Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa aku mempunyai
banyak sahabat yang baik. Mereka memberikan support di kala aku down, dan turut
berbahagia ketika aku merengkuh keberhasilan. Cerita seru kali ini adalah
perjalananku ke dua kota, Birmingham dan Leicester bertemu sahabat-sahabat dari
Indonesia.
Birmingham Canal
Sahabat-sahabatku dalam episode kali ini
merupakan rekanku sesama penerima beasiswa Spirit dari Bappenas. Kami bereuni
kecil-kecilan di Birmie sekalian sambil berencana nonton pertandingan West
Bromwich Albion versus Manchester United.
Diantara Sobat-Sobat
Dalam rangka reuni ini, aku berangkat sendiri
dari Nottingham menggunakan Natex. Di Birmie Station, aku dijemput teman-teman
yang lain yang sudah datang terlebih dahulu. Selanjutnya Kami menuju ke rumah
salah seorang teman sambil menunggu jadwal pertandingan WBA vs MU. Cukup lama
kami transit di rumah ini sambil makan dan ngobrol bareng. Sekira pukul 15.30, kami berangkat menuju The
Hawthorn, kandang WBA untuk menyaksikan pertandingan bola. Cerita tentang
pengalaman pertama nonton pertandiangan bola di UK ini akan aku tulis di
catatan tersendiri. Seusai menonton pertandiangan sepak bola, kami
kembali ke rumah teman. Disana kami tidur dengan lokasi yang terbatas namun
penuh dengan keseruan. Keseruan tukar cerita pengalaman masa kuliah semester
pertama.
University Of Birmingham
Keesokan harinya sebelum sarapan, aku sendirian
explore kampus University of Birmingham, UoB. Kampus ini terlihat unik dengan
warna dominan merah bata pada gedung-gedung utamanya. Di kampus ini juga
terdapat ikon yang menandakan kekhasan UoB. Bangunan ini adalah menara tinggi
menjulang yang diberi nama Old Joe.
Old Joe
Gedung utama kampus ini juga tak kalah
ikonik. Arsitekturnya unik serta terdapat pahatan patung tokoh-tokoh ilmuwan
terkenal pada bagian utama gedung. Di bagian lain kampus ini terdapat
perpustakaan yang terlihat baru direnovasi. Perpustakaan ini terlihat simple
namun sangat modern. Model perpustakaan yang membuat mahasiswa tertarik untuk
mengunjungi dan berlama-lama didalamnya. Cukup lama aku menikmati suasan kampus
yang sepi karena dalam masa libur ini. Keadaan kampus yang sepi ini juga
membuatku puas hunting foto-foto dengan objek kampus beraarsitektur unik ini.
Aston Webb Building
Kampus Bagaikan Sebuah Istana
Selepas explore kampus UoB, aku kembali ke
rumah teman dan bersiap untuk ke Kawasan City Centre. Aku sempatkan untuk
menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh sang tuan rumah. Makan siang gratis
yang sangat nikmat.
Birmingham Canal yang Tenang
Menyusuri Kanal
Senja yang Menakjubkan di Birmingham Canal
Tujuan pertama explore kota Birmie adalah
Birmingham Canal. Kami menyusuri kanal yang tertata rapi dengan background
gedung2 megah dan artistik yang memunculkan suasana romantis di kiri dan kanan
kanal. Sore itu, cuaca ddi Birmingham canal sangat cerah.
Cuaca ini sangat tepat buat memburu
suasana senja, walaupun udara dingin terasa menusuk. Di Birmingham canal, aku
melewati beberapa terowongan dan jembatan serta berhenti beberapa kali di atas
jembatan untuk mengabadikan pemandangan indah yang ada di depan mata. Ada juga
angsa-angsa yang berkeliaran bebas mengambang kesana-kemari. Atraksi lain yang
ditawarkan disini adalah perahu-perahu yang melintasi kanal. Perahu-perahu ini mempunyai
bermacam-macam corak dan warna. Ahh.. suasana kanal yang menenangkan.
Indah Bukan? |
Dari kanal yang indah ini, aku menuju ke
Birmingham Coach Station melewati beberapa gedung yang menjadi landmark kota
ini. Pertama, perpustakaan Birmingham. Perpustakaan ini mempunyai eksterior
yang sangat unik dengan ukuran yang sangat besar. Dari kejauhan, perpustakaan
ini akan mencuri pandang siapapun yang berada di area sekitar kawasan ini. Di
depan perpustakaan ini terdapat pasar malam dengan bianglala temporer.
Bianglala dan Perpustakaan Birmingham
Saat itu
pasar malem ini tidak terlalu ramai pengunjung. Mungkin karena cuaca saat itu
sedang tidak beigitu nyaman untuk uji adrenalin. Areal lain yang aku lewati
adalah Victoria square. Berbeda dengan kawasan Birmingham Library, Kawasan ini
sangat ramai pengunjung. Mungkin karena disinilah pusat keramain dengan
background gedung utama di kota ini. Tempat lain yang penuh dengan pengunjung
adalah market square, Kawasan pertokoan di Bullring Birmingham. Kawasan
pertokoan ini rameeee banget sore itu. Nuansa Inggris dan Natal sangat terasa
sore itu. Nuansa yang akan selalu aku rindukan.
Ikon Kawasan Bullring
Suasana Ramai Menjelang Libur Natal
Dari Bullring aku dan salah seorang teman, Mas Trijoko,
ke Coach station untuk melanjutkan perjalanan menuju Leicester menggunakan bus Natex.
Waktu tempuh Birmingham ke Leicester kira-kira satu jam. Tidak ada pemandangan
yang menarik dalam perajalanan ini karena saat itu malam telah mengganti
terangnya siang.
Warna-Warni Lampu Menghiasi Malam di Leista
Leicester. Aku dan mas Trijoko tiba di
Leicester kira-kira pukul 19.00 waktu setempat. Kesan yang aku dapat saat
pertama kali menginjakkan kaki di kota ini adalah suasana sepi dan tenang. Saat
itu, walaupun masih masuk kisaran pukul tujuh malam, namun tidak banyak
terlihat pengunjung di kawasan pusat kota. Hanya terlihat operator permainan
khas pasar malam yang bersiap-siap membereskan arena permainannya. Karena tidak
banyak yang bisa dilakukan disini, Mas Trijoko mengajak untuk segera istirahat
di flatnya setelah sebelumya kami menyantap makan malam di salah satu restoran
halal setempat.
After the Joy
Keesokan harinya, seusai sarapan, kami keliling
kota Leicester untuk mengunjungi beberapa lokasi. Lokasi pertama yang kami tuju
adalah King Power Stadium. Stadion ini adalah kandang klub sepak bola Leicester
City yang saat itu berposisi sebagai juara bertahan Liga Premier Inggris. Ukuran
stadion ini tidak terlalu besar jika dibanding dengan stadion-stadion klub-klub
besar UK. Namun stadion ini merupakan saksi sejarah keberhasilan Leicester City
menguasai mahkota Premier League periode 2015-2016. Pencapaian yang luar biasa
dari klub yang sebelumnya diramalkan akan terdegradasi ini.
Di Kandang Sang Juara Liga Primer Inggris 2015-2016
Lokasi berikutnya adalah kampus Leicester
University. Kampus ini sedang dalam kondisi sepi karena saat itu bertepatan
dengan masa libur kampus mendekati Natal.
Kampus ini terlihat tenang dan cocok untuk mahasiswa yang membutuhkan suasana
tenang dalam belajarnya.
@University of Leicester
Perpustakaan University of Leicester
Menikmati Gloomy Afternoon
Lokasi berikutnya yang kami tuju adalah War memorial monument. Monumen ini dibangun untuk memperingati para pahlawan UK dalam masa peperangan di berbagai misi. Monumen ini dibangun dengan megah. Wujud penghormatan yang sepadan dengan pengorbanan para pahlawan di medan laga.
Leicester War Memorial |
Kuburan di Sisi Jalan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar