Berkelana menjelajah kota-kota
indah di Eropa merupakan bonus yang hingga saat ini saya syukuri. Untuk
menjaga agar kenangannya tidak hilang seiring berjalannya waktu, saya
menuliskan sedikit catatan tentang kesan saya terhadap kota-kota yang pernah
saya kunjungi. Edisi kali ini adalah Kota Linz. | Linz, First Step on the Mainland
|
Linz adalah kota di Eropa
pertama yang saya kunjungi. Sebenarnya kota ini bukan tujuan utama yang saya tuju, tidak
banya lokasi dan atraksi wisata di kota ini jika dibanding kota-kota lain di
Austria. Namun demikian, sebagaimana
kota-kota di Eropa, Linz masih mempunyai daya tarik bagi wisatawan.
Suasana kota Linz pada saat itu
sangat sepi. Saat itu wilayah Eropa sedang mengalami musim dingin. Cuaca
dingin terasa menusuk hingga saya harus memakai jaket tebal dan kaos tangan
sepanjang waktu. Musim dingin juga menyebabkan turunnya salju. Pada area
terbuka, hamparan salju terlihat menutupi kawasan tersebut. Hamparan salju
ini menyebabkan pemandangan kota Linz menjadi anggun dan menawan. | Linz New Cathedral
|
Ada beberapa lokasi yang saya
kunjungi di Linz diantaranya, New Cathedral Linz. Katedral ini berukuran
besar dan terlihat megah, apalagi dengan latar salju di sekelilingnya. Saya
sempatkan masuk ke dalamnya untuk melihat interior dan suasana di dalamnya.
Suasana di dalam katedral terasa sakral dan menenangkan. Di dalam gedung katedral
ini juga dipajang beberapa patung. Lebih lanjut penataan kursi dan lokasi
ibadah diatur dengan rapi. Di dekat katedral ini terdapat toko kue khas
Eropa. Sajiannya sangat menggugah selera antara lain aple strudel dan linzer
torte. Penataan toko ini juga sangat rapi dan berkelas. Jangan Tanya saya
beli apa, karena saya takut makanannya gak mau masuk ke mulut saya. Hahaha.. | Penataan Rapi dan Mewah
|
Lokasi berikutnya yang saya
kunjungi adalah sungai Danube. Sungai Danube merupakan salah satu sungai yang
paling penting yang alirannya melintasi beberapa negara. Dalam suasana musim
dingin yang menusuk dan cuaca mendung sepanjang hari, pemandangan sungai
Danube dan sekitarnya terlihat dramatis. Ditambah dengan hamparan salju dan
penempatan patung-patung pada beberapa spot, saat itu saya merasa bagaikan sedang
berada di negeri dongeng. | Sungai Danube, Berkabut dan Dinngin Menusuk
|
| Patung di Sisi Sungai Danube
|
Volksgarten merupakan lokasi
terdekat dari stasiun Linz. Ukuran taman ini tidak terlalu luas, namun dalam
musim dingin, hamparan salju yang menutupinya menjadikan pemandangan di taman
ini menjadikan pengalaman yang baru bagi saya. DI taman ini terdapat beberapa
patung tokoh serta karya-karya artistik. Pemajangan patung tokoh di ruang public
menurut saya merupakan penghargaan luar biasa bagi tokoh dimaksud atas karya
atau jasanya. Sedangkan instalasi karya-karya artistik di taman bagi saya
adalah wujud apresiasi terhadap seniman pembuatnya. | Patung Franz Stelzhamer di Volksgarten Linz
|
| Karya Seni di Volksgarten Linz
|
Lokasi berikutnya adalah
Hauplatz Linz atau Linz Main Square. Lokasi ini merupakan lokasi wisata utama
di kota ini dengan atraksi utama berupa sebuah patung yang berada di
tengah-tengah square. Patung ini diberi nama the Holy Trinity. Pada musim dingin tidak banyak aktifitas
tourism yang terlihat. Di beberapa titik, terlihat batang-batang bunga yang rontok
dalam cuaca dingin. Beberapa tram wisata juga terlihat tidak beroperasi. Di
area ini juga terdapat kawasan pertokoan dan pedestrian area. Kawasan ini sangat
cocok untuk berbelanja atau untuk sekedar cuci mata. | Holy Trinity di Linz Main Square
|
Sebagai informasi tambahan, di
kota Linz terdapat sebuah terminal terpadu yang melayani perjalanan
menggunakan kereta antar kota, tram, dan bus. Petunjuk arah di kota ini juga
sangat informatif. Ada banyak papan penunjuk dalam bahasa Austria (atau
Jerman?) dan Inggris yang terpasang. Papan penunjuk ini membuat kita tidak
perlu khawatir tersesat atau salah arah. Seandainya salah arah atau tersesat
atau ragu, tanya aja langsung ke petugas atau warga lokal. Pengalaman saya, petugas
dan warga lokal Austria sangat ramah dan very helpful. | Terminal Terpadu Linz |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar