Sabtu, 18 Juli 2020

Mari Berperilaku Tertib Dalam Antrian


Jangan Serobot Antrian

Sampai saat ini saya masih menyayangkan adanya perilaku masyarakat kita yang tidak tertib antri. Perilaku tidak tertib berupa nyerobot antrian ini sangat mudah kita jumpai dalam berbagai momen. Yang paling mudah dilihat adalah pada saat berkendara di jalan raya, terlihat bagaimana kendaraan bermotor saling berebut untuk mendapatkan space luang agar kendaraannya dapat segera melaju lebih cepat dari kendaraan lainnya. Jenis serobot antrian berikutnya yang seringkali bikin sebel adalah saat mengantri pesan makanan di warung atau restoran. Emosi bisa naik lebih tinggi lagi kalo antrian dalam kategori ini diserobot, karena perut yang lapar seringkali bisa memunculkan sisi galak seseorang.

Berikutnya lagi fenomena serobot antrian yang mudah dilihat adalaah antrian untuk menaiki kendaraan umum. Di kawasan Jabodetabek, moda transportasi umum KRL dan Transjakarta merupakan salah satu pilihan transportasi massal yang menjadi tumpuan banyak orang. Karena animo yang besar serta harga tiket yang murah maka banyak penumpang yang menggunakan moda transportasi ini. Semakin banyak penumpang maka akan memunculkan antrian, terutama pada jam-jam sibuk.  Antrian dengan jumlah pengantri yang banyak tentunya sangat rawan memunculkan fenomena serobot antrian.

Perilaku serobot antrian merupakan tindakan tidak terpuji. Niatan untuk mempersingkat durasi antrian dengan mengabaikan hak orang lain ini tentu saja bisa menimbulkan beberapa jenis reaksi terhadap orang yang telah antri terlebih dahulu. Reaksi paling ringan adalah perasaan sebal dan jengkel. Dalam tahap yang lebih parah, bisa saja orang yang diserobot antriannya menjadi marah. Kalau sudah dalam kondisi marah, niatan menegur penyerobot antrian bisa dianggap sebagai tantangan untuk bikin keributan. Kalau sampe muncul keributan, semua yang terlibat tidak akan mendapatkan keuntungan. Makanya stop serobot antrian.

Selanjutnya, apakah fenomena serobot antrian di sekitar kita menjadi semakin buruk? Saya memang belum pernah melakukan riset atau membaca jurnal terkait budaya antri di Indonesia. Namun saya berkeyakinan bahwa budaya antri pada masyarakat kita saat ini lebih baik dibanding periode 5, 10 atau 20 tahun lalu. Tentu saya akan sangat senang jika ada jurnal yang membahas tentang budaya antri di Indonesia khususnya yang membahas tentang perbandingan budaya antri masyarakat Indonesia masa sekarang dengan periode 5, 10 atau 20 tahun yang lalu. Pembandingan dan perbandingan ini akan menunjukkan apakah masyarakat kita semakin tertib dalam antrian dan  bagaimana budaya tertib mengantri dipromosikan.

Salah satu promosi tertib antri yang menurut saya menjadi pemicu semakin tertibnya masyarakat Indonesia adalah pencanangan proyek transportasi masal Busway di Jabodetabek. Penataan halte sedemikian rupa secara tidak langsung membuat pengguna transportasi mulai belajar untuk tertib menunggu giliran masuk ke bus pengangkut. Dalam kondisi sepi, halte-halte busway merupakan etalase dan percontohan budaya antri yang patut dibanggakan. Namun dalam kondisi “rush hour”, budaya antri ini seakan luntur menjadi ajang saling serobot agar masing-masing orang dapat terangkut. Meski demikian saya masih menaruh harapan bahwa ke depan, tertib mengantri akan menjadi budaya kita.

Pada contoh lain, kita dapat melihat bagaimana bank menerapkan karcis antrian. Teller atau CS tidak akan melayani nasabah atau customer jika nomor antriannya tidak sesuai dengan panggilan. Model penertiban antrian ini semakin banyak diadopsi oleh instansi-instansi pemerintahan terutama yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat. Sedikit banyak, rutinitas pengaturan antrian semacam ini akan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya berlaku tertib saat menunggu giliran pelayanan. Agar tertib antri semakin membudaya, mari kita mempromosikannya, baik di media sosial kita atau melalui perbuatan nyata yakni dengan tidak menyerobot antrian. Jika melihat orang yang tidak tertib antrian dan anda berniat untuk menegurnya, sampaikan teguran itu dengan sopan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerkhof Peucut Aceh: Makam Putera Raja dan Kuburan Masal Warga Belanda pada Masa Kolonial

Aceh mempunyai banyak sekali lokasi wisata sejarah. Dari sekian lokasi wisata sejarah tersebut ada Kerkhof Peucut Aceh sebagai lokasi yang m...