Saya beruntung datang ke
Wien pada saat musim dingin di kota Wien. Memang, pemandangan kota Wien jadi tidak
secantik saat musim semi atau musim gugur. Namun keuntungannya adalah, tidak
banyak turis yang terlihat berlalu-lalang. Bagi saya yang hobi fotografi
dengan view “zero-human” pemandangan semacam ini sangat saya syukuri.
Pemandangan gedung-gedung atau alam tidak “terganggu” dengan adanya obyek
tambahan berupa manusia kecuali saya sendiri. 😁 | Winter in Wien
|
Saya explore kota Wien sejak
pagi hari dengan maksud supaya banyak lokasi yang bisa saya eksplore. Satu
momen yang akan selalu saya ingat adalah ketika saya sampai di stasiun tram
bawah tanah dan melalui lorong yang tembus ke kawasan pusat kota Wien. Momen itu
adalah saat-saat saya menaiki anak tangga stasiun dan perlahan menyaksikan
pemandangan kota Wien yang mengagumkan. Ada sensasi excited yang teramat
sangat yang saya rasakan ketika menginjakkan kaki di salah satu sudut kota ini. | Vibe Pagi Yang Mengesankan di Vienna
|
Cuaca Wien pada saat itu
cerah walau suhu udara terasa sangat dingin menusuk. Kondisi seperti itu masih
ditambah hembusan angin cukup kuat. Kota Wien ini saya rasakan paling dingin dibanding
kota-kota lain yang saya jabanin walau tidak banyak tumpukan salju terlihat.
Kota Wien penuh dengan
bangunan indah dan megah. Namun sayangnya pada musim dingin, tidak ada bunga
yang sedang mekar. Selain itu, kebanyakan pepohonan sedang tidak berdaun.
Namun hal ini justru membuat pemandangan bangunan-bangunan ini menjadi
istimewa buat saya. Sebuah konfigurasi menawan perpaduan musim dingin yang
menusuk dengan kokohnya karya arsitektur perpaduan gaya klasik dan modern. | Wien di Kala Pagi |
Secara berurutan berikut
adalah lokasi yang saya explore dalam sehari yang berkesan di Wien.
Lokasi pertama adalah
Volksgarten. Lokasi ini merupakan lokasi pertama yang saya explore karena
paling dekat dengan stasiun Volkstheater. Di lokasi ini saya menikmati
suasana pagi yang menusuk sambil mengagumi kemegahan gedung parlemen Austria.
Pemandangan taman juga menyita perhatian saya. Taman ini terlihat rapi dengan
sebuah kuil menawan yakni Theseus Temple di tengah area taman. Karena saat
itu musim dingin sedang di masa puncaknya, banyak tumbuhan yang ditutup
dengan pembungkus khusus untuk melindungi supaya daunnya tidak rontok. | Gedung Parlemen Austria
|
| Theseus Temple in Volksgarten Wien
|
Selepas dari Volksgarten
saya beralih ke Sigmund Freud Park, sebuah taman yang luas yang didedikasikan
untuk mengenang salah satu tokoh terkenal dalam bidang psikoanalisis dan
filosofi. Di taman ini juga terdapat sebuah Gereja Gothic yang sangat megah.
Sayangnya saat itu gereja ini sedang direnovasi sehingga tidak bisa diexplore
lebih jauh. | Sigmund Freud Park
|
Dari taman ini saya
menyusuri area sisi kanal sungai Donau dan menikmati suasana jalur
transportasi di kota Wien yang rapi dan teratur. Sebuah suasana yang sangat
mengesankan. Dari sini saya beralih ke lokasi selanjutnya yakni Innere Stadt.
Innere Stadt merupakan kawasan yang sangat luas yang memadukan area perbelanjaan, kawasan
kuliner, pedestrian, dan gedung-gedung bergaya klasik dan megah. | Salah Satu Sudut Innere Stadt
|
| Salah Dua Innere Stadt
|
Dalam
suasana pagi yang cerah, suasana dan pemandangan kawasan Innere Stadt
menumbuhkan vibe yang unik dari sebuah kota luar biasa. Oh iya, ada satu
bangunan ikonik dari tempat ini yakni Katedral St Stephan. Bangunan ini
sangat megah serta menjulang tinggi. Interior di dalamnya pun juga sangat
mengagumkan. Sebuah katedral yang luar biasa. Sayangnya saya tidak bisa
mengabadikan katedral ini dengan sempurna karena letaknya yang berdekatan
dengan gedung-gedung lain. | Catahedral St. Stephan Wien
|
Dari Innere Stadt saya
lanjut ke Wiener Stadpark melewati jalanan kota Wien. Cuaca saat itu sudah
mulai gelap karena mendung. Suasana kota saya rasakan berubah menjadi lebih
gloomy. Saya sebenarnya berharap agar cuaca tetap cerah agar dapat menikmati vibe kota Wien dengan sempurna. Apapun itu, the
journey must go on.
Wiener Stadpark
merupakan sebuah taman yang dilintasi sebuah sungai yang permukaannya membeku.
Pemandangan ini merupakan sesuatu yang unik untuk saya karena sebelumnya saya
hanya bisa melihat hamparan es di arena ice skating dadakan di mall. | A Freezing River in A Gloomy Afternoon
|
| Bangku Kosong di Wiener Stadpark
|
Di kawasan taman yang
luas ini sebenarnya ada banyak spot yang indah. Ada kombinasi
bunga yang tersusun rapi, danau-danau dengan aneka burung bebas, patung
beberapa tokoh, jalan setapak yang nyaman dan jembatan yang fotogenik. Di anatar banyaknya spot tersebutm, salah satu spot yang menyita perhatian saya adalah Unsere Garten, perpaduan penataan taman yang cantik dan sebuah bangunan cantik sebagai latar belakangnya. Sayangnya dalam suasana mendung dan di tengah musim dingin yang menusuk,
pemandangan taman ini terlihat kurang hidup. Pepohonan merangas dan
bunga-bunga mati. | Unsere Garten
|
Dari taman ini saya
menuju ke lokasi lain yang tak kalah menarik yakni Belvedere palace. Namun
sebelum sampai ke lokasi ini saya melewati beberapa lokasi yang menyita
perhatian saya, pertama patung Beethoven. Salut untuk seniman pembuat patung
ini, karena saya merasakan aura berbeda saat berada di dekat patung ini.
Selain itu saya sempatkan melihat satu area yang awalnya saya kira dibuat
untuk untuk mengenang perjuangan tentara Austria dalam peperangan. Namun
ternyata monument ini dibangun untuk mengenang para pejuang Rusia yang tewas
dalam perang di Wien Austria yakni Soviet War Memorial. Dalam areal ini
terdapat sebuah patung megah di atas sebuah tiang dengan latar belakang
tiang-tiang setengah lingkaran. | Beethoven Statue in Wien
|
| Soviet War Memorial: Awalnya Saya Kira Monumen Pahlawan Austria
|
Setelah melewati
tempat-tempat tersebut saya sampai di sebuah kompleks istana yang sangat
luas. Istana ini dibangun pada abad 17 dan terdiri atas dua istana, Lower
Beldevere dan Upper Beldevere, dua areal taman yang cantik dan luas serta
beberapa bangunan pendukung. | Belvedere Palace: Majestic
|
Impresi saat pertama
kali melihat Upper Beldevere adalah majestic! Megah, anggun, memukau dan luar
biasa. Saya melihat istana ini dari kejauhan sebagai batas ujung dari taman
yang luas di depan saya. Dari jarak yang masih cukup jauh ini pun saya seakan
merasakan daya tarik luar biasa dari istana ini.
| Musim Dingin Bunganya Gak Mekar Tapi Pengunjungnya Ga Rame |
Cuaca saat itu masih mendung
lumayan gelap. Suasana ini menjadikan pemandangan istana Beldevere menjadi
semakin dramatis. Taman yang luas ini memang tidak dalam kondisi
optimalnya, dalam arti bunga-bunga sedang tidak tumbuh. Namun kondisi ini
tidak mengurangi kekaguman saya terhadap istana ini. Di sisi lain saya juga
merasa beruntung karena suasana sepi menjadikan saya leluasa mengambil foto
dari berbagai sisi. | Belvedere Wien in Winter
|
Saya sungguh terkesan
dengan suasana dan penataan kompleks istana ini. Satu-satunya hal yang
mengganggu dalam explore kali ini adalah banyaknya crane yang berdiri di arah
belakang istana ini. Crane-crane ini lumayan mengganggu pandangan, utamanya
saat mencari sudut pandang yang pas untuk pengambilan foto. | Lower Palace and The Park |
| Upper Palace and The Fountain
|
Explore Istana Belvedere
Wien merupakan agenda terakhir saya hari itu. Selepas mengexplore dan membeli
souvenir dari istana ini, saya kembali ke penginapan untuk beristirahat dan
mempersiapkan perjalanan panjang kembali ke Nottingham, UK. | Winter in Wien |
Kota Wien dan terutama
Istana Belvedere adalah salah satu kota dan landmark yang paling berkesan
dalam perjalanan saya. Vibe tempat-tempat ini lumayan kuat intact dengan
memori saya. Semoga catatan ini bisa menginspirasi siapapun untuk mewujudkan
cita-citanya mengunjungi tempat-tempat indah di seluruh dunia sehingga dapat
juga merasakan vibe yang pernah saya rasakan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar