Sabtu, 23 Mei 2020

Catatan dan Kesan Selama Bertugas di Bumi Anoa: Edisi Kolaka

Penugasan sebagai abdi negara di daerah merupakan sebuah peluang untuk dapat menjelajahi pelosok negeri. Kesempatan ini tidak didapat oleh semua orang bahkan oleh sesama abdi negara sekalipun. Agar pengalaman saat bertugas di daerah tetap terdokumentasikan, berikut ini saya sajikan catatan perjalanan atau kesan saat saya menjalankan penugasan ke daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Edisi kali ini adalah Kabupaten Kolaka.
Kolaka di Kala Senja
Senja bagi saya merupakan saat istimewa yang hadir setiap hari. Dengan paduan cuaca yang mendukung serta lokasi yang strategis, sebuah senja akan menjadi sebuah memori yang tak terlupakan. Oleh karena itu, penting bagi saya pada saat memburu senja untuk berada di lokasi yang tepat sambil berharap cuaca mendukung perburuan saya. 
Pantai Mandra dan Senja Yang Menawan di Kolaka
Salah satu lokasi yang menurut saya sangat cocok untuk memburu senja di wilayah Sulawesi Tenggara selain Baubau adalah Pelabuhan Kolaka. Lokasinya yang berada di sisi barat Provinsi Sulawesi Tenggara memungkinkan kita untuk menyaksikan tenggelamnya matahari dengan leluasa tanpa terhalang oleh pulau atau bangunan tinggi. Dalam beberapa kali penugasan ke daerah ini saya selalu menyempatkan untuk berburu senja sambil menikmati pemandangan kota Kolaka yang tenang dan rapi.
Kolaka, Senja dan Pelabuhan Nusantara
Masjid Agung Khaera Ummah
Kolaka merupakan sebuah kabupaten yang nama ibukotanya sama dengan nama kabupatennya. Kabupaten ini dulunya merupakan kabupaten dengan wilayah yang sangat luas. Untuk alasan pemerataan dan percepatan pembangunan, kabupaten Kolaka kemudian dimekarkan menjadi tiga yakni Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Utara dan yang terakhir Kabupaten Kolaka Timur.
Rumah Adat Mekongga

Kabupaten Kolaka sangat kaya dengan kandungan alam bahan tambang. Saking kayanya, di wilayah kabupaten Kolaka terdapat kompleks pertambangan milik PT Antam tepatnya di Kecamatan Pomalaa. Selain PT Antam, masih banyak perusahaan-perusahaan tambang yang mengeksplorasi kekayaan alam Sulawesi Tenggara. Hal ini akan terlihat jelas jika kita naik pesawat yang melintas di atas wilayah Kolaka, yang ditandai dengan adanya lahan gundul di antara rimbunnya hutan.
Pemandangan dari Udara Area Pertambangan di Kolaka
Kolaka juga menjadi kota penghubung dan jalur logistik dari Makassar ke Kendari melalui jalur laut. Karena menjadi jalur strategis, pelabuhan di kota ini sangat ramai. Pemandangan ramainya pelabuhan ini dapat dinikmati sekaligus dengan menyaksikan keindahan senja di tepi pantai. Menikmati senja dan malam di kota ini akan semakin lengkap dengan sajian masakan khas Sulawesi seperti coto, sop sodara dan sop kaki lembu. Agar kolesterol terkontrol, kita bisa memesan minuman jus mentimun. Tapi kalo mo nyobak ketahanan tubuh kita, selepas makan kaledo, durian Kolaka boleh dicoba untuk disantap.
Menikmati Kaledo
Saya beberapa kali bertugas atau pelesir ke kota ini. Bagi saya, kota ini mempunyai vibe tersendiri dibanding dengan kota-kota utama lain di Sultra. Suasana kota ini tidak jauh berbeda dengan kota-kota di Jawa. Jalan-jalan yang dilengkapi pedestrian dan trotoar serta kawasan pemukiman tertata rapi ditambah dengan pepohonan yang merindangi jalanan.
Disamping penataan yang rapi, kota Kolaka juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang lengkap, mulai dari hotel-hotel yang representatif, kawasan perdagangan dan perbelanjaan yang bertebaran, kawasan kuliner dengan beraneka ragam jenis sajian dan juga fasilitas hiburan yang berkategori layak kunjung seperti tempat karaoke dan live music di kafe-kafe.
Fasilitas Kolam Renang di Hotel Termevvah di Kolaka
Sebagai tambahan, di wilayah kabupaten Kolaka ada beberapa lokasi wisata yang sangat layak untuk dikunjungi yakni Tamborasi yang terkenal dengan klaimnya sebagai sungai terpendek di dunia serta Pantai Kelelawar yang unik dengan keberadaan ribuan kelelawar di area pantai. Kedua lokasi wisata ini terletak berjauhan, jika Tamborasi berada di ujung utara maka Pantai Kelelawar berada di ujung selatan wilayah kabupaten ini. Karena lokasinya yang berjauhan, nampaknya dibutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk dapat mengunjungi kedua lokasi ini.
Pantai Kelelawar Kecamatan Watubangga

Tamborasi dan Klaim Sungai Terpendek di Dunia 

Catatan dan Kesan Semasa Bertugas di Bumi Anoa: Edisi Kabupaten Muna

Penugasan sebagai abdi negara di daerah merupakan sebuah peluang untuk dapat menjelajahi pelosok negeri. Kesempatan ini tidak didapat oleh semua orang bahkan oleh sesama abdi negara sekalipun. Agar pengalaman saat bertugas di daerah tetap terdokumentasikan, berikut ini saya sajikan catatan perjalanan atau kesan saat saya menjalankan penugasan ke daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Edisi kali ini adalah Kabupaten Muna.
Suasana Pagi di Dermaga Perikanan Raha
Kabupaten Muna merupakan satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang lokasinya berada di sebuah pulau bernama pulau Muna. Pada saat saya bertugas di Sulawesi Tenggara, keseluruhan Pulau Muna merupakan wilayah (kecuali sebagian kecil) dari Kabupaten Muna. Saat ini wilayah kabupaten ini telah dimekarkan menjadi dua kabupaten yakni Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat.
Tugu Jati Raha
Ibukota kabupaten ini adalah Raha. Lokasi kota ini sangat strategis dengan pelabuhannya yang menjadi perlintasan kapal penumpang antara Kendari dan Baubau. Namun demikian, walaupun lokasinya strategis, perkembangan kota Raha pada khususnya dan Kabupaten Muna pada umumnya saya nilai tidak terlalu signifikan. Beberapa kali bertugas di kabupaten ini, saya tidak menyaksikan perkembangan yang cukup drastis utamanya dari sisi infrastruktur. Di beberapa lokasi di kota Raha, kualitas jalannya tidak terlalu bagus dan  ada banyak tambalan aspal yang justru menjadikan jalan tidak nyaman dilewati. Fasilitas pasar di kota ini juga kurang rapi dan terkesan semrawut. Kesemrawutan ini diantaranya disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya. Penduduk kabupaten Muna banyak yang berprofesi sebagai nelayan, namun demikian, dermaga perikanan yang ada masih tidak memadai untuk menampung aktifitas perekonomian dari sektor kelautan.
Aktifitas Perekonomian di Bidang Perikanan
Satu hal yang disayangkan dari program pembangunan di Kabupaten Muna adalah dibangunnya areal reklamasi yang bagi saya pribadi terkesan mubazir. Sebagian dari proyek reklamasi dibangun sebagai jalan raya dua arah yang bagus hasilnya. Namun ada juga proyek timbunan yang tidak terlihat fungsinya. Hanya berupa timbunan di atas laut, tanpa bangunan dan tidak pula dapat digunakan sebagai akses jalan. Hal ini sangat disayangkan karena anggaran besar yang digunakan untuk menimbun laut seharusnya bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih mendesak, seperti pembangunan jalan penghubung Raha-Baubau, perbaikan infrastruktur jalan dalam kota serta penataan kawasan pelabuhan perikanan untuk memaksimalkan produksi perikanan setempat. Proyek reklamasi laut tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar. Dikarenakan terbatasnya anggaran pada Pemerintah Kabupaten Muna, proyek reklamasi tentu saja menjadi beban pemerintah, pimpinan dan warga Muna di periode selanjutnya.
Aktifitas Perdagangan di Pasar Panjang Laino

Pasar Panjang di kala Pagi, Sepi

Areal reklamasi di Muna luar biasa besar dan masif dibanding dengan program serupa di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara. Salah satu alasan yang digunakan untuk reklamasi ini adalah pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi atau Proprov tahun 2007. Dengan agenda tersebut dibangunlah arena dayung, gedung olah raga,dan arena kolam renang, yang sebagian besar didirikan di areal reklamasi. Pada saat terakhir saya bertugas di Kabupaten ini, kondisi bangunan SOR dan arena renang terlihat kurang terawat.
Arena MotoGP, Sirkuit (P)Raha
Selain bangunan arena olah raga, di kawasan reklamasi ini juga didirikan sebuah masjid berukuran besar. Dari jauh, kubah masjid ini terlihat megah menjulang. Pada saat saya terakhir bertugas ke kabupaten ini di tahun 2015, terlihat bahwa progres pembangunan masjid ini sudah berhenti sejak waktu yang lama. Progres pembangunan yang mandeg ini menunjukkan adanya program pembangunan yang kurang terencana serta kurang terlaksana dengan baik.
Siluet Pembangunan Masjid yang Mandeg di Area Reklamasi
Beralih ke fasilitas pendukung seperti penginapan dan restoran, Kota Raha mempunyai penginapan yang untuk ukuran sekarang sudah ketinggalan jaman. Sedangkan untuk wisata kuliner ada sedikit pilihan yang rekomended untuk menikmati sajian khas setempat diantaranya RM Roxi dan RM Coto Je'neberang. Selain itu, ada juga restoran fancy yang dibangun di atas kolam buatan di jalan Wolter Monginsidi. Untuk menikmati makanan di tempat ini harus reservasi terlebih dahulu dikarenakan proses masaknya yang membutuhkan wakyu cukup lama. 
Salah Satu Sudut Area Reklamasi yang Menjadi Spot Rekreasi
Untuk obyek wisata yang bisa dikunjungi di kabupaten ini, saya hanya bisa merekomendasikan Napabale. Obyek wisata ini merupakan danau berukuran luas yang terhubung langsung ke laut dengan air yang jernih. Di obyek wisata ini terdapat gua yang menghubungkan antara danau dengan laut selat Buton. Jika air laut surut, pengunjung dapat melintasi gua tersebut menggunakan perahu kecil untuk bisa menyusuri pantai dan menikmati pemandangan yang lebih luas. Pesan saya, jangan lupa pakai topi, sun block, kacamata hitam, payung, dan bawa duit kalau ingin mengunjungi lokasi wisata ini. Ndak perlu saya jelaskan apa kegunaan barang-barang tersebut.
Danau Napabale Lohia Muna

Bagi saya, momen terbaik di Raha adalah pada saat senja hari sambil menikmati gorengan atau cilok sambil duduk di tepi pantai menikmati pemandangan selat Buton dan aktifitas di laut. Hembusan angin laut dan deburan ombaknya bisa menjadi kompensasi dari cuaca panas Kota Raha yang luar biasa menyengat. 
Yuk Touring Bareng

Jumat, 22 Mei 2020

Catatan dan Kesan Semasa Bertugas di Bumi Anoa: Edisi Bombana

Penugasan sebagai abdi negara di daerah merupakan sebuah peluang untuk dapat menjelajahi pelosok negeri. Kesempatan ini tidak didapat oleh semua orang bahkan oleh sesama abdi negara sekalipun. Agar pengalaman saat bertugas di daerah tetap terdokumentasikan, berikut ini saya sajikan catatan perjalanan atau kesan saat saya menjalankan penugasan ke daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Edisi kali ini adalah Kabupaten Bombana.
Kantor Bupati Bombana dengan Background Kawasan Perbukitan
Kabupaten Bombana adalah kabupaten di wilayah Sulawesi Tenggara yang berjarak sekitar 230 Km dari Kota Kendari dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 4 jam. Ada dua jalur yang dapat dilalui untuk menuju ke Kabupaten ini, yang pertama melewati Andoolo Ibukota kabupaten Konawe Selatan dan yang kedua melewati Tinanggea kearah pelabuhan ferry Torobulu. Apabila banyak waktu dan pengen keliling Sulawesi Tenggara, bisa juga melewati jalur Kolaka-Poleang. Namun jalur ini tidak direkomendasikan, karena jaraknya akan bertambah menjadi total 340 km dari kota Kendari.
Kantor Bupati Bombana Menghadap ke Arah Perbukitan
Kantor DPRD Bombana
Kabupaten Bombana marupakan kabupaten hasil pemekaran dengan kabupaten Buton. Kabupaten ini beribukota Rumbia, sebuah kota kecil di pesisir laut dengan pemandangan perbukitan di beberapa sisinya. Saya sudah lima kali bertugas atau pelesir ke kabupaten ini. Paling sering dalam rangka acara UJDIH. Kesan saya saat pertama kali ke Bombana adalah kabupaten ini sangat sepi dan masih belum berkembang. Infrastruktur jalan, baik jalan penghubung dan jalan akses di wilayah ibukota kualitasnya masih buruk. Selain itu masih belum ada sarana penginapan yang layak untuk pebisnis atau untuk pelaksanaan perjalanan dinas. Berkaca dari hal itu, pemerintah kabupaten ini harus bekerja keras untuk bisa menyusul ketertinggalannya dari kabupaten-kota lain di Sulawesi Tenggara.
Jalur Penghubung Bombana Kolaka 
Syukurlah pemimpin baru Kabupaten Bombana dapat melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi kabupaten ini. Pada saat terakhir saya bertugas di Kabupaten ini, infrastruktur jalan sudah terbangun rapi dengan kualitas yang baik. Jalur penghubung antar kabupaten baik arah Konawe Selatan maupun arah Kolaka sudah mulus dan lancar. Begitupun sarana penguat ekonomi masyarakat, fasilitas pasar terlihat sudah dibangun lebih baik dari sebelumnya. Pemerintah Kabupaten Bombana perlu memperhatikan tentang ketersediaan hotel atau penginapan yang memadai. Karena pada saat terakhir ke kabupaten ini, belum terdapat perkembangan yang signifikan terkait jumlah dan kualitas hotel yang ada. 
Salah Satu Spot Pemandangan di Rumbia Bombana
Satu hal yang seringkali membuat saya tidak habis pikir adalah kegemaran pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara untuk melakukan reklamasi. Dengan areal yang masih luas dan jumlah penduduk yang relatif sedikit, program reklamasi laut ini perlu diperdalam motifnya. Apakah semata-mata karena murni untuk kemaslahatan masyarakat, atau ada motif lain untuk menguntungkan pihak atau golongan tertentu, mengingat proyek reklamasi sangat rawan untuk dimanipulasi berujung korupsi. Selain itu, reklamasi juga tentu saja tidak ramah lingkungan karena merusak ekosistem laut yang sudah ada.
Sarana Rekreasi Warga di Atas Areal Reklamasi

Taman Nasional Rawa Aopa Edisi Terik
Setiap kali saya ditugaskan ke Kabupaten ini, saya paling semangat pada saat melewati Taman Nasional Rawa Aopa. Taman nasional ini merupakan padang sabana atau ilalang yang membentang luas sepanjang mata memandang. Selain itu, jalan raya di padang ilalang ini adalah salah satu trek favorit saya di Sulawesi Tenggara. Jalanan mulus puluhan kilo meter dengan minim tikungan ini seringkali memicu adrenalin untuk memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Saya pernah mencatatkan topspeed 115 km/jam dengan motor Megapro di kawasan ini saat touring ke Bombana. Selain jalur jalan dengan kualitas sangat bagus, pemandangan di sepanjang jalur Rawa Aopa ini luar biasa indah. Hamparan luas ilalang di kiri dan kanan jalan selalu membawa sensasi tersendiri, utamanya jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan motor. Pemandangan akan semakin dramatis saat cuaca mendung. Sensasinya akan terasa seperti bukan di Indonesia. Gak percaya? Coba aja deh kesana dan tunggu sampai mendung tiba.
TN Rawa Aopa Semasa Touring de Bombana
Pemandangan Dramatis Perpaduan Ilalang Luas, Gunung dan Awan yang Berarak
TN Rawa Aopa Semasa Tugas UJDIH
Selain Taman Nasional Rawa Aopa, ada juga lokasi wisata alam yang layak untuk dikunjungi di kabupaten ini yakni Bukit Teletubbies. Ada banyak versi tentang lokasi bukit teletubbies ini, Ada yang mengatakan di areal taman nasional Rawa Aopa, dan ada juga yang bilang berlokasi di dekat lokasi calon bandara Bombana di Kecamatan Poleang. Adapun yang pernah saya kunjungi adalah yang di Poleang. Lokasinya cukup jauh dari Rumbia dan pemandangannya tidak begitu mengesankan.
Bukit Teletubbies Bombana Poleang Edition
Kabupaten Bombana menyimpan kekayaan alam yang luar biasa berupa bahan tambang yang melimpah. Tentu saja banyak di antara kita yang berharap agar kekayaan alam tersebut tidak dinikmati hanya oleh segelintir orang serakah yang ingin kaya dan sejahtera sendiri. Karena jika itu yang terjadi, Kabupaten Bombana serta kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara hanya akan jadi penonton saat kekayaan dan kesejahteraannya dikeruk tanpa dibatasi.

Catatan dan Kesan Semasa Bertugas di Bumi Anoa: Edisi Konawe Utara

Penugasan sebagai abdi negara di daerah merupakan sebuah peluang untuk dapat menjelajahi pelosok negeri. Kesempatan ini tidak didapat oleh semua orang bahkan oleh sesama abdi negara sekalipun. Agar pengalaman saat bertugas di daerah tetap terdokumentasikan, berikut ini saya sajikan catatan perjalanan atau kesan saat saya menjalankan penugasan ke daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Edisi kali ini adalah Kabupaten Konawe Utara.
Kantor Bupati Konawe Utara

Kabupaten Konawe Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Konawe. Ibukota kabupaten ini adalah Wanggudu. Jarak Wanggudu dari Kendari relatif jauh dan membutuhkan waktu tempuh antara 2,5 sampai 3 jam. Lokasi Wanggudu dan Kabupaten Konawe Utara ini merupakan jalur strategis yang menghubungkan antara Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah. 
Lintasan Jalan Raya Menuju ke Wanggudu
Jalur menuju ke Wanggudu dari Kendari lumayan menantang dengan pemandangan hijau perbukitan dan lembah di sepanjang jalan dan sesekali mendapat selipan pemandangan pantai dan rimbunnya pohon kelapa yang menjulang. Sayangnya, pada saat terakhir saya bertugas ke Wanggudu terlihat banyak sekali kawasan pertambangan yang mengubah kondisi awal wilayah tersebut yang awalnya hijau subur menjadi gundul karena pepohonan diatasnya sudah ditebangi.
Aktifitas Penambangan di Konut, Mengeruk Kekayaan dengan Merusak Lingkungan
Saya beberapa kali bertugas di kabupaten ini, baik dalam rangka audit laporan keuangan maupun tugas UJDIH. Tugas pertama saya di kabupaten ini adalah melakukan audit laporan keuangan dan audit ini sekaligus merupakan audit pertama kali saya sebagai auditor negara. Saat itu saya sama sekali tidak paham tentang tugas yang harus saya lakukan. Untungnya para senior memberikan bimbingan sehingga saya tetap tidak paham dengan apa yang harus saya lakukan. *Piss Seniors
Kompleks Perkantoran Pemkab Konawe Utara
Sebagai daerah kabupaten hasil pemekaran, progres pembangunan infrastruktur di daerah ini masih terus berlangsung. Namun demikian progres pembangunan ini seringkali tersendat dengan kasus korupsi dan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang berlaku. Hasil pemeriksaan auditor negara, dilaporkan banyak terjadi indikasi kerugian negara di kabupaten ini. Selain itu banyak juga kasus korupsi yang ditangani oleh APH.
Saya masih ingat pada masa pertama kali saya ke kabupaten ini. Karena di Wanggudu tidak ada penginapan yang layak, kami harus tinggal di sebuah penginapan di daerah Molawe yang jarak tempuhnya 30 menit dari kantor Bupati Konawe Utara. Penginapan yang saya tempati saat itu sangat tidak representatif karena tidak ber-AC dan letak kamar mandi berada di luar kamar. Kamar mandinya pun menggunakan ember yang sudah pecah. Namun kondisi terakhir saat saya bertugas ke sana sudah lebih baik, karena sudah terdapat hotel yang sudah layak untuk ditempati karena telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti AC, air hangat, TV, peralatan mandi dan sarapan.
Dermaga Molawe
Kabupaten Konawe Utara memiliki beberapa daerah tujuan wisata yang bisa dikunjungi jika mempunyai waktu luang. Pertama pemandian Wawolesea. Pemandian ini cukup unik, karena hamparan pemandian didominasi warna putih. Sayangnya pada saat saya kesana, musim saat itu bertepatan dengan akhir musim kemarau, sehingga debit air sangat minim.
Pemandian Wawolesea di Musim Kemarau, Garing
Lokasi kedua yang bisa dikunjungi adalah pantai Taipa, pantai ini sangat luas dengan pasir yang sangat lembut. Namun demikian, pasir ditempat ini berwarna kelabu serta banyak sampah yang berserakan. Banyaknya sampah ini menjadikan pantai ini terkesan tidak terawat.
Pantai Taipa
Selain itu, ada juga konsep wisata terpadu dengan berbagai macam atraksi yakni Pulau Labengki, sebuah gugusan pulau yang disebut-sebut sebagai Raja Ampatnya Sulawesi Tenggara. Namun demikian, untuk menuju ke tempat ini harus arrange waktu dan biaya khusus karena lokasinya tidak mudah dijangkau serta membutuhkan biaya cukup besar. Klik link berikut untuk dapat membaca petualangan kami ke Pulau Labengki  http://lukmanmohdluck.blogspot.com/2015/11/petualangan-labengki.html
Labengki, the Little Raja Ampat di Sulawesi Tenggara

Kamis, 21 Mei 2020

Baubau: Kota Favorit di Sulawesi Tenggara

Jika saya ditanya tentang apakah entitas atau daerah favorit untuk penugasan di wilayah Sulawesi Tenggara, maka Kota Baubau adalah jawabannya. Ada banyak alasan yang menjadikannya sebagai tujuan favorit saya. Yang terutama adalah kota ini adalah lokasi terbaik di Sulawesi Tenggara untuk menyaksikan senja (karena selama 5 tahun di Sulawesi Tenggara saya tidak pernah ke Wakatobi).
Wantiro Baubau
Sebagai informasi, Kota Baubau merupakan satu dari dua wilayah yang berstatus kota di wilayah Sulawesi Tenggara. Dengan status ini, Kota Baubau dapat memacu perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya lebih maju dari wilayah lainnya sehingga dapat menjadi sebuah pusat perekonomian khususnya di wilayah Pulau Buton dan sekitarnya. 
Suasana Kota Baubau dari Ketinggian Perbukitan
Kota Baubau merupkan kota yang sangat berkesan bagi saya.  Kota ini relatif tertata rapi, ramai dengan mobilitas dan aktifitas ekonomi, menjadi jalur penghubung transportasi laut nusantara, serta menjadi perpaduan antara kekayaan dan kelestarian sejarah dengan perkembangan sosial kemasyarakatan. Dengan alasan-alasan tersebut saya menganggap kota ini pantas jika dijadikan  ibukota sebuah provinsi.
Senja di Lakeba Resort Baubau
Letak kota ini sangat strategis karena berada di tepi laut yang menjadi jalur transportasi utama nusantara. Selain itu wilayah kota ini juga meliputi kawasan perbukitan yang cukup tinggi yang diantaranya dimanfaatkan sebagai area pemukiman. Suhu di kota ini sebagaimana kota-kota diwilayah tropis cukup panas. Namun jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Sulawesi Tenggara, di kota ini banyak tumbuh pohon perindang di sisi jalan. Pepohonan ini lumayan bisa sedikit menjadi pelipur panas atau sekedar menjadi penyejuk pandangan.
Terkait infrastruktur dan fasilitas pendukung kawasan perkotaan, saya menilai bahwa kota ini sudah bagus. Jalan raya dan jalan di kompleks pemukiman membentang mulus dengan kualitas yang baik dan dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas sebagai pedoman berkendara bagi para pengguna jalan. Untuk angkutan transportasi darat, di Kota Baubau selain terdapat angkutan pete-pete juga ada angkutan taksi. Untuk jalur laut, pelabuhan Kota Baubau melayani banyak sekali rute. Baik rute nasional maupun rute antar pulau di sekitar kepulauan Buton. Areal pelabuhan juga ditata dengan semakin baik dengan pemisahan peruntukan antara angkutan penumpang dan angkutan barang. Hal ini berpengaruh pada kelancaran pelayanan pelabuhan. Melengkapi moda transportasi yang ada, di Kota Baubau terdapat sebuah bandara yang melayani perjalanan menggunakan pesawat udara. Bandara ini melayani rute penerbangan ke beberapa kota dengan intensitas jadwal penerbangan yang sedang.
Kesibukan di Pelabuhan Baubau
e sektor ekonomi, di kota ini ada banyak lokasi pusat perbelanjaan atau pasar yang melayani kebutuhan masyarakat Baubau. Ada Pasar Kota Tua yang diantaranya menjual barang-barang elektronik, pasar Wameo yang khas dengan pakaian impor seken-nya, Pasar Buah lapangan Lembah Hijau yang stand dan stok buahnya melimpah, Pasar Tradisional Karya Nugraha di Jalan Haji Agus Salim serta yang paling baru Hypermart Buton.
Fasilitas lain yang juga tersedia di kota ini adalah fasilitas kesehatan berupa rumah sakit yang representatif baik yang dikelola Pemda maupun swasta seperti RS Siloam. Selain itu banyak pula terlihat papan reklame praktek dokter privat dan apotik tersebar di beberapa lokasi di kota Baubau. Untuk fasilitas pendidikan, ada banyak kampus yang dapat menampung mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Namun yang menjadi perhatian saya adalah banyak sekali akademi perawat di kota ini. Banyaknya akper-akper ini mungkin dikarenakan animo masyarakat yang tinggi serta motif praktis agar cepat kerja selepas lulus pendidikan.
Kota Baubau juga sangat rekomended untuk para pecinta wisata kuliner. Ada banyak lokasi dan jenis makanan yang bisa dinikmati saat berkunjung ke kota ini, baik jenis makanan seafood sampai makanan khas Jepang. Salah satu lokasi tujuan utama wisata kuliner yang harus dikunjungi saat berada di kota ini adalah Pujasera Betoambari. Lokasi ini menjadi salah satu favorit saya untuk berwisata kuliner karena di tempat ini saya bisa menyantap makan malam sekaligus menikmati suasana pantai Baubau pada malam hari.
Menikmati Sajian Suki di Metro Suki & Resto Baubau
Untuk akomodasi, kota Baubau ini patut diacungi Jempol. Ada banyak hotel atau penginapan yang bisa digunakan baik untuk acara kedinasan, pelesir maupun bisnis. Dari beberapa hotel yang ada di Baubau, Hotel Adios merupakan hotel yang paling rekomended. Hotel ini terletak di kawasan perbukitan dengan view luas menghadap ke arah pusat kota dan pelabuhan serta Selat Buton. Selain letaknya yang strategis, hotel ini  mempunyai kamar yang berukuran lega, kamar mandi dilengkapi bath tub, gratis air mineral, plus gratis laundry. Sarapan di hotel ini juga memberikan memori luar biasa karena kita bisa menikmati makan pagi sambil menyaksikan pemandangan kesibukan pelabuhan Baubau dan lansekap laut selat Buton. Hotel Adios juga menawarkan pemandangan senja yang menakjubkan, setiap hari, kecuali saat mendung gelap. Di sini saya seringkali terkesima dengan pemandangan senja yang selalu spektakuler setiap harinya.
View Dari Hotel Villa Adios Baubau


Kota Baubau dan sekitarnya mempunyai beberapa obyek wisata baik wisata sejarah maupun wisata alam. Berikut ini beberapa obyek wisata yang pernah saya kunjungi saat berada di Baubau
Benteng Keraton Buton
Kota Baubau mempunyai peninggalan sejarah yang patut dibanggakan. Peninggalan sejarah ini berupa benteng yang berukuran luar biasa besar. Saking besarnya, di dalam komplek benteng ini terdapat pemukiman penduduk yang lumayan padat. Benteng ini sangat megah dan kokoh. Pada beberapa bagian, tembok benteng dibangun menjulang tinggi dengan dilengkapi meriam untuk membuat gentar musuh yang akan menyerang.
Benteng Keraton Buton


Meriam dan View Kota Baubau


Di dalam komplek benteng ini juga terdapat istana atau Keraton Buton. Bangunan keraton ini sangat khas dan menampilkan kekayaan budaya Buton. Selain itu di komplek benteng ini juga terdapat sebuah masjid yang sangat bersejarah. Tampilan masjid ini mungkin sederhana jika dilihat dari perspektif masa kini, namun pada masanya, bahkan hingga saat ini,masjid ini masih terlihat anggun, kokoh dan megah. Tak salah jika tempat ibadah ini menjadi kebanggaan masyarakat Baubau.

Masjid Kesultanan Buton
Pantai Nirwana
Kota Baubau mempunyai sebuah pantai yang sangat cantik yakni pantai Nirwana. Lokasinya dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pusat kota Baubau. Daya tarik utama dari pantai ini adalah pasirnya yang putih dan lembut. Selain itu gelombang air laut di pantai ini sangat tenang dan pantainya tidak terlalu dalam sehingga aman untuk digunakan berenang. Menghabiskan senja di tempat ini juga patut dicoba karena pemandangan matahari terbenam di tempat ini sangat indah.
Pasir Putih dan Laut Tenang di Pantai Nirwana


Senja di Pantai Nirwana


Bukit Wantiro.
Lansekap di bukit ini ditandai dengan tulisan Baubau berukuran besar yang dapat terlihat dari jarak yang sangat jauh. Di bukit ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan senja yang spektakuler hasil perpaduan gugusan pulau, laut yang tenang dan suasana sore yang menyenangkan. Di bukti ini pengunjung dapat juga menikmati pisang goreng hangat dan minuman sarabba di bukit yang indah ini. Selalu mengesankan menghabiskan waktu senja di Wantiro Baubau.
Little Wantiro


Pesona Senja Dari Bukit Wantiro


Ngkari-Ngkari atau kampung Bali.
Ngkari-Ngkari adalah wilayah transmigrasi yang dihuni oleh pendatang yang berasal dari Bali. Warga transmigran ini masih kental memegang adat dan budaya Bali yang terlihat dari banyaknya bangunan dan tempat ibadahnya yang khas. Di tempat ini juga terdapat areal persawahan luas yang subur dan ditata dengan rapi serta instagrammable.
Kampung Bali di Ngkari-Ngkari Baubau
Selain obyek-obyek wisata di atas, masih banyak lokasi yang bisa dikunjungi pada saat berada di Baubau antara lain: Pantai Kamali, lokasi pusat keramain kota Baubau dengan patung naganya yang ikonik; Air terjun tirta Rimba, air terjun yang tidak terlalu tinggi namun lokasinya menenangkan karena berada di tengah hutan yang sunyi; Pantai Jodoh; Pantai yang kini masuk wilayah kabupaten Buton Selatan.
Ikon Kota Baubau di Pantai Kamali


Pantai Jodoh


Air Terjun Tirta Rimba

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...