sisinya tertulis beberapa
keterangan. | Tugu di Tengah-Tengah Area Kerkhoff |
Pengunjung yang mau ke sisi-sisi ujung dari
area pemakaman ini dapat menyusuri area pedestrian dari paving blok yang
berukuran lebar. Berdasarkan pengamatan saya ada 2 lajur besar yang bertemu
ditengah-tengah area pemakaman dan beberapa lajur kecil dalam area ini. Di
tengah-tengah area pemakaman atau pertemuan diantara dua lajur besar terdapat
sebuah tugu yang berukuran besar dengan beberapa tulisan berbahasa Belanda yang
saya tidak tahu artinya. Tugu berukuran besar tidak hanya berjumlah satu, ada
lagi sebuah tugu yang ukurannya kurang lebih sama besar yang terletak di ujung
lokasi pemakaman. Semakin jauh ke arah bagian belakang pemakaman, semakin
rimbun pepohonan yang merindangi.
| Tugu di Bagian Belakang Kerkhoff |
Saat
saya meng-eksplore lokasi ini, cuaca sedang panas menyengat dan kebetulan tidak
ada pelindung dari cahaya matahari. Untungnya di beberapa titik terdapat pohon
berukuran besar yang dapat dipakai oleh pengunjung untuk berteduh sambil
menikmati semilir angin.
| Kerkhoff Peucut Bagian Rindang |
Di antara nisan-nisan tersebut ada hiasan
taman dengan bunga-bunga yang terawat cantik. Ketika itu ada pengelola
pemakaman ini yang sedang merapikan bunga-bunga. Tampaknya memang taman ini
dirawat secara rutin.
Sebenarnya ada satu situs cagar budaya di
dalam komplek pemakaman Kherkhof ini yang bernilai sejarah tinggi. Sayangnya
waktu itu karena saya tidak mempunyai rencana dan gambaran tentang pemakaman
ini, sehingga saya melewatkannya. Situs ini adalah Makam Meurah Pupok. Di
situs ini dimakamkan Putera Raja bernama Meurah Pupok atau dipanggil Peutjut
yang merupakan putra kesayangan Sultan Iskandar Muda. Karena puteri kesayangan
ini melakukan dosa besar, sang Raja menjatuhkan hukuman sesuai syariat
Islam dengan melakukan rajam dan kemudian memakamkannya di tempat ini. | Makam Meurah Pupok (dikutip dari https://media.suara.com/) |
Berkunjung ke Kerkhof Peucut merupakan salah satu
wisata sejarah yang dapat memperkaya wawasan kita tentang bagaimana sebuah
bangsa mempertahankan kemerdekaannya dari para kolonial yang ingin
menguasainya. Selain itu, berdasarkan nama-nama yang tertera pada catatan di
dinding gerbang, kita juga dapat menyaksikan bahwa ada sesama anak bangsa di
Nusantara yang bergabung dengan tentara kolonial untuk menaklukan saudaranya
sendiri. | Pemakaman Belanda Terbesar di Luar Belanda |
Di sisi lain, berkunjung di tempat ini juga
akan memberikan kesan yang mendalam kepada kita bagaimana seorang sultan dengan
tegas menghukum putera kesayangannya untuk menegakkan marwah hukum dan syariat,
tidak seperti yang bisa kita saksikan pada jaman ini, dimana konstitusi dengan
mudah diubah untuk kepentingan (*sebagian
teks hilang). |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar